Chereads / PURE LOVE / Chapter 11 - 11.Kehidupan Pernikahan

Chapter 11 - 11.Kehidupan Pernikahan

Aku mengerjapkan kedua mataku saat sinar matahari hangat menyirami wajahku.Aku sudah duga yang buka jendela pagi-pagi begini pasti Yifan.Dia benar-benar udah bangun sepagi ini.

Aku langsung terkejut saat melihat jam ternyata sudah pukul 09:12.

Seharusnya aku yang duluan bangun bukannya Yifan.Aku benar-benar malu karna seharus nya aku nyiapin sarapan buat Yifan pagi ini.

"Seorang istri yang baik itu yang paling penting harus bangun lebih awal dari suami siapin sarapan setiap pagi dan melayani suami dengan baik"

Kata-kata ajaib dari mama langsung terngiang ditelingaku.Tapi memangnya aku peduli sekarang,aku bahkan ga anggap yifan sebagai suami ku.

Jadi aku ga merasa bersalah sedikit pun.

Aku cari Yifan tapi ga ada.

Aku langsung melompat dan melakukan tarian andalanku saat senang.Jadi Yifan ga ada dirumah sekarang,aku ga peduli dia kemana yang penting aku ga liat muka kaku nya pagi ini.

"Kamu kenapa?"

Aku langsung menoleh saat mendengar suara yang kukenal itu.Dengan sangat malu aku langsung berhenti menari.

"Kamu dari mana aja?"

Tanya ku dengan cepat supaya memecahkan keheningan yang terjadi.

"Seharusnya kamu tau aku dari mana dengan penampilan seperti ini"

"Ohh iya....kamu habis lari"

Jawabku diikuti dengan tawa canggung.

"Aku mandi dulu"

Aku hanya mengangguk kearah yifan.

Dan kejadian semalam langsung kuingat lagi.Untung saja Yifan ga bahas itu lagi dan aku lega banget karna Yifan yang dulu sudah kembali lagi,yifan yang selalu nunjukin muka datar setiap kali ngobrol denganku.

Aku harap dia ga akan ngelakuin hal aneh lagi.Aku harus buat peraturan nanti supaya yifan ga berani macam-macam sama aku.

Dan sekarang aku benar-benar lapar pasti yifan juga lapar setelah lari tadi.Dia benar-benar sehat rajin berolahraga ga kayak aku tau nya cuma rebahan doang.

Aku bingung mau sarapan apa sama yifan,aku mau nelfon mama takut diomeli lagi.

Setiap pagi bi inem selalu buatin aku roti mungkin Yifan juga begitu.Dengan cepat aku siapin sarapan untuk pagi ini.

Yifan benar-benar sudah rapi dan kuakui dia memang sangat tampan.Pasti banyak perempuan yang suka sama Yifan.

"Sarapan dulu aku udah siapin roti sama susu"

"Aku ga minum susu"

"Kalau ga minum susu mau aku buatin teh atau kopi ga?"

"Ga usah air putih aja"

Jawaban nya nyolot banget sih,tanganku benar-benar gatal pengen banget mukulin dia.Tapi aku juga senang banget kalau Yifan seperti ini.

Akhirnya Yifan yang dulu kembali lagi.

"Kamu ga sarapan"

"Aku ga lapar"

"Ya udah" balasku dengan ogah-ogahan,dia ga tau aku udah susah-susah nyiapin sarapan untuk dua orang.

"Kamu ga lupa kan janji semalam?"

Aku langsung tersedak karna yifan tiba-tiba nanya kayak gitu.Aku bingung apa yang aku janjiin ke Yifan.

"Jangan aneh deh Yifan aku ga pernah buat janji sedikitpun"

Balasku dengan sedikit grogi.

Aku yakin ga pernah buat janji sedikitpun sama yifan.

Dan dengan ciri khasnya Yifan langsung pergi ninggalin aku yang masih bingung.

"Yifan tunggu"

Aku menghampiri yifan yang sudah berjalan dengan sangat cepat.Aku berlari supaya bisa menghampiri Yifan.

Tapi dia sudah masuk mobil dan berjalan tanpa mendengar panggilan dariku.

Atau dia memang tuli.

