"kamu masih belum selesai"
Ucap Yifan entah datang dari mana yang langsung buatku terkejut.Apalagi aku hanya memakai handuk sekarang.Aku bisa melihat wajah kesal dan wajah ga sabaran Yifan langsung keluar dari kamar.Mungkin dia kesal karna aku kelamaan.Dengan terpaksa aku memakai baju seadanya,tapi banyak juga bule asing yang berlibur kesini pakaiannya lebih terbuka dibandingkan milikku.Celana pendek bisa dibilang sangat pendek ditambah baju yang kupakai sepertinya memperlihatkan lekuk tubuhku.Kuakui tubuhku memang indah tapi bukan berarti aku memamerkannya kesembarang orang.Aku jalan mondar mandir ga jelas nunggu Yifan masuk.
"kamu serius mau pakai itu"
Ucap Yifan saat masuk.Aku hanya tersenyum kecut.
"Yifan kamu aja yang keluar aku makan dikamar aja"
Balasku dengan memohon ke Yifan.
"salah sendiri pakai baju begitu"
"ga usah nyalahin aku yang salah itu kamu karna ga kasitau aku kalau pergi honeymoon,makanya aku buru-buru jadinya aku ga tau baju apa yang aku bawa"
Balasku panjang lebar ke Yifan.Untung saja dia sibuk dengan handphone dan menelpon seseorang mungkin karna Yifan risih ngeliat aku pakai baju beginian makanya dia coba cari kesibukan,apalagi aku benar-benar ga nyaman banget sekarang.Tiba-tiba aja ada yang datang kekamar kami,aku ga tau itu siapa tapi sepertinya Yifan mengucapkan Terimakasih.
"pakai ini"
Ucap Yifan dan menyodorkan sesuatu yang sudah dibungkus dengan sangat indah.Aku yakin itu baju yang akan aku pakai.Dengan cepat aku masuk ke kamar mandi.Dressnya benar-benarnya indah dan sangat pas ditubuhku.Aku langsung keluar menemui Yifan dan sedikit tersenyum mewakili ucapan Terimakasihku pada Yifan.Dan tentu saja ekspresi Yifan datar hanya mengangguk kearahku setelah itu langsung melangkah pergi tanpa bicara.
"Yifan tunggu"
Dengan cepat aku menyusul Yifan yang sudah lumayan jauh ninggalin aku dibelakang.Sepertinya aku harus tarik kembali kata-kataku kalau Yifan orang nya baik.Setelah sampai di restoran yang ada di hotel ini aku benar-benar diperlakukan istimewa oleh mereka.Aku hanya tersenyum kearah mereka.
"ga makan?"
"iya aku makan sekarang"
Balasku ke Yifan yang dari tadi merhatiin aku karna yang kulakukan dari tadi hanya tersenyum.Makanan disini benar-benar enak aku jadi ga bisa berhenti makan.Aku bisa melihat Yifan tersenyum karna mungkin ngeliat aku begitu rakus kalau soal makanan.Aku bahkan ga peduli apa yang dia pikirin tentang aku yang penting aku bisa makan sampai kenyang.Setelah menyapa semua pegawai disana dan sedikit mengobrol dengan mereka aku dan Yifan akhirnya bisa kembali kekamar dan istirahat.Karna hari ini hari pertama aku disini aku gunakan untuk istirahat.
"mau kemana besok?"
Tanya Yifan dengan posisi santai diranjang sambil memainkan handphonenya.Aku juga sedikit penasaran dari tadi dia sibuk terus dengan handphonenya.
"ga tau"
Balasku sambil memeriksa baju-bajuku lagi apa ada yang masih layak dipakai saat keluar besok"
"aku kan udah bilang kalau pengen jalan-jalan gunakan waktu dengan baik karna kita ga punya banyak waktu disini aku masih banyak kerjaan setelah ini"
"kok sekarang kamu jadi bawel ga seperti biasanya"
"siapa yang bawel"
Gumam Yifan dengan suara sengaja diperkecil tapi aku masih bisa dengar.
"mau tidur ngantuk banget"
Ucapku Kediri aku sendiri karna Yifan ga akan peduli mau aku tidur sekarang atau besok ga jadi masalah buat dia.Aku memang benar-benar ngantuk dan menguap.
"mau tidur disofa?"
Tanya Yifan saat liat aku sudah berbaring dengan nyaman disitu.kalau Yifan tanya begitu berarti dia nyuruh aku tidur satu ranjang dengan dia.
"ga papa aku disini aja yifan lagian lebih nyaman tidur disini"
Balasku asal-asalan dan mulai menutup mataku supaya besok aku bisa jalan sepuasnya.
"atau...kamu takut tidur disamping aku karna kamu mikir aku bakal ngapain kamu?jangan mimpi."
"yang takut siapa"
Balasku ke Yifan yang benar-benar mau ngajak ribut padahal aku udah setengah ngantuk mau tidur.Aku malas debat malam-malam buang-buang waktuku untuk tidur.Tanpa lama-lama aku langsung menghampiri Yifan lalu tidur disampingnya dan aku langsung memejamkan mataku.
Kenapa perutku tiba-tiba sakit begini.Aku lihat jam masih pukul 03:13 pagi.Aku ga pernah sakit perut kayak gini sebelumnya.Aku udah ga tahan lagi yang bisa kulakukan hanya nangis ga jelas.Disaat yang bersamaan Yifan langsung nyalain lampu.
