Sekitar pukul 5 sore aku dan Yifan udah sampai dipantai.Dan tentu saja aku ngeliat sunset.Aku dan Yifan duduk dengan beralas kain pantai yang kubawa.Yifan sepertinya menikmati suara debur ombak begitu juga dengan aku.Angin pantainya benar-benar dingin tapi sangat sejuk.
"kok diam?biasanya bawel"
Ucap Yifan tiba-tiba memecahkan keheningan.
"Yifan aku baru kesini lagi setelah kira-kira.... 8 tahun"
"mending kamu aku bahkan ga pernah ini baru pertama kali aku ke pantai"
"kamu serius?kenapa?"
"aku ga suka aja"
Aku hanya menggeleng kepala mendengar Yifan.Ternyata hidup dia lebih dramatis.Jangan bilang dia belum pernah ngerasain air laut itu gimana.Aku Jadi pengen main air laut lagi setelah sekian lama.Tanpa lama-lama aku menarik Yifan.
"Kita kemana?"
"ikut aja"
Aku menarik Yifan keair.Walaupun dia nolak aku tetap maksa.Aku yakin habis ini kami pasti masuk angin karna bisa-bisanya main air dicuaca dingin begini.Aku bisa lihat sepertinya Yifan sangat menikmatinya.Tentu saja dia benar-benar sangat menikmati ngerjai aku dengan membuat aku basah kuyup.Aku juga gamau kalah.Aku dan Yifan sudah benar-benar basah.
"Yifan"
"Hmm"
""Terimakasih"
"untuk apa"
Aku langsung menggeleng dan hanya tersenyum ke Yifan.Yifan benar-benar indah saat tersenyum seperti ini.Aku jadi ingin tau Yifan seperti apa orangnya.Dengan melihat dia tersenyum lepas seperti ini buat aku jadi senang.Ternyata dibalik cueknya Yifan dia punya sisi lain yaitu keindahan yang ga pernah aku tau.Aku hanya berharap senyum Yifan ga akan hilang.
"Aku tau aku ganteng jadi jangan liat seperti itu"
Ucap Yifan seketika membuyarkan lamunanku.Apa tadi aku natap Yifan?
"Yifan ayo balik ke hotel aku dingin banget"
Yifan hanya mengangguk dan pergi.Mungkin dia masih ingin disini tapi aku ga bisa lebih lama lagi.Aku kenapa malah jadi ke ingat Dion.Mungkin karna senyum Yifan agak sedikit mirip dengan senyum Dion.Memang benar rindu itu curang kapan pun dia datang sesuka hati tanpa kita minta.
"Kamu ga papa?"
"Iya aku ga papa"
Balasku ke Yifan yang mungkin sedikit khawatir denganku.
Diluar benar-benar dingin tapi setelah masuk dikamar rasanya benar-benar hangat.Aku langsung masuk kamar mandi dan mengganti bajuku yang basah tadi.Aku harus cepat-cepat ganti juga karna Yifan mungkin udah ga betah sama baju basahnya.
"Udah?"
Tanya Yifan.Aku hanya mengangguk ke arah Yifan yang keliatannya benar-benar ga nyaman sama baju yang ada dibadannya.Tanpa lama-lama juga Yifan langsung masuk kamar mandi.Handphone Yifan tiba-tiba berdering,aku benar-benar penasaran yang nelfon dia siapa.Setelah ku periksa muncul nama yang ku kenal "Nia" .
Jadi ternyata si manusia patung masih kontakan sama dia.Mungkin mereka udah baikan lagi.Aku ga tau ada perasaan aku yang sedikit mengganjal tapi aku ga terlalu mikirin itu.
"Yifan tadi Nia telfon kamu"
Bilangku ke Yifan saat dia keluar dari kamar mandi.Aku benar-benar mau ketawa karna liat ekspresi terkejutnya.Ekspresi ketauan selingkuh mungkin seperti itu.
"Udahlah Yifan santai aja aku ga ngomong apa-apa juga,kalau kalian udah baikan ya syukur"
Balasku ke Yifan mencoba menyakinkan dia kalau aku ga terlalu mempermasalahkan hal itu.Tentu saja Yifan hanya menatapku dengan datar lagi.Kenapa mood dia cepat banget baliknya padahal aku udah berharap dia senyum lagi.Pantesan selama ini dia ngecek hpnya terus karna Nia.
Dia mungkin telfon Nia karna dia tiba-tiba keluar dari kamar.Dia pikir aku benar-benar ingin tau hubungan mereka seperti apa.
Yifan udah cukup lama diluar.
Kenapa dia belum balik-balik.Betah banget dia nelfon lama begini.Apa aku harus nyusul dia keluar?
Atau mungkin tadi dia kesandung terus pingsan ga ada yang nolongin?
Udahlah daripada mikir yang enga-engga lagi aku menyusul Yifan.Aku melihat disekitar hotel ga ada tanda-tanda keberadaan Yifan.Manusia patung itu kemana malam-malam begini.Aku melihat lagi dengan teliti tetap ga ada.Jadi terpaksa aku keluar dari hotel.Aku benar-benar terkejut ternyata dihotel ini ada taman nya.Indah banget.Apalagi didukung oleh hiasan lampu warna-warni.
Dengan cepat aku mengeluarkan handphoneku dan mengabadikan moment langka ini.
"Rendi kamu ngapain disini?"
Aku langsung terkejut dan untung saja aku ga menjatuhkan handphone kesayanganku.
