Tidurku semalam benar-benar nyenyak aku gak ngerasain lagi sakit perut setelah pengobatan tradisonal yang aku lakukan semalam.Aku bisa merasakan cahaya mentari masuk dari jendala kaca langsung ke wajahku.Aku membuka mataku perlahan dan ternyata diluar sudah begitu cerah.Dan anehnya aku merasakan sesuatu yang berat menghimpit perutku.Dengan susah payah aku mengeluarkan tangan Yifan yang memegang perutku.Aku juga bisa mendengar hembusan nafas Yifan yang begitu nyenyak.Aku juga ga tega ngebangunin dia karna mungkin semalam dia ga benar-benar tidur.Untung aja Yifan ga sadar sama sekali,dengan cepat aku langsung kekamar mandi.Setelah mandi badanku benar-benar langsung fresh.Yifan masih tidur dengan nyenyak.Terpaksa aku keluar sendiri cari sarapan untuk kami berdua.
"selamat pagi"
Sapa salah satu staf yang ada dihotel itu.Lalu dia langsung mengantarku dan membantu ku membawa sarapan kekamar.Aku juga banyak ngobrol dengan dia.Setelah sampai depan pintu kamar aku langsung mengucapkan terimakasih.Astaga Yifan masih belum bangun ini udah pukul 09:21.Dengan sangat pelan aku mengatur sarapan dimeja yang ada dikamarku.Melihat Yifan tidur kayak gitu aku berjalan dengan pelan memeriksa kaki Yifan yang terluka semalam.Dengan sangat hati-hati aku mengangkat selimut dan memeriksa kaki Yifan.Untung saja ga terluka tapi Cuma merah-merah aja.Aku mencari P3K didalam kamar.Setelah aku menemukan krim penghilang sakit dengan pelan aku mengoleskan ke kaki Yifan.
"apa yang kamu lakukan"
Ucap Yifan tiba-tiba yang langsung buatku berdiri dan ga lanjutin kegiatanku.
"ga ada"
Ucapku dan langsung mengembalikan P3K ketempat semula.Setelah itu juga Yifan langsung kekamar mandi mungkin membersihkan badannya.Aku akui wajah Yifan ga berubah sama sekali tetap ganteng walaupun baru bangun tidur.Beda cerita kalau aku yang bangun tidur mukaku benar-benar berubah 100 persen.Makanya aku harus bangun lebih awal dari Yifan supaya bisa memperbaiki mukaku yang benar-benar berubah total.
"ayo sarapan"
Ajakku ke Yifan yang sudah begitu rapi.Dia hanya mengangguk dan mengampiriku untuk sarapan.
"kemana hari ini"
Tanya Yifan kearahku dengan ekspresi andalan dia yang ga pernah luntur selalu datar dan datar.
"hari ini kita belanja baju dulu ya Yifan aku ga punya baju yang layak selama disini"
"tapi kan kemarin udah dipesan"
"bajunya Cuma tiga aja Yifan aku ga mungkin kan pakai baju itu-itu aja"
Setelah mendengar penjelasanku Yifan hanya mengangguk.
"Yifan ga papa aku aja yang pergi"
"Kenapa?"
"Kaki kamu.....gimana masih sakit....atau?"
Tanyaku ke Yifan dengan hati-hati.
"Bilang aja kamu ga mau jalan sama aku"
Ucap Yifan langsung keluar kamar.Aku memang harus sabar menghadapi orang seperti dia.Dengan susah payah aku mengejar Yifan akhirnya aku bisa jalan berdampingan sama dia.
"Kamu ga masuk"
Ajak Yifan dari dalam mobil.
"Yifan bukannya aku ga mau tapi aku lebih suka kalau jalan kaki dan bisa ngeliat pemandangan di tempat ini.Ga papa kamu aja yang naik mobil"
Balasku dan langsung pergi ninggalin Yifan.Setelah kupikir-pikir lebih baik aku jalan kaki supaya bisa puas ngeliat pemandangan di tempat ini.Banyak banget turis yang datang ke tempat ini.Wahh disini benar-benar indah apalagi dekat pantai.Emang dasar Yifan dia pasti nyesal ga liat tempat sebagus ini.Dia malah lebih milih naik mobil daripada jalan kaki.Tapi hari ini juga benar-benar panas,aku yakin kalau lama-lama aku bakal jadi kepiting bakar.Orang-orang disini sibuk ngelakuin aktifitas mereka masing-masing.Ada yang berjemur,selancar,atau ada yang Cuma ngobrol dan makan.Dan aku adalah orang yang sibuk merhatiin mereka.Aku bingung mau ngelakuin apa sendiri padahal orang-orang disini berpasangan semua.Ga mungkin juga Yifan mau ketempat ramai begini karna dia paling ga suka suka keributan.Tapi untung aja walaupun tempat ini ramai kebersihan dan kerapian masih terjaga,jadi bisa tambah betah disini.Mataharinya benar-benar panas banget.Aku melihat sekeliling dan coba untuk cari hal yang menarik disini.Yang pertama aku lakuin nyobain makanan yang ada disini.Dan sudah kuduga makanan disini ga ngecewain sama sekali.Aku bahkan coba semuanya yang ada disini tapi aku juga harus kontrol makan supaya kejadian yang sama ga terulang lagi.Orang-orang disini juga benar-benar ramah.
