"Lis hanya satu yang mami ingat kan ke kamu jangan pernah permainkan pernikahan sekali pun pernikahan itu ga kamu inginkan"
Mama memeluk dan meneteskan air mata.
"Maafin mama untuk semua nya"
Aku hanya terdiam ga bisa bicara apa-apa.Aku bahkan ga bisa ngeluarin sepatah kata pun
"Papa sayang kamu"
Seketika itu juga papa dan mama memeluk ku secara bersamaan.Aku bisa merasakan hangat pelukan dari mereka.
"Kamu ga bicara sama kakak kamu"
Ucap mama ke Tao dan menarik tangan nya supaya dekat denganku.
"Kakak tau kan aku sayang banget sama kakak"
Tao langsung memeluk ku dengan hangat nya.
Aku membalas pelukan nya dengan hangat dan mengelus rambutnya walau susah payah karna memang sekarang dia sangat tinggi.
"Kakak ga nyangka kamu udah segede ini"
"Udah dong kak hari ini kita akur ga usah ejek aku lagi"
Aku hanya tersenyum mendengar ocehan panda kesayanganku.
Aku kembali di rias dan mengenakan gaun pernikahan yang begitu indah.Gaun ini ternyata udah di beli mama sama tanta soya kemarin.Aku bahkan ga di beri kesempatan buat milih baju yang aku inginkan dan juga cincin pernikahan kami semua sudah di atur.Bahkan tempat tinggal untuk aku dan Yifan sudah di siapkan semua tanpa sedikit pun kami terlibat.Semua baju ku udah di kirim ke tempat tinggal baru.Dari awal memang hidupku udah di atur.
Aku benar-benar akan menikah.
Perasaan takut selalu muncul setiap saat dan ga pernah pergi.
Dion aku ga tau apa yang akan terjadi ke depan nya tapi aku yakin kamu pasti mendukung setiap keputusanku.
Seseorang membuka pintu aku ga tau itu siapa tapi satu-satu nya keinginan ku saat ini orang itu adalah Dion dan berjalan kearahku dengan tersenyum seperti yang sering dia lakukan setiap kali menemuiku.Aku ingin melihat lagi senyuman itu.Aku berdoa dalam hati berharap itu adalah Dion.Aku menatap pintu dengan harapan yang mungkin ga akan terjadi.Aku langsung berdiri dan menunggu orang yang datang itu siapa.
Seketika senyuman ku hilang begitu saja.
Yifan berjalan menghampiri ku dan menatap dengan lekat tanpa berpaling.Aku ga tau saat ini aku juga membalas tatapan dari yifan tatapan yang ga bisa ku mengerti.
Aku dan yifan semakin dekat dan dekat.
"Kalian bisa keluar aku mau bicara"
Ucap yifan dengan serius ke orang-orang yang mendandani ku.
Saat ini yifan keliatan ganteng dengan jas nya.Tentu saja aku juga cantik dengan gaun ku.
"Kenapa kamu serius sekali"
Aku jadi sedikit canggung yifan masih saja menatap ku aku mencoba mundur tapi di belakangku meja rias jadi aku ga bisa apa-apa sekarang.Aku seperti terhimpit oleh yifan.
"Yifan kamu ingin bicara apa"
"Aku ingin memastikan sesuatu"
"Kalau mau ngomong langsung aja ga usah pakai kata-kata yang orang lain ga mengerti."
"Cium aku"
Aku yakin aku salah dengar sekarang,besok aku harus ke dokter telinga.
"Kamu ini bicara apa"
"Cium aku"
Dengan cepat aku mencoba berjaga-jaga karna aku ga mau untuk kedua kali nya yifan mencium ku tanpa pemberitahuan dulu.Atau sekarang dia udah gila karna pernikahan ini.Jangan sampai aku menikah dengan orang gila.
Yifan masih menatap ku dan tentu saja aku semakin canggung.
Atau jangan-jangan dia berpikir aku perempuan gampangan karna ciuman yang sudah kami lakukan.Dia pikir kemarin aku ga marah soal ciuman itu.
"Wahh aku yakin kamu sudah gila sekarang kamu pasti sekarang berpikir aku perempuan gampangan yang mau aja di cium laki-laki kalau kamu berani macam2 aku akan teriak sekarang"
Jantungku sekarang berdetak ga karuan.Wajahku mulai memanas.
