Jasmina: Akting normal aja, singkirkan rasa sakit hati dan jadilah teman yang baik (untuk saat ini). Ok fine.
Bagas: Pastikan Jasmina makan 8 kali sehari, dengan porsi yang kecil-kecil.
Hari pertama Jasmina sekolah dengan status terbaru: pacar seseorang. Entah kenapa Jasmina merasa so so aja. Bukan sesuatu yang spesial. Tadi malam ia sudah mengirimkan WA ke Bagas, memohon kepada gunung es itu agar ia bersikap cool hari ini. Mari jalankan hubungan pura-pura ini dengan pelan-pelan dulu, termasuk dalam mengumumkan hubungan mereka yang baru berumur kurang dari 24 jam ini. Harusnya sih tidak susah ya, toh dia sebongkah gunung es. Cool aja dulu.
Jasmina sedang menuju kantin bersama teman-temannya. Hari ini, sekali lagi ia lupa membawa bekal makan siang yang sudah disiapkan oleh kak Gading. "Hadeeeh pagi-pagi mikirin apa sih sampe pikun kayak nenek renta begini", gumamnya dalam hati.
Jasmina menatap keempat sahabat sekelasnya itu. Ia masih menimbang-nimbang haruskan memberi tahu mereka tentang "jadiannya" kemaren. Tapi Jasmina malah lebih tertarik untuk menceritakan bahwa hubungan ini hanya pura-pura dan sementara, dan meminta mereka turut membantu Jasmina dengan misi-misinya.
"Jasmina, kesini sebentar donk!", seru Bagas yang lantas menghentikan langkah 5 cewek-cewek itu ke kantin. Sontak ke-5 sekawan terkesima dengan pemandangan yang mereka lihat.
Mirip banget dengan sebuah cuplikan 5 detik dari drama korea, yang menampilan sesosok cowok ganteng, cool cenderung cold, dengan seragam rapi jail, rambut tertata dan postur sempurna. Ia membuat seragam sekolah, layaknya outfit super duper mahal, dengan sebuah sweater tipis lagi-lagi di ikat melingkari lehernya.
Disaat keempat temannya sedang terbelalak menahan napas, Jasmina malah menghembuskan nafas enggan, "ada apa Pak Bagas?". Salah satu tangan Bagas ia masukkan ke dalam kantong celananya, sedangkan tangan satu lagi memegang sebuah paperbag ukuran sedang.
"Nih, dari mama. Makannya jangan sekaligus ya!", jawabnya sambil meletakkan bungkusan itu di tangan Jasmina, lalu bersikap cool kembali dan pergi begitu saja. Okey, memang sih Jasmina meminta ia untuk bersikap cool dan santai, tapi gak acuh begini juga sih. Karena itu bikin bingung dia, apalagi ke-4 temannya!
Jasmina memandang ke dalam paperbag itu, dan pandangannya beralih keempat temannya. Jasmina tercekat, karena saat ini temannya masih mematung, sambil bergantian menatap mata Jasmina, dan paperbag.
"WATTTT??", tanya Jasmina bingung dengan senyum nyengir. Ok, ini bukan saat yang tepat untuk memberi tahu mereka tentang statusnya yang baru. Begini saja temen-temennya uda shock!
"Itu tadi siapa, itu tadi mengapa, yang kamu pegang itu apa, buat siapa dan untuk apa?", tanya Siska panik. Hahahahah mereka tidak kuat untuk tidak tertawa. "Udah ah yang penting duduk di kantin dulu yuk!". Mereka akhirnya berjalan sambil masih tertawa bingung dan duduk di salah satu meja kantin, dan mulai memesan makanan.
Kecuali Jasmina tentunya. Ternyata isi bungkusan itu adalah 4 kontainer berukuran kecil. Tiap kontainer berisi makanan yang berbeda-beda dan di tempeli label kapan ia harus memakannya! Sebuah nasi goreng seafood pukul 13, sebuah pasta daging sapi pukul 12, setengah porsi sandwich pukul 14, dan seporsi campuran buah anggur, strawberry dan potongan pepaya pukul 15.
Ingin rasanya Jasmina memakan semuanya sekaligus, anggap aja seperti Buffet makan pagi di hotel. Tapi ia ingat pesan Bagas tadi: Jangan makan sekaligus! Baiklah, Jasmina akhirnya menyantap kesukaannya dulu, si pasta. Ia akan makan bungkusan lainnya sesuai jamnya. Jasmina enggan bertanya kenapa Bagas memberikannya bungkusan ini. Tapi ketika teman-temannya menatap dengan bingung bungkusan-bungkusan itu, refleks dia menjawab "Aku tuh gajian! Bos Bagas baik ama karyawannya".
Ya dehhh, secretary Jez.
----
Jasmina hari ini ada rapat dengan tim Sanggar seni, karena sebentar lagi akan diadakan pentas seni dengan 5 sekolah di lapangan Tanah merah. Ketika ia sedang menunggu Bagas yang juga akan ikut rapat, kak Miko mendekati Jasmina. Sedetik, Jantung Jasmina mulai berdetak tidak keruan. "Aku harus sabar, ikhlas dan super tenang", bisik Jasmina dalam hati. Ia mencoba menenangkan groginya sambil mengunyah buah-buahan dari Bagas.
"Hey Jezz, belum mulai nih meetingnya?", tanya kak Miko. Jasmina tersenyum manis sambil menggeleng. Ia mengunyah strawberry-nya pelan-pelan. "Kak Miko mau? Ini tumben strawberry maniiisss banget", Jasmina mengulurkan kontainer kecil itu. Kak Miko mengambil sebutir anggur.
"Hemmm anggur ini juga manis banget loh, tapi ga manisss banget ampe sakit gigi. Pas banget nih. Pinter kamu milih buahnya", jawab kak Miko sumringah sambil memamerkan senyum manis andalannya. Oucchh dia ganteng banget memang. Uda siang begini aja masih glowing.
Jasmina mesem-mesem, "Itu mah mamanya Bagas kali yang pinter milih", bisik Jasmina dalam hati. "Oiya kak Miko pasti sering makan buah ya?", Jasmina mulai melancarkan misinya.
'Hemm ga juga sih, ya kalo ada dimakan, kalo ga ada, ya ga nyari. Seadanya aja. Kenapa?". Jasmina menarik nafas panjang dan melembutkan tatapannya, "Soalnya muka kak Miko tuh glowing dan sehat banget, pasti Cuma makan yang sehat-sehat kan?", gombal Jasmina.
Kak Miko terkejut dan membelalakan matanya, "HAH ini Jasmina atau Yasmin nih yang ngomong? Sweet banget!", kak Miko mencolek pundak Jasmina. Mereka pun tertawa.
Ya, mungkin saat ini hati Jasmina sedang berbunga-bunga, dapat duduk berdua dengan orang yang ia sukai. Seketika bayangan Gianni yang putih, cantik dan langsing memenuhi benak Jasmina. Hatinya remuk redam kembali, bunga-bunga yang tadi mekar di hatinya, melayu. Tega banget kak Miko si pemberi harapan, bisa duduk santai seakan tidak ada apa-apa. Jasmina bertekad, bila kak Miko menggombal sedetik aja, dia siap memukul bibir pink itu dengan ranselnya.
Sabar…sabar… ikhlas… ingat misi pertama, act normal. You are simply just a friend.
"Kan udah mau deket ujian nih kak, belajarnya dicicil yah, jangan pas udah mau deket-deket ujian. Tidurnya juga jangan kemalaman. Jadi mending belajar 3 jam sehari, tapi tiap hari, dari pada belajar 20 jam tapi seminggu sebelum ujian. Bisa pingsan sebelum lulus kan", jelas Jasmina dengan mimik terimut yang dia miliki. Ingettt memberikan perhatian-perhatian kecil, tapi tidak agresif.
Kak Miko perlu waktu beberapa menit untuk mencerna percakapan mereka. Tumben banget Jasmina yang selama ini rada cuek bila digodain olehnya, dan terkesan malu-malu bila ingin menunjukkan perhatiannya. Tapi kali ini, dia sungguh perhatian. Ada apa? "Ya deehhh tuan putri", kata Kak Miko sambil mengacak-acak rambut di bagian atas kepala Jasmina.
'Hey Jasmina, kak Miko, meeting belum mulai?", tiba-tiba Bagas datang menyapa mereka. "Belum nih Gas, yuk duduk sini ama kita", jawab kak Miko. Sejenak Jasmina terkejut. Waduh Bagas, jangan kasih tau kak Miko dulu ya tentang status mereka.
Bagas melihat kontainer beisi buah yang tinggal beberapa potong lagi. Ia melihat disamping jasmine paperbag yang ia berikan ketika istirahat makan siang. Semoga isinya sudah habis.
Tadi malam Bagas membaca artikel yang berisi tenang cara mencurangi tubuh kita dengan diet. Jadi daripada mengurangi frekuensi makan, lebih efektif bila justru menambahnya. Orang yang sedang berdiet, ketika dihadapkan pada jam makan, mereka cenderung akan makan lebih banyak daripada mereka yang tidak berdiet. Dengan makan 8 porsi sehari dengan porsi yang kecil-kecil dan hanya memakan makanan yang sehat dan bergizi saja, tubuh kita justru akan mengeluarkan energi yang besar untuk mengolah makanan itu, sehingga kesempatan ia untuk menumpuk di seluruh tubuh akan berkurang. Tentu saja, 8 porsi makanan yang sehat-sehat aja loh.
"Kamu suka dengan makanan yang dikirim sama mama?, Bagas bertanya sambil melirik kontainer makanan yang dipegang Jasmina dan mengambil posisi duduk disamping gadis itu. Kak Miko terkejut, ia tidak menyangka ternyata buah-buah itu pemberian Bagas.
Jasmina lantas menyambar paperbag di sampingnya dan memperlihatkan isinya ke Bagas, "EEEENNNAAKKK BANGET!!", komentarnya melebih-lebihkan. Hemm ini kesempatan yang langka. "Enak banget Bagas, ihh kamu, dalam rangka apa sih ngasi aku makanan sampe 4 kontainer gini. Jam brapa mama Tami masaknya nih? Thank you banget ya Gas. Nih aku balikin kontainernya", Jasmina mencomot buat terakhir, menutup kontainer itu, memasukkannya ke paperbag dan menyodorkannya ke Bagas.
"Gak usah Jezz, simpen aja kontainernya. Tapi besok minta kak Gading siapin kamu makanan kayak gini ya, dia pasti paham. Kamu tuh di sekolah harus makan 6 porsi ginian, dimulai dari pukul 8 pagi, 10 pagi, 12, dan seterusnya. Makan dikit-dikit aja, tapi sering", jelas Bagas.
"Supaya apa Gas?", tanya Jasmina penuh curiga. Jasmina tidak mengharapkan Bagas menjawab "agar cepat kurus".
Bagas menjawab sedikit grogi, "Biar kamu ga sakit maag. Sekretaris itu tugasnya stressing banget", jawab Bagas mantap. Ia menampilkan senyum cool misteriusnya.
Jawabannya serta merta membuat baik Jasmina dan kak Miko bingung tapi enggan bertanya lebih lanjut. "Baiklah, yuk kita masuk aja ke sanggar. Paling juga bentar lagi mulai nih meetingnya", ajak kak Miko. Hemmm ada-ada aja.
Sesampai dirumah, Jasmina menyerahkan 4 kontainer itu ke kak Gading, "Apaan nih Jas! Ngasi oleh-oleh kok Cuma kontainer kosong begini?.
"Kak Gading denger yaaaa, tadi Bagas pesen supaya besok bekal Jasmina dibagi ke dalam 6 kontainer kecil-kecil begitu ya. Katanya supaya ga sakit maag. Hanya bole diisi sama makanan sehat bergizi", jelas Jasmina.
"Nahhh kakak bilang juga apaaaa! Dari dulu juga kan kakak uda bilang kamu tuh kalo makan jangan sekaligus sebakul gitu loh. Dikit-dikit tapi ga jadi bukit! Jadi makanan yang kamu makan langsung jadi energy dan terbuang! Gitu loh! Scientific loh ini. Kalo kamu makannya model begini, bukan hanya menghindari sakit maag, tapi bisa bikin kamu cepet kurus", jawab kak Gading sambil mulai membongkar isi paperbag itu.
"Tumben amat si Bagas perhatian ama kamu. Jangan-jangan kalian udah jadian lagi!", tanya gak Gading acuh tak acuh.
Jasmina terdiam…
Kak Gading sontak terdiam dan menatap Jasmina tajam… "Kalian uda jadian Jez?".
Jasmina masih terdiam…
"Serriiusss kalian pacarannn????", kak Gading mulai histeris dan mencampakkan container itu ke segala arah, menerjang Jasmina.
'I … I…Iya kak. Baru kemaren", jawab Jasmina terbata-bata.
"Buahahahah akhirnyaaa!!! Akhirnya adek guweee punya pacarrr!!", Kak Gading mulai antusias seperti orang gila. "Ok Jez, percaya sama kakak. Aku bakal bantuin kamu untuk jadi langsing, seksiiihhh, dan cantik agar bisa dibanggakan oleh Bagas".
Jasmina melenguh tidak semangat. Andaikan kak Gading tau kalo ini Cuma kontrakan. Eh maksudnya ini Cuma pacaran kontrak doank, bentar lagi juga putus. Mungkin Bagas bakal di bogem mentah oleh kak Gading.
"Tapi inget Jasmina, walaupun Bagas itu seperti high quality bachelor, tapi kamu juga ga buruk-buruk ama kok. Don't change your personality. Be yourself ok?". Jasmina menggangguk malas. "Okeey bukan. Maksud kakak adalah, be the best version of you, mulai dari sekarang. Ok???", kak Gading mengguncang-guncang tubuh Jasmina melalui kedua tangan kekarnya di bahu gadis itu.
Huuaaa ternyata pacaran pura-pura terlaluuuuu melelahkan yaaaa….