Chereads / PURE LOVE / Chapter 28 - 28.

Chapter 28 - 28.

Aku ga tau kenapa keadaan sekarang benar-benar canggung,ga ada yang memulai pembicaraan sama sekali.Aku juga ga tau apa yang mau aku bicarain.Aku terkejut karna mamanya Yifan langsung memelukku.

"Kamu baik-baik ajakan?"

Tanya mamanya Yifan yang langsung buatku bingung.

"Mama khawatir banget sama kamu"

Lanjutnya dan masih memelukku.Aku ga tau kenapa mama nya Yifan bertanya begitu.

"Iya ma aku baik-baik aja"

Ucapku meyakinkan mamanya Yifan.Dan ku lihat mama juga melirik ke arahku dengan khawatir.Aku juga bingung apa yang mereka khawatirkan.

"Kamu tau mama senang banget karna ini pertama kalinya kamu tidur disini"

"Iya ma ini pertama kalinya aku nginap disini"

"Mama akan siapin kamar dulu untuk kamu dan Yifan"

Ucap mama nya Yifan dan pergi dengan tersenyum.Aku bingung apa yang membuat mama nya Yifan senang.Yifan ternyata dari tadi menatapku.

"Apa"

Ucapku tanpa suara.Melihat itu Yifan langsung melihat kearah lain.

"Papa ga akan bicara banyak.Papa hanya mau kalian besok jumpa pers dan jelasin semuanya ke media"

Ucap Papa tiba-tiba dan berdiri.

"Iya pa semuanya akan baik-baik aja besok"

Balas Yifan dan ikut berdiri.

"Kita mau pulang sekarang dan papa harap semuanya akan baik-baik aja besok"

Ucap Papa lagi dan menepuk pundak Yifan.

"Kamu baik-baik ya disini mama sama papa pulang dulu"

Ucap Mama dan memelukku.Papa hanya melihatku dan tersenyum.Aku membalas senyuman papa dengan perasaan bingung.Tatapan Papa kearah ku sepertinya khawatir banget.Aku ga tau apa yang papa khawatirkan.Dan tentu saja tatapan mereka semua hari ini membuatku bingung.Kenapa mereka semua menatapku begitu?

Aku dan Yifan mengantar papa dan mama ke pintu.Setelah Papa dan mama sudah ga terlihat lagi aku dan Yifan langsung masuk rumah.Dan tentu saja kami duduk lagi karna disitu papanya Yifan menunggu kami.

"Ada yang mau papa bicarain?"

Tanya Yifan dengan serius ke papanya.

"Sepertinya sudah ga ada.Kalian bisa istirahat sekarang"

Balas papa nya Yifan dan tersenyum kearahku.

"Iya pa kita cape banget dan mau istirahat sekarang.Papa juga istirahat"

Balasku dan tersenyum.Dengan cepat aku menarik tangan Yifan.Karna aku takut kalau terjadi apa-apa sama Yifan dan papanya.Karna aku lihat tatapan mereka seperti mengajak perang.Untung aja Yifan mengikutiku.Aku bingung mau kemana.

"Kita tidur dikamar yang mana?"

"Dikamarku"

Balas Yifan dan dia melepaskan tangannya dariku.Yifan langsung berjalan dan aku hanya mengikuti Yifan.Rumah Yifan benar-benar luas banget.Aku sampai kagum melihat isi dalam rumahnya Yifan.

"Dasar bodoh"

Ucap Yifan kearahku karna aku menabrak punggungnya.Aku sibuk memperhatikan rumah Yifan jadi aku ga tau kalau Yifan berhenti.

Ternyata kamar yang akan kami tiduri malam ini belum selesai di atur.Aku ga tau apa yang mau diatur karna kamarnya menurutku sudah sangat bagus.Kamar Yifan benar-benar besar dan tentu saja kamarnya maskulin banget.Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kamar Yifan bisa ditempati.Walaupun yang dekorasi yang tadi juga bagus tapi sekarang dekorasi nya agak lebih cerah.

"Mama sudah mengatur semuanya jadi kalian bisa istirahat"

"Iya ma,maaf karna udah ngerepotin"

"Ini sudah tugas mama"

Balas mama nya Yifan dan pergi begitu aja.Dan tentu pergi dengan senyuman yang lebar.Aku hanya melambai dan tertawa.

Aku mengikuti Yifan masuk kamar.Kamarnya benar-benar adem banget.Aku yakin bisa tidur dengan nyenyak malam ini.

"Kamu ngapain"

Balasku dengan takut karna Yifan tiba-tiba mendorongku.Spontan aku mundur dengan wajah takut.

"Kamu menghalangi jalan.Aku hanya mau menutup pintu kamar"

Ucap Yifan dan menutup pintu kamar yang belum terkunci.

Dan aku masih diam bersandar di pintu kamar yang sudah Yifan kunci.

"Jangan berharap terlalu banyak"

Ucap Yifan lagi dan menatapku dengan curiga.Apa dia pikir aku berharap dia menyentuhku atau semacamnya malam ini.

