Suara gemuruh petir terdengar ditengah derasnya hujan, membuat suasana kerajaan amfibian semakin mengerikan. Perlahan tapi pasti, sang jerapah mulai terserap kearah kastil milik raja Gardia.
"Sial aku harus cepat" ucap Zeke.
Setelah Zeke mendengar penjelasan jendral Al, melesatlah Zeke dengan cepat kembali ke kerajaan amfibian.
Setibanya Zeke di kerajaan amfibian, ia bergegas menuju kastil tempat raja Gardia berada. Walaupun banyak prajurit yang berjaga di gerbang utama, dengan mudahnya Zeke melewati mereka semua.
"Sebisa mungkin aku harus menghemat waktu dan tenaga" Pikir Zeke dengan tenang.
Zeke berhasil melewati para prajurit amfibian dengan mudah dan menjebol gerbang utama kastil raja Gardia. Para prajurit di dalam kastil ikut mengejar dan mencoba mengepung Zeke, akan tetapi dengan kecepatan Zeke tak ada satupun prajurit yang berhasil menangkapnya. Segera setelah Zeke memasuki kastil tersebut ia melacak keberadaan raja Gardia dan mencoba menghentikannya.
"Gardia !" Teriakan Zeke menggema kesetiap ruangan kastil.
Setelah mencari beberapa saat, akhirnya Zeke menemukan raja Gardia dengan beberapa pengawal di sekitarnya.
"Hentikan Gardia !" Zeke mencoba menghentikan raja Gardia.
"Tak akan kubiarkan !" Lizze dengan tanggung jawab sebagai komandan prajurit amfibian terpaksa harus menghentikan Zeke.
Kini Lizze dan Zeke berhadapan satu sama lain. Akan tetapi hal yang tak Zeke duga terjadi.
"Ugh ! Kenapa dengan tubuhku" erang Zeke.
"Hahaha ! Ternyata kau berhasil mengalahkan beruang hitam itu yah". Ucap raja Gardia.
"S-sial ! Apakah karena kutukan itu !". Zeke mulai kepayahan berdiri.
"Tepat sesuai rencana tuan Lucifer. Kutukan dari tuan Lucifer pasti berguna untuk melawanmu Zeke !".
Zeke berusaha untuk mempertahankan kesadarannya. Walaupun hanya berdiri saja sudah kesusahan, ia tetap menodongkan pedang hitamnya ke arah raja Gardia.
"Serang dia Lizze!" Perintah raja Gardia.
"T-tapi tuan, Zeke terluka" jawab ragu Lizze.
Tepat setelah memrintah Lizze, raja Gardia berhasil mengesktrak semua kekuatan sang jerapah. Kekuatan yang melimpah mengelilingi tubuh raja Gardia. Dengan kondisi Zeke saat ini, sangat susah untuk melawan raja Gardia.
"Art of Water : Hidrya's Missile"
JEDARR!!. Puluhan air berbentuk kepala hydra menyerang kearah Zeke, dan dengan mudahnya Zeke berhasil di kalahkan.
"Arghh !" Zeke terlempar cukup jauh dan menghantam dinding ruangan raja Gardia.
Raja Gardia yang yakin telah mengalahkan Zeke berjalan mendekatinya.
"Art of Darkness: Unholy Sacrifice". Zeke menyerang raja Gardia dan membuat ruangan raja Gardia hancur.
"Wah hampir saja". Ucap raja Gardia dengan perisai air yang mengelilingi tubuhnya.
Zeke dengan luka kutukan yang ia dapatkan hanya dapat menggunakan Artnya sekali saja dan langsung pingsan.
"Ugh ... dimana ini ?" Zeke membuka kedua matanya, terkejut mengetahui kalau dia terbangun di sebuah penjara bawah tanah.
Kondisi Zeke yang tak mendukung membuatnya hanya menjadi pecundang yang tak bergua di dalam penjara bawah tanah.
"Sial Artku tersegel, kalau begitu mari kita coba dengan energi alam". Ucap Zeke dengan penuh harapan.
Energi alam yang Zeke serap lebih lambat dari pada biasanya, akhirnya membuat Zeke harus mengumpulkan dengan waktu yang lama.
Terdengar suasana kacau dari luar penjara bawah tanah. Kekacauan semakin menggila setelah raja Gardia mendapatkan kekuatan Art barunya, karena rasa penasaran dengan kekuatannya, raja Gardia menyerang membabi buta untuk mencoba Art miliknya. Suara gemuruh dan ledakan terdengar dimana-mana, raja Gardia yakin bahwa tanpa penduduk dan prajuritnya yang lemah, ia dapat mengalahkan siapapun dengan kekuatan barunya.
"Ah sial kenapa jadi seperti ini !?" Umpat kesal Qlot berlari di bawah gorong-gorong mencoba berlindung dari raja Gardia yang mulai menggila.
Qlot yang menyadari kedatangan Zeke bergegas pergi kearah kastil, karena datang terlambat ia hanya dapat melihat dari luar kastil dan mendapati raja Gardia keluar dengan kegilaanya. Untungnya Qlot berhasil bersembunyi di bawah gorong-gorong.
Tempat gelap dan bau membuat Qlot tak begitu nyaman menelusuri gorong-gorong. Qlot berharap ia tak berhadapan dengan makhluk aneh penghuni gorong-gorong gelap ini.
"Ah sial kenapa jadi seperti ini, dan dimana kau Zeke ! Bukankah dia kembali karena berhasil membebaskan sang jerapah" kesal Qlot mengumpat apa yang terjadi saat ini.
