***
Arunika POV
Begitu membuka mata, aku menemukan ruang putih yang terlihat tak berujung. Aku meraba-raba lantainya. Di sini terasa dingin, tapi tidak terasa menyakitkan seperti yang ku alami beberapa bulan lalu.
Aku berdiri dan mulai berjalan atau berlarian ke sana ke mari. Mencoba untuk keluar dari sini sama seperti yang aku lakukan sebelumnya.
Gasendra, Chandra... Aku ingin kembali.... Aku harus menemukan jalan keluarnya!
Tidak terasa haus atau pegal memang. Namun, sepanjang aku berjalan atau berlari, yang kutemukan benar-benar jalan tanpa ujung.
Di mana jalan keluarnya...? Aku mulai merasakan ketakutan. Ini seperti ruang hampa dan mulai terasa menyesakkan ketika aku terus berlarian.
Sudah lama aku berlari tanpa menemukan jalan keluarnya.
Aku jatuh terduduk sambil menangis meratap. Apa aku tidak bisa kembali lagi? Padahal Gasendra dan putraku yang baru lahir sedang menunggu.... Mereka pasti sangat sedih jika berpisah denganku.