Chereads / Duke Zeke / Chapter 19 - Sebuah Kedamaian Kecil

Chapter 19 - Sebuah Kedamaian Kecil

"Jadi apa berikutnya?" Tanya Zeke menagih ingatan yang terpotong begitu saja.

"Entahlah, yang terpenting sekarang kau tahu bukan siapa diriku ini ?" Ucap Lucifer.

Ingatan Lucifer yang terpotong begitu saja membuat Zeke semakin yakin dan percaya tentang jati diri Lucifer. Kini hubungan Zeke dan Lucifer semakin membaik, walaupun demikian masih banyak hal yang belum Zeke ketahui.

"Baiklah kita telah mendapatkan Byakko, lalu dimana kutukanmu selanjutnya?"

"Mari kita berpindah ke lantai berikutnya, aku merasakan kalau kutukanku ada disana" jawab Lucifer dibarengi dengan mahkotanya yang muncul dari atas kepalanya.

Lucifer yang merupakan pemilik menara ini mempunyai hak istimewah dimana ia dapat berpindah ke lantai berapapun yang ia inginkan.

"Lucifer sebelum kita pergi, ada hal yang ingin aku tanyakan kepadamu" ucap Zeke tiba-tiba.

"Katakanlah"

"Apakah tuhan itu ada?" Perkataan Zeke membuat suasana hening.

"Entahlah, ras dewa memang sejatinya bukan tuhan dan kami bisa mati ... jika tuhan ada aku lebih memilih untuk mempercayainya" jawab Lucifer.

"....."

Zeke hanya terdiam setelah mendengar jawaban Lucifer, entah apa yang membuat dirinya seperti berubah dari Zeke yang sebelumnya.

Akhirnya mereka berpindah ke lantai ke 5 dimana hanya terdapat banyak pulau yang melayang di langit, telihat dari kejauhan beberapa pedesaan di setiap pulau itu.

"Skyland ... disini tak ada daratan seperti dunia pada umumnya dan penghuni lantai ini hanyalah ras harpy" ucap Lucifer menjelaskan kepada Zeke.

"Kita tak punya banyak waktu, mari langsung cari kutukanmu Lucifer"

Tanpa basa-basi, Zeke dan Lucifer bergegas melacak kutukan berikutnya untuk mengungkap kebenaran yang terjadi dan untuk mengetahui jati diri Lucifer sebenarnya.

Zeke memejamkan kedua matanya dan mengambil alih tubuh Lucifer, tiba-tiba dari pulau melayang itu keluarlah ras Harpy yang sangat banyak.

"Siapa kau?" Tanya salah satu ras harpy dengan mahkota dari jerami.

"Duke Zeke, pria yang ditakdirkan" jawab singkat Zeke.

"Tapi sosok itu ... dan mata itu-"

Aura yang dipancarkan oleh Zeke membuat seluruh penghuni lantai 5 merasa ketakutan, bukan sosok Lucifer yang ada di dalam jiwa Zeke melainkan sosok Zeke sendiri yang lebih mengerikan dari pada Lucifer.

"Ah ini? Ketakutan yang kalian rasakan bukankah berasal dari penghuni terkuat disini? Monster yang jauh lebih mengerikan dari pada diriku ini?"

Sosok monster itu adalah kutukan lain milik Lucifer, alasan Zeke berkata demikian hanya untuk mengalihkan perhatian dan mengambil simpati penghuni lantai 5.

"Monster? Jangan berbohong kepada kami! Kaulah monster itu! Pergi dari sini!" Suara teriakan yang sama dilontarkan kearah Zeke.

Tiba-tiba datanglah sosok phoenix yang sangat besar menghampiri Zeke, itulah kutukan lain milik Lucifer sang phoenix agung.

"Suzaku ... datang juga dia" ucap Lucifer.

"Ah tuan Suzaku !! Dia datang untuk melindungi kita semua dari monster itu!!"

"Hidup tuan Suzaku!"

