"T-tuan Lucifer !?" Seketika raja Gardia berubah menjadi pecundang yang tak berkutik di hadapan sang iblis.
"Aah sial, aku hanya bisa menggunakan tubuh kirinya". Desah Lucifer yang merasuki tubuh Zeke.
"T-tuan Lucifer, saya adalah hamba tuan Lucifer ... saya berhasil menyerap sang jerapah untuk persembahan kepada tuan Lucifer " dengan wajah riangnya, raja Gardia berusaha meyakinkan dirinya adalah hamba taat sang iblis itu.
"Oh! Kalau begitu terimakasih".
Hanya dalam kedipan mata saja raja Gardia tertusuk tangan Lucifer tepat di jantungnya. Tak hanya itu saja, Lucifer berusaha untuk memakan raja Gardia dengan kekuatannya. Hampir mirip dengan Black Hole milik Zeke, hanya saja Black Hole milik Lucifer berwujud cairan hitam dengan taring dan mata berwarna merah di setiap sudut cairan itu.
"Apa yang tuan lakukan!!"
Raja Gardia berusaha melepas cairan hitam yang berusah menelannya. Dengan susah payah dan pengorbanan lengan kiri raja Gardia akhirnya ia berhasil lolos.
"Wah wah ternyata memang benar, kau telah menyerap sang jerapah ciptaan sang ratu sialan itu".
Lucifer yang tak puas hanya dengan menelan lengan raja Gardia berusaha mendekati dan mencoba melawap semuanya.
"Jangan mendekat! Sialan ! Art of Water: Hydra's Head!! Odin Lance !! Water Bom!!"
JEDARR!! BLEDARR!!. Raja Gardia dengan paniknya menyerang secara brutal sang iblis itu. Kepulan asap debu ledakan Art raja Gardia menutupi sosok sang iblis Lucifer.
"Ghaak! Sial tanganku!" Ucap raja Gardia berusaha menyembuhkan lengannya yang patah. Akan tetapi, bekas gigitan kekuatan Lucifer meninggalkan kutukan dan menyebabkan Art penyembuhan raja Gardia tak berfungsi.
"Kekekeke ... Zeke sialan, tubuhmu ternyata lebih menarik dari pada yang aku kira. Bahkan tanpa kekuatanku, fisik biasamu mampu menahan serangan raja bodoh itu" Meraba-raba tubuh Zeke.
"Sial aku harus lari !" Dengan air yang menyelubungi tubuhnya, raja Gardia berenang dengan cepat menjauhi Lucifer.
"Heeh jadi mahkotaku ada di bocah ini, akan ku beritahu mahkota ini bukan digunakan untuk terbang dengan cepat, tetapi-".
BLEDAR!! Telapak kaki kiri Zeke menginjak tubuh raja Gardia dengan sangat keras dan menyebabkan kerusakan area yang luas.
"Untuk teleport" ucap Lucifer dengan kaki masih menapak diatas punggung raja Gardia.
"Ugh bagaimana kau bisa berpindah secepat ini?" Raja Gardia berusaha mengangkat tubuhnya yang masih terinjak kaki Zeke.
Selang raja Gardia yang berusaha mengangkat tubuhnya, cairan hitam dengan mata merah dan taring mulai bermunculan dan perlahan menyelimuti tubuh raja Gardia.
"To-tolong hentikan ! Akan aku lakukan apapun tuan Lucifer" raja Gardia memohon ampun kepada Lucifer.
"Seharusnya kau bangga menjadi makanan pertamaku, dan selamat makan". Cairan gelap milik Lucifer berhasil menelan utuh-utuh raja Gardia.
"Kena kau!" Tiba-tiba Zeke terbangun dan melemparkan sebuah batu kristal berwarna merah.
"Apa yang kau lakukan Zeke!" Teriak Lucifer karena terkejut dengan Zeke yang terbangun.
"Aku sengaja membirkan kau mengendalikan tubuhku dan menunggu kesempatan ini! Kristal yang aku lemparkan adalah kristal untuk menyegel sang jerapah, dengan begitu yang kau serap hanya raja bodoh itu".