Yifan begitu dekat dengan ku aku bisa merasakan tubuh yifan.
Jangan-jangan aku menikahi laki-laki mesum.Kenapa nasib ku kayak gini.Yifan mencoba mencium ku dengan cepat aku langsung menampar dia.
"Aku sudah bilang jangan macam-macam!"
Yifan seperti nya terkejut dan langsung memegang pipi nya yang mungkin sangat sakit akibat tamparan keras dariku.
"Aku belum selesai"
Ucap yifan dan tersenyum ke arah ku.Jantungku benar-benar berdegup sangat kencang.Aku yakin wajah ku saat ini sangat merah.
yifan langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.
"Dasar mesum jangan berani macam-macam"
Aku berteriak dengan kesal ke yifan belum apa-apa dia udah berani macam-macam apalagi kalau udah nikah nanti.Aku harus jaga diri baik-baik dari orang seperti dia.
"Ini belum seberapa"
Ucap yifan yang langsung buatku merinding seketika dan pergi begitu aja seolah ga terjadi apa-apa.Dia luar biasa unik dan ga tau malu sedikitpun.
*****
Semua janji pernikahan sudah diucapkan.Tukar cincin sudah di sematkan ke jari kami masing-masing.Aku canggung banget tapi aku coba merasa nyaman.
Dan hari ini aku dan yifan resmi menjadi suami istri.
Begitu banyak ucapan selamat dari tamu-tamu yang hadir dan tentu saja sebagian tamu memberi nasihat pada kami berdua.
Nasihat yang paling banyak itu dari tanta soya sama mama.
Aku lelah banget pakai high heels sepanjang hari.Otot kaki ku pegel semua.
Tamu yang hadir ga terlalu banyak cuma keluarga ku dan yifan dan beberapa temannya papa dan juga mungkin yang lain kenalan Ayah nya yifan.Untung aja temanku ga tau aku menikah sekarang.karna pernikahan kami dilakukan secara privat.Keamanan di jaga dengan ketat jangan sampai media meliput pernikahan kami.
Aku juga ga ingin identitas ku di ketahui oleh publik.
"Malam ini kalian langsung pulang aja"
Aku bingung maksud tanta soya itu apa.Pulang kerumah masing-masing gitu.Setau aku setelah nikah langsung tidur sekamar.Ini aneh banget malah disuruh pulang kerumah masing-masing.
"Kemana tante?"
"Kamu itu gimana sekarang ga usah manggil tante lagi panggil mama aja biar lebih dekat"
"Iy..iyaa ma"
Canggung banget.
"Kalian pulang kerumah kalian sendiri kan bukan nya semua udah dikirim kesana"
Aku baru ingat sekarang aku dan yifan memang udah punya tempat tinggal sendiri semua baju udah disana.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"Tenang aja malam ini kita ga akan ganggu kalian"
Ucap Tao dengan senyum jail yang biasa dia lakukan.
Aku benar-benal kesal sekarang.
Semua yang ada disitu langsung tertawa aku juga ikut-ikut aja.
Hanya satu orang diam ga ngelakuin apa-apa kayak patung kalau bukan yifan siapa lagi.
Dia memang unik.
Dan satu persatu-satu tamu mulai pergi.Acara nya benar-benar berjalan dengan lancar ga ada kendala apa pun. para tamu sudah ga terlihat lagi.
"Kalian ga pergi"
"Diam,ga usah ikut campur"
Balas ku ke Tao yang dari tadi senyum-senyum ga jelas.
"Ma Pa kakak udah ga sabar kata nya"
Semua mata langsung tertuju padaku gara-gara ucapan Tao.
Aku dengan spontan langsung menutup mulut Tao dengan tangan ku dan tentu saja aku juga menutup hidung nya biar ga nafas sekalian.
Tiba-tiba aja yifan menarik ku dari Tao langsung kepelukannya.
Dan tentu saja ruangan nya jadi ramai karna teriakan.
"Aku dan Lista langsung pulang"
Ucap Yifan tiba-tiba dan langsung pamitan.Aku hanya ikut-ikut saja.
Aku juga ga ingin lama-lama disini.
Semua melambaikan tangan ke arah kami dan memberi semangat aku tau maksud dari memberi semangat itu.
Aku hanya membalas lambaian tangan mereka dan segera masuk mobil.
Aku ga tau apa yang akan terjadi nanti di tempat tinggal baru kami.