Teriakan yang sama semakin terdengar keras, para penghuni lantai 5 adalah pengembah phoenix agung Suzaku.

"Siapa kau berani memperlihatkan aura mengerikan di daerah kekuasaanku!" Ucap Suzuka.

"Sepertinya kutukanku mulai berevolusi seiring berjalannya waktu yah" celetuk Lucifer dalam pikiran Zeke.

"Jadi semua kutukan awalnya tak memiliki akal ?" Tanya Zeke menyimpulkan ucapan Lucifer.

"Benar, bahkan dia sampai lupa siapa pemilik dirinya sebelumnya"

Kini Zeke berhadapan dengan phoenix agung Suzaku. Phoenix adalah burung kepercayaan ras harpy, karena sosok yang kuat dipercaya sebagai dewa bagi mereka. Ukuran Suzaku setara dengan Byakko, bulu yang berwarna merah menyala seperti kobaran api yang panas membuat kesan Suzaku sangat agung.

"Kalian berlindunglah di dalam pulau, akan sangat berbahaya jika kalian terlibat pertarungan" ucap Suzaku.

Para ras harpy mengindahkan perkataan Suzaku dan bergegas kembali ke pulau, kini hanya menyisakan Zeke dan Suzaku.

Tanpa sepatah kata lagi, Suzaku dengan cepatnya mengepakkan sayapnya dan mengakibatkan badai yang sayang besar. Zeke yang kini semakin kuat tak bergerak sedikitpun walaupun sudah terkena hempasan badai milik Suzaku, angin kuat milik Suzaku terasa sangat panas dan mengakibatkan beberapa pulau yang ada di belakang Zeke terbakar hangus. Untunglah pulau itu hanya sebuah pulau tak berpenghuni.

"Ternyata kau tak selemah wujudmu yah" ucap Suzaku dengan nada yang meremehkan.

Zeke tanpa membalas apapun ucapan Suzaku hanya mengarahkan tangan kanannya ke arah Suzaku dan seketika pulau melayang yang ada dilantai 5 terombang-ambing tak menentu.

"Kekuatan itu!?" Suzaku yang menyaksikan kekuatan Zeke membuatnya susah berkata-kata.

Zeke meniru kekuatan Suzaku bahkan dua kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan Suzaku. Hanya dengan mengarahkan salah satu tangannya langsung memporak poranda seluruh lantai 5. Ras harpy yang terkejut berterbangan meninggalkan pulau melayang.

"Aku tak akan membunuh siapapun disini kecuali kau kembali kepadaku, Suzaku" ucap Lucifer menggantikan sementara keberadaan Zeke.

"Suara ini! Aku tak mengenalmu tetapi aku seperti pernah mendengar suara ini ..." Suzaku mulai bimbang dengan yang ia rasakan dan mulai menenangkan dirinya.

Para ras harpy yang menganggap Zeke sedang menghasut Suzaku mencoba menghentikannya. Tak banyak dari mereka berkorban dan melawan Zeke, tapi apa daya kekuatan Zeke yang terlalu besar membuat mereka semua tak sanggup mendekati Zeke.

"Tuan Suzaku! Jangan dengarkan perkataan iblis busuk itu!"

Teriakan yang sama terus menggema dipenjuru lantai 5, mencoba untuk menyadarkan Suzaku. Zeke dan Lucifer hanya bisa terdiam menunggu jawaban dari Suzaku.

"Baiklah, terpaksa menggunakan cara kasar" ucap Zeke memecah suasana ricuh ini.

Tiba-tiba Suzaku menatap tajam kearah Zeke, membulatkan tekadnya untuk melawannya. Walaupun Suzaku sadar, kekuatannya jauh dibawah Zeke.

Suzaku melancarkan kekuatan udara panasnya, menciptakan badai yang sangat besar dan terbang ke arah Zeke untuk menyerangnya.

Dengan cepat Zeke melesat dan menyerang Suzaku hingga terpental ke arah reruntuhan pulau.

"T-tuan Suzaku!"

