Chereads / PURE LOVE / Chapter 24 - 24.

Chapter 24 - 24.

Yifan benar-benar bangun pagi-pagi sekali.Aku coba liat dia dikamar mandi tapi ga ada.Dia kemana pagi-pagi begini.Ga biasanya Yifan keluar tanpa aku, kecuali...Atau Yifan lagi ketemu sama Nia?atau memang semalam Yifan ga tidur disini?Sekarang otakku dipenuhi pikiran-pikiran aneh.Aku coba ga mikiran Yifan lagi.Aku langsung mandi supaya badanku lebih fresh dan juga supaya pikiran-pikiran aneh ku ga bermunculan.Yifan belum datang juga.Dia kemana aja.Dari pada terus mikiran Yifan mending aku cari dia sekalian ajak dia sarapan.Baguslah kalau kesalapahaman dia dengan Nia bisa selesai.Lebih bagus lagi kalau mereka sudah baikan.Tapi aku memang harus jujur sama diri aku sendiri kalau aku memang cemburu saat Yifan ketemu Nia apalagi semalam saat mereka ketemuan aku benar-benar cemburu.Tapi aku ga mau sampai Yifan tau.Bisa-bisa nya dia ngetawain aku.Karna aku pernah bilang ga akan pernah punya perasaan apapun sama Yifan.Jadi sekarang aku harus lebih sadar diri.Untuk apa juga aku punya perasaan untuk orang seperti Yifan.Mungkin karna aku dan Yifan sering sama-sama jadi kalau Yifan dengan orang lain aku sedikit cemburu bukan karna punya perasaan ke Yifan.

Dion masih ada dihatiku sampai kapanpun.

Aku cari YIfan tapi ga ada.Aku agak sedikit ragu untuk Tanya Yifan ke staf apalagi setelah kejadian semalam.Apalagi tatapan kasian mereka kearahku.Tapi aku harus coba.

"Pa tadi pagi ada liat Yifan ga sekitar sini?"

Tanyaku dengan hati-hati ke bapak penjaga.

"Iya Tuan Yifan sepertinya saya lihat keluar sekitar pukul tiga pagi"

Balas bapak itu sambil berpikir Sesuatu.

"atau bapak salah liat?"

Tanyaku lagi dengan hati-hati.Karna aku ga percaya Yifan keluar dari kamar jam segitu dan ga balik-balik sampai sekarang..Ada dua hal yang aku pikirin.Yifan mungkin kecelakaan disuatu tempat atau mungkin dia ketemu Nia?

"sepertinya yang saya liat pagi-pagi sekali itu benar Tuan Yifan"

"kalau boleh tau Yifan tadi kearah mana?"

"dan juga sepertinya Tuan Yifan buru-buru sekali"

Balas bapak itu setelah berpikir lama.Bapak itu langsung nunjukin arah Yifan pergi.Yifan ngapain keluar dari hotel pagi-pagi begitu.Berarti aku ditinggalan Yifan jam segitu.Kenapa Yifan begitu buru-buru pergi?Aku juga bingung mau cari Yifan dimana.Aku ga terlalu kenal tempat-tempat disini.Apa memang aku harus cari Yifan? Tapi kalau memang benar terjadi sesuatu sama Yifan disuatu tempat....sudahlah lebih baik aku cari Yifan apalagi sekarang matahari ga terlalu terik.Tapi aku bingung harus cari Yifan dimana.Kenapa hal negative selalu saja muncul? Aku yakin Yifan baik-baik aja.Yifan ga apa-apa.Aku harus meyakinkan diri aku sendiri kalau Yifan baik-baik aja entah dimana pun Yifan sekarang berada.Aku juga lupa bawa handphone.Aku mau balik ke hotel tapi sekarang sudah terlalu jauh.Memang dasar Yifan kerjaannnya buat orang lain khawatir dan nyusahin orang mulu.Jalanan benar-benar ramai.Banyak para pedagang yang nawarin barang mereka.Tapi aku ga bisa fokus sama sekali.Yang ada dipikiranku sekarang Yifan dan hanya Yifan.Kenapa dia harus ngelakuin ini keaku.Setidaknya ngasih kabar keaku daripada aku nyari dia kayak orang bodoh seperti ini.Kaki ku benar-benar lemas.Apalagi sekarang matahari benar-benar panas.kepalaku benar-benar pusing.Yifan pasti baik-baik aja?Aku yakin dia baik-baik aja.Atau mungkin sekarang Yifan sudah dihotel?Aku ga tau kenapa tiba-tiba aja badan aku gemetar.Aku mungkin terlalu mikirin Yifan sekarang.Yifan aku mohon jangan buat aku cemas begini.Sudah terlanjur pikiran negative menjalar diotakku.Kecelakaan yang terjadi pada Dion kembali kuingat.Aku semakin ga terkendali sekarang badan aku gemetar.Aku sekarang hanya diam memandangi orang yang memandangi aku dengan bingung.Aku ga tau lagi kemana aku jalan.Jujur aku benar-benar pusing dan bingung.Aku tau ini karna aku terlalu mikirin Yifan dan kecelakaan yang terjadi pada Dion ga boleh terjadi lagi pada Yifan.Aku memang ga tau apa yang Yifan lakuin sekarang tapi aku ga tau kenapa aku benar-benar takut terjadi sesuatu sama Yifan.Aku hanya ga mau penyesalan menghantuiku seumur hidup.

