Lidya senang sekali hari ini karena ia bisa berangkat dengan bebas tanpa jendra, setelah perjuangan membujuknya satu hari saja tidak mengantarnya ke sekolah karena ingin memakai motor trill yang sudah sampai rumahnya sejak kemarin, ini adalah hasil jerih payahnya setelah mengalahkan jendra saat bermain PS kemarin.
Hari ini adalah yang ditunggu oleh semua murid SMA GEMILANG karena ulang tahun sekolah mereka yang dirayakan meriah dengan banyak kegiatan hiburan salah satunya konser. Mereka sangat antusias untuk menonton dan menikmati konser. Bagaimana tidak, sekolah mereka bahkan mengundang beberapa penyanyi terkenal untuk tampil mengisi panggung ditambah konser ini penontonnya tak hanya dari siswa saja tapi juga terbuka untuk umum. Tapi tak lupa diisi dengan penampilan dari siswa mereka sendiri.
Mereka memasuki gerbang sekolah dengan pakaian bebas khusus hari ini. Dari pagi banyak serangkaian acara untuk memeriahkan acara ini. Mulai dari lomba berhadiah, bazar dan bakti sosial dan ditutup oleh konser yang paling ditunggu tunggu.
Lidya dan rafa tak sabar untuk segera tampil di atas panggung. Mereka akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk penonton. Kini mereka berdua sudah bersiap didalam base camp yang panitia sediakan untuk pengisi acara. Terlihat lidya tampak berpenampilan casual persis seperti rafa, walaupun begitu lidya masih terlihat cantik. Ralat... sangat cantik.
"lid ... gimana lo udah siap kan ?". tanya rafa
"iya kak gue mah siap siap aja". Jawab lidya santai
"ga usah grogi... anggep aja kayak latihan". Kata rafa menenangkan
"ga nyangka gue bisa sepanggung sama raisa oyy..". lanjut kak rafa bahagia
"iya gue juga gak nyangka, mana ada noah sama bang judika juga lagi". Jawab lidya antusias
"pokoknya kita harus bagus biar ga malu maluin sekolah hahaha". Ucap kak rafa
"pasti". Jawab lidya
"kak rafa ayo kak ke panggung .. sekarang giliran kakak". Ucap panitia yang baru saja masuk ke dalam tenda
"yukk". Kak rafa dan lidya berjalan menuju panggung
Setelah sampai diatas panggung lampu sorot mulai menyorot mereka berdua. Petikan suara gitar yang dimainkan kak rafa memulai penampilan mereka.
You know i can't take one more step towards you
Suara lidya mengalun pelan ditelinga pendengarnya, mereka tidak menyangka lidya memiliki suara yang merdu dan enak didengar membuat siapa saja ingin mendengarnya terus menerus.
Cause all that's waiting is regret
And don't you know i'm not you ghost anymore
Lidya membawakan lagu jar of heart versi slow dengan penghayatan yang dalam membuat penonton ikut terhanyut ikut merasakan.
I lost the love, i loved the most
Suara lidya membuat semua orang terpukau, ditambah semua penonton yang langsung melambaikan tangan menikmati.
And now you want me one more time
Tatapan jedra dan lidya bertemu dengan tatapan lidya yang terlihat sedih dan terluka membuat jendra hati jendra berdengyut sakit melihatnya.
And who do you think you are?
Apakah yang ia lakukan sampai saat ini salah karena memaksa lidya untuk terus berada di sampingnya. Tapi ia tak akan pernah bisa hidup tenang tanpa gadisnya disisinya. Ia segera mengenyahkan fikiran itu. Yang ia lakukan sudah benar,ia tak peduli bagaimana perasaan lidya padanya yang terpenting lidya selalu bersamanya.
Runnin' 'round leaving scars
Lagi pula ia tidak akan menyakiti gadisnya jika ia menjadi gadis yang penurut.
Collecting your jar of hearts
And tearing love a part
You're gonna catch cold
From the ice inside your soul
Don't come back for me
Who do you think you are
Tak terasa penampilan mereka selesai diiringi tepuk tangan meriaah dari penonton.
Lidya dan kak rafa turun dengan bangga, mereka berpisah menuju teman mereka masing-masing setelah menyambut high five dari rafa.
Jendra bergegas menghampiri lidya memberikan minum pada gadisnya itu.
"seneng banget hmm". Ucap jendra meyodorkan air minum pada lidya sambil merapikan rambut lidya yang berantakan.
