Chereads / PURE LOVE / Chapter 5 - 6.

Chapter 5 - 6.

"Aku pulang duluan ya"

"Lis kamu ga liat semua wartawan di luar,kita juga pengen pulang tapi mereka ga pulang"

"Kenapa sih pada ngumpul di luar kayak ga ada urusan lain aja ngurusin hidup orang mulu"

Aku benar-benar kesal sekarang aku ga peduli lagi sama wartawan di luar.Sudah ku duga mereka pada nyamperin aku semua.

Aku ga jawab sedikit pun jawaban dari mereka aku ga peduli dan langsung jalan.Kenapa sih hidup aku kayak gini kaki aku di injak tangan aku di tarik aku ga tau keadaan aku sekarang gimana.Aku ga tahan lagi air mata ku langsung turun.Hanya satu nama yang selalu aku sebut dalam hati.Aku ingin dia selalu ada di samping ku saat keadaan ku kacau seperti ini seperti yang biasa dia lakukan dulu.

Seandai nya bisa aku ingin dia ada di sini.!!

Tiba-tiba para wartawan langsung pergi aku ga tau kenapa.

Dan ternyata mereka nyamperin yifan.

Aku lega banget karna mereka udah pergi aku ga peduli lagi dan langsung masuk mobil.

Aku ga tau apa yang yifan bicarain dengan mereka.

"Bu"

Aku langsung memeluk seseorang yang ku kenal.Aku menangis sambil memeluk nya.Dia membalasku dan langsung mengelus kepala ku dengan lembut.Aku semakin menangis dan dengan sabar dia menenangkan aku.

"Bu aku kangen dia"

"Ta ibu tau perasaan kamu tapi dia ga akan suka kalau kamu selalu menangis seperti ini"

"Bu aku akan menikah besok"

"Ibu sudah dengar semua nya"

"Aku ga bahagia bu"

"Ta relakan semua nya dan mulai jalani hidup kamu yang baru"

"Kak lista"

Anak-anak berlarian kearah ku.

Aku dengan cepat langsung meng hapus air mata ku.Dan langsung memeluk mereka semua.

"Kak lista kita semua kangen kaka"

"Kakak juga kangen banget sama kalian semua"

Aku langsung mengelus rambut mereka satu persatu.

"Kak lista udah lama ga kemari kami semua khawatir"

"Maafin kakak ya kakak janji akan sering kunjungi kalian semua"

Aku sangat senang mereka tumbuh dengan baik.

Mereka semua sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.

Panti asuhan "kasih sayang" di situlah mereka tinggal dan tumbuh dengan baik.

Di tempat ini juga awal mula kisah ku dengan dia yang selalu aku rindukan setiap saat.

Saat kecil dulu bi inem sering mengajak aku ke sini dan untuk pertama kali nya juga aku begitu kagum melihat seseorang.Papa dan mama sibuk bekerja aku selalu ke panti asuhan ini.Aku begitu semangat karna ada dia di sini.Seseorang yang paling ku sayangi lebih dari apapun seseorang yang selalu ada untukku yang selalu peduli denganku.

Aku sudah mengenal nya saat aku ber umur 9 tahun dan mengagumi nya sejak saat itu bahkan sampai sekarang dan sampai kapan pun.

Aku merasa telah tumbuh di tempat ini ber sama mereka semua.

DION itulah seseorang yang selalu aku rindu kan selama 8 tahun,Seseorang yang selalu buat aku menangis,seseorang yang selalu aku tunggu walau pun ga akan pernah datang,seseorang yang sudah mengajarkan ku bahwa rindu itu sakit.

Aku rindu kamu DION.

"Ta kamu ga mau ketemu dia dulu"

"Bu aku belum siap"

"Ta ibu ga mau liat kamu sedih begini terus apalagi Dion dia ga suka kamu menangis seperti ini.Dan Dion pasti bahagia banget karena kamu akhirnya akan menikah juga.

Jadi ibu mohon ta jalani hidup kamu yang baru"

Ibu Rosa sudah lama mengabdi kan diri di panti ini untuk mengasuh anak-anak.Dia yang sudah merawat Dion saat di telantarkan oleh orangtua nya.

Aku sangat berterima kasih.

"Ta ibu sudah ikhlaskan semua nya jadi kamu juga harus bisa"

Ucap ibu rosa dan langsung memeluk ku sambil menangis tentu saja aku juga ikut menangis.

