Author Pov*
"Papa, jangan biarkan ibu Mina melaporkan aku ke pihak kekerasan sekolah, aku mohon pa, bantu aku," Rengek seorang gadis pada papa nya.
"Tenang saja, papa pasti akan mengurus semuanya." Itulah yang di lakukan Yoon Min Hyuk, ayah dari Yoon Seok Hoon dan Yoon Inna, dia menghalalkan berbagai macam cara untuk mengubur semua kesalahan anak-anak nya.
"Pa, satu lagi,"
"Apa lagi Inna ?"
"Tolong lakukan sesuatu besok pada kak Seok Hoon, kurung dia, jangan biarkan dia datang ke sekolah, karna dia akan mengacaukan semua nya,"
"Maksudmu ?"
"Sebenarnya sekarang ini beda, Kakak tidak ikut merundung si jalang itu, entah apa yang terjadi, dia malah membela si Mina dari pada aku, jadi ku mohon lakukan sesuatu padanya besok, ketika persidangan di sekolah !"
"Tenang saja, papa akan mengurus semua nya."
"Baik pa."
______________
Di suatu pagi yang cerah, Seok Hoon membuka mata perlahan, terbangun dari tidur nya, dia menuju pintu, dan alangkah terkejutnya ia, saat pintu ternyata terkunci dari luar, ia pun menuju jendela, jendela juga terkunci dari luar, dia mulai panik, dia tau kalau ini pasti perbuatan adik nya, agar dirinya tidak datang ke sekolah untuk menjadi saksi atas perundungan itu. ia pun bergegas menuju laci untuk mengambil ponsel nya, namun ternyata ponsel nya juga tidak ada, Dia mengacak rambutnya kesal.
"Pers*t*n dengan kalian semua !" Seok Hoon mengumpat kesal.
Di sisi lain, di SMA Serim, telah berkumpul beberapa wali murid, para murid yang bersangkutam dengan pembulian, tersangka pelaku dan korban, Para guru, kepala sekolah dan pihak kekerasan sekolah.
"Siswi Song Mina, apa benar teman-teman Yoon Inna, Joo Sarang, Park Jihoon dan Sung Jae won merundungmu di sekolah ?" Tanya kepala sekolah, dan Song Mina hanya menjawab dengan anggukan kecil.
"Apakah ada buktinya bahwa mereka merundungmu ?"
"Saya buktinya ! Saya ibu nya jadi bukti bahwa mereka merundung putri saya, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri !" Ibu song mina berkata lantang.
"Bagaimana anda bisa menjadi saksi, anda ibunya, bisa saja anda dan putri anda bersekongkol untuk memeras kami !" Jawab Ibu Joo sarang yang tak kalah lantang.
"Benar itu ! Bisa saja mereka berskongkol, buktinya mereka menunjuk anak kami pemilik saham di sekolah ini !" Sahut Ibu Park Jihoon juga.
"Hey, apa yang kalian tuduhkan pada kami? Untuk apa kami memeras kalian? Saya hanya ingin anak kalian berhenti mengganggu putri saya!" Ibu Mina mulai berkaca-kaca.
"Cukup ibu Mina, jika anda tak ada bukti, maka anda tidak bisa menuduh begitu saja, jika ini di teruskan maka anda akan terkena sangsi atas pencemaran nama baik !" Kata pihak kekerasan sekolah.
"Makanya jangan sembarang nuduh, kalo butuh uang bilang!" Sahut ibu Joo Sarang lagi.
Orang-orang di Aula sekolah mulai pergi, dan hanya tinggal Mina dan ibunya duduk tanpa tujuan, air mata Mina dan ibunya mulai berjatuhan.
"Maafkan ibu sayang, maafkan ibu karna ibu miskin, dan kehidupan sekolah mu jadi menderita begini !" sang Ibu memeluk Mina sambil terus menangis.
"Mina, ayo pindah sekolah, ibu tak akan memaksamu harus sekolah disini lagi, carilah sekolah yang membuat kamu nyaman !"
"Apakah ibu benar-benar tidak keberatan aku pindah sekolah ?"