"ah..senenglah udah lama aku gak manggung jend". Jawab lidya antusias setelah menegak habis minumannya.
"ini terakhir kamu tampil di atas panggung nyanyi di depan banyak orang ya, aku gak suka mereka natap kamu terang-terangan". Ucap jendra tegas
"namanya juga tampil ya pasti dilihat banyak orang lah". Jawab lidya enteng
" ga boleh atau aku bakar acaranya". Ucap jendra mengancam
Lidya mendengus kesal, selalu saja seperti ini. Mengancam, mengancam dan mengancam. Tapi jika tidak menurut jendra benar-benar akan melakukan ancamannya. Lebih baik ia mengalihkannya daripada berujung runyam.
"hmm... aku laperrrr". Ucap lidya sambil mengerucut kan bibirnya dan memegang perutnya.
"mau makan apa hmm". Tanya jendra dengan semyuman tipisnya sambil mencubit pipi cuby itu.
"pengen bakso, mie ayam, ketoprak, pizza boleh deh, sama ayamnya juga yayaya". Jawab lidya dengan raut wajah berharap
"tunggu sini dulu bentar". Ucap jendra
"aye aye captain." jawab lidya
Jendra berjalan keluar dorm, lidya mencari temannya siapa lagi kalau bukan nadia. Akhirnya ia menemukan nadia yang juga menatapnya dari kejauhan.
"gilaaa.. gak nyangka gue suara lo bagus bangett". Puji nadia
"hahaha... keren kan gue.. ". Jawab lidya meyombongkan diri.
"tumben gak sama jendra? " tanya nadia
"ada.. tadi gue minta beliin makan" jawab lidya sambil terkekeh
"gilaaa.. siaa". Ucap nadia tertawa
"palingan juga dia nyuruh orang". Jawab lidya seadanya
"yaiyalah sultan mah bebas". Ucap nadia
"erfin mana?". Tanya lidya
"gak tau tuh.. tadi sih disini bareng gue, ada urusan kali". Jawab nadia tak ambil pusing
"ohya .. gimana keadaannya rasya?". Tanya lidya
"ya gitu nunggu luka-lukanya kering baru terapi jalan.. jadi apa yang lo rahasiain dari gue? Kenapa rasya bisa tau dan gue nggak?". Tanya nadia menuntut
"gueee...-----". Ucap lidya gugup
"lo anggep gue sahabat kan lid ? ". Tanya nadia penuh selidik
" ya pasti lah nad.. kok lo nanyanya gitu?". Ucap lidya
"huff.. syukur deh kalo lo angep gue gitu. It's okey kalo lo belum siap cerita sekarang, gue ngerti kok. Tapi kalo lo ada masalah lo harus cerita sama gue oke... kalo lo gak cerita, gue berasa gak berguna banget sebagai sahabat karna gak bisa bantuin elo, saat lo beber bener butuh itu". Ucap nadia panjang
"aaaaa... terharu gue".jawab lidya sambil memeluk nadia
Acara penuh haru mereka terpotong karna kehadiran rendi disamping mereka.
"lid... ada yang cari lo di luar". Ucap rendi ketua kelas yang sangat hobi makan telur puyuh itu.
"siapa ndi?". Tanya lidya penasaran
"mana gue tau.. tpi kayaknya dia kenal sama lo ". Jawab rendi sambil mengunyah telurnya
"ya udah deh .. makasi ya ndi". Ucap lidya
"okey". Jawab rendi beranjak pergi
"bentar ya nad". Pamit lidya pada nadia
"iya.. jangan lama-lama ntar jendra nyari lo lagi.. berabe". Kata nadia
"iyaa...".
Lidya penasaran, siapa yang mencarinya. Kalau mereka kenal kenapa tidak langsung menemuinya saja, kenapa harus ketemuan dulu. Apalagi tempat konser di dalam dorm bisa bayangkan saja bagaimana susahnya untuk keluar sedangkan banyak penonton yang berdesak desakan.
Tak terasa lidya sampai di depan dorm, mencari siapa orang yang akan ia temui itu. Bodoh.. seharusnya ia bertanya pada rendi tadi seperti apa ciri-cirinya.
"lidya..". panggil seseorang pelan dari belakang.
Lidya menoleh tergesa, ia mengingatnya. Suara itu..
"lana ...". ucap lidya terkejut melihat seseorang berdiri tepat didepannya sekarang.