"Aku juga ga bakal mau disentuh oleh orang sepertimu"

"Apa kamu yakin"

Ucap Yifan tiba-tiba mengagetiku karna dia tiba-tiba mendekat.Jujur aja jantungku rasanya mau keluar dari tempatnya.Aku ga tau apa lagi yang akan dia lakuin padaku.Aku ga boleh keliatan takut.

"Apa kamu pikir aku takut denganmu?"

Tanya ku mencoba lebih berani,walaupun sebenarnya aku takut banget.

"Kalau kamu berani aku akan teriak"

Ucapku lagi karna Yifan sepertinya mau menciumku.

"Percuma teriak ga akan ada yang dengar"

Ucap Yifan menantangku.Apa kamar Yifan kedap suara.Gawat tamat sudah hidupku malam ini.Aku bisa melihat senyum ejekan dari Yifan.

"Aku mandi dulu"

Ucap Yifan dan pergi menjauh.Akhirnya aku bisa menarik napas lega lagi.Aku langsung membuka pintu kamar karna sepertinya ada yang mengetuk.

"Ini baju ganti untuk kamu dan Yifan"

"Tapi ma aku masih ada baju dikoper"

"Kenapa mama bisa lupa kalian kan habis pulang honeymoon"

Aku hanya mengangguk karna aku sama sekali ga ngerti.Aku terpaksa nerima baju yang dibawain mamanya Yifan.Aku juga malas mau buka koper lagi mending aku pakai baju ini.Walaupun sebenarnya aku ga suka karna bajunya couple dengan Yifan.Apa aku dan Yifan harus pakai baju dengan motif yang sama.

Aku sangat terkejut saat Yifan tiba-tiba muncul dibelakang hanya memakai handuk.

"Ini bajumu"

Aku langsung ngasih bajunya ke Yifan dan dengan cepat ke kekamar mandi.Semua yang terjadi hari ini langsung hilang di pikiran ku karna dingin nya air yang begitu segar.

Setelah selesai mandi berjam-jam lamanya aku langsung keluar.Aku sengaja mandi lama supaya saat aku selesai Yifan sudah tidur.Aku perlahan buka pintu kamar mandi dan memeriksa keluar.Aku ga melihat Yifan.Ditempat tidur juga ga ada.Yifan keluar lagi pasti dia mau ketemu Nia.Kalau memang benar aku harap dia ga balik-balik supaya aku bisa tidur sendiri tanpa tekanan.Tanpa lama-lama aku langsung melompat ke tempat tidur milik Yifan yang sangat luas.Aku memejamkan mataku dengan bahagia.Walaupun sekarang posisi tidur ku sangat kacau.Aku langsung terkejut setelah membuka mataku karna Yifan melihatku dengan bingung.Dengan cepat aku langsung turun dari tempat tidur berusaha tersenyum.

"Kamu dari mana?"

Tanyaku ke Yifan memecahkan keheningan.

"Minum air"

"Ohhh begitu"

Jawabku asal-asalan karena aku ga tau apa lagi yang mau aku omongin ke Yifan.

"Aku ngantuk banget"

Ucapku lagi dan langsung tidur.

"Siapa yang ngijinin kamu tidur di sini"

Ucap Yifan tiba-tiba yang langsung buatku buka mata.

Aku bingung dengan yang Yifan katakan.

"Kamu tidur disitu"

Ucap Yifan dan melempar bantal kearah ku.Teganya dia nyuruh aku tidur dilantai.Dia pikir aku akan nurut dia.

"Kamu takutkan tidur di samping aku"

"Aku hanya ga mau tidur dengan orang asing"

Balas Yifan yang langsung buatku terkejut.Jadi selama ini dia nganggap aku orang asing.

"Aku tetap tidur disini".

"Ini kamarku jadi aku berhak ngatur"

"Bodoh amat aku tetap disini kalau kamu ga mau tidur sama orang asing kamu aja yang tidur dilantai"

Balasku tanpa ekspresi dan perlahan jalan mendekati Yifan.Sialnya Yifan sama sekali ga mundur.Dia tetap diam ditempat.

"Atau kamu mau melakukan kewajibanmu sebagai istri sekarang"

Ucap Yifan dan dia memeluk pinggangku.Seketika aku langsung menahan nafas.Dalam keadaan seperti ini aku harus tenang.

"Apakah malam ini malam yang pas untuk kita"

Balasku menantang Yifan.Walaupun sebenarnya aku sangat takut.wajahku ku benar-benar merah dan panas.Aku harap Yifan ga tau.Yifan mendekatkan wajahnya kearahku.Walaupun aku takut aku juga dekatin wajahku ke Yifan dengan ekspresi menantang Yifan.Setelah kami lama bertatapan akhirnya Yifan yang mengalah.Aku sangat lega dan dengan perlahan aku menarik napasku.Yifan langsung tidur dan mematikan lampu kamar.Aku juga sudah sangat ngantuk dan lelah.Aku langsung berbaring disamping Yifan.Untung aja tempat tidurnya besar jadi aku ga terlalu dekat dengan Yifan saat tidur.Aku yakin Yifan juga pasti sangat lelah karena kejadian hari ini.