Chereads / Pacaran Paksa (Dengan Ketua OSIS) / Chapter 15 - BAB 15: Aftermath (Setelah badai)

Chapter 15 - BAB 15: Aftermath (Setelah badai)

Acara Orientasi OSIS selesai sebelum magrib. Jasmina sedari tadi berusaha untuk memijat kaki lusuhnya yang sudah dipakai bekerja berat lebih dari 36 jam. Wajahnya sedikit gosong dan rambutnya berbau aneh tadi, sebelum ia keramas 2 kali. Yang terparah adalah, besok ternyata senin. Terima kasih atas orientasi OSIS, no weekend tersisa untuk Jasmina.

Jasmina mencoba menahan senyumnya, walau ia sedang di kamar sendirian. Ia hempaskan wajah cubby gosong miliknya ke salah satu bantal di atas ranjangnya. "Kak Miko ganteng bangeettttt", celotehnya pelan.

Jasmina sedang terbang ke awan karena Miko menawarkan untuk mengantarkan gadis itu pulang kerumah. Perjalanan yang hanya memakan waktu 6 menit (tentu saja, bila berjalan saja cukup 15 menit), dirasa Jasmine sangat telalu cepat. Saat itu ia berharap rumahnya ada di ujung dunia agar waktu yang bisa mereka habiskan begitu lama.

Mobil Jeep kak Miko sangat terawat,walau ia tahu pasti umurnya lebih tua dari umur Miko ditambah dengan umur Jasmina. Interior mobil itu bergitu rapi dan mengeluarkan wangi yang... maskulin. Hemm...

Alunan musik dari Maroon 5 berjudul "I need a girl" berhasil membuat kak Miko bernyanyi-nanyi kecil sambil sesekali mencuri pandangannya ke Jasmina. Sedang apa dia? Apa kak Miko sedang menggodanya? Selama ia berada di sekitar kak Miko, baru beberapa hari ini seniornya ini menunjukkan gelagat aneh bin ajaib di dekatnya. Memang Jasmina menyukainya, tapi ia cukup sadar diri untuk tidak berharap suatu hari ia bisa berubah dari fans menjadi seseorang yang bisa ia sukai.

Jasmina tidak memiliki kualitas-kualitas yang bisa disukai oleh seorang Miko, atau disukai oleh siapa saja. Kak Miko terkenal dengan pacar yang bergonta-ganti. Ya seperti itu tadi, dari fans menjadi kekasih untuk 2 atau 3 bulan. Mungkin 6 bulan bila ia benar-benar istimewa. Rata-rata memiliki kualifikasi yang mirip: Cantik, seksi, tidak terlalu pintar, selalu modis di sekolah atau di media sosial, dan tentu saja, fans berat band kak Miko.

Kenapa cuma 2 atau 3 bulan? Sepertinya kak Miko tidak benar-benar serius dengan mereka, karena memang pacar setia kak Miko adalah Stellar. Bukan, ia bukan wanita bertubuh indah. Itu nama band milik kak Miko dan para senior kelas 12 yang ia manajeri. Jadi setiap ia memiliki 1 hubungan, kak Miko dengan santai akan tetap merangkul para fans Stellar lainnya bak bintang besar versi SMA. Bila kamu cemburuan? Bye! Kak Miko akan pindah ke fans yang lain. Jasmina sudah hafal dengan kelakuannya, ia melihatnya dengan matanya sendiri.

Tapi untuk digombali seperti ini, hal ini sesuatu yang baru untuk Jasmina. Ia berusaha untuk mengabaikan gombal-gombal yang kak Miko lancarkan beberapa hari ini seperti angin lalu. Tapi kedipan matanya, rangkulan tipis-tipis yang ia lancarkan selama orientasi dan juga perhatian-perhatian kecil seperti mengambilkan minum, menarik tangannya untuk istirahat dan lain-lain, cukup membuat jantungnya tremor. Senyum kak Miko sedikiiiiiit membuat acara orientasi OSIS menjadi agak menyenangkan dan berkesan.

"Kok melamun cantik?", goda kak Miko. Sontak Jasmina kaget dan membuat matanya yang besar menjadi melotot. Jari-jarinya ia kepalkan sampai memutih. Ia mencoba tersenyum, ia tidak mau kak Miko tahu bila ia sedang memikirkannya, mempertimbangkannya.

