"Lis bangun"
Suara dari bi inem langsung membangunkan ku.Aku sudah curiga kenapa alarm ku mati.Kalau bukan manusia panda siapa lagi.Aku benar-benar lelah semalam pulang dari yifan langsung ke rumah sakit.
Dan hari ini juga aku harus berangkat pagi-pagi ke rumah sakit melihat kondisi pasien yang sudah ku operasi semalam dan ditambah lagi ciuman ku dengan yifan yang masih buat ku ga percaya.Aku yakin pasti tubuh yifan di rasuki seseorang kemarin.Aku ga yakin masih bisa ketemu dia apa engga.
Untung aja bi inem selalu ngebangunin aku jadi nya aku ga akan telat.
"Pagi"
"Pagi juga lis"
"Kalian ngomongin siapa"
"Lis kamu tau ga anak pemilik rumah sakit ini kata nya akan menikah"
Aku hampir terkejut mereka tau dari mana informasi seperti itu.
Di sini mereka ga tau kalau aku anak dari pemilik rumah sakit ini.Sejak dari awal aku juga berjuang kerja di sini ga ada bantuan sama sekali dari papa sama mama.Kadang aku heran aku anak mereka atau engga.Seperti biasa papa dan mama selalu sibuk.Aku sangat senang karna banyak orang yang suka sama papa atau pun mama.
Kata nya mereka tegas,baik,semua orang sama di mata mereka.Jadi aku sangat bangga.
"Kok kalian baru cerita sekarang ke aku"
"Kita juga baru tau pagi ini lis"
"Kalian dapat informasi nya dari mana?"
"Kamu ga nonton tv lis semua orang juga tau dari situ tapi kata nya pernikahan nya nanti tertutup yang datang cuma keluarga doang"
"Kenapa bisa masuk tv cuma pernikahan anak pemilik rumah sakit"
Aku tertawa sampai sakit perut.Mereka semua sudah ga heran lagi kalau aku tertawa itu seperti apa.Mereka hanya melihatku dengan tenang sampai aku selesai tertawa.
Sari,marni,enjel,windi,sarce mereka adalah partner ghibah terbaik.
"Ya engga lah lis cuma anak pemilik rumah sakit mau nikah aja masuk tv bukan karna itu tapi karna laki-laki nya"
"Memang nya menurut kalian anak dari rumah sakit ini ga harus masuk tv"
"Iya dong lis ngapain juga dia masuk tv" balas sarce dengan ogah ogahan yang pasti aku harus sabar aku ga boleh emosi.
"Lis kamu tau ga pasangan nya dia itu Yifan Hartono"
"Terus dia kenapa"
"Orang paling kaya di indonesia lis anak konglomerat pewaris kekayaan keluarga nya gimana ga masuk tv lis keluarga nya aja terpandang"
"Udahlah ga usah ghibah lagi aku mau liat pasien aku dulu"
Aku udah benar-benar ga tahan sama mereka giliran yifan mereka puji habis-habisan.
"Lis kamu pasti nyesel ga tau informasi ini kalo kamu pergi duluan"
"Ya udah apalagi cepatan"
"Selama ini kalian pasti dengar rumor kan kalau anak dari dokter ridwan sama dokter lidya menolak semua perjodohan tapi kali ini dia menerima perjodohan itu"
"Iya memang kenapa mungkin dia terpaksa mau nerima perjodohan itu kita kan juga ga tau" balasku dengan ogah-ogah sebenar nya aku udah ga tahan.
"Kalian rasa ada yang aneh kan?
Aku yakin dia menerima perjodohan ini karna kelurga yifan keluarga terpandang"
"Astaga kalian pagi-pagi udah ngomongin orang"
Aku langsung pergi dengan cepat aku ga mau dengar yang lebih parah lagi dari ini.Sarce ada aja ngomong nya ini lah itu lah.Sarce orang nya memang begitu di pikiran pasti yang masuk duluan hal negatif setelah itu baru positif yang masuk.
Mereka belum tau aja laki-laki yang mereka banggain itu seperti apa.
Kebahagiaan yang paling sederhana dalam hidup ku ketika melihat pasien yang menjadi tanggung jawab ku sembuh.Dan aku benar-benar bahagia sekarang pasienku baik-baik aja dan aku melihat keluarga nya begitu bahagia dan berterima kasih padaku dengan sangat tulus.
Semoga hari ini menjadi hari terbaik ku.
Aku melihat wajah yang sangat ku kenal dari kejauhan dan semakin lama dia semakin dekat.
Aku benar-benar terkejut melihat yifan di rumah sakit dan tentu saja dalam sedetik rumah sakit menjadi heboh.Aku ga bisa ber buat apa-apa aku hanya diam ga bisa bergerak kulihat yifan semakin dekat dengan ku aku ga ingin semua orang di sini tau kalau aku calon istri yifan.Aku mohon yifan jangan datang berhenti aja disitu.
Aku jadi tambah diam sekarang karna yifan lewatin aku gitu aja tanpa menoleh atau mengeluarkan sedikit suara aku merasa yang lewat itu angin.Apa dia ga liat aku atau emang dia ga peduli.
Dan yang terjadi di luar rumah sakit banyak wartawan yang menunggu.Ga lama lagi saham rumah sakit akan naik.Tujuan pernikahan ini karna bisnis benar kata sarce pernikahan ini terjadi karna keluarga yifan keluarga paling berpengaruh.Jadi yifan kerumah sakit mau ketemu papa dan mama.Aku hanya menarik nafas panjang.
