kini keempat gadis itu sedang duduk dibangku yang sudah disediakan ditaman. mereka sedang menikmati es krim masing masing tanpa ada yang bicara
Drtt Drtt
"loh bunda telpon" kata Syifa membuat ketiga gadis itu langsung mendekat
"assalamualaikum bunda"
"waalaikumsalam sayang, kamu dimana?"
"lagi makan es krim ditaman deket apart nya Amara"
"kamu bisa pulang?"
"loh ada apa bun?"
"tolong ikut bunda ke rumah temen bunda ya"
"bukannya bunda lagi di LA ya?"
"barusan sampe sayang"
"ohh yauda deh bun, bunda tolong suruh mang Ujang ke taman yang waktu itu ya"
"iya, yauda bunda matiin ya assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
tutt tutt
"bunda bilang apa?" tanya Amara
"bunda nyuruh gue pulang dan minta dianterin ke rumah temennya" jawab Syifa
"ohh yauda, kita tunggu disana aja deket sama pintu keluar taman" ajak Zahra dan diangguki oleh ketiga sahabatnya
setelah 15 menit akhirnya Mang Ujang pun datang dan menghampiri Syifa
"ayo neng" ajak Mang Ujang
"oh iya mang, gue duluan yaa guys sampai jumpaa besok disekolah" pamit Syifa dan diangguki oleh ketiga sahabatnya
setelah itu Syifa langsung naik ke mobil dan mang ujang yang mengendarai mobil itu langsung melesat menuju rumahnya, eh ralat rumah orang tua Syifa
setelah beberapa menit akhrinya sampai dan Syifa pun langsung menemui bunda nya didalam
"Bunda!" pekik Syifa dan langsung berhamburan ke pelukan bundanya
"sayang, cepet ganti baju kamu pake dress yang udah bunda siapin di kamar kamu" seru Citra
"emang ada apa bun?" tanya Syifa
"nanti aja dimobil bunda ceritain ya" jawab Citra dan diangguki oleh Syifa
Syifa langsung naik ke atas menuju kamarnya dan bersiap siap dengan menggunakan dress berwarna navy yang dipilihkan bunda nya.
dengan dibaluti make up tipis kini Syifa terlihat sangat cantik dan menggemaskan

"bunda, Syifaa udah siap" ujar Syifa saat sudah sampai ditangga terakhir
"ya sudah ayo berangkat" ajak Citra lalu merangkul pundak putri nya itu
saat sudah berada dimobil dan sudah dilajukan oleh Mang Ujang, Syifa bertanya pada bundanya
"emang ada apa sih bun?" tanya Syifa
"gini lo sayang, jadi temennya bunda itu sakit kanker udah stadium akhir dan suami nya itu juga sudah meninggal" jawab Citra
"astagfirullahaladzim bun, terus sekarang gimana keadaannya?" tanya Syifa
"semakin memburuk Syifa, dan dia punya 1 permintaan sama kamu" ujar Citra membuat Syifa mengernyitkan dahinya
"maksudnya?" tanya Syifa
"dia minta kamu menikah dengan anaknya" jawab Citra
"bunda apa apaan si" kesal Syifa
"bunda mohon sayang, turuti permintaan terakhir temen bunda" mohon Citra
"aku gak kenal bun sama anak temen bunda itu, gimana nanti kalo aku gak bahagia sama dia" ujar Syifa
"bunda pastikan kamu bahagia sayang, bunda tadi juga sudah lihat dan bunda rasa kamu bakal bahagia sama dia" kata Citra untuk meyakinkan putrinya
"aku mau ketemu dulu sama anaknya, kalo aku gak suka sama dia ya aku tolak" ucap Syifa membuat Citra menghela nafas berat
tak terasa mereka pun akhirnya sampai dirumah besar dan mewah, Syifa sampai melongo karna saking besar rumahnya
ting tong ting tong
"ehh buk Citra udah sampe, mari masuk buk sudah ditunggu nyonya diruang makan" ujar wanita paruh baya yang Syifa yakini adalah asisten rumah tangga dirumah ini
"Carissa" pekik Citra laku berhamburan pada wanita paruh baya yang menggunakan kursi roda itu
"akhirnya dateng juga" kata Carissa
"ayo ayo duduk sini" ajak Carissa lalu menggerakkan kursi roda nya menuju ruang makan
betapa terkejutnya Syifa saat diruang makan ada seorang lelaki tampan.
