Zeke dan kesembilan anggota 10 perintah tuhan sedang berkumpul di sebuah ruangan yang cukup besar. Duduk berbaris mengelilingi meja bundar. Jubah keemasan milik 10 perintah tuhan, dikenakan mereka semua termasuk anggota baru 10 perintah tuhan, Duke Zeke.
"Perkenalkan dirimu Zeke " suruh Dias dengan nada berwibawa yang tak biasanya Dias gunakan.
Zeke berdiri dengan gagahnya, menatap semua yang ada di depannya. Dan mulai memperkenalkan diri.
"Saya Duke Zeke anggota terakhir dari 10 perintah tuhan akan melakukan yang terbaik, mohon kerja samanya" di teruskan dengan Zeke yang membungkukkan kepalanya, tanda rasa hormat kepada semua anggota 10 perintah tuhan. Zeke yang dirasa telah mencurahkan rasa hormatnya malah dipandang sebelah mata oleh anggota lainnya, tatapan rasa benci diarahkan kepada Zeke. Dias selaku ketua dari 10 perintah tuhan mencoba untuk mencairkan suasana tegang di ruangan rapat ini.
"Ehem ! Dialah Duke Zeke, yang mengisi kursi kosong anggota 10 perintah tuhan. Aku yang langsung memilihnya sebagai anggota inti 10 perintah tuhan. Dan saya harap semua dapat bekerjasama dengan Zeke".
Entah apa yang membuat seisi ruangan terasa mencekam dengan tatapan tajam terus mengarah ke Zeke.
Zeke kembali ke tempat duduknya dengan mengabaikan tatapan tajam yang di arahkan kepadanya. Hingga suasana berubah menjadi lebih kacau ketika salah satu anggota 10 perintah tuhan mengatakan hal yang tak enak didengar.
"Kau pikir dengan dipilih langsung oleh Dias, kami akan langsung menganggapmu? Ras manusia". Lontar salah satu anggota 10 perintah. Zeke dengan tenang hanya tersenyum dan mengabaikannya. Namun malah hal tersebur membuat Zeke semakin dibenci oleh anggota lainnya.
"Sol Carlberg, sebaiknya jangan terlalu memandang rendah setiap ras. Tujuan kita semua adalah membuat keadilan dan perdamaian seluruh ras di dunia. Baiklah untuk anggota lainnya silahkan memperkenalkan diri". Lerai Dias diikuti dengan perkenalan masing-masing anggota 10 perintah tuhan.
"Cih merepotkan" judes Sol menjawab. Dengan wajah yang kecut, Sol memulai memperkenalkan dirinya dengan percaya diri.
"Perkenalkan namaku Sol Calrberg, perwakilan dari ras peri". Setelah memperkenalkan diri anggota berikutnya melakukan hal yang sama dengan Sol.
"Perkenalkan nama saya Feronica, perwakilan dari ras werewolf" walaupun ras werewolf terkenal akan kebuasannya, Feronica tetaplah gadis pada umumnya. Suara dan parasnya tetap seperti gadis remaja.
"Perkenalkan namaku Ziqi perwakilan dari ras amfibian, walaupun mukaku seperti kadal dengan lidah yang panjang aku tak makan lalat atau serangga lainnya gwik! " jawab dengan nada datar yang tak niat untuk hidup dan diakhiri nada aneh.
"Yaho ! Perkenalkan namaku Zong il perwakilan dari ras penjaga roh. Roh yang aku jaga adalah iblis api sang Ifrit tentu saja aku memiliki kekuatan api yang panas loh!" Tak kalah dengan bocah membara Dias, Zong il hampir memiliki kepribadian yang mirip dengan Dias hanya saja Dias yang sekarang cukup berwibawa.
"Perkenalkan namaku Lucian dari ras iblis putih, yah memang iblis terkenal dengan hal yang buruk bukan? Tapi ras iblis sekarang terbagi menjadi dua, iblis merah yang terkenal dengan kekejamannha dan ras iblis putih yang telah berevolusi menjadi iblis baik berbeda dengan cerita dongen jaman dahulu dan jangan dipercaya oke?" Iblis yang terkenal kejam dan bengis malah memperlihatkan senyum manis dan ramah yang tak seharusnya.
"Perkenalkan namaku Nosvera dilihat dari wajah pucatku dan taring yang aku miliki tentu tahu bukan kalau aku dari ras Vampire" tepat setelah memperkenalkan diri dipamerkan taring kebanggaan Nosvera.
"Perkenalkan namaku Gord perwakilan dari ras raksaksa dan mohon kerjasamanya, Zeke" dari beberapa ras yang telah memperkenalkan diri hanya Gord yang cukup ramah menyapa Zeke.
"Perkenalkan namaku Ares, ras valkyrie" gadis lain yang ada di 10 perintah tuhan, dengan sifat dinginnya menandakan sekali ganggu bakal kena bacok.
"Jadi aku yang terakhir yah, perkenalkan namaku Dias De A'rtagnan aku perwakilan ras dewa sekaligus pemimpin 10 perintah tuhan. Dan disetiap ada anggota baru, kami selalu melakukan tes kemampuan dengan bertarung 1 lawan 1 atau 1 lawan semuanya" jelas Dias sekaligus memperkenalkan dirinya. Sol yang tak begitu suka dengan Zeke segera mengajukan dirinya untuk menguji Zeke.
"Kalau begitu, Dias De A'rtagnan. Izinkan saya Sol Calrberg menguji kekuatan Duke Zeke untuk memastikan layak tidaknya dirinya". Ucap sol dengan lantangnya sambil menunjuk Zeke.
Setiap anggota dibagi menjadi beberapa kelas sesuai kekuatan mereka. Kelas bawah, menengah dan atas. Akan tetapi karena pendiri 10 perintah tuhan, Sang Ratu sedang tak ada di kastil, hasil kelas setiap anggota tak diberikan untuk sementara.
"Bagaimana Duke Zeke? Apakah kau bersedia untuk mengikuti tes ini?" Tanya Dias.
"Apakah kau yakin hanya Sol Carlberg cukup untuk mengujiku? bagaimana kalau semuanya langsung maju menghadapiku? Dias De A'rtagnan?".
Dengan tatapan penuh percaya diri, Zeke menantang semua anggota 10 perintah tuhan. Mendengar kesombongan Zeke membuat semua anggota 10 perintah tuhan berdiri menatap tajam Zeke.
Dias yang menebak hal ini, hanya bisa tersenyum dan mengangkat tangannya.
"Duke Zeke sang perwakilan manusia keturunan dari kelas bangsawan tingkat tinggi, lakukan sesukamu" senyum Dias sembari mengangkat kedua tangan, seolah tak mau ikut campur.
"Apa!? Kelas bangsawan tertinggi ras manusia?". Setelah mendengar penjelasan Dias, semua anggota terdiam ragu.
"Ee- aku percaya pilihan Dias kok" celetuk Lucian, pria rambut berantakan dengan mata berwarna merah yang melambangkan ras iblis.
"Tepat sekali Lucian, kamipun sama" angguk semua anggota 10 perintah tuhan kecuali Sol yang masih tak terima dengan kenyataan soal Zeke.
"Cih hanya keturunan tak berarti dia kuat bukan? ".
Kastil 10 perintah tuhan berada di sebuah pulau yang melayang di langit. Bukan hal hang mustahil bagi para pendiri 10 perintah tuhan untuk membuat kastil ini. Luas seperti sebuah pulau dengan sebuah kastil di tengah pulau tersebut. Pertarungan antara Sol melawan Zeke diadakan di tempat khusus tes anggota baru, colosseum.
Semua anggota 10 perntah tuhan berkumpul untuk menyaksikan pertarungan antara Zeke melawan Sol . Sempat terdiam beberapa saat, dan ketika Dias bekata mulai Sol menyerang dengan sangat cepat.
"Art of Ice : River Fang". KRAK ! KRAK!.
Bongkahan es bermunculan dari bawah tanah, merayap dengan cepat membentuk taring tajam yang siap untuk mengoyak apapun diatasnya.
BLEDAR!! Terdengar dentuman yang sangat keras. Zeke yang hanya terdiam menerima mentah-mentah serangan Sol. Semua mata tertuju fokus kearah pertempuran Zeke melawan Sol. Serangan Sol tak hanya sampai disitu,
"Art of Ice : Dragon Roar". Tak cukup dengan taring yang menghujam dari bawah, puluhan naga es menghantam Zeke. Suara bongkahan es yang keras dan tajam terus menyerang Zeke tanpa henti dan diakhiri dengan,
"Art of Ice : Meteor". BLEDAR!!! Meteor es yang cukup besar menghantam Zeke dari atas, dan membuat setengah colosseum tertimbung bongkahan es berukuran raksaksa. KRAAAKKK! Terdengar bongkahan es yang retak, dan perlahan hancur.
"Aku harap kau tidak mati semudah itu. Zeke". Ejek Sol dengan nada percaya diri. Sempat sunyi beberapa saat, dan ketika Sol mulai percaya bahwa Zeke telah dikalahkan Sol berjalan berbalik untuk kembali.
"Sol awas !! Teriak Lucian.