Di saat seperti ini hanya satu orang yang paling ku rindu kan.
Setelah dia ga ada aku merasa begitu kosong.
"Lis kamu kemana"
windi berteriak memanggil ku.Aku ga menoleh atau menjawab sedikit pun aku terus berjalan ketempat yang sering aku kunjungi setiap kali aku merindukan dia.
Kamar mandi itulah tempat pelarian ku.Aku menyalakan air dan mulai menangis.Sudah 8 tahun aku melakukan itu.
Aku ingin cerita ke siapapun kalau aku benar-benar menderita sekarang.Tapi aku ga bisa cerita semua itu aku ga ingin mereka tau kalau aku sangat merindukan dia.Aku benar-benar merindukan dia rasa sakit nya benar-benar egois datang kapan pun dia mau dan ga akan pergi setelah nya.Hati ku benar-benar sakit.Aku ingin teriak sekencang nya.Tapi yang bisa kulakukan
hanya menangis sendirian di temani suara gemerisik air.
Aku sangat merindukan kamu.
"Kamu kemana aja"
Tanya windi dengan khawatir.
"Aku tadi sakit perut"
"Kamu baik-baik ajakan kamu keliatan pucat lis"
"Aku baik-baik aja ga usah lebay"
balas ku dengan tersenyum semampu ku agar keliatan baik-baik aja.
Aku melihat sekali lagi kondisi pasien yang sudah ku operasi dan sekarang dia udah keliatan lebih baik dari hari sebelum nya.Aku benar-benar lega.
"Dokter lista bisa bicara sebentar"
"Iya dokter bisa"
Aku memberi semangat dulu kepada pasien ku setelah itu aku keluar mengikuti dokter bagas.
Aku ga tau ada perlu apa tapi aku di tuntun keruangan kosong ga ada orang sama sekali.Aku harus tetap positif thinking.
"Dokter ada perlu apa ya"
Aku bertanya karna bingung ruangan itu benar-benar kosong.
"Dokter lista aku hanya mengantar sampai di sini "
Setelah itu dokter bagas langsung pergi begitu aja.Mungkin mama yang mau ketemu aku.
Aku langsung duduk di ruangan kosong itu nungguin mama datang seperti yang biasa ku lakukan kalau setiap kali aku punya kesalahan.Aku pasti di ceramahin mama selama satu jam di ruangan kosong ini.Aku ga tau kesalahan apa lagi yang aku buat.
"Kamu benar-benar merepotkan"
Aku langsung menoleh setelah medengar suara itu.Yang muncul ternyata manusia patung.
"Kamu ngapain kesini"
"Aku hanya mau ngasih tau sesuatu"
Tiba-tiba saja pandangan ku langsung menuju bibir yifan.Ciuman kemarin muncul lagi di pikiran ku dan tiba-tiba saja wajah ku mulai memanas dan aku yakin pasti sekarang pipi ku benar-benar merah.Dengan perlahan aku mundur satu langkah agar aku ga terlalu dekat dengan yifan.Aku harus ber jaga-jaga jika yifan melakukan itu lagi.Aku akan langsung mencolok mata nya.
"Apa yang mau di bicarakan"
Aku harus langsung ngomong aja karna aku ga ingin lama-lama berduaan dengan yifan di dalam ruangan kosong seperti ini.
"Pernikahan kita besok"
"katanya seminggu lagi.kenapa kamu ga ngasih tau aku atau papa sama mama juga harus ngomong dulu kan sama aku harus di rencaniin sama-sama.Kamu juga diam aja kalo mereka ngatur-ngatur pernikahan ini tanpa sepengetahuan kita"
"Aku udah tau dari kemarin"
"Kalian semua benar-benar keterlaluan.Setidak nya kalian nanya ke aku dulu aku setuju atau engga.Dari awal aku memang hanya di gunakan sebagai alat agar saham kalian naik.Ayo kita nikah besok.Aku benar-benar ga sabar.Aku ga tau kejutan apa lagi yang akan terjadi kedepan nya"
Aku benar-benar emosi sekarang dan melangkah pergi.Dengan sangat cepat yifan mencegah aku pergi dan langsung menutup pintu yang sudah ku buka tadi.Aku sangat dekat dengan yifan sekarang wajahku hampir menyentuh wajah nya.Aku mencoba menahan nafas.
"Kamu mau mati karna kehilangan oksigen"
Dengan perlahan aku langsung menghembus kan nafas ku.Tanpa lama-lama aku mendorong yifan agar menjauh.
"Kamu mau apa"
"Aku sudah bilang kalau kamu terlalu banyak bicara aku akan melakukan hal yang lebih buruk dari kemarin"
Aku hanya menatap yifan dan langsung pergi.Aku ga peduli sedikit pun dengan dia.Seharus nya mama atau engga papa bilang dulu ke aku sebelum mereka memutuskan semua sendiri.Aku benar-benar kesal sekarang.Aku ga senyum sedikit pun saat mama lewat di depan ku.
Papa sama mama ga pernah berubah dulu semua hal yang terjadi dalam hidup ku diatur sama mereka.Sekali aja sesuatu yang pengen aku lakuin ga pernah sesuai dengan keinginan aku.
Sekali lagi aku memeriksa pasien ku setelah itu aku pulang.