Aku berjalan dengan perlahan dan ku rasakan angin sepoi-sepoi menemani ku saat ini.Begitu hening dan pandangan ku tertuju pada kuburan yang pasti di rawat begitu baik.Di sini lah orang yang paling ku sayangi terbaring.

Ku pandangi dengan sedih dan berlinang air mata.

Begitu banyak bunga-bunga cantik yang menghiasi kuburan itu.

"Dion aku datang lagi.Aku tau kau pasti sangat marah aku sudah lama ga ngeliat kamu.Maafin aku Dion."

Aku kembali terisak lagi dan menangis lagi.

"Aku minta maaf karna sudah lama ga menemui kamu lagi.Aku juga minta maaf karna belum bisa ngelerain kamu.Aku rindu kamu dion.Dan....kamu tau aku akan menikah dengan laki-laki yang bahkan ga aku tau dia seperti apa."

Aku kembali terisak dan aku langsung memeluk kuburan yang terlihat begitu rapuh.Aku kembali ingat kejadian buruk itu lagi.Aku bahkan selalu mimpi kejadian buruk itu setiap malam.

Aku ga tau sudah berapa lama aku tertidur di sini dan ku lihat ibu rosa memandangi ku dari kejauhan dan ter senyum.

Aku ga tau setiap kali aku mengunjungi kuburan Dion aku selalu nyaman dan pasti selalu ter tidur dengan nyenyak.

"Aku pergi dulu jangan lupa lindungi aku di jalan ya"

Aku menarik nafas panjang dan melangkah pergi.

Aku sudah merasa begitu baik sekarang.

"Bu aku pulang dulu ya" ucap ku ke ibu rosa dan memeluk nya.

"Adik-adik yang paling kakak sayang jangan nakal-nakal ya makan yang banyak dan rajin belajar ya jangan sampai nyusahan ibu"

"Kak lista balik lagi kan nanti"

" iya dong kakak pasti balik masa kakak ninggalin kalian semua.

Kak lista pulang dulu ya"

Aku memeluk mereka satu-satu dan melambaikan tangan ku yang langsung di balas mereka semua.

*******

"Kamu dari mana aja kamu ga liat kami semua udah nunggu kamu dari tadi"

"Aku ada urusan ma"

"Lis kamu tau ga pernikahan kamu besok kamu ga bisa anggap remeh pernikahan ini"

"Ma emang kalian udah bilang ke aku kalau nikah besok,engga kan?Jadi mama ga berhak marah"

"Lis udah jangan dengarin mama kamu"

Papa mencoba menenangkan suasana yang begitu panas antara aku sama mama.Aku langsung pergi ke kamar.

"Lis sekarang kamu ganti baju dan siap-siap ke keluarga hartono"

"Wahh aku kagum sama mama bisa mengendalikan hidup aku dengan mudah"

"Kamu ga ngehargai mama?"

Ucap mama dengan suara yang semakin tinggi.

"Sejak kapan aku ga ngehargai mama semua yang mama ingin aku udah nurutin bahkan sampai sekarang mama masih hebat ngendaliin hidup aku"

"kamu lagi bergaul dengan siapa sampai kamu bisa ngejawab mama seperti itu"

"Kalian semua diam dengarin papa!!" Ucap papa dengan nada tinggi.Aku bisa melihat Tao sangat khawatir dengan situasi sekarang.Dia melirik aku dengan khawatir.

"Okay jadi sekarang aku tinggal ganti baju jalan dan besok nya menikah.Wahh kenapa aku jadi mirip boneka"

"Lista kamu selalu ga pernah buat mama bangga sama kamu"

"Aku emang selalu salah di mata mama dan selalu saja orang ter dekat aku yang jadi sasaran kemarahan mama"

"Kamu diam sekarang dan nurutin mama ganti baju dan jalan"

"Kalo aku ga nurut,mama bakal lakuin hal sama seperti yang mama lakuin 8 tahun lalu.Ma aku ga akan pernah lupa itu semua aku akan ingat semua nya sampai kapan pun"

Semua orang di dalam rumah langsung diam ga ber suara begitu pun juga mama.Aku mencoba menahan air mata yang memaksa untuk keluar dari ke dua mata ku.Aku menatap mama dengan lekat tanpa ber paling.

Tanpa kata-kata lagi aku langsung masuk kamar dan menangis lagi.

Hidup ku selalu penuh dengan air mata.