Dengan cepat Zeke melemparkan sebuah pukulan yang sangat kuat dan menyebabkan kerusakan colosseum hampir 90%. Lekungan yang melintas sepajang pulau melayang mengejutkan semua anggota 10 perintah tuhan. Bukan hanya kekuatannya saja, ada satu hal yang membuat semua mata terkejut, terutama Gord. Armor berwarna hitam pekat menyelubungi seluruh tubuh Zeke, dan terasa aura kuat ras raksaksa. Gord yang merasakan ras yang sama dari Zeke melesat dan menyerang armor Zeke, bukan luka yang didapat dari Zeke tetapi Gord sendiri yang terluka parah setelah memukul armor Zeke. Pertahanan terkuat ras raksaksa, mantan 7 pendosa sang iri, Envy.
"Kau! Bagaiaman bisa memiliki aura yang sama dengan ras kami hah!". Gord yang termakan amarah tak mempedulikan tangannya yang hancur setelah memukul Zeke.
"Art of Darkness : Black Hole". Muncul kegelapan yang berbentuk seperti cairan lengket yang muncul dari bawah kaki Zeke dan mencengkeram Gord dan Sol, dan mulai menyebar dengan cepat ke seluruh colosseum. Zeke hanya menggertak Gord dan menjawab rasa penasaran dari Gord.
"Inilah kekuatan yang aku gunakan untuk memusnahkan ras raksaksa terkuat, musuh dari sesama ras raksaksa Gord. Dengan Black Hole aku dapat memangsa apapun yang aku sentuh sesuai kehendaku. Bahkan jika aku memangsa suatu ras tentu saja aku dapat menggunakan kemampuannya".
Semua anggota yang mendengar kekuatan Zeke terkejut dan sedikit ngeri karena posisi mereka semua ada di bawah cengkeraman Black Hole milik Zeke. Akan tetapi, Zeke yang berada dipihak 10 perintah tuhan menarik kekuatannya dan menghilangkan armor baru miliknya. Gord yang memahami situasi ini sekaligus mengetahui bahwa salah satu 7 pendosa telah dikalahkan merasa cukup lega dan itu sangat membantu 10 perintah tuhan.
Ujian kemampuan Zeke telah usai, disaat semua anggota 10 perintah tuhan akan kembali tiba-tiba muncul sesuatu yang mengejutkan. BLEDARR!!! Kemunculan sosok misterius yang menerobos ke kastil apung membuat kerusakan yang cukup parah hanya dengan mereka mendarar saja. Terpancar aura yang sangat mengerikan dari sosok misterius itu, dan benar saja hanya dengan satu kalimat dari bangsa iblis semua anggota 10 perintah tuhan tak berkutik sekalipun diteruskan dengan tangan-tangan bayangan yang muncul dari asap debu tempat sosok misterius itu datang menyergap 3 anggota 10 perintah tuhan.
"Nosvera ! Zong il! Ziqi!" Teriak Dias berusaha bangkit dari kekuatan yang membuat 10 perintah tuhan tak bergerak.
Sosok misterius itu mulai terlihat jelas berbarengan dengan asal debu tebal yang mulai menghilang. Terlihat tiga orang yang berdiri di balik asap debu yang perlahan mulai menghilang. Pria yang pernah Dias dan Zeke lawan saat di pulau Bali itu muncul kembali, lalu pria berbadan kekar berwajah tenang dengan katana yang masih terbungkus sarung katana dan salah satu sosok yang membuat hanya melihatnya saja sudah membuat tak berdaya. Sang pendiri 7 pendosa, G.Duke Golthana muncul dihadapan semua anggota 10 perintah tuhan membawa terror kengerian.
"Pride bawa mereka bertiga" Perintah G.Duke Golthana. 10 perintah tuhan tak dapat berkutik di bawah kekuatan yang sangat besar. Mereka hanya bisa pasrah melihat ketiga anggota 10 perintah tuhan dibawa begitu saja tanpa perlawanan sedikitpun. Terlebih lagi Zeke yang telah menyimpan dendam sejak lama hanya bisa mencoba bergerak untuk menyelamatkan teman barunya, dengan kekuatan barunyapun dibawah kekuatan ayahnya Zeke hanya bisa pasrah.
"Lama tak bertemu denganmu, Zeke". Berjalan mendekati Zeke.
"Bahkan sudah berkembang sampai sini yah. Memangsa kekuatan apapun dan menjadikan milikmu, bahkan ciptaanku Envy termakan olehmu. Tetapi, jika hanya segini kekuatanmu kau akan kehilangan orang yang berharga lainnya". Setelah dirasa puas mengunjungi putra tunggalnya G.Duke Golthana, sang pembawa teror itu berjalan berbalik meninggalkan Zeke.
Zeke yang berusaha dengan keras untuk lepas dari jerat kekuatan ayahnya berhasil lepas dan dengan cepat mengambil kesempatan untuk menyerang ayahnya dengan kekuatan armor milik Envy. Serangan Zeke terhenti ketika insting bertahan hidupnya mengatakan untuk berhenti menyerang, benar saja sebatang bilang tipis sudah menunggu di depan leher Zeke. Warth ketua 7 pendosa dengan cepatnya berpindah tepat di depan Zeke.
