Reo yang melihat Micel beristirahat, mulai memeluk Micel dan ikut tidur siang bersama.
walau mereka belum lama terbangun, tetap saja aktifitas yang menguras tenaga seperti berurusan dengan kemarahan Rei, bisa membuat mereka lelah.
Micel yang terbangun dalam pelukan Reo mulai tersenyum dan terlihat sangat bahagia.
dia memanjakan dirinya dalam pelukan Reo. dan malah bertingkah seperti bayi kecil dalam pelukan ibunya.
hal itu membangunkan Reo.
"Miki, sudah bangun?"
"Reo sangat nyaman"
Micel tetap memanjakan dirinya dalam pelukan Reo.
"iya, tidur lah lagi kalau begitu"
"Reo, tolong manjakan Miki"
Micel menggunakan muka memohon yang sangat menggemaskan.
walaupun tubuh nya lebih besar dari pada Reo, dia tetap bisa bertingkah manis dan menggemaskan.
"heeeengg"
"baiklah, Miki ingin dimanja kyk mana?"
Reo akhirnya luluh, dan mengabulkan permintaan Micel.
Micel langsung duduk diatas ranjang dan membentangkan tangannya.
"Reo peluk Miki"
Reo duduk di depan Micel dan langsung memeluknya.
"Reo cium Miki"
Reo yang mendengar permintaan itu langsung terkejut, dan tidak bergerak
"Reo tidak ingin memanjakan Miki?"
Micel mulai terlihat sedih, dan Reo langsung mencium kening Micel.
"pipi Miki"
Reo mengecup pipi Micel sambil terus memeluknya.
"bibir"
muka Micel mulai memerah diikuti oleh muka Reo yang terbakar.
"Miki, jangan berlebihan!!"
Reo agak sedikit membentak Micel, walaupun dia tidak sengaja.
hal itu hanya membuat bibir Micel berkerut dan benar-benar sedih.
Reo yang melihat hal itu hanya bisa mengalah dan mengecup bibir Micel.
itu ciuman pertama Reo dan dia merasa bahwa ciuman yang hanya menyentuh bibir Micel terasa manis.
Reo menyentuh bibirnya dengan wajah yang memerah, seolah ciuman itu masih kurang.
Micel yang melihat itu mulai tergoda.
Micel membuka mulutnya dan mulai menjulurkan lidahnya.
"Reo, lidah Miki juga"
"cium lidah Miki juga?"
postur Micel terlihat sangat menggoda, tapi Reo tidak mengerti sama sekali tentang apa yang harus dia lakukan.
Reo mengecup lidah Micel dan merasakan lidah Micel menjilati bibirnya
"Reo juga buka seperti ini"
Micel memperagakan mulutnya yang terbuka dengan lidah yang terjulur.
Reo mengikuti instruksi Micel dan itu membuat Micel merasa bagian bawah tubuhnya mulai mengeras.
Micel langsung memeluk Reo agar tidak lari, dan mulai menjilati lidah Reo.
perlahan lahan lidah Micel memasuki mulut Reo, dan mulai menjamah setiap sudut mulut Reo.
Reo awalnya terkejut dan mulai merasakan hangat dan lembutnya lidah Micel di dalam mulutnya. yang membuat Reo mulai ikut menggerakkan lidahnya.
tak lama kemudian
"hengg"
Reo memukul mukul bahu micel, karena dia hampir kehabisan nafas karena ciuman Micel.
Micel melepaskan ciuman dalam yang mereka lakukan.
suara desahan mereka mulai terdengar didalam kamar tersebut, karena kehabisan nafas.
"Reo, bernafas menggunakan hidung dan pasti lebih enak lagi"
Micel menjilati bibirnya sambil memikirkan betapa nikmatnya bibir Reo yang dia cicipi barusan.