Chereads / PURE LOVE / Chapter 25 - 25.Salah Paham

Chapter 25 - 25.Salah Paham

Sekarang keadaannya benar-benar serius.Tangan ku masih ditarik Yifan.

"aku baik-baik aja.Jadi aku mohon lepasin tanganku"

"kamu mending diam"

Bentak Yifan dengan kasar.

"ayo Lista kita pergi"

Ucap Rendi dan menarik lagi tanganku.Dan tentu saja Yifan menarik tanganku juga.Tanganku benar-benar keram.Aku ga tau kenapa aku seperti boneka direbutkan dengan seenaknya.Disaat yang bersamaan Nia muncul.

"Yifan kamu baik-baik aja"

Ucap Nia dengan khawatir.Aku ga tau kenapa aku bisa terjebak dengan mereka saat ini.

"lepasin tanganku"

Ucapku ke Yifan dan menatapnya dengan lekat.Aku harap dia sadar sama tatapanku.Dengan perlahan Yifan melepas tanganku.Disaat itu juga aku minta Rendi lepasin tanganku.Aku hanya ingin sendiri saat ini.Aku langsung pergi tanpa mengucapkan satu kata pun.Rendi mengikutiku dari belakang dan dia ga berani mengajak aku bicara.

"Rendi makasih ya untuk hari ini"

"iya lista.Kamu mau jalan-jalan sebentar denganku"

"Rendi maaf ya aku mau istirahat aku lelah banget hari ini"

Aku langsung pergi kekamar.Aku hanya ingin tidur sekarang.Aku ga mau mikirin hal yang terjadi hari ini.

Aku dengar dentuman keras banget.Itu pasti Yifan yang membanting pintu.Aku ga mau nanggapin sama sekali.Aku tetap baring dan menutup seluruh badanku dengan selimut.

"bisa-bisa nya kamu tidur setelah kejadian tadi?kamu ga mau jelasin apa hubungan kamu sama Rendi?"

Ucap Yifan dengan kasar dan membuka selimut yang menutupi tubuhku dengan kasar.

"kamu apa-apaan Yifan ga jelas banget"

"kamu kenapa bisa sama Rendi"

"aku jalan dengan Rendi.emang salah?"

"bisa kan kamu ga buat aku khawatir"

"kamu khawatir sama aku?apa aku salah dengar?atau kamu khawatir aku akan halangin hubungan kamu sama Nia"

"jangan libatkan dia..."

"okay aku ga akan libatin Nia dalam hubungan kita.Dan aku juga ga akan halangin hubungan kalian.Kalian bisa ketemu kapan kalian mau tapi jangan sampai itu menyusahkan aku juga.Aku ga mau..."

"diam"

Ucap Yifan dan langsung memecahkan cermin yang ada dikamar dengan tangannya.Aku benar-benar terkejut Yifan bisa semarah itu.Yifan lalu melempar semua benda yang dia lihat dikamar dan teriak dengan frustasi.Jujur aku ga bisa ngomong apa-apa lagi.Yifan benar-benar seperti orang lain.

"jangan bicara apa-apa lagi"

Ucap Yifan dengan nafas tersengal-sengal.Tanpa disuruh pun aku ga akan bicara.Yifan langsung duduk dilantai dan menundukan kepalanya.Ada darah ditangan Yifan.Tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri Yifan dan menutup tangannya dengan tanganku supaya darahnya berhenti mengalir.Walaupun Yifan menolak aku tetap memaksa dia untuk mengobati tangannya.

"sekarang kamu itu pasienku jadi aku ga mau kamu nolak"

Ucapku dengan tegas ke Yifan.Untung aja dia ga menolak lagi.Tapi tetap aja Yifan masih menunduk dan ga mau menatap aku.Dengan sangat teliti aku membersihkan luka Yifan dan mengeluarkan serpihan kaca yang menempel dikulit Yifan.Untung saja aku sudah terbiasa mengobati luka semacam ini.Aku langsung membalutnya dengan hati-hati.Yifan seandainya kamu tau aku benar-benar khawatir dengan keadaan kamu.Tapi aku bahkan ga punya hak sama sekali.Aku harus hilangin perasaan yang seharusnya ga terjadi.Aku hanya ingin jadi Lista saat pertama kali aku bertemu denganmu.Lista yang ga punya perasaan apapun padamu.

Aku hanya ingin hidup tanpa mencintai siapa pun lagi.

Aku langsung berdiri dan lebih baik aku tidur dikamar lain.

"Lista"

Yifan menahanku dengan tangannya.

"Tenang aja aku ga akan bicara apapun"

Balasku dan tersenyum sebisa mungkin ke Yifan.Dengan perlahan aku melepaskan tanganku.

"Aku dan Nia..."

"Yifan aku hanya ingin sendiri sekarang"

Ucapku ke Yifan yang mencoba menahanku pergi.Belum sempat aku sampai di pintu Yifan menahan tanganku.