"Aku datang berlibur"
"Wahhh kebetulan banget aku sama Yifan juga datang berlibur disini"
"Emmm terus Yifannya dimana?"
"Aku juga ga tau dia dimana"
"Tega banget Yifan ninggalin kamu sendiri"
"Engga kok dia cuma keluar sebentar aja atau mungkin dia udah dikamar"
Balasku dengan memecahkan sedikit keheningan yang terjadi.
Rendi hanya mengangguk dan setelah itu kami langsung diam lagi.Aku ga tau apalagi yang aku bicarain sama Rendi.
"Lista mau jalan-jalan denganku disekitar sini"
"Iya tentu saja boleh dong Rendi apalagi disini tempatnya bagus banget"
Balasku yang mungkin agak keliatan sok akrab dengan Rendi.Tapi ini juga kesempatanku cari tau siapa Nia.Aku harus tanya Rendi.
Tiba-tiba aja Rendi menyodorkan jaketnya padaku.Aku hanya diam dan tentu saja terkejut maksud dia apa.
"Cuacanya dingin"
Ucap Rendi mencairkan suasana yang sangat tegang.Aku hanya mengangguk dan menerima jaket dari Rendi karna jujur aja aku benar-benar dingin sekarang.
"Rendi aku mau tanya sesuatu sama kamu bolehkan?"
Tanya ku ke Rendi dengan hati-hati.
"Iya boleh,mau nanya apa?"
"Tapi kamu janji dulu jangan bilangin Yifan kalau aku nanya ke kamu tentang hubungan dia sama Nia"
Dan untung saja Rendi mengangguk dan mengacungkan jari kelingkingnya kearahku.
Aku dengan cepat mengacungkan juga jari kelingkingku.
"Jadi....kenapa..atau Hubungan mereka seperti apa"
"Nia itu sudah Rendi kenal semenjak ibunya Nia bekerja dirumahnya Yifan"
"Bekerja...maksudnya....sebagai pembantu?"
Tanyaku memastikan Ke Rendi dan Rendi mengangguk.
"Setelah itu mereka berdua dekat dan juga Yifan ngenalin aku ke Nia.Aku ga tau kenapa mereka tiba-tiba jadi dekat"
Aku hanya mengangguk ke Rendi.Jadi dia juga ga tau kenapa mereka tiba-tiba bisa dekat.seharusnya cerita mereka seperti ini berakhir jadi cinderella kenapa malah jadi hancur.
"Jadi kamu tau kenapa mereka berpisah?"
Untung saja Rendi mengangguk dan rasa penasaranku bisa terbayarkan.
"Yang aku tau ternyata Nia hanya memanfaatkan Yifan untuk membalas dendam kekeluarganya.Jadi Nia ga benar-benar cinta sama Yifan dia hanya mau memanfaatkan Yifan"
"Manfaatin Yifan kenapa?"
"Katanya Keluarga Yifan udah buat keluarga dia hancur padahal ternyata itu cuma salah paham dan tentu aja Yifan udah Jelasin dan perjuangin semuanya Nia mati-matian tapi tetap aja Nia ga mau kembali lagi dengan Yifan"
Aku hanya menggeleng ternyata Yifan juga pernah ngalamin patah hati.
"Dan yang paling menyakitkan Nia berselingkuh dengan om nya Yifan yang sudah punya istri"
"Kamu serius"
Aku langsung terkejut dengar itu dari Rendi.Jadi ternyata Nia setega itu.Kok aku ga tau ya Omnya Yifan yang mana ya?
"Rendi,om nya yifan yang mana ya?"
Ucapku dengan heran ke Rendi tapi malahan dia tertawa mungkin melihat mukaku yang bingung.
"Aku juga ga tau yang mana tapi Omnya sudah punya istri dan anak tapi Nia malah selingkuh dengan dia"
Pasti hati Yifan benar-benar terluka saat itu.Bayangin aja Nia berselingkuh dengan orang terdekatnya Yifan.
"Masih ada yang mau ditanyain?"
Sebenarnya aku masih punya banyak pertanyaan tapi mungkin lain kali aja.Aku langsung menggeleng Ke Rendi.
"Makasih ya Rendi udah mau luangin waktu buatku dan maaf juga udah nyita waktu berharga kamu"
Ucapku ke Rendi dengan membungkuk dan mengatupkan tanganku.Aku hanya ingin melucu sedikit supaya menghilangkan suasana tegang.
"Iya ga papa,tapi kamu harus traktir aku"
"Iya siap"
Balasku ke Rendi dengan memberi hormat dan tentu saja dia tertawa lagi.Aku memang hebat menghibur orang.
Aku seperti melihat seseorang mirip Yifan dari kejauhan.
"Rendi itu Yifankan"
Aku langsung bertanya ke Rendi memastikan apa aku benar.Dan ternyata benar Yifan lagi sama seseorang yang aku yakin itu pasti Nia.Tanpa lama-lama aku langsung menhampiri mereka.Aku ga peduli Rendi menghentikan aku.
Yifan langsung terkejut melihat ku disitu dan tentu saja Nia juga sangat terkejut melihatku.Aku yakin Nia habis nangis karna mata nya keliatan sembab dan merah.
Dan Yifan tambah terkejut lagi karna Rendi menyusulku dari belakang.
"Kamu ngapain sama Rendi?"
"Terus kamu ngapain berdua sama dia"