Tapi aku sangat bersyukur Yifan sudah kembali seperti semula karna aku lebih nyaman dengan sikap Yifan kayak gini.

Kalau dia tiba-tiba baik itu benar-benar aneh.

Atau dia marah karna semalam aku nolak dia.

Kepalaku hampir pecah mikirin janji yang Yifan bilang.

Aku berusaha mengingat tapi tetap aja aku ga ingat sedikitpun.

Supaya aku ga mikirin itu aku membersihkan rumah dan nyiapin bahan untuk makan siang sama malam.

Untung aja aku belajar masak dari bi inem walaupun masakanku ga seenak bi inem.

Rumah ini benar-benar besar sampai badanku pegal karna ngebersihin rumah ini.

Setelah semuanya selesai ritual yang paling aku tunggu yaitu mandi.

Aku langsung ingat janji aku dan Yifan pergi sama-sama hari ini ngebantuin dia.

Aku dengan secepat kilat mandi supaya telfon yifan dan minta maaf.

"Yifan aku benar-benar minta maaf aku lupa kalau hari ini aku ikut kamu"

Ucapku to the point saat yifan menerima telfon dariku.

"Iya ga papa"

"Aku benar-benar lupa yifan aku....yifan...hallo...yifan..."

Dia langsung matiin telfon tanpa mendengar sedikitpun penjelasan dariku.Dia memang selalu bikin kesal setiap saat.

Aku siap-siap mau berangkat ke Panti asuhan,dan tentu aku harus cantik.

Dengan sangat teliti aku harus dandan secantik mungkin.

Kira-kira aku dandan berjam-jam lamanya.

Aku melihat diriku dicermin dengan dress merah maroon yang Dion sudah pernah janji akan dia beli buat aku.Tapi ternyata semuanya ga sesuai rencana.

Aku akhirnya beli sendiri.

Untung aja model baju nya masih sama seperti dulu walaupun aku udah susah nyariin yang seperti ini.Perjuangan pasti ga akan mengkhianati hasil.Dress nya benar-benar bagus banget.

Dion harus lihat aku pakai ini.

Hidupku selalu penuh dengan air mati.Aku ga tau air mataku berapa banyak sampai sekarang tetap ada.

Dengan cepat aku menghapus air mataku dan coba tersenyum kembali.Aku harus tetap ceria bagaimana pun cara nya,karna aku ga ingin semua orang tau.

Dion aku benar-benar rindu kamu....

Apa yang harus kulakukan?

*******

"Kak Lista"

Ucap anak-anak dan langsung lari memelukku dengan sangat senang aku membalas pelukan mereka semua karna aku udah benar-benar kangen sama mereka.

"Kak Lista benar-benar kangen kalian"

"Kak Lista kenapa baru datang sekarang"

Ucap nita dengan muka manyunnya.Aku langsung mencubit pipi tembemnya dengan lembut.

"Maafin kakak ya,sebagai permintaan maaf kak Lista ada sesuatu untuk kalian"

Aku langsung mengajak mereka semua kemobil untuk mengambil baju yang kubeli tadi.Aku benar-benar bahagia melihat mereka sudah tumbuh dengan baik.

Dengan sangat senang mereka mengambil baju yang ku beli.

"Kak Lista Terimakasih"

Ucap mereka semua yang membuat ku langsung tertawa.Mereka semua benar-benar imut.

"Ta"

Aku langsung menoleh saat mendengar suara yang kukenal memanggilku.

"Ayo anak-anak masuk"

Ajak ku dan langsung menghampiri ibu Rosa.

"Ta"

"Iya bu"

Tatapan khawatir muncul dari ibu Rosa membuatku sedih.Aku langsung memeluknya dengan sangat erat.

"Ta maafin ibu ga bisa datang"

"Aku ga minta banyak sama ibu sekarang cukup jaga kesehatan itu sudah lebih dari cukup buatku"

Aku langsung memeluk ibu Rosa dan menenangkan dia supaya ga menangis lagi.Aku benar-benar ga tega ngeliat ibu Rosa menangis.

"Udah bu ga papa"

"Ta ibu benar-benar bahagia akhirnya kamu bisa memulai hidup baru dengan Yifan"

Aku hanya tersenyum ga bisa menjawab.

