Chereads / MY BADBOY HUSBAND / Chapter 4 - maksa pulang

Chapter 4 - maksa pulang

Syifa mengerjapkan mata nya karna ia merasa haus. jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. teman temannya juga sudah tertidur disofa tapi tidak dengan Angkasa. lelaki itu masih berdiri menatap keluar jendela yang menampakkan gedung gedung tinggi

"kak Angkasa" panggil Syifa

Angkasa yang merasa namanya dipanggil pun langsung menoleh ke sumber suara dan melihat Syifa yang sudah duduk di brankar nya.

"lo mau apa?" tanya Angkasa

"aku haus kak" jawab Syifa sembari meraih gelas yang ada diatas nakas setelah itu meminumnya.

"kakak nggak tidur?" tanya Syifa

"belum ngantuk" jawab Angkasa

"yauda, Syifa temenin ya" tawar Syifa

"gak usah" tolak Angkasa "lo harus banyak istirahat biar cepet pulang" tambahnya

"yauda Syifa tidur ya kak, kak Angkasa jangan malem malem tidurnya. kak Angkasa juga harus jaga kesehatannya, kak Angkasa jug-" ucapan Syifa terpotong saat hari telunjuk Angkasa menempel pada bibirnya

"diem, sekarang lo tidur" titah Angkasa

"i-iya kak"

setelah itu Syifa langsung memejamkan matanya dan tidak lama kemudian ia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang dan saat membuka sedikit matanya, Angkasa lah yang menggenggam tangannya dan menjadikan tangannya yang tidak ada infus nya itu sebagai bantal.

Syifa pun tak menolak, karna meskipun hanya digenggam tapi ia merasa nyaman. dan setelah itu mereka masuk kedalam alam mimpinya

.

.

Pagi pun tiba, ke enam remaja itu sudah bangun dan sedang bercanda gurau saat dokter masuk barulah mereka berhenti bercanda.

"Pagi Syifa" sapa dokter Lyara

"pagi dok, oiya Syifa boleh pulang hari ini kan?" tanya Syifa

"seminggu lagi" jawab dokter Lyara

"lama banget dok" celetuk Syifa

"iya dong, kamu harus ada dalam pantauan saya" balas dokter Lyara

"Syifa mau pulang dok" rengek Syifa

"janji deh nanti Syifa istirahat dirumah" tambahnya

"tidak bisa Syifa" tolak dokter Lyara

"Syifa gak suka dok disini, bau obat" celetuk Syifa

"kamu ini Syifa, padahal besar nanti rumah sakit ini akan dipindah nama kan atas nama kamu masa cuma bau obat aja gak suka" jelas dokter Lyara membuat geng Lion membelalakkan matanya. karna jujur saja terkejut ternyata keluarga Syifa memiliki rumah sakit sendiri.

"please dok izinin Syifa pulang yaa" bujuk Syifa

"no Syifa" tolak dokter Lyara lalu melenggang pergi diikuti asisten nya

"yauda si disini aja kenapa" kata Samudra

"gak enak kak" bantah Syifa

"emm iya deh" pasrah Samudra

"Amara, Syifa mau pulang ya" ucap Syifa dengan puppy eyes nya

"gak boleh Syif" tolak Amara "lo denger sendiri kan tante Lyara tadi bilang apa" tambahnya

"Kak Alaska, Syifa boleh pulang ya" ucap Syifa dan mendapat gelengan dari Alaska

"lo harus tetep disini" ujar Alaska

"kak Revan, tolongin Syifa" mohon Syifa

"gak bisa Syif" tolak Revan

"kak-"

"diem atau lo bakal disini lebih lama lagi" ancam Angkasa

"ehh kak, besok senin kan. nah Syifa harus ikut ulangan matematika kak" Alibi nya membuat Amara melotot

Syifa langsung menatao Amara seolah berkata 'please Ra, gue mohon bantuan lo'

"bener Ra?" tanya Angkasa

"bener kak" Alibinya

"yauda gue bilangin dulu ke dokter Lyara" ucap Angkasa lalu pergi dari ruangan Syifa dan menuju ke ruangan dokter Lyara

setelah hampir 30 menit, Angkasa datang lagi ke ruangan Syifa dengan wajah datarnya

"gimana Sa?" tanya Alaska

"udah boleh pulang tapi jangan sampe kecapek an" jawab Angkasa

"yeayyy makasii kak Angkasaaa" pekik Syifa membuat seluruh nya yang ada diruangan ini tersenyum manis

setelah beberapa jam akhirnya Syifa bisa pulang karna tadi saat ingin siap siap ternyata Zahra dan Natasya datang jadi mereka memutuskan untuk mengobrol dulu.