Hari ini aku ga banyak jalan karna mataharinya benar-benar panas.Aku hanya beli baju dan makanan untuk Yifan coba di hotel nanti.Aku ga kuat lagi disini karna panas banget aku harus kembali ke hotel dan berendam air dingin.Jalan ke hotel benar-benar jauh keringatku banyak banget dan kurasa pipiku benar-benar merah karna matahari.Setelah ini aku harus perawatan supaya ga jadi buriq.Udah jelek malah nambah jelek.Dengan susah payah aku jalan dan akhirnya sampai dihotel juga.Ternyata Yifan ga keluar dia ada di hotel dan tentu saja dia natap aku diikuti ketawa ejekannya Yifan.Mungkin karna dia liat penampilanku begitu lusuh dan keringat.Aku yakin penampilanku saat ini benar-benar buruk.Tanpa peduli dengan Yifan aku langsung ke kamar mandi dan berendam dengan air dingin.Rasanya benar-benar sejuk.Aku benar-benar ada disurga.Aku ga tau berapa jam aku berendam tapi bisa ku pastikan aku berjam-jam lamanya dikamar mandi.Setelah puas berendam aku harus melakukan perawatan untuk wajahku yang sepertinya benar-benar sudah jadi hitam.
"kenapa balik lagi bukannya tadi mau jalan menikmati pemandangan?"
Tanya Yifan dengan nada ejekan andalannya dia.Aku ga jawab sama sekali dan sibuk mengoles mukaku yang masih merah karna panas matahari tadi.
"sudah jelek tambah jelek"
Gumam Yifan dengan suara sengaja diperkecil tapi tetap aja masih aku dengar.Dia benar-benar ga punya perasaan.Ternyata Yifan mau coba juga makanan yang ku bawa tadi,aku pikir dia ga mau karna makanan pinggir jalan.
"gimana enakkan?"
Tanyaku ke Yifan dengan percaya diri.
"biasa aja"
Jawaban yang sangat baik untuk kesehatan karna dapat mengundang resiko darah tinggi bagi yang mendengarnya.Lebih baik darah tinggi dari pada darah rendah.Sudahlah kenapa aku jadi kayak orang aneh.
"Lista?"
Aku langsung terkejut dan menoleh kearah Yifan karna dia barusan panggil namaku.Aku langsung merinding ga biasanya dia manggil aku kayak gitu pasti ada sesuatu.
"kenapa"
Balasku Ke Yifan dengan ekspresi curiga dan dia bisa-bisa nya hanya tersenyum.
"sore ini kita liat sunset dipantai,mau kan?"
"ga biasanya kamu baik kayak gini,pasti ada sesuatu iyakan?ngomong aja Yifan"
"aku Cuma mau liat sunset bareng kamu emang ga boleh?"
"bukan gitu Cuma aneh aja kalau kamu baik sama aku"
"terus kamu mau aku gimana?"
Balas Yifan dan menghampiri aku yang sudah was-was karna posisi Yifan benar-benar dekat dengan aku.Apalagi yang mau dia lakuin keaku kali ini.
"iya aku mau pergi"
Balasku dengan cepat supaya Yifan ga banyak tingkah lagi.
"kamu masih canggung sama aku?"
"aku canggung sama kamu?"
Aku balik bertanya sama Yifan yang buat aku tambah grogi ga jelas kayak gini.
"kamu suka kan sama aku?"
"ya enggalah ga mungkin aku suka sama kamu"
"tapi kan kamu udah bilang kalau kamu suka sama aku"
"aku suka kamu sebagai teman itu aja ga lebih"
"maksud aku juga begitu"
Seketika kami langsung diam dan ga ngobrol lagi dia juga mulai sibuk dengan urusannya sendiri.Aku dan Yifan ga pernah ngobrol begitu lama.Apalagi cerita tentang diri kami masing-masing itu bahkan ga mungkin.Aku juga pengen banget kenal Yifan itu seperti apa tapi aku sepertinya sedikit takut dan mungkin ga akan pernah bisa.Aku masih belum bisa mengenal orang lain lagi selain Dion.Mungkin aku ga akan pernah bisa lagi mengenal orang lain lebih jauh lagi.Aku terlalu takut.Takut terluka.Takut kehilangan.