Kejutan Zeke membuatnya memasuki alam bawah sadar sang jerapah. Tak hanya Zeke saja, Lucifer juga ikut terbawa masuk kedalam alam bawah sadar sang jerapah.
"Terimakasih Zeke telah berhasil membebaskan aku dari dunia itu" ucap sang jerapah.
"Jerapah ! Maaf membuatmu merasakan penderitaan ini" balas Zeke dengan nada penuh kekhawatiran.
Saking besarnya sang jerapah, di dalam alam bawah sadarnya, ukuran Zeke hanya sebesar hidung sang jerapah.
"Oi jangan lupakan aku juga Zerph" celetuk Lucifer mencoba masuk kedalam obrolan.
"Hahaha maafkan aku Lucifer, sepertinya kau telah terpecah belah yah"
Zeke hanya menatap terkejut melihat sang jerapah dan Lucifer saling berbincang dengan akrabnya.
"Zeke sepertinya kau bingung melihat situasi ini ya, yah hal yang wajar si" tatap Lucifer kearah Zeke.
"Kau! Bukankah tadi berusaha menyerap kekuatan sang jerapah !" Zeke yang masih bingung melontarkan pertanyaan.
"Haha Zeke, sebelumnya perkenalkan namaku Zerph. Aku dan Lucifer adalah teman lama, alasan kenapa dia berusaha menyerap kekuatanku tak lain adalah untuk menolongku. Dan kenapa Gardia terlihat seakan Luciferlah yang menyuruh untuk menyerap diriku dan dipersembahkan untuk Lucifer semata-mata untuk membuat nama Lucifer semakin jelek".
"Semakin jelek?" Tanya Zeke.
Zerph mencoba menenangkan Zeke dan melanjutkan penjelasannya.
"Untuk sekarang percayalah kepadaku dan tetap mendaki sampai lantai tertinggi maka kau akan menemukan jawabanya"
"Dan ini juga alasan mengapa aku merasuki dirimu dan menanam kutukan kepadamu, aku hanya ingin bekerjasama denganmu". Ucap Lucifer menambahi penjelasan Zerph.
"Apakah aku harus-" Zeke masih tak terima dengan kenyataan yang ia ketahui barusan.
"Waktuku tak banyak Zeke, bantu Lucifer dan kau akan melihat kebenaran yang terjadi di menara ini".
Kata-kata terakhir Zerph membuat kepala Zeke dipenuhi teka-teki tentang sebuah kebenaran. Akhirnya Zeke dan Lucifer yang menetap ditubuhnya kembali ke keadaan semula.
Langit mulai cerah dan sinar matahari yang sudah lama tertutup awan mendung menjamak kepenjuru kerajaan amfibian. Kabar tentang raja Gardia mulai tersebar keseluruh penjuru lantai 2, kursi kerajaan amfibain yang kosong membuat keseimbangan di lantai dua mulai hancur. Ke tiga kerajaan mulai bersatu untuk balas dendam kepada kerajaan amfibian. Zeke dan Lucifer akhirnya bekerjasama untuk mengungkap kebenaran dari menara kutukan ini, mereka berdua bekerjasama untuk menyelesaikan perpecahan yang ada di lantai dua.
Pasukan dari ketiga kerajaan itu berjumlah kurang lebih 10 juta prajurit dan senjata berat lainnya, dengan kondisi kerajaan amfibian saat ini hanya tersisa 5 prajurit termasuk Zeke. Sedangkan untuk Qlot yang masih terluka, dirawat oleh para amfibian lainnya.
"Wah wah lihat itu Zeke" ucap Lucifer.
"Jangan seenaknya keluar, aku memang mengatakan untuk bekerjasama denganmu tetapi tidak untuk berbagi tubuh" kesal Zeke menanggapi ucapan Lucifer.
10 juta pasukan dari ketiga kerajaan bergerak bersama menuju kerajaan amfibian. Berbagai macam ras bersatu untuk menghancurkan kerajaan amfibian.
"Aku tak ingin ada pertumpahan darah, akan tetapi apakah mereka mau mendengarkan ku".
