Sore ini Syifa dan teman temannya belum berada dirumah melainkan di sekolah padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi 20 menit yang lalu.
"kalian gak pulang?" tanya Syifa
"kita nungguin lo dijemput" jawab Zahra
"gak usah lah" tolak Syifa
"kenapa emang?" tanya Natasya
"kalian pulang dulu aja, biar cepet istirahat" jawab Syifa "Syifa gakpapa kok disini sendirian, lagian bentar lagi Mang Ujang pasti sampe" tambahnya
"emm yauda deh kita duluan ya kalo gitu" pamit Natasya dan Zahra
setelah beberapa menit Syifa menunggu sendirian, Mang Ujang belum sampai juga. Tidak lama kemudian, ada 2 motor ninja berwarna merah berhenti di depan Syifa.
"haii cantik" sapa seseorang yang berada tepat di depan Syifa
Syifa memperhatikan kedua remaja itu, masih mengenakan seragam sekolah dan seragam itu adalah milik SMA Cakrawala.
"mau apa lo kesini?" tanya Syifa memberanikan diri padahal dalam hatinya ia merasa sangat takut.
"gue mau lo sampein ke ketua geng Lion kalo lusa gue mau ajak dia duel" jawab seseorang itu yang bernama Raga (maksudnya duel itu balapan ya guys pake motor ninja nya itu)
"tapi sebelum lo kasih tau ke Angkasa, kita bakal main main dulu sama lo" ucap seseorang yang satunya lagi bernama Iqbal lalu turun dari motor nya dan diikuti oleh Raga.
Iqbal menarik pergelangan tangan Syifa lalu menggendong dan mendudukkannya di jok motor belakang dan mulai melajukan motornya diikuti oleh Raga.
"LEPASINN LO MAU APA HAH?!" teriak Syifa karna Iqbal melajukan motornya dengan kecepatan tinggi
"GUE MAU MAIN MAIN DULU SAMA LO" jawab Iqbal dengan berteriak
"BERHENTIIN MOTORNYA ATAU GUE LOMPAT SEKARANG JUGA" ancam Syifa
"SYIF, LO LOMPAT KE MOTOR GUE SEKARANG CEPETTT!" teriak seseorang yang tiba tiba berada di sebelah motor Iqbal dengan menyesuaikan kecepatannya
"KAK ANGKASA, TOLONGIN SYIFAA" teriak Syifa
"IYA, LO LOMPAT KE MOTOR GUE" seru Angkasa
"JANGAN BERANI BERANI NYA LO LOMPAT ATAU GUE BAKAL TABRAKIN NIH MOTOR" ancam Iqbal
"Shit" umpat Angkasa
"Woy Sa, buruan minggir, biar Syifa lompat ke mobil gue" seru Alaska
"SYIF CEPETAN LOMPAT KE MOBIL ALASKA, NANTI BAKAL DITANGKEP SAMA REVAN" teriak Angkasa
Syifa mencoba untuk melompat dari motor Iqbal ke mobil milik Alaska. dan...
Hap
Brak
bukan Syifa yang melompat melainkan iqbal. jadi lah motor milik Iqbal menabrak pohon dan yang terluka adalah Syifa yang masih berada dimotor itu.
dengan cepat Angkasa menghampiri Syifa yang sudah banyak mengeluarkan darah dibagian kepala, tangan dan kaki nya.
"K-kak, sa-sakit" kata Syifa lalu matanya mulai terpejam
Mobil milik Alaska juga berhenti dan Angkasa langsung menghampiri mobil itu dan menghajar Iqbal habis habis an
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
"BANGSAT LO! LO LIAT SYIFA JADI KECELAKAAN BANGSAT" teriak Angkasa dengan tangan mencengkram kerah baju Iqbal
Iqbal dalam keadaan tidak berdaya pun masih tersenyum sinis. dasar iqbal sinting!
"Sa, sekarang lo urusin Syifa, biar gue yang urusin Iqbal. lo bawa aja mobil gue" seru Alaska dan langsung dituruti oleh Angkasa
Angkasa langsung membawa ke Rumah Sakit terdekat dan langsung ditangani oleh dokter.
"Hallo"
"kenapa sa?"
"lo ada nomor Amara?"
"oh ada tadi gue minta. oiya Iqbal udah gue beresin"
"gue gak peduli sama sibangsat itu. sekarang lo kirim nomor Amara"
"siapp"
tutt tutt
setelah menghubungi Revan, Angkasa langsung menghubungi Amara
"siapa?"
"gue Angkasa, lo bisa ke RS?"
"emang kenapa?"
"Syifa masuk RS"
"hah e-oke oke"
tutt tutt
Lion
AngkasaD: ke RS mandiri sekarang!
