Hari ini aku dan Yifan pulang setelah tiga hari disini.Bukannya menghilangkan stres selama disini malahan tambah stres.Seperti biasa Yifan kembali cuek.Aku membereskan semua barang-barangku kedalam koper.Aku mau bantuin Yifan beresin kopernya malahan dia nolak.Katanya dia ga suka barang miliknya disentuh orang lain.Jadi aku ga percaya kalau Yifan mencintai aku.Mungkin dia kemarin salah minum sesuatu makanya ngomong ga jelas.Lebih baik seperti ini.Aku juga perlahan akan lupain perasaan aku ke Yifan.
Didalam pesawat aku tidur dengan nyenyak.Untung aja aku dibangunin pramugari kalau enggaa mungkin aku akan tidur dipesawat selama berjam-jam.Jangan tanya Yifan dimana.Dia ga nungguin aku.Untung aja aku dijemput sama orang yang disuruh papa.Aku benar-benar bingung Yifan dimana.Aku dan sopir nunggu dia lama banget.Bukannya dia yang duluan keluar dari pesawat harusnya dia sampai disini duluan.Dia keluyuran dimana lagi.Aku telfon ga diangkat juga.Baru aja diomongin orangnya udah datang.Tunggu dulu...?
Yifan dikejar banyak wartawan.Susah juga jadi orang terkenal apa-apa diikuti.Sepertinya Yifan ga nyaman.Untung aja ada pengawal jadi Yifan ga didorong.Yifan dengan cepat langsung masuk mobil.Aku terkejut ada yang berusaha bukain pintu mobil saat Yifan masuk.Mereka ga pernah hargai privasi orang lain.Untung aja tadi aku nutup wajahku supaya mereka ga ngambil fotoku.
"Tangan kamu baik-baik ajakan?"
Aku hanya memastikan tangan Yifan baik-baik aja.Apalagi tadi dia dikerumunin banyak orang.Yifan hanya mengangguk.Aku juga ga mau ngomong apa-apa lagi karna Yifan langsung mejamin matanya.Yifan pasti lelah.
"Lista kamu udah liat berita ga?"
"berita apa?"
Aku benar-benar bingung apa yang Yifan bicarain.Yifan langsung nyodorin handphonenya.
"ini kenapa bisa...."
Aku ga bisa berkata-kata lagi.Kenapa semuanya ada diinternet.Aku melihat semua berita yang banyak bermunculan diinternet.Aku sampai tertawa karna ada yang menulis kalau aku berselingkuh.Kalau Yifan selingkuh sih itu memang benar,apalagi ada foto Yifan dan Nia berpelukan tersebar diinternet.Dan tentu saja foto aku dan Rendi juga tersebar.Dan yang lebih parah lagi berita yang paling banyak itu aku dan Rendi.Aku juga heran kenapa bisa mereka bisa dapat foto ini.Mereka juga tau dari mana aku istrinya Yifan.Apalagi pernikahan kami tertutup.Dan sekarang banyak fotoku tersebar diinternet.Ada yang bilang kalau alasan pernikahan kami tertutup karna aku punya kekasih gelap.Kadang mereka melebih-lebihkan.
"kekasih gelap..Mereka yang nulis ini lucu banget"
Ucapku ke Yifan dan tertawa.Dan tentu saja Yifan menatapku tanpa ekspresi dan spontan aku langsung menghentikan tawaku.Aku balikin lagi handphone ke Yifan.Kalau Cuma berita kayak gini aku ga terlalu khawatirin yang penting itu semua ga benar.Tapi sekarang mereka semua tau wajah istri dari Yifan Hartono.Aku ga bisa ngelakuin hal yang aneh lagi karna bisa jadi ada orang yang bakal foto dan nyebarain ke internet.Dan hal yang paling aku ga bisa hadapin orang-orang yang ada dirumah sakit.
Setelah berapa jam aku dan Yifan sampai juga dirumah nya.Aku yakin dirumahnya pasti ada papa dan mama juga.Dan dugaan ku memang benar.Aku bisa melihat tatapan mama tajam banget kearahku.Mungkin karna mama liat berita tentang aku dan Rendi.Tanpa bicara aku langsung duduk,begitupun dengan Yifan.
"papa yakin kalian sudah lihat berita"
Ucap papa nya Yifan.
" pasti kalian punya alasan untuk itu.Jadi besok kalian jumpa pers supaya berita di media mereda dan ga salah paham lagi."
Lanjutnya papa nya Yifan.
"kalau sudah aku dan Lista pergi"
Ucap Yifan dan narik aku.