"Perdamaian yah ... aku harap perdamaian itu memang benar-benar ada" desah Lucifer.
Perasaan Lucifer dan Zeke bersatu dalam tubuh yang sama, Zeke pun merasakan kesedihan dari iblis Lucifer yang terkenal dengan keburukannya.
"Lucifer, apakah kedamaian itu harus mengorbankan sesuatu yang berharga?" Tanya Zeke dengan nada sedih.
"Entahlah, dahulu akupun bertanya-tanya soal kedamain. Aku dulu adalah ras dewa penghuni surga, dan kau tahu hanya karena mencoba menciptakan sebuah kedamaian dengan ras yang berbeda aku langsung dikucilkan dan dibuang kedalam neraka".
"Melihat perasaan dan kata hatimu, sangat disayangkan kalau cerita itu benar"
"Apakah kau pernah berpikir, iblis juga tak ingin melakukan sebuah kejahatan karena sejatinya semua makhluk itu baik"
Tak terasa sepanjang obrolan Zeke dan Lucifer, pergerakan pasukan 3 kerajaan mulai mendekati kerajaan amfibian.Zeke dan Lucifer menggabungkan kekuatan mereka. Puluhan pedang hitam melayang di udara dan cairan hitam dengan mata sekaligus taring yang bermunculan mengelilingi ribuan pasukan dari ketiga kerajaan itu. Seluruh pasukan itu panik seketika dan beberapa kali berusaha untuk menyerang kekuatan cairan hitam milik Lucifer, akan tetapi semua sihir dan senjata lainnya tak berhasil menembus kekuatan Lucifer.
"Ternyata memang mudah untuk menghabisi apapun, tetapi sangat sulit untuk sebuah kedamaian" ucapan Lucifer membuat Zeke berpikir berat.
"Iblis jenis apa kau ini, jangan berpikir aneh-aneh". Balas Zeke meragukan Lucifer.
Lucifer hanya terdiam menatap pasukan 3 kerajaan yang masih berusaha untuk keluar dari belenggu kekuatan Zeke dan dirinya.
"Benar, kedamaian memerlukan pengorbanan. Mereka akan menjadi saksi awal kelahiran sebuah kedamaian ... selamat tinggal-" Zeke mengangkat salah satu tangannya dan perlahan menurunkannya kebawah berbarengan dengan pedang hitamnya.
Jutaan pedang hitam mulai berjatuhan, cairan hitam juga mulai menyusut mencoba memangsa semua pasukan itu. Wajah sedih terlukis jelas di wajah Zeke, tak tahu benar atau salah dengan jalan yang ia pilih.
"Tunggu!!!" Teriakan kencang melengking dari kejauhan.
Terlihat seorang gadis menunggangi seekor kuda berwarna putih mencoba menghentikan pembantaian yang akan dilakukan Zeke. Segera gadis itu memperlihatkan sebuah gulungan menandakan perintah perdamaian.
"Aku Yura, perwakilan 3 kerajaan membawa surat penarikan sekaligus perdamaian ke-4 kerajaan !"
Zeke menarik pedang hitamnya, begitu juga dengan Lucifer menahan kekuatannya yang hampir melahap semua pasukan itu.
"Kau beruntung Zeke" celetuk Lucifer.
Tubuh Zeke gemetar begitu takutnya, hampir saja Zeke melakukan sebuah kesalahan yang tak dapat dimaafkan hanya dengan alasan perdamaian.
Akhirnya kedua pihak yang saling mengerti menarik pasukannya kembali ke kerajaan masing-masing. Yura mencoba mendekari Zeke dan berunding soal perdamaian yang seharusnya dilakukan sedari awal.
Beberapa hari kemudian Zeke dan benerapa perwakilan pasukan amfibian mengunjungi kerajaan lainnya dan menceritakan apa yang telah terjadi di kerajaan amfibian, begitu juga dengan Zeke yang dikenal sebagai anak yang ditakdirkan membuat perdamaian antar kerajaan semakin mudah.
"Jadi apa tujuanmu?"
Zeke dan Lucifer berdiri di sebuah bukit memulai sebuah obrolan serius.