"aku mohon jangan pergi"

"aku ga pergi aku Cuma mau tidur dikamar lain"

Balasku dan coba tersenyum ke Yifan.Apalagi kamar ini benar-benar sudah berantakan.Untung saja Yifan ga menahanku lagi.Aku benar-benar malu mau keluar tapi mau gimana lagi untuk sementara aku ga mau liat Yifan dulu.Dan tentu saja banyak orang yang menatapku.mungkin penampilanku sekarang agak berantakan.Setelah aku Tanya ternyata ga ada kamar kosong lagi.Dengan terpaksa aku harus balik lagi kekamar.Aku ga mau malam ini aku jadi gelandangan.

"Lista kamu baik-baik aja"

Aku sempat terkejut Rendi muncul tiba-tiba entah dari mana.

"iya aku baik-baik aja"

"syukurlah"

Ucap Rendi tiba-tiba yang langsung buatku senyum.

"tenang aja Yifan ga makan aku jadi jangan khawatir"

Rendi langsung tertawa mendengar omonganku yang mencoba melucu.

"kamu ngapain disini sendiri"

"tadi aku mau tanya kamar tapi ga ada yang kosong"

"kamu bisa tidur dikamar ku aku bisa nginap diluar"

"ga papa Rendi aku ga mau ngerepotin kamu lagi"

Ucapku dengan cepat.Aku harap Rendi ga maksa aku lagi.Kenapa dia nawarin kamarnya ke aku.Nanti bisa jadi masalah besar lagi.

"aku mohon kamu jangan tolak itu"

Tiba-tiba Rendi jadi serius.Melihat dia serius begitu aku jadi ga bisa apa-apa.

"Rendi mungkin Yifan nungguin aku terlalu lama"

Ucapku dan cepat pergi dari sini takutnya Yifan tiba-tiba muncul dan dia salah paham lagi tentang aku Rendi.

"Lista"

Panggil Rendi yang buatku langsung berhenti melangkah.Dan Rendi langsung berjalan menghampiriku.Tapi dia benar-benar aneh liat aku ga seperti biasanya.Apa Rendi suka sama aku?Sudahlah kenapa aku jadi ngawur kayak gini.Ga mungkin Rendi punya perasaan padaku.Aku ga tau tiba-tiba Yifan datang mengejutkan ku.Dia langsung memukul Rendi.Semua yang ada di hotel sangat terkejut seperti aku.Rendi jatuh dilantai dan bibirnya berdarah.Aku benar-benar merasa bersalah sama Rendi.Aku mau bantu Rendi berdiri tapi Yifan dengan cepat menarik tanganku.Yifan melihatku dengan sangat marah.Aku tau Yifan pasti salah paham denganku.Dia mungkin berpikir aku punya hubungan dengan Rendi.Aku coba lepasin tanganku lagi tapi Yifan pegang dengan erat.

"Yifan tangan kamu berdarah"

Aku benar-benar terkejut tangan Yifan berdarah sangat banyak..Apa Yifan ga ngerasain sakit apalagi darah dari tangan Yifan jatuh dilantai begitu banyak.Dengan cepat aku menutupi tangan Yifan yang terluka.Kalau tangannya masih terluka kenapa dia bisa pukul Rendi dengan tangan itu.Aku begitu khawatir dengan tangan Yifan tapi dia sama sekali ga peduli.

"jangan pernah dekatin Lista lagi"

Ucap Yifan ke Rendi yang masih memegang bibirnya yang berdarah akibat pukulan dari Yifan.Aku masih tetap nutupin tangan Yifan supaya darahnya ga keluar lagi.Tapi Yifan dengan kasar ngelepasin tanganku begitu aja.Tadi dia gamau lepasin tanganku sama sekali tapi sekarang dia malah ngelepasinnya dengan kasar.Yifan sama sekali ga peduli darah dari tangan nya masih keluar dan jatuh kelantai.

"Rendi aku harus nyusul Yifan"

Ucapku ke Rendi yang masih memegang bibirnya yang terluka.Gara-gara Yifan aku jadi makin merasa bersalah ke Rendi.Aku langsung pergi nyusul Yifan yang sudah menjauh.Darah dari tangan Yifan berceceran dilantai hotel.Dan tentu saja banyak yang menatap kami tadi.Aku takut kejadian ini bisa sampai ke public.Aku harap ga ada yang memposting Kejadian ini di internet.Aku membuka kamar dengan sangat pelan.Aku lihat Yifan ga ada tapi darah dari tangan Yifan berceceran dilantai kamar.Kamar sudah bersih ga berantakan seperti tadi.kamarnya pasti sudah dibersihkan saat aku keluar tadi.Aku mencoba ikut darah yang berceceran tadi.Ternyata Yifan ada dikamar mandi.Kalau sampai pendarahan dari tangan Yifan ga diatasi itu bahaya banget.Yifan ngapain dikamar mandi?bunuh diri?

Aku memang sudah gila karna mikirin hal yang ga penting.Tapi aku ngebayangan Yifan di bathtub penuh dengan darah.Aku memang selalu mikiran hal yang buruk.Daripada aku mikirin hal aneh kayak gitu lebih baik aku panggilan Yifan mastiin kalau dia baik-baik aja.