"Bu aku mau ketemu Dion dulu"

"Jangan lupa cerita ke Dion ibu benar-benar bahagia sekarang"

Aku mengangguk tersenyum dan langsung ke makam Dion.

Angin sepoi-sepoi kembali menyapa aku seperti biasa.Aku hanya menatap rapuh makam Dion dan mencoba untuk kuat.

"Dion bukankah aku tambah cantik sekarang"

Ucapku dengan semangat dan berputar perlahan memperlihatkan dress yang pernah janjiin buat aku.

"Jangan menyesal banyak yg suka sama aku.Salah kamu sendiri pergi lebih dulu ngebiarin aku diambil orang"

"Dion Selagi disini aku numpang tidur dulu semalam aku ga bisa tidur"

Aku benar-benar nyaman disini sangat tenang ditemani angin sepoi.

Aku yakin aku pasti tidur dengan nyenyak disini.

Aku benar-benar terkejut Dion membangunkan aku.

Aku ga bisa bicara sedikitpun yang bisa ku lakukan hanya menatap Dion ga percaya sedikitpun apa yang terjadi.Atau aku hanya mimpi sekarang,tapi ga mungkin ini benar-benar nyata.Dion tersenyum padaku.

Apa aku sudah gila karna terlalu merindukan Dion.

Kakiku ga bisa melangkah walaupun hati ku saat ini ingin memeluk Dion.

Dan disaat seperti ini handphone ku berdering aku bahkan ga tertarik untuk melihat siapa menelfonku.

Dion masih tersenyum padaku.

Aku ingin sekali bicara tapi ga bisa,aku ingin melangkah memeluk Dion ga bisa.

Aku kenapa?

Deringan handphone mengganggu sekali,terpaksa aku melihat handohone ku.

Satu nama muncul dilayar handphone ku membuat ku seketika merinding.

Tentu saja itu Yifan.

Aku ga tau kenapa dia tiba-tiba menelfon aku.

"Kamu dimana?"

Tumben Yifan nanyain aku dimana,dia pasti salah makan sesuatu tanpa ragu lagi aku matikan telfonnya.

Seketika aku langsung tersadar.

Ternyata itu hanya mimpi.

Apa karna aku benar-benar rindu Dion.

Handphone berdering lagi.

"Iya kenapa?"

"Kamu dimana"

"Aku di Rumah sakit"

"Aku tadi dari sana tapi aku ga liat kamu disana"

Kenapa Yifan seperti menginterogasi aku.

"Aku dimana terserah aku kenapa harus aku kasitau"

Tanpa peringatan sedikitpun pembicaraan kami terputus.

Sikapnya ga akan pernah berubah.

Ternyata sudah malam.Untung saja makam Yifan disediain penerangan yang sangat baik.

Makam nya seperti rumah aku sengaja membuatnya seperti itu aku hanya ingin Dion nyaman dan ternyata juga itu juga tempat paling nyaman buatku.Aku benar-benar nyenyak tidur,sekarang sudah pukul 22:17.

"Dion aku pulang dulu ya.Aku pasti akan sempatin waktu buat kesini.Kamu taukan aku ga bisa kalo ga liat kamu"

Aku langsung mencium batu nisannya dan memeluk.

"Dion kamu tau aku ga pengen pulang aku mau disini terus,tapi itu ga mungkin.Jangan lupa jaga aku dijalan"

Aku langsung melangkah pergi meninggalkan makam dan tentu saja aku melambai kemakam Dion.Kulihat dari jauh ibu Rosa sudah menungguku.

Aku langsung pamit sama anak-anak dan pulang.

Aku pengen banget tidur disini tapi ibu Rosa melarang ku kalau kehidupan pernikahan itu berbeda.Orang yang sudah menikah harus menemani suaminya dan ga boleh meninggalkan rumah tanpa seijin suami.Ibu Rosa belum tau pernikahan kami seperti apa aku akan terus pura-pura bahagia didepan dia.Berat rasanya aku meninggalkan panti asuhan.

Aku hanya ingin kehidupan pernikahan ku baik-baik saja walaupun sebenarnya ga seperti itu.