"Kamu ga apa-apa"

Ucap suara yang sepertinya kukenal.Untung dia cepat datang menahanku supaya ga jatuh.

"Kamu ngapain sendiri disini?"

Ucapnya lagi dan aku yakin itu suaranya Rendi.

"Rendi kamu ngapain disini"

"tadi aku ngeliat kamu keluar dari hotel buru-buru makanya aku susul kamu siapa tau terjadi sesuatu"

"Ohhh,aku hanya cari sesuatu"

Aku terpaksa menipu Rendi karna ga mungkin aku bilang kedia kalau Yifan ga ada dihotel.Walaupun sebenarnya aku butuh bantuan Rendi nyariin Yifan.

"kamu keliatan pucat banget,kamu yakin ga apa-apa"

Walaupun sekarang aku benar-benar pusing tapi aku ga mau Rendi tau.Aku ga mau ngerepotin dia apalagi setelah kejadian semalam Yifan marah ga jelas sama dia.Aku hanya mengangguk dan tersenyum mencoba menyakinkan Rendi.

"Tadi aku ngeliat Yifan masuk ke hotel dengan buru-buru"

"kamu serius"

Ucapku dengan terkejut.Aku benar-benar lega.Rendi hanya mengangguk dan dia sedikit terkejut dengan teriakanku tapi dia coba nutupin itu dengan tersenyum.

"ohhh iya Rendi kamu ga tagih janji kamu semalam sama aku?"

Tanyaku ke Rendi karna sepertinya dia ga ingat janji aku semalam kalau aku traktir dia.Apalagi sekarang aku benar-benar lapar.Dan juga yang paling penting sekarang Yifan udah balik ke hotel dengan selamat.Jadi aku ga terlalu mikirin dia lagi.Aku sekarang traktir Rendi makan sekaligus ngucapin terimakasih kedia dan juga minta maaf.Rendi benar-benar baik,walaupun kesan pertamaku ke dia buruk tapi ternyata dia orangnya sangat baik dan ramah.

"jadi kamu masih ingat?"

"iyalah ngapain aku lupa"

Rendi hanya mengangguk dan kami jalan cari tempat makan yang ada disini.Aku yakin Yifan pasti sudah makan.Coba aja Yifan orang nya ramah dan seasyik Rendi pasti aku dan Yifan sudah begitu akrab sekarang.Memang karakter Yifan ga akan pernah bisa berubah selalu kaku.Aku banyak cerita dengan Rendi ternyata dia orang nya lucu juga.Aku sampai sakit perut tertawa karna cerita-cerita aneh dari Rendi.Rendi benar-benar hebat balikin mood aku jadi lebih baik.Kalau aku sedih mungkin lebih baik aku nyari Rendi aja dan dengarin cerita aneh dari dia aku yakin semua sedih aku bakal hilang.Aku jadi semakin ga enak lagi sama Rendi karna bukannya aku yang traktir dia makan,malahan dia yang traktir aku makan dan juga dia beliin aku topi.Aku dan Rendi balik ke hotel karna aku ga mau Yifan salah paham lagi kalau aku masih lama-lama sama Rendi disini.