"Iya sayang, mari kita urus semua nya dengan segera, kamu tidak perlu menderita lagi seperti ini !"
"Terima kasih ibu."
Setelah insiden itu, ibu Mina segera mengurus surat pindah putrinya, dan ibu Mina juga berniat untuk pindah rumah, karna rumah itu sudah tidak aman menurutnya, takut teman-teman yang merundung Mina kembali datang untuk menyakitinya.
"Ibu yakin akan menjual rumah ini ? Rumah ini peninggalan ayah," tukas gadis bernama Song Mina dengan wajah sedihnya.
"Iya sayang, jika ayahmu masih hidup, beliau juga pasti akan mengerti keadaan kita saat ini !"
Gadis itupun menuruti kemauan sang Ibu.
Dengan sebuah mobil pick up tua, mereka mengangkut barang-barang lusuh milik keluarga kecil itu. Karena hanya itu kendaraan yang mereka miliki, Pick up yang biasa di buat jualan roti oleh ibunya.
Ibu Mina menyetir dan Mina duduk di samping kursi pengemudi.
"Ibu, kemana kita hendak pergi ?"
"Busan."
"Busan? Apakah kita akan meninggalkan Seoul selamanya ?"
"Tinggal disini hanya akan membuatmu selalu mengingat kenangan buruk itu, lebih baik di Busan, kita tinggal bersama Nenek, nenekmu disana juga sudah tua, kita harus merawat nya, disana kamu bisa sekolah dengan tenang !" Gadis itu hanya diam tak menjawab, perasaan nya campur aduk antara senang dan sedih, senang karena dia akan segera bertemu sang nenek yang telah lama ia rindukan, sedih karena ia harus meninggalkan Seoul, kota dimana ia dilahirkan dan di besarkan.
Hari mulai gelap, Song Mina tertidur pulas, sedangkan sang ibu masih tetap fokus mengemudi, perjalanan ke busan memang lumayan jauh dan melelahkan.
Semakin lama, ibu Mina mulai menguap karna merasa sangat mengantuk. Namun, ia terus berusaha fokus, sampai pada akhirnya ia mulai kehilangan kesadaran, dan disanalah insiden kecelakaan terjadi.
_______________
Yoon Seok Hoon Pov*
Aku sungguh menyesal tidak bisa menjadi saksi tentang pembulian itu, setelah terbebas dari kamar, akupun pergi ke rumah nya. Namun, dia tak ku dapati di sana, seorang tetangga memberitahuku bahwa sang penghuni rumah sudah pindah tadi pagi, aku juga dapat kabar bahwa Mina sudah berhenti sekolah, semua tetangganya juga tidak ada yang tau kemana Mina dan ibunya pindah, hari sudah mulai larut dan aku memutuskan untuk pulang, dan akan melanjutkan mencarinya besok.
Selesai mandi, ku rebahkan tubuhku di ranjang, dan ku nyalakan televisi, di sana menyiarkan sebuah kecelakaan mobil pick up bertabrakan dengan sebuah truk di jalan tol dan menelan beberapa korban. Aku terkejut saat melihat di disana, tepatnya di jalan, berserakan beberapa roti yang tak asing, akupun bergegas membuka laci, mengambil roti disana, dan benar saja, itu roti yang sama dengan yang Mina berikan padaku.
Seketika hatiku perih, dan tanpa pikir panjang, ku raih jaket dan pergi dengan motorku, ku lajukan motorku dengan kecepatan tinggi, hingga beberapa saat kemudian aku sampai disana, disana sudah tak ada lagi korban dan kendaraan kecelakaan, karena polisi sudah mengamankan nya, aku bertanya pada beberapa orang yang ada disana.
"Berapa korban kecelakaan yang tewas tadi pak ?" Tanyaku.
"Saya dengar sih ada 3 korban yang meninggal, seorang wanita dewasa sekitar berusia akhir 30 an, pria paruh baya, dan gadis muda berusia sekitar 17 tahun, itu yang saya dengar !"
Seketika nafasku seperti berhenti berhembus, gadis berusia 17 san ? apakah itu gadis yang gagal aku lindungi ? Song Mina, apakah itu kamu ?
To Be Continued...