.Sebelum perang terjadi.
Lee menjelaskan strategi perang tepat setelah Zeke pergi menuju dunia dongeng. Dengan pengalaman berperang yang ia dapat sebelumnya, Lee sangat membantu anggota 10 perintah tuhan.
"Jadi Dias, apakah ras manusia bawahan Zeke dapat membantu kita untuk berperang melawan 7 pendosa?" Tanya Sol dengan nada meragukan Lee.
"Tentu saja, dia adalah bekas anggota luar 7 pendosa".
Ucapan Dias membuat suasana kacau, anggota lainnya yang mendengar perkataan Dias langsung menodongkan setiap Art ke arah Lee dan siap untuk mengeksekusinya.
"Semuanya tolong tenang! Aku yang akan menjaminnya" ucap Dias mencoba menenangkan anggotanya.
"Bukankah sangat beresiko meminta bantuan Lee yang merupakan bekas anggota 7 pendosa? Walaupun dia bawahan Zeke sekalipun". Lucian mencoba memastikan skenario terburuk yang ia pikirkan.
Perkataan Lucian satu pemikiran dengan yang lainnya, walaupun Lee berpengalaman dalam hal peperangan dan kemampuan anggota 7 pendosa sekalipun ada kemungkinan Lee merupakan mata-mata dari anggota 7 pendosa.
"Kalau saja saya adalah mata-mata anggota 7 pendosa, keberadaan saya pasti sudah diketahui oleh tuan Zeke" Lee mencoba membelas dirinya.
"Bukankah kita tahu seberapa kuatnya Zeke saat uji kemampuannya? Dengan kekuatan sebesar itu tentu bukan hal yang mustahil bagi Zeke tak mengetahui bahwa Lee itu ada di pihak musuh atau kita" Dias menambahi untuk pembelaan Lee.
Penjelasan dari Dias dan Lee perlahan membuat pemikiran para anggota 10 perintah tuhan untuk setuju dengan Lee yang akan menjadi tombak dalam penyusunan strategi melawan 7 pendosa, dan rapatpun dimulai.
"Saya mendapatkan data tentang kekuatan 7 pendosa saat penyerangan ke pulau milik Envy"
"Jadi dia benar-benar mengalahkan Envy sang ras raksaksa terkuat?" Potong Gord yang masih tak percaya bahwa Envy telah dikalahkan oleh Zeke.
"Itu benar tuan Gord, dan tuan Zeke berhasil menyerap kekuatan Envy" ucap Lee.
"Baiklah lanjutkan" lanjut Dias.
"Dari data yang kami peroleh, di antara 7 pendosa terdapat kekuatan besar yang pasti akan digunakan untuk menghancurkan bumi secara perlahan. Kekuatan yang pernah dilihat oleh tuan Dias dan tuan Zeke saat berlibur ke pulau Bali"
"Pride" ucap Dias dengan nada lirih.
"Dengan kekuatan pemanggil mayat dari alam dunia alam baka, walaupun kekuatan yang Pride gunakan sebelumnya hanyalah 10% dari kekuatan aslinya ada kemungkinan dalam perang kali ini ia akan menggunakannya sampai 100%. Selain Pride kita juga tak boleh meremehkan anggota lainnya, terutama ketua dari 7 pendosa yaitu Warth. Dia sama seperti diriku yang merupakan ras manusia, tetapi kekuatan berpedangnya sangatlah mengerikan dengan katana bernama murasama. Katana yang dapat menyegel semua jenis Art, bahkan tertulis di data itu kekuatan Warth hampir setara dengan pencipta 7 pendosa, G.Duke Golthana. Selain Pride dan Warth disini hanya tertulis jenis Art dan beberapa kelebihannya" setelah selesai menjelaskan kekuatan 7 pendosa, Lee membagikan lembaran kertas berisi data-data yang ia peroleh di laboratorium Envy.
Setelah semua anggota 10 perintah tuhan membaca data-data tentang 7 pendosa, Lee melanjutkan strategi untuk menangani kekuatan 7 pendosa.
"Untuk mengantisipasi kekuatan mayat hidup bersekala dunia, kita harus memfokuskan pada beberapa hal. Selain mempertahankan umat manusia dari terror mayat hidup, kita harus menguasai pelabuhan, pangkalan militer dan hutan".
"Baiklah aku mengerti!" ucap Dias penuh semangat.
"Dias! Kau gila apa! Kita harus melakukannya dengan jangkauan dunia loh!" Teriak Feronica yang kesal dengan jawaban Dias.
Dias hanya tersenyum dan menjelaskan apa yang ia recanakan untuk melakukan ide gilanya itu.
"Kita tak perlu menguasai semua pelabuhan, pangkalan militer maupun hutan, karena perang ini bersekala dunia kita hanya perlu menguasai ketiga hal tadi di berbeda negara" dengan percaya diri Dias menjelaskan idenya.
