Baik Jasmina, Mila, dan setidaknya puluhan calon anggota yang di panggang pada orientasi sehari sebelumnya, saat ini sedang bergelimpangan di kantin sekolah. Jam istirahat siang tersisa 5 menit lagi, tapi mereka sungguh-sungguh tidak rela kembali ke kelas. Dari badan yang linu, wajah yang gosong terbakar, sampai mata yang masih saja ngantuk. Ingin rasanya pulang, tapi berjaga-jaga bila pengumuman calon anggota OSIS akan dipajang hari ini. Padahal sudah jelas-jelas diberi tahu bahwa pengumuman akan memakan waktu 2 hari. Artinya ya kalau tidak besok, ya lusa.
"Hey Jasmine sayang, kau kemarin katanya diantar pulang sama Raja Miko ya!", ntah itu pertanyaan atau pernyataan dari Siska Purba. Jasmina pura-pura kaget dan kembali mengguling-gulingkan kepalanya di meja kantin. "ngaku kauuu perempuan, pacaran kau kan sama dia? Bahhhh diam-diam makan dalam!", Sisca kembali mengoceh.
"Apaan siiii. Cuma dianter pulang keleessss. Soalnya kemaren aku tu uda mau pingsan", jawab Jasmina. Mila sontak mengangkat kepalanya dari meja kantin, "Aku yang pingsan beneran aja ga dianter pulang tuhhh ama Baginda Raja Miko". Sebenarnya siapa namanya sih, kok sudah ganti-ganti aja....
"Tapi kan, Jezz, kalau dipikir-pikir, perhatian kali kakak itu sama kau lah. Kau sambutlah gayungnya", Siska mulai berpribahasa. "Kalau tiba-tiba kakak itu datang dan menyatakan perasaannya sama kau, maunya kau terima dia?", tanya Siska yang disertai dengan tatapan tajam keempat temannya langsung ke matanya, menembus sanubari hatinya.
"Sebenarnya saat ini sih, ada yang aku kagumi", jawab Jasmina malu-malu, walaupun ia ragu apakah itu kak Miko atau bukan. "OH YAAA!! Siapaaa Jezzz... siapa yang kau sukai saat ini???", tanya mereka serempak. Jasmina terdiam dan tersenyum ragu...
"Iyah, siapa Yasmin, yang kamu sukai saat ini?", tiba-tiba suara kak Miko bersambut di telinga kanannya. Hah! Sejak kapan Kak Miko ada disitu? Dan apa saja yang sudah dia dengar? Jantung Jasmina sempat berhenti berdetak. Dia tidak mengantisipasi keadaan ini, pertanyaan ini, tatapan ini. Begitu juga dengan keempat temannya yang ikut terkejut, membelalakkan mata, dan bergantian melihat kak Miko dan Jasmina. Mereka semua menunggu jawaban yang sama. "Namaku Jasmina kakkkkk, bukan Yasmin!", gerutu Jasmina mencoba mencairkan suasana. Kontan teman-temannya juga ikut melebur dengan tertawa canggung hihihi
"By the way gimana keadaan kamu? Kamu juga Mil, masih lemes gak? Nih kakak bawain coklat untuk adik-adik kelas tersayang kakak", hiburnya sambil meletakkan 5 coklat Silver Queen ukuran besar diatas meja kantin. "Horrraaayyy!", mereka berlima kompak berteriak manja. Sontak kak Miko tersenyum geli melihat kelakukan mereka, sambil mengacak-acak rambut Mila dan Jasmina. "Udah yaaa kakak pergi dulu. Good luck Mila dan Jasmina untuk pengumumannya besok yaaa".
"Spoilers donk kakkk. Kami lulus gak?", Mila dan Jasmina tersenyum manja sambil mengerjab-ngerjab mata mereka seperti beruang madu yang minta makanan. Kak Miko mengeluarkan lagi senyum mautnya, sambil memasukkan tangannya ke saku celana sekolahnya. "Rahasia sayang", katanya lembut dan kemudian berbalik ke arah kelasnya dengan santai. Degggggg
Miko mulai memperlambat jalannya... Ia sebenarnya masih tidak tega menatap wajah Jasmina tadi. Ingin rasanya ia katakan dengan jujur, tapi itu tidak akan memperbaiki keadaan. "Jasmina... I got you... I got your back sayang...