Para harpy hanya bisa melihat pertarungan yang tak dapat mereka ikuti, pertarungan antara kedua monster yang sangat kuat sudah membuat perbedaan yang jauh dari ras harpy.

Zeke terus memukul Suzaku tanpa ampun, mencoba menyadarkan siapa sebenarnya sosok Suzaku itu.

"Lucifer, apa yang membuat dirinya memiliki akal sampai-sampai dia tak tahu jati dirinya?" Tanya Zeke.

"Entahlah, ada kemungkinan setiap kutukan yang tak bertuan akan berevolusi dan semakin kuat" ucap lucifer.

Suzaku yang mulai kewalahan mulai kehilangan akalnya, menyerang berkali-kali walaupun pada akhirnya dirinyalah yang terkena serangan Zeke.

"Kyaaaaa!!" Suzaku yang kehilangan akalnya merubah bulu-bulunya menjadi kobaran api.

Para harpy yang baru melihat sosok Suzaku yang sebenarnya mulai merasa takut, akan tetapi dengan santainya Zeke malahan mendekatinya.

"Kembalilah, bantu aku untuk menemukan kebenaran di menara ini" ucap Zeke dengan membuka telapak tangan kanannya seakan dia ingin Suzaku kembali kepadanya.

Suzaku menyerang secara membabi-buta, dia tak peduli siapa kawan atau lawan. Menghempaskan udara panas ke segala arah dan menghancurkan apapun, Zeke pada awalnya dituduh monster yang akan menghabisi ras harpy malah melindungi mereka dan menyerap kekuatan Suzaku yang mengamuk.

"Kau!? Mengapa melindungi kami?" Ucap salah satu ras harpy.

"Tak butuh alasan untuk melindungi sesuatu yang sedang kesusahan, bahkan iblispun bisa lebih baik dari ras apapun" ucap Zeke.

Semakin menggilanya Suzaku, kekuatannya semakin meningkat. Akan tetapi kekuatan Suzaku membuat dirinya kesakitan yang sangat amat. Ada sesuatu hal yang membuat dirinya kesakitan saat ia menggunakan kekuatannya.

"Aku akan menghentikannya, ia bukan dewa seperti yang kalian pikirkan".

Perkataan Zeke membuat sebagian ras harpy merasa sedih, tetapi mereka paham jika tak menghentikan Suzaku ia akan mati oleh kekuatannya.

"T-tuan Zeke, tolong hentikan Tuan Suzaku" ucap salah satu harpy kecil.

Melihat kesedihan hati harpy kecil itu membuat Zeke membulatkan tekadnya untuk menghentikan Suzaku.

"Siapa namamu nak?" Tanya Zeke.

"N-naa ... namaku pyro" ucap anak itu.

"Aku akan menolongnya"

Tiba-tiba seisi lantai 5 berubah menjadi ruang hampa berwarna hitam putih dan hanya hitungan detik saja, Suzaku jatuh kesalah satu pulau apung.

"Beristirahatlah Suzaku di dalam tubuhku"

Zeke menyerap Suzaku dengan kekuatan seperti cairan hitam, ras harpy yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa bersedih dan pasrah seakan sebuah harapan besar telah terenggut dari mereka.

"Angkat kepala kalian! Tegakkan dada kalian! Harapan yang kalian dambakan, sebuah kekuatan besar, sebuah kedamaian, semua itu hanya diri kalian sendiri yang dapat meraihnya ... bukan, tetapi KITAAA!!!"

Salah satu ras harpy mencoba menyemangati ras mereka dengan teriakan yang lantang. Zeke yang merasa keadaan di lantai 5 mulai stabil kembali merasa bahagia.

"Benar ... kedamaian ada diri kalian" ucap Zeke sembari pergi meninggalkan lantai 5.

Ras harpy akhirnya mendapatkan kedamaian sesungguhnya, menurut Zeke jika mereka terlalu mengandalkan kutukan milik Lucifer akan membuat mereka jadi ras lemah yang hanya hidup dibayang-bayang Suzaku.