Read 3
"maksud kak Angkasa apa tadi?" tanya Amara saat sudah sampai di depan IGD
"lo tau dimana rumah nya Syifa?" tanya balik Angkasa
"tau, tapi sekarang orang tua nya lagi nggak dirumah. bunda nya ke LA dan abang nya ke London mereka ngurusin kerjaan disana baru aja take off" jelas Amara
"ayahnya?" tanya Angkasa
"emm ayahnya Syifa meninggal" jawab Amara
"jadi gimana kak ceritanya bisa sampe masuk rumah sakit?" tanya Amara
"tadi Syifa lagi nunggu jemputan di depan gerbang, nah terus ada musuh gue dateng dan bawa Syifa. pas dijalan Syifa gue suruh lompat ke mobil Alaska jadi nanti ditangkep sama Revan tapi bukan Syifa yang lompat malah musuh gue dan Syifa gak bisa ngenadaliin motornya sampe motornya nabrak pohon" jelas Angkasa panjang lebar
"astagfirullah" ucap Amara "apa perlu aku bilangin ke bunda sama bang reno kak?" tanya Amara
"kata lo tadi mereka lagi diluar negri, mending gak usah daripada nanti mereka kepikiran" jawab Angkasa
Ceklek
"dok gimana keadaan Syifa?" tanya Angkasa
"luka luka pasien sudah diobati dan pasien juga sempat kritis tapi sekarang sudah melewati masa kristisnya. hanya menunggu pasien sadarkan diri saja" jelas dokter Nara
"apa bisa ditemuin dok?" tanya Amara
"bisa, tapi tunggu pasien dipindahkan ke ruang rawat. dan ya, pasien juga harus menginap disini untuk beberapa hari agar bisa dipantau oleh saya sampai pulih" jawab dokter Nara dan diangguki oleh Angkasa dan Amara
tidak lama kemudian Syifa sudah dipindahkan ke ruang rawat. Geng Lion dan teman teman Syifa pun sudah sampai untuk melihat keadaan Syifa.
"Eunghh" erang Syifa membuat semua remaja yang ada diruangan itu menoleh ke arah Syifa
"Syif, lo udah bangun?" tanya Amara "lo gakpapa kan?" tanya Amara
Syifa hanya tersenyum untuk membalas pertanyaan Amara. jujur saja, ia masih sangat lemas hanya untuk berbicara saja.
"bunda sama abang nggak tau kan?" tanya Syifa dengan suara yang sangat pelan
"nggak tau, lagian bunda sama bang reno lagi ke luar negri, tadi lo dihubungin gak bisa dan mereka hubungin gue" jawab Amara
"kak Angkasa" panggil Syifa
"kenapa?" tanya Angkasa
"tadi sebelum Syifa dibawa sama anak yang nama nya Iqbal dia bilang kalo dia nantang kakak buat duel lusa" jelas Syifa
"dasar ya tuh bocah. tadi aja udah bonyok gitu gara gara digebukin sama Angkasa" cibir Revan
"gak ada kapok nya emang" tambah Samudra
"jadi lo terima tantangannya Sa?" tanya Alaska
"jelas gue terima" jawab Angkasa
"kakak hati hati ya kak" ujar Syifa dan dibalas senyum manis oleh Angkasa.
"Syif, gue sama Zahra mau pulang dulu ya" pamit Natasya "kata mama tadi gue disuruh pulang cepet terus disuruh ngajak kalian juga tapi kan lo lagi sakit gini" tambahnya
"iya gapapa kalian pulang aja, Syifa bisa sendiri kok" ujar Syifa seraya tersenyum manis
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
setelah Natasya dan Zahra pulang, kini hanya ada geng Lion, Syifa dan Amara saja. Amara tidak ikut bersama Natasya dan Zahra karna Amara sangat kasihan pada Syifa jika sendirian karna tidak ada Bunda dan Abangnya.
"udah makan semua belum?" tanya Samudra memecah keheningan
"belum" jawab Amara, Revan Alaska dan Angkasa bersamaan
"yaudah gue beliin dulu yaa" ucap Samudra "mau makan apa?" tanya Samudra
"kak, gue pengen batagor didepan Rumah sakit deh" jawab Amara
"yauda batagor aja ya semua" seru Samudra dan langsung pergi tanpa melihat persetujuan teman temannya
"ehh kak, Syif. bentar yaa mau angkat telpon dulu dari mami" pamit Amara
"gue juga mau ke toilet bentar. Van anterin gue" seru Alaska
"siap"
terisalah Angkasa dan Syifa. suasana mendadak jadi canggung
"Masih ada yang sakit gak?" tanya Angkasa
"nggak kok" jawan Syifa
"oiya kak, Syifa mau bilang makasi udah mau nolongin Syifa" ujar Syifa
"gue akan lakuin apa pun biar lo baik baik aja Syif" gumam Angkasa
"kakak bilang apa?" tanya Syifa
"sama sama" jawab Angkasa.
