Chereads / Pacaran Paksa (Dengan Ketua OSIS) / Chapter 37 - Bab 36: Misi nomer 4

Chapter 37 - Bab 36: Misi nomer 4

Jasmina: Buatlah kak Miko cemburu dengan menggandeng seseorang.

Bagas: Peliharalah pikiran positif dan rasa senang.

Hampir 2 minggu berlalu setelah mereka bertiga menyusuri pasar kaget. Jasmina sudah mulai lebih sibuk dengan kegiatan OSIS dan sanggar seni. Apalagi sebentar lagi mereka akan mengadakan rapat besar dengan 4 sekolah lain untuk pentas seni di lapangan tanah merah. Lambat laun juga, hubungan antara Jasmina dan Bagas mulai meluas, dan mereka sekrang menjadi "strange couple" di sekolah.

Selama 2 minggu itu, Jasmina sengaja menghindari bertemu dengan kak Miko. Hampir setiap malam mereka hanya akan bertegur sapa di chat WA, sekedar basa basi. Jasmina berdalih bila Bagas membuatnya sangat-sangat sibuk.

Rutinitas makan 6 kali sehari di sekolah ia jalani dengan rapi berkat bantuan kak Gading. Sesekali Bagas akan membelikannya jus buah tanpa gula. Jasmina tidak tau konspirasi apa yang di rencanakan oleh kak Gading dan Bagas, yang jelas ia sepertinya mulai kehilangan berat badannya.

Apalagi Bagas secara rutin selalu mengajak Jasmina diskusi di sore hari sambil berjalan mengelilingi lapangan setidaknya 35 menit. Dan ketika ia sampai dirumah dan kelaparan, kak Gading hanya akan membiarkan dirinya makan aneka salad dan air putih. Ya ampun, memiliki kakak calon dokter dan pacar yang sadar kesehatan itu, ternyata berat.

Sabtu pagi yang cerah, Jasmina sedang bersiap-siap untuk kencan pertamanya dengan Bagas. Kali ini berdua saja. Tujuan dari kencan ini adalah, mereka berdua akan memajang foto-foto kebersamaan mereka di media sosial. Manfaatnya? Semoga dengan begini, semakin banyak orang yang mengetahui bahwa hubungan mereka memang ASLI dan sangat harmonis.

Jasmina paling benci dengan pembentukan image seperti ini. Selama ini isi media sosialnya lebih banyak tentang event sekolah yang ia adakan, atau sekedar foto-foto ia bersama sahabatnya di sekolah atau di mall. Ya adalah foto-foto makanan yang menurutnya bisa menjadi rekomendasi untuk para followernya yang Cuma 500 lebih itu. Tidak ada maksud untuk memamerkan sesuatu.

Tapi tadi malam, ketika ia membuka media sosialnya, ia melihat seseorang sedang memamerkan sesuatu. Gianni sang adik kelas, memajang foto ia tengah merangkul pinggang seorang cowok dari belakang. Di foto dengan nuansa hitam putih itu, gambaran punggung rupawan sepasang kekasih sangat membuat siapapun iri. Siapapun di sekolah pasti akan mengenali kedua orang itu. Miko dan Gianni. Judul foto: Thank you for winning my heart.

Okey… jadi kesannya kak Miko usaha banget untuk mendapatkan seorang Gianni. Gak salah? Serta merta Jasmina mengingat buku yang selalu kak Miko baca di toko buku ruko itu. Apakah kak Miko dengan sengaja menerapkanlangkah-langkah itu untuk memenangkan hati seorang Gianni? Hati Jasmina mendidih dan membuatnya susah sekali tidur.

Jasmina tidak berdandan terlalu spesial. Ia menggunakan gaun bermotif bunga-bunga kecil hitam dan putih, memakai cardigan putih andalannya dan (lagi) sepatu kets putih. Ia mengisi ransel hitamnya dengan kaca mata hitam, HP, dan sebuah buku notes. Ia telah mencatat kemana ia akan pergi hari ini. Ia memakai bedak agak tebal di bawahmatanya, ia tidak ingin mata pandanya terlihat begitu nyata hari ini. Pesan Bagas: hari ini harus terlihat super duper cantik. Dasar anak politikus!

Bagas muncul di pintu rumahnya tepat pukul 10 pagi. Tanpa banyak pertanyaan, Jasmina langsung menghambur memasuki mobil mungil Bagas. Mereka memulai percakapan dengan dingin. Lagi pula ini hanya pacaran pura-pura dengan gunung es.

"Ada alasan khusus kenapa kita harus mulai pukul 10 pagi di hari Sabtu?" tanya Bagas. Jasmina menggeleng. "Ada alasan khusus kenapa kita mau pergi ke Kompleks Cluster Dunia?", tanya Bagas lagi. "Disana ada ruko yang unik", Jawab Jasmina sambil mencoba tersenyum.

Mereka tiba di kompleks ruko yang pernah ia datangi dengan kak Miko. Ya. Ke tempat ini lagi. Hari ini, Jasmina ingin menghapus kenangan bersama kak Miko. Ia akan membuat kenangan yang lebih manis dengan pacar pura-puranya ini.

"Boleh gak aku minta satu hal, Bagas? Sekali ini aja", pinta Jasmina.

Bagas curiga, tapi ia gak punya pilihan. "Yah sure, anything", katanya.

"Hari ini, boleh gak kita benar-benar seperti… sepasang kekasih? Kita benar-benar berakting seperti pasangan yang saling menyukai, saling tergila-gila satu sama lain? Boleh gak kita benar-benar saling membahagiakan satu sama lain? Untuk hari ini aja", pinta Jasmina tanpa berani menatap Bagas.

Bagas mencoba menganalisa Jasmina. Ada apa dengan gadis ini. Pasti ia meminta ini, bukan karena ia haus kasih sayang dan benar-benar menginginkan Bagas menyukainya dengan sepenuh hati. Ada yang disembunyikan gadis ini. "Tapi kenapa? Kenapa harus begitu dan kenapa Cuma hari ini?", tanya Bagas.

Bagas mencondongkan wajah tampannya ke dekat wajah Jasmina, dan mencoba mencari tatapan gadis itu.

Jasmina tercekat. Iya. Kenapa harus? Kenapa hari ini?

"Hemmm gak apa-apa, ini tempat yang sangat bagus dan romantis. Sayang bila dilewatkan dengan perasaan dingin dan hambar. Mari kita bener-bener maksimal dan all out dengan akting kita, mari kita ciptakan memori dan foto-foto yang bagus… untuk media sosial kita. Dengan begitu, pasti hasilnya benar-benar natural kan?", jawab Jasmina hati-hati.

Mesin mobil sudah dimatikan. Bagas melepaskan tangannya dari setir. Ia memegang wajah Jasmina dengan tangan kirinya dan memutar wajah Gadis itu agar menatapnya. Ada air mata yang berlinang disitu, dan sepertinya sudah ada sejak tadi. Kok sampai nangis?

Bagas bergetar. Ada apa ini? Bagas yang biasa akan melepaskan tangannya dan bertanya dengan kalem, tentang apa yang telah terjadi. Tapi kali ini, Bagas bereaksi berbeda.

"Baiklah Putri Jasmin. Hari ini aku akan menjadi pacar impianmu, dan kamu akan menjadi pacar impianku. Hari ini adalah kencan impian kita. Bila ada yang kamu inginkan, bilang. Agar hari ini benar-benar seperti yang kamu, dan aku inginkan", jawabnya sambil mengelus pelan pipi Jasmina.

Baik Jasmina dan Bagas, terkejut dengan pergolakan hati mereka,konon lagi reaksi fisik mereka. Misi Bagas hari ini Cuma ingin memberikan rasa bahagia di hati Jasmina. Agar gadis itu memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan semangat untuk menjalani masa-masa penurunan berat badannya. Sedangkan Jasmina… misinya hari ini adalah untuk membuat kak Miko cemburu. Ia akan menunjukkan bahwa di tempat yang sama, ia bisa lebih bahagia dengan orang lain.

Bagas membukakan pintu untuk Jasmina dan menuntun gadis itu keluar dari Mobil dengan anggun. Senyumnya tidak cool seperti biasa. Ada raut ramah, hangat dan tulus dimata cowok itu kali ini. Dengan kaos polo warna biru tua, celana jeans pendek selutut warna biru muda dan sepatu kets warna putih, Bagas terlihat benar-benar tampan dan ramah. Sultan muda.

Mereka melangkah dan mulai memasuki lorong itu…

-bersambung-