"Yifan kamu kenapa harus ketemu lagi dengan perempuan itu"
Ucap papanya Yifan seketika buat aku terkejut.Aku belum pernah lihat papanya Yifan semarah itu.Tapi Yifan sama sekali ga nanggepin itu dia tetap pergi dan narik tanganku.Aku juga ga bisa buat apa-apa.Aku juga belum tau apa yang akan aku bicarain dengan mama.Kalau papa ga akan bicara banyak dia pasti percaya padaku.
Aku hanya bisa ngikutin Yifan pergi.Jujur aku juga ga mau tinggal lebih lama disini.Yifan langsung menolak diantar oleh supir keluarganya.Aku ga tau apa yang terjadi antara keluarga ku dan Yifan semoga mereka ga bertengkar.
"Yifan?"
"Hmmm"
"Gimana besok?Masih jadi jumpa persnya?"
"Liat aja besok"
Balas Yifan dengan serius.Kenapa mood Yifan cepat banget baliknya.Memang dasarnya Yifan memang punya kepribadian yang buruk.Aku harus menarik semua pikiranku kalau dia orang yang baik.Dasar Yifan.Lebih baik begini juga supaya aku ga sampai punya perasaan untuk Yifan manusia patung.
"Yifan"
"Apalagi"
"Udahlah ga jadi kalau kamu ga ada niat mau dengarin aku"
Balasku dengan kesal ke Yifan.Dia ga pernah bicara lembut sedikitpun.
"Kamu mau nanya apa?"
Ucap Yifan tiba-tiba dengan nada bicara yang lumayan lembut.
"Udahlah ga usah dipikirin lagian ga penting"
"Ngomong aja"
"Kalau aku ga mau Ga usah maksa.Dasar manusia patung"
Balasku dengan suara agak meninggi.
"Kamu bilang apa barusan?manusia patung?aku?"
"Kapan?aku ga bilang apa-apa"
"Manusia patung"
Ucap Yifan dan tertawa begitu keras.Aku langsung terkejut dan melihat Yifan yang masih ga berhenti tertawa.
"Kalau ketawa seperti itu malam ini kita dengan cepat akan bertemu Tuhan"
Balasku yang langsung buat Yifan berhenti tertawa.Aku bingung apa yang lucu dari manusia patung.Yifan masih aja tersenyum.
Aku juga ga tinggal diam aku langsung ikut tertawa dengan keras.Sudah ku duga Yifan langsung berhenti tersenyum.Dia langsung menatapku dengan aneh.Seketika juga aku langsung diam dan mejamin mataku.
Aku dan Yifan memang ga cocok sama sekali.Ga akan pernah akur.Tapi itu memang keinginan aku dari dulu menikahi orang yang ga mencintai aku.Begitupun denganku aku ga mau lagi punya perasaan untuk orang lain.
"Kenapa berhenti?"
Tanya ku ke Yifan dengan bingung,karna dia tiba-tiba menghentikan mobilnya tiba-tiba.
"Dirumah ada banyak wartawan"
"Kok aku ga liat"
"Liat nya pakai mata jangan pakai kaki"
"Bisa biasa ajakan"
Balasku dengan kesal.Aku lihat lagi dengan teliti dari kejauhan.Dan ternyata benar wartawan berkerumunan depan rumah.
"Yifan jadi malam ini kita tidur dimana?Aku cape banget mau istirahat"
"Terserah"
Mendengar jawaban dari Yifan aku langsung menghembuskan nafas pasrah.Yifan langsung putar balik takut wartawan liat kami berdua.Kenapa sekarang semuanya berantakan.Aku hanya mau hidup dengan normal.
"Jadi kita balik kerumah lagi?"
Tanya ku Ke Yifan dengan pasrah.
"Kamu mau balik?ya udah aku antar kamu dulu setelah itu aku pergi"
"Ya udah aku juga ga mau sama kamu.Kamu itu benar-benar nyebelin"
Balasku dengan kesal.Yifan langsung mempercepat laju mobilnya.Aku juga ga mau ngomong banyak lagi,walaupun sebenarnya jantung aku mau keluar gara-gara kelakuan Yifan.
"Kalau mau nantang malaikat maut jangan ajak aku sendiri aja bisakan"
Teriakku karna sudah ga tahan lagi.Yifan benar-benar ga dengerin aku sama sekali.Dia tetap percepat laju mobilnya.Ga sampai berapa menit aku dan Yifan sampai.Keluargaku dan Yifan langsung berhenti berdebat setelah melihat aku dan Yifan.Mereka bingung karna kami tiba-tiba datang lagi.Aku langsung tersenyum sebisa mungkin walaupun keadaannya ga memungkinkan.
"Dirumah banyak wartawan"
Ucap Yifan dan langsung duduk.Aku juga ga bicara lagi aku langsung duduk juga.