Micel dan Reo yang baru saja selesai sarapan, ingin menyelesaikan urusan mereka yang tertunda tadi malam. Reo yang ingin bertanya kenapa Micel melakukan itu di depannya. dan Micel yang ingin meminta maaf atas kelakuan nya walau dia menikmatinya.
sampai akhirnya, Rion yang berlari keatas dengan cepat, mulai menggedor pintu kamar yang di tempati Micel dan Reo.
mereka malah terkejut mendengar suara pintu yang digedor. Micel langsung berdiri dan membuka pintu dengan kesal.
"apa?"
tampilkan kesal Micel diabaikan oleh Rion, karena menurutnya itu tidak semenakutkan tampilan Rei yang ada dibawah.
"tuan Micel, dibawah ada tuan Rei dan mengatakan bahwa dia mencari anda dan tuan Reo"
Reo yang mendengar itu langsung lari kebawah
"mati aku, mati aku, mati aku" Reo selalu mengulangi kata-kata itu sambil berlari ke bawah dengan kecepatan tinggi yang dia bisa.
Micel yang membeku mendengar tentang Rei yang datang, membuat dia bertransformasi kembali dengan ketakutan yang dalam.
Micel yang telah bertransformasi berlari menyusul Reo yang telah pergi duluan
[ di lantai bawah ]
Rei yang telah melihat kecepatan Rion naik ke lantai atas mulai bersenandung, memikirkan hukuman seperti apa yang harus dia berikan.
makin lama bersenandung sambil berpikir, terlihat makin bahagia senandung yang dia keluarkan.
Reo yang melihat Rei bersenandung riang, mulai berdigik. seluruh rambut ditubuhnya mulai berdiri. dia yang tadi nya berlari langsung bersujud di depan Rei, menunggu hal buruk apa yang akan terjadi padanya. Micel yang ada di belakangnya juga ikut bersujud dan menunggu kepala tercabut di saat dia akan di dakwa Rei.