"Topi nya benar-benar cocok"

"benaran?"

Rendi hanya menangguk dan tersenyum.

"untung ada topi ini jadinya aku ga kepanasan lagi dan juga aku ga jadi hitam"

"berarti aku ga salah beliin kamu topi kan"

"iya aku jadi benar-benar bersyukur banget dan kamu tau ga Yifan ga bakal ejek aku lagi"

"kamu serius Yifan kayak gitu sama kamu"

"iya dia pernah bilang ke aku sudah jelek tambah jelek"

"Lista kamu itu cantik"

Seketika aku langsung diam mendengar pengakuan tiba-tiba dari Rendi.

"Terimakasih"

Ucapku ke Rendi dan membungkuk mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba canggung.Untung aja Rendi tertawa.

Aku langsung menghentikan langkah ku karna sepertinya aku lihat Yifan dari kejauhan.

"Lista tunggu"

Aku mendengar teriakan Rendi yang coba mencegahku untuk pergi.Aku yakin itu benar-benar Yifan.Setelah aku lihat lebih dekat lagi aku ga salah lagi itu Yifan sama Nia.

"Yifan aku ingin memulai lagi semuanya denganmu"

Ucap Nia yang bisa ku dengar dengan jelas.Aku merasa benar-benar sakit hati mendengar itu.Dan aku melihat sesuatu yang seharusnya ga ingin aku lihat Yifan dan Nia berpelukan begitu mesra dan begitu nyaman.Walaupun Yifan ga menjawab aku yakin dia pasti ingin kembali dengan Nia karna dia mencintai Nia.Sama seperti aku mencintai Dion.Yifan benar-benar bersyukur karna orang yang dia cintai masih bisa dia lihat,sedangkan aku????Sialnya kenapa aku malah menangis.Apa aku cemburu? Aku bahkan ga bisa melangkah lebih dekat lagi dan menghentikan Yifan,karna itu ga mungkin.Aku ga punya hak halangin hubungan mereka.Aku harus sadar diri.Aku yang sudah bilang kalau dalam pernikahan kami ga akan pernah libatkan perasaan pribadi.Tapi kenapa sekarang aku malah jadi begini.Apa yang aku sukai dari Yifan sehingga dia seenaknya buat aku sakit hati begini.Dion apa aku sudah bisa mencintai orang lain lagi setelah sekian lama aku menutup hatiku untuk siapapun.

"jangan lihat"

Ucap Rendi tiba-tiba entah datang dari mana.Dia menarikku dan memelukku.Aku jadi tambah nangis.Aku tau Rendi ngelindungin aku supaya aku ga liat Yifan dan Nia berpelukan begitu mesra.

"Lista"

Aku mendengar seperti nya Yifan memanggilku.Aku ingin menoleh dan melihat Yifan.

"apapun yang kamu dengar tetap seperti itu dan jangan menoleh"

Ucap Rendi ninggalin aku gitu aja dan.....aku mendengar suara pukulan begitu keras.Aku benar-benar takut apalagi aku mendengar teriakan Nia panggil nama Yifan.Apa Rendi memukul Yifan?Saat aku ingin menoleh tangan ku langsung di tarik Rendi dan pergi ninggalan Yifan dan Nia begitu aja.Aku benar-benar ingin menoleh dan melihat Yifan.Aku takut sesuatu terjadi pada Yifan.

"aku sudah bilang jangan menoleh dan jalan terus kedepan"

"tapi Rendi,Yifan...."

Aku mengurungkan niatku untuk melanjutkan apa yang aku khawatirkan tentang Yifan ke Rendi.Karna tatapan Rendi benar-benar menakutkan.Aku merasa tanganku sekarang ditarik seseorang dan aku yakin itu Yifan.Untuk sejenak aku merasa lega karna Yifan mengejarku.Tapi aku masih sakit hati ngeliat dia dan Nia tadi.

"Dia istriku jadi kamu ga punya hak bawa dia"

"apa kamu juga punya hak nyakitin dia"