"kenapa?"
Tanya Yifan kearahku dengan khawatir.Ternyata dia juga bisa khawatir orangnya.Jujur aja aku ga bisa jawab Yifan sama sekali yang bisa kulakukan hanya memegang perutku karna benar-benar sakit.Dengan cepat Yifan menyodorkan air kearahku tapi aku menolaknya.Mana bisa orang sakit perut dikasih air.Apa jangan-jangan aku kanker perut tapi itu ga mungkin aku kan juga dokter jadi aku tau gejalanya.Tapi yang kudengar banyak dokter ga tau gejala sakitnya sendiri.Pikiran negatif sudah menjalar diotakku.
"Yifan sebelum aku mati aku mau minta maaf sama kamu kalau aku punya banyak kesalahan sama kamu"
Ucapku ga jelas karna aku udah mikir yang enga-enga.Tapi malahan aku dibentak oleh Yifan dan juga malahan dia sekarang yang banyak bicara.Aku juga dengar dia telpon dokter tapi jam segini udah pada tidur semua.Aku udah ga bisa apa-apa lagi perutku benar-benar sakit ga bisa kutahan.Aku hanya bisa nangis ditambah muka khawatir Yifan sekarang.Aku juga khawatir Yifan bolak-balik keluar masuk kamar dari tadi.Tanpa bicara dulu keaku Yifan langsung menggendong aku keluar dari kamar.Ternyata banyak banget orang diluar kamarku memandang aku dengan khawatir.Sepertinya mereka orang-orang yang bekerja disini.Aku yakin mukaku benar-benar pucat.Pasti yang ngasitau kalau aku sakit itu Yifan.Aku benar-benar malu karna dilihat oleh semua orang.Untung aja tamu yang nginap di hotel ini ga ikutan.Aku ga tau aku dibawa kemana oleh Yifan.
"Yifan sakit banget"
Ucapku ke Yifan dan menangis.Dia dengan lembut baringin aku di mobil.Aku baru liat Yifan khawatir kayak gini.Didalam mobil aku hanya bisa nangis.Disatu sisi aku juga ingin tertawa karna cara Yifan nenangin aku benar-benar lucu diluar dari harapanku.Aku benar-benar heran karna Yifan ga bawa aku ke rumah sakit tapi malahan bawa ketempat yang menurutku sangat aneh.Dengan sama khawatir juga nenek yang mungkin sudah sangat tua menghampiri kami dan menuntun aku dan Yifan masuk.Dengan sangat teliti dia memeriksa perutku.Tangannya benar-benar hangat perutku agak sedikit membaik setelah dielus.Tapi yang anehnya nenek itu malah tertawa dan bukannya khawatir.Aku ga tau apa yang dia ambil tapi sepertinya itu jarum dan benang.Dia melilitkan benang dijari jempolku dan menusuk dengan jarum tanpa kasihan.Tiba-tiba aja mulutku keluar suara yang aneh dengan spontan aku langsung menutup mulutku dengan tangan.Lalu dia mengelus lagi perutku dan memberi ramuan tradisoanal untukku minum.Setelah itu perutku langsung membaik.
"Jangan terlalu banyak makan"
Ucap nenek itu dengan nada becanda didepanku dan Yifan.Jadi aku sakit perut karna terlalu banyak makan.Setelah mengucapkan terimakasih dan memberi imbalan ke nenek itu aku dan Yifan langsung pulang.Kami harus berjalan kaki dulu baru bisa naik mobil.Aku sekarang ga bisa natap Yifan sedikitpun aku takut dia marah keaku karna kejadian tadi.Ternyata dia ga pakai alas kaki sampai kesini dia juga tadi bahkan lari dijalan batu ini.Setidaknya aku punya kenangan dengan Yifan jalan ga pakai alas kaki,aku mau tertawa tapi itu ga mungkin aku lakuin.Aku urungkan niatku untuk ngucapin terimakasih ke Yifan.Dengan perlahan kami berjalan akhirnya sampai dimobil.Sebelum masuk ke mobil Yifan sempat menggeleng kepala kearahku dengan kata-kata sinisnya "bukannya kau dokter".
Dasar Yifan masih sempat-sempatnya dia bilang gitu keaku.
Setelah sampai di hotel ternyata banyak yang nunggu kami dengan tatapan khawatir.Sebelum masuk kamar aku meyakinkan mereka semua kalau aku baik-baik saja.Dan tentu saja Yifan ga nungguin aku sama sekali.Aku juga bisa ngerti dia benar-benar kesal.Banyak yang iri padaku karna katanya aku punya suami yang sangat baik,peduli dan sayang sama aku.Aku hanya mengangguk kearah mereka dan mengucapkan terimakasih karna sudah khawatir.Dengan cepat aku masuk kamar dan ternyata Yifan sudah tidur.Aku berjalan dengan pelan dan mematikan lampu.
"belum apa-apa sudah buat masalah dihari pertama"
Gumam Yifan entah kesiapa tapi hanya ada aku dikamar ini pasti kata-kata menyakitkan itu untukku.Aku dengan perlahan baring disamping Yifan.Saat jalan tadi sepertinya kaki Yifan terluka tapi aku ga bisa Tanya sekarang kedia.Kalau memang luka besok aku akan obati kaki Yifan.Aku kembali tidur lagi dan berharap bisa bangun dengan cepat besok.