Tiba-tiba terdengar percikan langkah kaki yang berlari mendekati Qlot, suara itu semakin dekat dan dekat. Qlot yang panik menyerang kesumber suara itu.
"Haaa !! Jangan mendekat !!" Qlot melempar batu kekuatan energi tanahnya ke arah suara. Dengan kondisi yang tidak stabil, kekuatan Qlot yang biasanya dapat menghancurkan sebuah pohon kini hanya terlihat batu kerikil biasa.
"Aaaaaa!!!" Teriak Qlot, panik.
"Hei kredil !" Suara yang tak begitu asing terdengar menyapa Qlot.
"Ah syukurlah ! Lizze !"
"Hei kau tidak apa-apa?" Tanya Lizze mencoba menenangkan Qlot.
"Iya tidak apa-apa, sebenarnya apa yang sedang terjadi di luar?" Tanya Qlot.
Lizze menceritakan semua yang terjadi kepada Qlot, dan meminta bantuannya untuk membebaskan temannya yang ditahan diruang penjara bawah tanah.
"Kalau saja aku tahu apa rencana raja Gardia yang sebenarnya, aku tak akan membantunya" Nada sesal terdengar cukup jelas dari ucapan Lizze.
Zeke yang terkurung di dalam penjara masih terfokus mengumpulkan energi alam. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menuju penjara bawah tanah.
"Zeke !" Teriak Qlot mencoba mengeluarkannya.
"Ah! Qlot ... bagaiamana kau-".
"Maafkan aku tuan Zeke, aku tak tahu kalau akan jadi seperti ini". Lizze dengan wajah menyesalnya membantu Zeke keluar dari penjara itu.
"Kenapa kau membantu kami?" Tanya Zeke.
"Kami para prajurit tak ada yang mengetahui rencana busuk dari raja Gardia. Beliau berkata untuk membebaskan sang jerapah demi sang ratu, akan tetapi pada kenyataannya raja Gardia adalah pengikut iblis Lucifer".
"Aku akan berusaha menahan raja Gardia, kau dan Qlot bantu para prajurit evakuasi penduduk".
Setelah raja Gardia selesai mengesktrak sang jerapang, pulau para amfibian turun perlahan. Lizze dan Qlot beserta beberapa prajurit membantu mengevakuasi para warga.
"Gahahaha ! Benar-benar kekuatan yang luar biasa!" Raja Gardia yang termakan kekuatan besar sang jerapah menyerang apa yang ada di depannya, tak terkecuali penduduk amfibian dan para prajuritnya sendiri.
Dengan cepat, Zeke melesat dan menendang kepala raja Gardia. Kutukan di dalam tubuh Zeke membuat serangannya tak berdampak kepada raja Gardia.
"Gardia! Berhenti !!"
"Bagaimana kau bisa keluar dari penjara?" Tanya raja Gardia.
"Bukan urusannmu!" Zeke mencoba menyerang raja Gardia dari berbagai arah.
Zeke yang tak bisa menggunakan kekuatannya hanya bisa berusaha menyerang raja Gardia terus menerus walaupun tak menyebabkan luka apapun. Raja Gardia mulai merasa risih karena membiarkan Zeke bertingkah, dengan cepat raja Gardia mencekik Zeke dan melemparkannya ke sebuah rumah penduduk amfibian.
"Kau yang sekarang sangat mustahil mengalahkanku Zeke! Hahahaha ..."
"Ugh! Walaupun tak bisa menggunakan kekuatanku setidaknya diriku memegang kata-kataku dari awal! Untuk melindungi kalian semua!"
"Cih makhluk lemah jangan banyak tingkah! Matilah dalam omong kosongmu! Art of Water: Hydra's Head"
Air ciptaan raja Gardia membentuk beberapa kepala hydra dan menerkam Zeke dengan cepatnya. Tak berdaya menghindari serangan itu, Zeke hanya pasrah menerimanya.
"Hahaha lihatlah dirimu yang tak berdaya itu, menurutlah dan mati !" Sekali lagi raja Gardia menyerang Zeke dengan brutalnya.
Qlot kembali untuk membantu Zeke setelah ia selesai membantu evakuasi penduduk amfibian. Tanpa ragu Qlot menyerang raja Gardia dengan energi alam miliknya. Sebuah batu kecil yang biasanya dapat menghancurkan pohon besar, tak mempan menggores tubuh raja Gardia.
"Dasar kerdil bodoh! Mati saja! Art of Water: Odin Lance".
Qlot yang berusaha melindungi Zeke tertancap tombak berkata tiga di depan mata Zeke.
"Q-qlot?" Tatap kejut Zeke yang masih tersungkur di reruntuhan rumah.
Emosi Zeke meluap tak tertampungkan, kebencian dan amarah Zeke membuat raja Gardia merasa takut. Aura gelap menyelimuti sekujur tubuh Zeke, dengan tubuh yang hancur ia berusaha untuk bangkit.
"Wah wah ternyata hanya segini kekutan yang bisa aku keluarkan dari tekanan kekuatan Zeke" Ucap Zeke seakan ada sisi lain yang bersarang di dalam tubuhnya.
"Si-siapa kau? Bagaimana kekuatanmu meningkat padahal ada kutukan tuan Lucifer di dalam tubuhmu !" Raja Gardia berjalan mundur karena tekanan dari kekuatan lain Zeke.
"Gahahaha !! Luar biasa Zeke!! Kau yang terluka parah masih bisa menekan kekuatanku hingga 1%" perlahan kelopak mata kiri Zeke berwarna hitam dengan pupil berwarna merah darah, dan muncul sebuah mahkota berwarna hitam telat di atas kepala Zeke.
"Tidak mungkin bukankah kau!? T-tu"