"Haah!? Dias kau pikir hal seperti itu mudah? Kita juga harus menyelamatkan Ziqi, Zong il, dan Nosvera loh! Belum lagi kita juga harus menyelamatkan manusia dari teror mayat hidup!" Protes Feronica yang masih tak setuju dengan ide Dias.
"Tenanglah Feronica, aku rasa ada alasan kuat dari ucapan bodohnya, benar bukan? Dias De'artagnan" Ares mencoba menenangkan Feronica dari rasa paniknya.
"Tentu saja!" Teriak Dias dengan nada khas yang penuh semangat membaranya.
"Tuan Zeke menggunakan 70% kekuatannya untuk membuat bayangan manusia dan mempindahkan semua umat manusia kedalam dunia bawah, dunia milik tuan Zeke" ucap Lee mencoba menjelaskan apa yang dimaksud Dias.
"Apa!? Umat manusia hampir 8 milyar lebih loh!" Mendengar apa yang Lee ucapkan membuat semua anggota 10 perintah tuhan terkejut.
"Dan nyatanya memang sudah dilakukan sebelum Zeke pergi ke dunia dongeng" ucap Dias sambil bersender di kursinya dengan santai.
"Jadi kini Zeke hanya menggukanan 30% kekuatannya untuk menjelajah dunia dongeng!?" Kesal Sol tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Dan benar saja, setelah rapat selesai terasa kekuatan yang besar mulai melanda dunia. Dunia yang mulai gelap dan mayat hidup mulai bermunculan disetiap sudut kota, menandakan perang telah dimulai.
Sedangkan Zeke yang masih terperangkap di dunia dongeng tetap melanjutkan perjalanannya untuk mengungkapkan kebenaran tentang menara itu bersama iblis Lucifer.
Zeke akhirnya bekerjasama dengan Lucifer untuk mengumpulkan semua kutukan miliknya. Setelah kekacauan yang diperbuat raja Gardia, Zeke dan Lucifer melanjutkan perjalanannya menuju lantai ketiga dimana seluruh lantai itu hanya hutan dan pegunungan saja.
"Jadi menurutmu kutukanmu ada disini? Dengan lantai seluas sebuah benua ini bagaimana kita dapat menemukan kutukanmu?" Tanya Zeke.
"Tentu saja mudah, karena-" belum saja ucapan Lucifer berakhir terdengar suara lolongan monster yang terdengar dari kejauhan.
"Graaaa!!!"
"Apa itu!?" Zeke terkejut melihat sebuah tapak kaki harimau yang melintasi sebuah gunung.
Benar saja, singa dengan sayap di setiap punggungnya berjalan melewati gunung yang berada di dekat Zeke dan Lucifer. Ukuran harimau itu jauh lebih besar dibandingkan sebuah gunung.
"Yap itulah kutukan milikku" dengan santainya Lucifer menjawab.
"Bagaimana kita dapat mengalahkan makhluk sebesar itu?" Tanya Zeke sedikit khawatir.
"Jadi apakah kau akan tetap menggunakan kekuatanmu untuk menekan kekuatanku?bagaimana kau coba bertarung dengan kekuatanku" hasut Lucifer.
Zeke yang belum begitu percaya kepada Lucifer terpaksa bertarung dengan apa adanya, dan bersiap untuk bertarung.
"Hanya ukurannya saja yang besar bukan berarti tak terkalahkan bukan?"
Hanya sepatah kata yang bisa Zeke ucapkan untuk meyakinkan dirinya, lalu melesatlah Zeke dan memukul harimau itu.
Benar-benar sebuah hal yang tak dapat dipercaya, Zeke yang hanya bertarung dengan mengandalkan fisiknya berhasil melukai singa raksaksa itu.
"Graaaa!!!"
Setelah terpental, singa itu berbalik menyerang Zeke, namun dengan mudahnya Zeke menghindari setiap serangan singa itu. Dari awal Zeke memang sudah diunggulkan dengan ukurannya yang kecil sehingga dapat bergerak leluasa.
Bagaikan sebuah pertarungan yang berat sebelah, memang serangan Zeke berhasil mengenai harimau itu, akan tetapi harimau itu seperti tak terluka sedikitpun.
Pertarungan yang hanya mengandalkan fisik itu berlangsung hingga berbulan-bulan, pada akhirnya Zeke mulai kelelahan.
"Ghaaahh .... ghaaahh .. sial!"
"Haaah kau ini, padahal aku dengan sukarelanya membiarkan kau menggunakan kekuatanku malahan terus-terusan keras kepala dan hanya mengandalkan fisikmu" keluh Lucifer yang mulai kesal dengan sifat keras kepala Zeke.
Akan tetapi Zeke tetap enggan menggunakan kekuatan Lucifer dan terus bertarung dengan mengandalkan kekuatan fisiknya.