("Cepat!?") . Mata Zeke bertemu dengan mata Warth.
"Aku, G.Duke Golthana menyatakan perang dengan 10 perintah tuhan dengan taruhan bumi dan seisinya".Pusaran api hitam menyelimuti ketiga penyusup itu dan menghilang bak tertelan bumi.
Anggota 10 perintah tuhan yang tak berdaya meihat 3 anggotanya telah dibawa pergi hanya bisa meratapinya. Anggota yang tersisa kembali ke ruang pertemuan, menyusun strategi untuk menyelamatkan anggotanya yang terculik.
"Perang telah dideklarasikan dan kita harus segera bergerak untuk menyelamatkan Nosvera, Zong il, dan Ziqi juga. Walaupun anggota yang tersisa hanya tinggal 8 kita harus mempertaruhkan nyawa kita untuk memenangkan perang ini. Akan tetapi untuk Zeke aku ada tugas khusus untukmu". Suasana yang berubah cukup kritis memaksa anggota yang tersisa untuk segera bergerak.
"Tugas khusus?" Tanya Zeke.
Dias mengajak Zeke ke sebuah ruangan di kastil terdalam. Zeke yang terkejut melihat apa yang terjadi hari ini membuat pikirannya sedikit kacau, terlebih lagi orang yang selama ingin dia kalahkan merupakan orang yang mendirikan 7 pendosa. Dias yang melihat ekspresi frustasi Zeke berusaha menenangkannya.
"Tenangkan dirimu Zeke, untuk sekarang aku sengaja memberikanmu tugas khusus karena kekuatanmu yang sekarang tak cukup untuk mengalahkan anggota 7 pendosa sendirian". Tegas Dias mengatakan dengan nada yang serius.
"Apa katamu!?" Zeke yang tak terima perkataan Dias berusaha membantahnya dan berhenti melangkah sesaat.
"Kau tahu kenapa mereka begitu kuat? Mereka adalah bangsawan dari ras 7 pendosa masibg-masing, sedangkan semua anggota 10 perintah tuhan adalah keturunan terlemah dari masing-masing ras kita. Karena kita terbentuk tanpa persetujuan dari masing-masing ras kita". Mendengar penjelasan Dias, Zeke mulai mengerti situasinya. Dan melanjutkan perjalanannya menuju ruangan yang Dias maksud.
Terdapat sebuah gerbang yang cukup besar di depan mata mereka.
"Jelaskan padaku Dias, kenapa kau membawaku kemari dan apa maksud dari tugas khusus untukku?".Zeke yang belum paham menanyakan tujuan Dias membawanya dan maksud tugas khusus yang diberikan kepada Zeke. Tanpa berkata apapun Dias mengarahkan tangannya ke arah gerbang besar itu dan merapal sebuah mantra, dan akhirnya gerbang besar itu terbuka. Dias berjalan masuk diikuti oleh Zeke. Di tengah ruangan kosong itu terdapat sebuah buku yang tersegel rapat.
"Apa itu?" Tanya Zeke semakin penasaran.
"Alasan lain kenapa kita semakin melemah, karena sang ratu tersegel di dalam buku itu. Dan hanya ras keturunan bangsawanlah yang dapat menyelamatkannya". Jelas Dias sambil menunjuk buku itu.
"Bagaimana caranya aku menyelamatkannya?"
"Zeke, di dalam buku itu terdapat dunia lain. Dunia diantara hidup dan mati, selain itu 1 hari di dunia ini berarti 1 tahun di dunia dalam buku itu. Kau yang sekarang hanya keturunan bangsawan dapat menjadi bangsawan tinggi jika kau berhasil meyelamatkan sang Ratu".
"Jadi ini alasan kenapa kalian selalu melakukan uji kemampuan kepada anggota dari ras manusia?"
"Pria yang di takdirkan, itulah kata terakhir sebelum sang Ratu tersegel di buku itu. Tolong selamatkan sang Ratu dan kembalilah dengan selamat,
sahabatku!" Memegang bahu Zeke dengan mata penuh harapan.
"Sebelum itu tolong lindungi Lee dan pelayanku, dan tetaplah hidup hingga aku kembali, sahabatku!".
Harapan yang terbentuk dari dua pria yang saling mempercayakan orang terpenting dihidup mereka. Dias membaca sebuah matra dari bahasa ras dewa, dan dari buku itu keluar sebuah gerbang gang cukup besar. Setelah Zeke dan Dias berjabat tangan, Zeke berjalan memasuki gerbang tersebut.
Rasa khawatir Dias bertambah ketika Zeke memasuki gerbang itu dan mulai menghilang perlahan.
"Zeke jangan mati ... aku dan yang lainnya akan bertahan sampai kau kembali".