"Mikirin aku? Atau lagi mikir mau jadi pacarku atau enggak?", tanya kak Miko sambil memencet pipinya dengan telunjuk kirinya. Sontak Jasmina lebih mengencangkan genggaman tangannya, berharap tidak ada perubahan fisik yang terlihat setelah serangan kak Miko tadi. Tapi sepertinya terlambat. Jasmina bisa merasakan dadanya berdetak lebih kencang dari alunan musik Maroon 5, dan pipinya panas seperti sedang di kukus. Ia yakin tampilan pipinya sekarang pasti sedang merah merona seperti ketumpahan blush on. Jasmina tidak bisa menggerakkan lehernya, padahal ia ingin membuang muka ke samping agar reaksi berlebihannya tidak bisa terlihat sang senior. Gagal. Tentu saja.

Kak Miko tertawa penuh arti, tawa yang besar, garing dan seperti ada jutaan kodok sedang bertrampolin ria di jantungnya, dan jutaan kupu-kupu sedang bertabrakan di dalam lambungnya. Mungkin ini yang katanya "butterfly in my tummy". Efek grogi jatuh cinta. Ehh...

"Dari 200 calon anggota OSIS tadi kak, ada berapa orang yang kakak gombalin kayak gini?", tanya Jasmina dengan tampang sinis.

"Hemm....kira-kira setengahnya ya", jawab Miko sekenanya, lalu melirik Jasmina yang kebingungan. "Kan kira-kira setengahnya cowok!", kak Miko menimpali jawabannya sambil tertawa terbahak-bahak. Hemmm ketebak banget ya. Dasar Playboy. Tapi setidaknya, dari seluruh perempuan yang ada di sekolah tadi, hanya Jasmina yang diantar pulang seperti ini. Dia boleh sedikiiiitt saja bangga.

Ketika kak Miko akhirnya menurunkannya di depan pagar rumahnya pun, Jasmina bahkan susah untuk mengucapkan terima kasih. Kak Miko hanya tersenyum lembut, mengedipkan matanya sambil berkata lembut: Istirahat cantik, tidur yang nyenyak, sampai jumpa lagi besok ya...

Baiklah ganteng, jawab Jasmina dalam hati, walau yang terlihat hanya anggukan kuat bak cewek-cewek jepang di dalam drama. Haaaiiiiiikkkk. Arigantooo Senpai!

Malam ini Jasmina mencoba menata hatinya. Ia tidak boleh lengah. Pengumuman OSIS akan dipajang dalam 2 hari lagi. Sebelum ia secara resmi terpilih, ia akan mendedikasikan doanya untuk pengumuman itu dulu, baru memikirkan tentang kekasih.

Ya kekasih. Selama ini Jasmina belum pernah terpilih menjadi orang yang disukai, oleh laki-laki manapun. Sewaktu SMP, ia pernah menerima surat cinta menjelang hari ulang tahunnya. Jasmina bingung sekaligus bahagia sekali menerima surat cinta pertama. Sang pengirim surat misterius meminta ia untuk menunggunya di lapangan basket pukul 3 siang. Jasmina grogi membayangkan siapa yang telah jatuh hati padanya? Seseorang yang tampan kah, jenius kah, populer kah, kutu buku kah? Ah siapa pun jadilah. Setidaknya ia seperti orang normal lainnya, disukai walau hanya sekali. Jasmina menunggu sampai pukul 6 sore, tapi tidak satu orangpun yang datang dan mengaku sebagai sang pengirim surat.

Keesok hari, barulah Jasmina paham, itu cuma prank ulang tahun. Hati jasmin seperti dicabik-cabik, tega sekali bahkan teman-teman terdekatnya mempermainkan perasaannya. Tapi Jasmina berpura-pura kuat dan ikut tertawa lebih kencang dibanding teman-temannya. Ia mengirimkan sms kepada sang ayah dan memintanya untuk metraktir teman-temannya pada hari itu juga, agar perhatian teman-teman teralih dari mencoba melihat ekspresi sang birthday girl yang kecewa, ke makanan gratisan. "IIiiihhh prank kalian boleh juga deeeee, Untung kemaren aku les Piano jam 3, jadi ga sempet tuh nungguin cowo ga jelas ampe sore", kilahnya sambil tertawa cekikikan. "Yukkk ah dimakan nihh sesajen ulang tahun dari bokap gueeeee!", serunya disambut pelukan dari teman-teman dekatnya.

"Pacar baru beb?", celetuk cowok ganteng di pintu kamarnya.