[POV Micel]
aku mengira semua hal yang ku lalui hari ini hanyalah mimpi. mimpi yang indah yang tak akan pernah aku capai dan tak ingin ku lupakan.
aku takut membuka mataku. takut melihat dia tak ada lagi disisiku, takut dia menghilang dan tak pernah terlihat kembali.
mimpi seperti ini sangat sering ku lihat. sering? mungkin tidak bisa dibilang sering lagi. karena mimpi ini sudah menjadi bagian hidupku.
setiap aku memimpikan nya, sungguh aku merasakan rindu yang tak bisa ku bendung. aku mulai datang ke tempat yang dinamai bar terbuka.
mulai berhalusinasi melihat dirinya disana. aku menyewa kamar dilantai atas untuk diriku sendiri. dan mulai menyeret orang untuk menggantikan dia.
hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. sudah banyak laki-laki yang ku tiduri, dan tidak ada yang rasanya senyata ini.
ah, sungguh aku tak ingin membuka mataku dan membuat ku melupakan sensasi ini. apa aku tanpa sengaja berhalusinasi dan menyeret orang lain lagi ke kamar ini?. entah lah, aku tak tau apa hal yang pasti.
aku juga merasakan takut dari mimpi ini, dan ingin membuka mataku. takut aku tidak akan bangun lagi disaat dia datang. takut tidak pernah menemukan nya lagi sepanjang hidupku.
akhirnya aku memaksa membuka mataku perlahan, mencoba melihat siapa yang sedang memeluk diriku disaat aku tertidur.
air mata mulai membasahi pipiku lagi, aku menahan suara ku. mulai menahan air mataku. takut membangun kan dia yang sedang tertidur.
dia orang yang ku anggap hidupku, dia yang merupakan segalanya bagiku. ya itu dia tidak salah lagi, aku tidak bermimpi lagi. semua hal yang kami lakukan itu juga bukan lah mimpi.
aku melihat betapa berantakannya kami. aku langsung bangun dari tempat tidur dan mulai membersihkan tubuhnya dengan air hangat, takut kalau-kalau menggunakan air panas atau dingin akan membangunkan nya.
aku mengenakan kepadanya piyama yang ku simpan disana dan belum pernah ku gunakan sama sekali dan masih terbungkus rapi.
ah jika di luar sana memang ada yang namanya Tuhan selain dirinya, aku ingin berterima kasih karena menghadirkan dia lagi didalam hidupku dan aku tidak akan pernah lagi kehilangan dia.