"ohiya ponsel Syifa mana ya kak?" tanya Syifa
"nih" jawab Angkasa dengan menyodorkan ponsel milik Syifa
sesudah itu, Alaska, Samudra, Revan dan Amara kembali masuk ke ruangan Syifa.
"nih batagornya" ucap Samudra
"Syifa nggak dibeliin?" tanya Syifa
"lo kan gak boleh makan makanan dari luar Syif" jawab Amara
"tapi makanan di rumah sakit biasa nya gak enak" ujar Syifa
"Amara, Syifa mau yaa" bujuk Syifa
"nggak Syif" tolak Amara
"sekalii aja" bujuk Syifa
"sekali enggak tetep enggak Asyifa Kanaya" tolak Amara
Syifa pun akhirnya diam karna kalo tidak maka Amara akan marah pada nya dan Syifa tidak mau itu terjadi.
Geng Lion hanya memperhatikan interaksi keduanya, mereka kagum dengan persahabatan gadis didepannya ini. Padahal biasanya akan diberi kan tapi ini tidak. dan akhirnya Geng Lion tau betapa besar rasa Solidaritas antara keempat gadis ini.
"lo mau makan ini?" tanya Angkasa sembari menunjuk makanan yang disediakan rumah sakit
"mau" jawab Syifa "boleh minta tolong ambilin?" tanya Syifa dan diangguki oleh Angkasa
saat Syifa akan mengambil nampan makanan yang ada ditangan Angkasa, Angkasa malah menjauhkannya
"gue suapin" ucap Angkasa lalu menyodorkan sesuap sendok untuk Syifa
setelah beberapa menit Syifa pun selesai dengan makannya dan berbaring dibrankar
"kak Angkasa, kak Alaska, kak Samudra sama Kak Revan nggak pulang?" tanya Syifa
"lo ngusir kita?" tanya balik Alaska
"bukan gitu tapi kalian nggak istirahat?" tanya balik Syifa
"kita tetep istirahat disini jagain lo" jawab Angkasa "takutnya iqbal sama yang lain mau balas dendam kesini" tambahnya
"yauda lo tidur gih, biar cepet pulih" seru Samudra dan diangguki oleh Syifa
setelah itu Syifa benar benar terlelap dalam tidurnya. Geng Lion dan Amara yang melihat itu merasa senang karna akhirnya Syifa bisa beristirahat.
"Amara, lo juga tidur" seru Revan
"kakak duluan aja tidurnya, gue mau telpon Natasya dulu" kata Amara
"mau ngapain?" tanya Revan
"tadi gue belum sempet bilang ke mama nya Natasya, jadi sekarang mau bilang" jawab Amara
"telpon disini aja" seru Angkasa
"iya"
"hallo"
"gimana disana?"
"yah gitu deh gak seru gak ada lo sama Syifa"
"yah maaf yaa gue gak bisa dateng, kasian Syifa kalo disini sendirian"
"it's okaayyy"
"mami mana?" (mami itu panggilan untuk ibu nya Natasya ya gaiss. kalo untuk Syifa bunda, kalo untuk Amara mama dan kalo untuk Zahra mommy)
"halo sayang"
"yaampun mami, maafin Amara sama Syifa yaa gak bisa dateng"
"iya sayang ga papa, gimana keadaannya Syifa?"
"udah baik kok mi"
"kalo gitu aku matiin ya mi, gak enak disini ada temenn Amara terus ada Syifa juga lagi tidur"
"iya sayang see you"
"see you too mami"
tutt tutt
"maaf ya kak, jadi keganggu" ujar Amara merasa tidak enak
"gapapa santai aja" balas Revan
"oh iya itu tadi kok lo manggil mami sih?" tanya Samudra
"kok lo kepo sih" cibir Alaska
"emm itu mami nya Natasya. dan karna kita berempat itu deket banget mulai dari kita kelas 4 dulu jadi kita manggil nya itu samaan. kalo ke Natasya itu mami, kalo ke Zahra itu mommy, kalo ke Syifa itu bunda dan kalo ke gue itu mama" jelas Amara
"wuihh enak banget ya udah kenal lama gitu" ujar Samudra
"hehehe emang kalo kakak kakak ini gimana?" tanya Amara
"ya kita panggilnya biasa gitu tantee. kita juga baru kenal kelas 10 bukan kayak kalian" jawab Revan
"ohh gitu" balas Amara
"nanti anak anak gue sama Amara ntar bakal gue gituin ya gak Ra?" goda Revan seraya menaik turunkan alisnya
"apaan si kak" kata Amara yang malu
"hehh itu anak orang malu malu kasiann" goda Alaska
"udah dong kak godain ya, gue malu nih" ujar Amara
"hahaha" tawa anggota geng Lion pun sudah tak terhankan