Syifa sekarang berada di Apartemen milik Amara, bersama dengan Zahra dan Natasya. tadi setelah mengantar Syifa, Zahra, Natasya dan Amara geng Lion langsung pergi entah kemana

"Akhirnya pulang juga" celetuk Syifa

"gimana bisa pulang sih? kan katanya harus nginep dulu beberapa hari" tanya Zahra

"Syifa bilang kalo besok ada ulangan matematika padahal kan gak adaa sumpah yaa Syifa kalo bikin alasan itu gak ngotak sama sekali. gimana kalo besok beneran ada ulangan dadakan? kan ribet jadinyaa" omel Amara

"yauda kalo ada ulangan besok gue contekin" ucap Syifa

"awas kalo lo boong" kata Natasya

"iya iya"

"guee gabuttt, ngapain gitu yuk" ajak Syifa

"mau ngapain?" tanya Amara

"emn gimana kalo makan siang di cafe deket taman aja" saran Natasya

"boleh" balas Zahra

"yaudaa hayukk" ajak Syifa

saat ini Syifa dan yang lainnya sudah berada di cafe yang depannya adalah taman. di cafe ini sangat nyaman, karna tempat nya yang bagus dan juga banyak spot foto.

"mau makan apa?" tanya Amara

"Crispy Chicken sama Milk Tea." jawab Syifa

"sama semua deh" sahut Zahra dan diangguki oleh Amara

"ada yang mau dipesan kak?" tanya waiter itu

"Crispy Chicken 4 sama Milk Tea 4" jawab Amara dan diangguki oleh waiter nya

"ada lagi kak?" tanya waiter nya

"nggak ada mas" jawab Amara dan diangguki oleh waiter itu lalu melenggang pergi

"lo sama kak Angkasa makin deket aja nih" goda Zahra

"nggak kok" sangkal Syifa

"habis ini ada yang jadian nih" goda Natasya

"lo lo pada juga bakal jadian" celetuk Syifa

"kok bisa?" tanya Amara

"ya itu kan Kak Revan suka sama Amara, Kak Sam juga suka sama Zahra dan Kak Alaska juga suka tuh sama Natasya" jawab Syifa

"lo tau darimana?" tanya Zahra

"apasii yang Syifa nggak tau" jawab Syifa dengan nada songong nya

"dih songong" cibir Natasya

"biarin wlee" balas Syifa dengan menjulurkan lidahnya

"permisi kak ini pesanannya sudah selesai" ucap waiter itu dengan meletakkan pesannya dimeja dan setelah itu pergi dari meja itu.

"oiya Syif, yang maksud lo kak Angkasa ditantang duel itu gimana sih?" tanya Amara

"balapan motor gitu lo, tapi gue gak tau taruhannya apa" jawab Syifa

"gue jadi takut deh Syif" ujar Natasya

"takut kenapa?" tanya Syifa

"gue takut lo yang jadi taruhannya" jawab Natasya

"kok lo bisa mikir gitu?" tanya Zahra

"cobak deh lo inget inget lagi. kak Angkasa kemarin yang selametin Syifa. Dia marah banget kan waktu itu yang lo ceritain itu Ra. dan gue mikir biasanya kalo kayak gitu pasti orang yang disayang sama kak Angkasa, secara kemarin itu kak Angkasa selametin Syifa dan buat muka nya iqbal iqbal itu sampe bonyok kan bisa aja iqbal ngira kalo Syifa itu pacarnya kak Angkasa" jawab Natasya panjang lebar

"kenapa lo harus jelasin panjang lebar sedangkan lo bisa cuma bilang 'kak angkasa yang selametin syifa dan iqbal bakal ngira kalo syifa adalah pacarnya kak angkasa' kan bisa" celetuk Zahra

"heh curut!" sentak Natasya "hargain kek gue ngomong panjang lebar gue jelasin lengkap supaya lo paham dan gak nanya lagi ehh lo malah ngatain gue" kesal Natasya

"bercanda kali" kata Zahra dengan menampilkan deretan giginya

"tapi apa yang dibilang Natasya bisa jadi loh" ujar Amara

"udah deh gak usah dibahas, kalo emang bener yaa..." ucapan Syifa menggantung membuat ketiga sahabatnya itu menatap dengan arti pengen tau

"yauda biarin aja" celetuk Syifa

Pletak

Pletak

Pletak

"astagfirullah jidatt guee panasssss" kesal Syifa

"kalian bertiga bisa gak si gak usah seenak jidatnya nampol nampol" ucap Syifa seraya mengelus dahinya

"ya abisnya lo sih bikin penasaran aja tau nya ngomong gitu doang" cibir Zahra

"gak jelas lo Syif" cibir Natasya

"hujatt terosss!" kata Syifa dengan meninggikan nada bicaranya

"udah jangan dihujat terus nanti Syifa ngambek bisa berabe urusannya" sahut Amara

"ngapain lo belain gue?" tanya Syifa ketus

"ngambek kan" gumam ketiga sahabatnya bersamaan

"jangan ngambek dong" bujuk Amara

"kita beli es krim aja yuk" ajak Zahra

"ayo" balas Syifa

"dasar!" cibir Natasya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Amara dan Zahra. yang ditatapan hanya cengar cengir seolah tak berbuat apa apa