"Kak Angkasa?!"
"Syifa?!"
Pekik mereka berdua bersamaan
"loh kalian udah saling kenal?" tanya Carissa
"kak Angkasa ini kakak kelas saya tante" jawab Syifa
"bagus lah kalo gitu" celetuk Carissa
"Sa, mama mau ngomong sama kamu" kata Carissa
"mau ngomong apa ma?" tanya Angkasa
"Sa, mama mau minta satu permintaan terakhir sama kamu" jawab Carissa
"permintaan apa?" tanya Angkasa
"mama mohon kamu menikah dengan Syifa ya" pinta Carissa
"mama sudah capek nak kalo harus berobat terus itu malah akan membuat mama sakit, dan mama mau saat mama gak ada nanti Syifa lah yang akan mendampingi kamu. mama sudah tau bagaimana sifat Syifa dan mama suka itu. mama yakin kamu akan bahagia bersama Syifa Angkasa" jelasnya
"mama, kita ini masih SMA. dan mama gak boleh bilang gitu karna mama akan sembuh" ucap Angkasa dengan menggenggam tangan sang mama
"kamu rela mama sakit terus karna terus terusan disuntik?" tanya Carissa dan mendapat gelengan dari Angkasa
"maka dari itu nak, mama sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit ini. Mama mohon kamu penuhi permintaan terakhir mama agar mama tidak ada beban saat meninggal nanti" jelas Carissa
"mama yakin kamu pasti akan bahagia bersama Syifa karna Syifa orangnya baik, penyabar dan mama suka semua yanga da dalan diri Syifa." tambahnya
"jadi bagaimana Angkasa?" tanya Carissa
"oke Angkasa mau" jawab Angkasa lalu memeluk Carissa. dan setelah 2 menit mereka melepas pelukannya
"kalo kamy Syifa?" tanya Carissa
"tante mohon sama kamu Syifa, tante yakin kalau kamu bisa menjaga dan merawat Angkasa nantinya. tante sudah 5 tahun lebih tidak merawat Angkasa sayang, selama 5 tahun ini tante hanya fokus dengan pengobatan tante tapi tidak ada hasilnya. maka dari itu, lebih baik tante persiapkan semua untuk urusan pendamping Angkasa agar saat tante tidak ada, tante bisa tenang setidaknya ada kamu yang bisa mendampingi Angkasa saat dia sedang sedih" jelas Carissa membuat Syifa tidak tega
"baik tante, Syifa mau" jawab Syifa
"Alhamdulillah" ucap Carissa dan Citra bersamaan
"jadi kapan mereka akan menikah Ca?" tanya Citra
"seminggu lagi Cit, semoga aku masih bisa bertahan selama seminggu ini" jawab Carissa dengan mata yang berkaca kaca
setelah itu makan malam pun dilaksanakan dengan sesekali bercanda dan mungkin Angkasa pun bisa menerima Syifa dengan cepat.
saat sudah selesai Citra dan Syifa pamit untuk pulang.
.
.
Pagi pun tiba, Syifa sudah siap dengan seragamnya karan jam sudah menunjukkan pukul 06.15 dan sekarang dia sedang sarapan bersama bunda nya
"bang Reno udah tau bun kalo Syifa bakal nikah?" tanya Syifa
"sudah, dan sekarang sudah berjalan kesini" jawab Citra
"loh kapan terbangnya?" tanya Syifa
"kemarin sehabis kita makan malam itu bunda cerita ke Reno dan katanya dia langsung beli tiket yang jam 4 pagi dan pasti nanti sekitar jam 9 an sampe" jawab Citra
"ohh yauda bun, Syifa berangkat yaa udah mau telat" pamit Syifa
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
saat membuka pagar, Syifa terkejut dengan keberadaan lelaki tampan didepan pagar ini
"kak Angkasa kenapa kesini? ada yang mau diomongin ya sama bunda? apa Syifa panggilin bunda aja? BUN-" ucapan Syifa terhenti saat Angkasa mulai berbicara
"gue mau jemput lo" kata Angkasa
"lah emang kenapa dijemput?" tanya Syifa
"Syifa, lo calon istri gue dan udah kewajiban gue buat antar jemput lo" jawab Angaksa
"emang harus gitu ya kak?" tanya Syifa
"iya cepet naik" ketus Angkasa. ia kesal pada Syifa karna otak Syifa ini lemot sekali
setelah beberapa menit akhirnya Syifa dan Angkasa sampai di sekolah dan itu mengundang tatapan bermacam macam dari para siswa
"kak Angkasa, Syifa kedalem dulu ya gak enak diliatin banyak anak" pamit Syifa dan hendak pergi namun tangannya dicekal oleh Angkasa
"lo malu jalan bareng gue?" tanya Angkasa
"bukan gitu" jawab Syifa
"terus apa?" tanya Angkasa
"Syifa cuma gak suka aja kalo banyak yang nyinyirin hidup Syifa" jawab Syifa
"yauda gak usah didenger" sahut Angkasa lalu merangkul pundak Syifa
"kan Syifa punya kuping kak" celetuk Syifa membuat Angkasa gemas sendiri
"ditutup aja" ujar Angkasa seraya menutup kedua telinga Syifa
.
.
bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, kini Syifa, Zahra, Natasya dan Amara sudah berada dikantin. Syifa tidak melihat keberadaan geng Lion pun hanya mengedikkan bahu nya acuh
mereka pun mulai pesanan nya dan saat pesanannya sampai Syifa mengurungkan niatnya untuk makan saat ponsel nya bergetar
"hallo bunda"
"syifa kamu cepet ke rumah sakit ayah sama Angkasa!"
"loh bunda kenapa?"
"udah kamu cepet kesini sama Angkasa, mama nya Angkasa drop lagi dan dia pengen ketemu sama kalian cepet"
"iya iya bun"
tutt tutt
mendengar sambungan nya diputus oleh bundanya, Syifa langsung berlari menuju kelas Angkasa tanpa menghiraukan teriakan sahabatnya
"kak Angkasa nya ada?" tanya Syifa saat sudah sampai didepan kelas Angkasa
"gak ada dek, biasanya kalo gak di Kantin, taman belakang ya di Rooftop" jawab gadis cantik itu
"baik kak terima kasih" ucap Syifa lalu berlari menuju taman belakang
tidak ada ditaman belakang berarti Syifa harus lari lagi menuju Rooftop
"kak" panggil Syifa
"eh kenapa?" tanya Samudra
"kak Angkasa nya ada kan?" tanya Syifa
"ada, lo kenapa sih kok kayaknya capek banget sampe ngos ngosan gitu?" tanya Alaska
"iya kayak habis dikejar kejar utang" celetuk Revan
"kenapa?" tanya Angkasa lalu menghampiri Syifa dan memegang kedua pundak Syifa
"tadi hosh hosh bunda telpon hosh hosh.."
"terus?" tanya Angkasa
"mama nya kak Angkasa drop kita harus ke rumah sakit kak" jawab Syifa
mendengar mama nta drop membuat Angkasa langsung menarik pergelangan tangan Syifa menuju parkiran
kini mereka sedang berada dijalan menuju rumah sakit. Pikiran Angkasa sejak tadi negatif terus, ia takut jika mama nya akan meninggalkannya.
setelah beberapa menit mereka sudah sampai dan berlari menuju ruangan Carissa, disana sudah ada Citra, Reno dan ustad?
"mama" panggil Angkasa lirih
"kenapa mama bisa drop gini sih?" tanya Angkasa
"Sa, waktu mama sudah tidak banyak lagi nak. mama mohon sama kamu menikah dengan Syifa sekarang juga. Citra sudah menelpon ustad untuk menikahkan kalian dan para dokter dan suster disini akan menjadi saksi nya nak" jelas Carissa
"mama mohon sama kamu dan Syifa nak" tambahnya
"oke ma"