Terima kasih dukungan nya readers.
*
*
Perayaan Natal dengan berkumpul bersama seluruh keluarga sudah terlewat kemarin, setelah banyak sekali hadiah yang Jinhye dapatkan dari orang orang yang sebenarnya mengira dia Jihyun, terasa sangat menyakitkan karena sebenarnya semua hadiah itu bukan untuknya tapi milik Jihyun. Apalagi hadiah sebuah kalung yang di berikan Eunhyuk dua hari lalu, Jinhye makin merasa bersalah pada pria itu karena sudah menipu nya.
Malam ini gadis itu berbaring di ranjang kamarnya, membaca isi buku harian Jihyun dan menghela nafasnya, dia menyimpan nya di laci lalu mematikan lampu kamar.
Dalam hati Jinhye sebenarnya iri dengan hidup sempurna gadis itu yang memiliki segalanya. Keluarga yang menyayangi nya, pacar yang baik dan kekayaan yang lumayan banyak meski kondisi perusahaan sedang buruk. Tapi kenapa Jihyun malah memilih menjauh dari tempat ini daripada tetap berada di sini bersama keluarga nya.
"Hidupmu sebenarnya beruntung, kau memiliki semua yang tak pernah ku miliki, bahkan sejak kecil aku hanya punya eomma angkatku dan Sunhee sahabatku. Suho oppa malah pergi entah kemana padahal dia janji akan melamarku"
Air mata Jinhye menggenang, dia terisak di atas ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Perasaan bersalah menderanya dan dia takut jika semua orang tahu dia hanyalah si penyamar mereka pasti akan berubah membenci nya.
"Eomma hiks~ bagaimana kabarmu di sana, apa kau baik baik saja dan sudah sehat?" Jinhye menggeleng lemah, dia sungguh ingin menghubungi Sunhee namun dia juga takut jika Jihyun akan murka lalu menyakiti ibunya, karena Jinhye berjanji takkan menghubungi siapapun di Hongkong sebelum tugas ini berakhir.
"Ya tuhan, hanya tinggal satu bulan lagi aku akan kembali, apa aku malah bisa pergi jauh dari Eunhyuk oppa hiks~ aku hanya tak rela dia memiliki tunangan sejahat itu"
Tangisan Jinhye makin miris, dia berdoa semoga saja dia memiliki hati yang lapang lagi.
*
*
Kim Heechul tergopoh gopoh berlari masuk ke rumah Jungsoo, hasil laporan rumah sakit mengenai kecocokan DNA sudah berada di tangan nya, namun yang membuatnya shok adalah adalah hasil laporan itu.
"Oppa! Kau sudah kembali?"
Soraa yang melihat Heechul masuk dengan tergopoh berbisik dan menanyakan hasil rumah sakit, pria itu langsung mengkode agar mereka bicara di ruang kerja Jungsoo saja.
"Mana Jungsoo? Apa dia masih di kantornya? Apa Jihyun ada di sini juga?"
"Tadi pagi dia keluar dengan Eunhyuk kata nya akan ke apartemen nya, Jungsoo oppa di atas dia sengaja masih cuti, hatinya resah menunggu kau sejak tadi pagi"
"Kajja kita bicara di atas saja!" Soraa mengangguk langsung mengikuti Heechul yang buru baru berlari di tangga melingkar rumah.
"Chuulie kau datang? Bagaimana hasilnya?"
"Hasil tesnya sudah keluar, aku juga terkejut dan kalian pasti akan makin terkejut melihat hasilnya"
"Dia sungguhan bukan Jihyun?"
Jungsoo dan Soraa saling bertatapan cemas, jantung mereka berdebar jika sampai yang berada di rumah ini benar benar bukan Jihyun
Heechul memberikan amplop laporan dari rumah sakit pada Jungsoo dan pria itu membacanya dengan teliti, namun dia bingung begitu membaca hasilnya.
"Hasil laporan kecocokan DNA 95% dan berarti ini?"
"Nde ini membuat ku bingung. Mereka mengatakan dari hasil kecocokan itu kedua belah pihak ada hubungan keluarga. Jika anal dan orang tua hasilnya bisa 99% dan ini hampir mendekati. Aku sampai bertanya ke dokter Jang dan petugas lab, lalu mereka bilang jika hasil itu akurat, rumah sakit berani menjamin nya dan siap di tuntut jika ada kesalahan"
"Oppa chakaman, kau bilang dia bukan Jihyun kan? Lalu bagaimana bisa hasil DNA kalian cocok sampai sebanyak itu?"
Soraa kebingungan, wajah Jungsoo ikut shok dan menggeleng lirih. Kemarin dia bahkan sudah hampir yakin dengan argumen Heechul ini namun melihat hasil laporan rumah sakit hari ini, membuat tiga orang itu bingung lagi.
"Dia tak tahu kau anti minum kopi dan malah membuatkan nya kemarin, dia juga tak alergi lagi dengan bulu kucing. Dia tak pernah minum green tea lagi bahkan setiap sarapan dia malah minum susu coklat setiap pagi" Sora bergumam bingung berpikir keras kenapa ini bisa terjadi.
"Yang paling aneh dia lupa dengan panggilan paman meong dan satu hal yang membuatku makin yakin dia tak suka makan manisan lagi"
Jungsoo tersentak dengan ucapan Heecul, lalu menatap sang istri yang mulai juga berpikir sama dengan nya. Namun pasangan itu segera menggeleng. Mustahil, apa mungkin pemikiran mereka berdua benar.
"Kalian berdua kenapa? Jungsoo-ya ekspresimu kenapa jadi aneh?"
"Yeobo, ini tak mungkin kan? Apa aku sudah tak waras berpikir seperti ini? Dia sudah meninggal saat kecelakaan bersama Hyerin noona, juga sopir Han"
Soraa mengangguk setuju, tapi dia juga mulai setuju dengan ketakutan suami nya. Apa mungkin semua yang mereka yakini selama ini salah. Lalu hasil laporan kepolisian soal kecelakaan itu, apa juga salah.
"Yak kalian berdua jangan membuatku bingung! Ada apa heuh?"
"Oppa, kau percaya tidak jika dia sebenarnya adik kembar Jihyun"
"Mwo??"
Heechul tersentak, bahkan dia langsung berdiri dengan shok karena sempat melupakan satu hal penting ini.
"Adik Jihyun? Ja....jangan bercanda, kalian sungguh tak lucu hha, dia kan sudah meninggal saat kecelakaan itu?"
Soraa menggeleng pelan, soal kejadian masa lalu yang cukup tragis itu memang sudah mulai luntur di ingatan mereka namun bagi Jungsoo dan Sora hal itu masih menyisakan penyesalan mendalam untuk mereka.
"Saat itu jika saja aku yang menyetir mobil dan mengantar noona ke Busan mungkin kejadiaan menyedihkan itu takkan terjadi. Aku malah meminta sopir Han yang berangkat mengantar noona, karena saat itu harus menemani Soraa yang keguguran, dan di larikan ke rumah sakit"
"Saat itu Eonni berangkat bersama Jihyun dan Jinhye, ibumu sakit dan dia bersikeras menjenguk nya ke Busan hiks~ Yonghun oppa masih berada di Jepang mengurus bisnis perusahaan"
Heechul mendengar cerita lama sedih itu dari Jungsoo dengan air mata meleleh, dia ingat sekali saat kabar duka itu datang dia masih berada di Swiss, dan langsung bertolak pulang ke Korea selatan begitu mendengar kabar kematian kakak sulung nya.
"Noona meninggal di tempat kejadian kecelakaan bersama sopir Han dan Jinhye....hiks~ dia sampai di kabarkan jatuh ke laut karena mobil itu nyaris juga jatuh ke laut yang dalam. Hanya Jihyun yang selamat karena dia jatuh di rerumputan dan mengalami cedera ringan"
"Keponakan ku yang malang, hiks~ aku dulu sering menangis dan menggendong Jihyun yang masih dua tahun ketika baru saja di tinggal pergi ibunya"
"Sejak saat itu Yonghun hyung selalu menyesali tragedi itu juga, jika saja dia tak mengijinkan istrinya pulang ke Busan mungkin saja tragedi itu tak terjadi"
"Oppa, apa dia Jinhye? Jika kita yakin dia bukan Jihyun apa mungkin dia Jinhye? DNA kalian bahkan sangat cocok sekali"
Ucapan spontan Soraa itu membuat dia pria di depan nya tersentak kaget, dengan wajah Shok Jungsoo mengangguk lirih.
"Jinhye jatuh ke laut yang sangat dalam, dia masih bayi berumur dua tahun apa kau percaya dia bisa selamat? tim sar yang mencarinya saja saat itu sudah menyatakan dia meninggal yeobo, tak mungkin jika dia masih hidup"
"Kita tak bisa terus bingung begini! Aku akan menanyakan langsung siapa dia sebenarnya"
"Chuulie, bagaimana jika dia memang Jinhye?"
"Jangan menduga duga saja, siapapun dia jika dia bukan Jihyun, kita harus membuat dia mengaku siapa dia sebenarnya"
"Oppa"
Heechul keluar dari ruangan itu meski Soraa masih memanggilnya dengan cemas lalu menangis sesenggukan.
"Eotheoke oppa?"
"Uljima, mungkin tuhan sudah menakdirkan ini semua. Semoga saja kita segera tahu Jihyun di mana sekarang dan siapa yang bersama kita selama ini"
*
*
*
LaCUERTO RESTAURANT. SEOUL.
Jinhye meletakkan tasnya di meja, dia sudah sampai di restoran Italia itu sejak lima menit lalu dan langsung menunggu di ruang VIP restoran.
Beberapa kali dia melirik jam tangan nya, kesal juga karena si penelpon tadi belum datang juga.
Karena sebuah telepon tadi membuat Jinhye harus buru buru ke tempat ini. Untung saja Eunhyuk tak curiga karena Jinhye beralasan akan bertemu teman di sini, dan pria itu hanya mengantar Jinhye saja hingga depan restoran, lalu langsung pergi ke kantornya karena urusan pekerjaan.
"Halo apa kabar Park Jinhye-ssi"
"Jeon jungkook"
Jinhye menghela nafasnya mendengar namanya di sebut lagi, seorang pria tampan dengan coat abu abu baru masuk, langsung menyapa dengan senyum miring nya.
"Mau apa kau mengajak bertemu? Kau bilang ada pesan dari Jihyun? