Setelah uring-uringan dari pagi hingga siang, akhirnya pengumuman Anggota OSIS sudah terpajang tepat setelah pulang sekolah. Jasmina menata hatinya, walau dalam hati ia yakin namanya tertera disitu. Jasmina dan Mila berjalan penuh hati-hati menuju lapangan basket, dimana ada papan pengumuman besar yang sedang dipadati oleh para pembaca saat ini. "Are you ready Mil? tanya Jasmina. Mereka berdua mengangguk.
Mata Jasmina dan Mila langsung menatap ke Seksi Kesenian Osis. Ia melihat nama sang ketua: Sharon Miles. SHARON MILES??? Jasmina kaget luar biasa dan tidak percaya. Tiba-tiba Mila berteriak, "Aku lulus! Aku anggota bidang kesenian! Yeaaayy!!". Jasmina mulai meneliti nama-nama anggota bidang kesenian. "Okay, mungkin aku belum cukup baik untuk menjadi ketua, mungkin aku cuma akan menjadi anggota", hibur Jasmina dalam hati. Walau ya, siapa sih yang mau punya ketua seperti Sharon?
Tapi, namanya juga tidak ada di daftar anggota tim kesenian. Ia baca dari atas ke bawah berulang kali. Tidak ada nama Jasmina Winata disitu. Ia mulai meneliti nama-nama anggota bidang lain. Kepemimpinan dan Enterpreneurship, nihil. Rohis dan keagamaan, nihil. Olahraga, nihil. Humas, mungkin HUMAS! Tapi juga NIHIL. Tanpa sadar, Jasmina mulai panik, jantungnya seperti mengkerut, berhenti berdetak. Ia bisa merasakan asam lambungnya mulai membumbung dari perut dan naik ke tenggorokannya, ada rasa asam dan pedih disana. Kepalanya mulai berkurang-kunang dan tangannya bergetar. "Mila, kenapa aku gak lulus lagi?", tanyanya sambil mulai agak terisak. Ia berjalan mundur dengan pelan, ia siap-siap untuk berlari dan menangis entah dimana.
Tiba-tiba langkah mundurnya menabrak sesosok laki-laki yang langsung merangkul bahunya. Kak Miko, dan disebelahnya ada Kak Tyas, sang sekretaris OSIS. Dua orang titipan Tuhan ini sekarang sedang menatapnya dengan penuh rasa kasihan. "Jasmina, maafkan kami", kak Tyas memohon dengan dua tangan ia katupkan. "Kami berdua uda mati-matian mengamankan posisi kamu dear, tapi gak tau kenapa kami kecolongan, dan ga bisa menggeser Sharon dari posisi itu. Padahal kita tuh uda bolak-balik bilang, kalo cheerleaders itu harusnya masuk ke bidang olahraga kan, bukan kesenian. Tau apa coba si Sharon itu soal manajemen kesenian di sekolah kita", kak Tyas mulai emosi.
"Jasmine sayang, sabar ya, kak Miko memegang tangan Jasmina yang buru-buru ditepis oleh gadis itu. "I worked so hard kak Miko, kak Tyas. This is my last shot. Udah banyak rencana yang pengen aku wujudkan di sekolah kita. Coba donk kakak kasih tau sama aku, aku tuh kurangnya apa kak?". Pikiran Jasmina mulai melayang ke masa lalu, masa-masa perbulian dia di SMP, masa-masa ia ditolak masuk ke dalam club yang dia inginkan, masa-masa dimana ia merasa tidak punya teman, atau masa dimana ia menerima surat cinta pertamanya. Ia merasa saat ini, ia seperti bunga yang siap mekar. Tapi momen ini seperti hujan badai yang menhancurkan kelopaknya, ia layu sebelum berkembang. Tiba-tiba ia flashback oleh kebaikan 2 orang ini akhir-akhir ini. Mungkinkan mereka sudah mengetahuinya, dan mulai merayu hatinya agar tidak terlalu kecewa? Tapi justru sekarang ia merasakan kekecewaan yang teramat sangat.... sudah cukup
"It's ok kak Miko, It's ok kak Tyas. Semua sudah berlalu. Apabila OSIS dan sekolah merasa mereka tidak membutuhkan seorang Jasmina, Fine! Aku legowo aja kok menjalani sisa-sisa masa SMA aku tanpa harus bersentuhan dengan kegiatan sekolah apalagi bidang kesenian. Thanks anyway ya untuk perhatian kalian, aku mundur ya.", Jasmina berusaha tersenyum datar walau bibirnya mulai bergetar. Sebentar lagi ia akan menangis. Ia berjalan mundur perlahan.
"Wait Jasmina! Dengan begini kan kamu harusnya bisa berbakti dengan lebih luas lagi say, akses kamu tuh jadi lebih banyak dan suara kamu akan lebih terdengar! Listen! Ini kesempatan yang lebih besar dear, kamu gak boleh mundur! Sekolah tuh butuhin kamu", kak Tyas memohon sambl menarik pelan kedua tangan Jasmina.
"Dengan cara apalagi kak? Namaku tuh gak ada disitu", Jasmina mulai tertawa kecut dan sarkastis. Kak Tyas dan kak Miko bengong. "Nama kamu ada Jasmina", balas kak Miko datar. Hah! Mana?? Kak Miko menunjuk sebuah jabatan dan nama disitu
SEKRETARIS UMUM OSIS : JASMINA WINATA
Whaatttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!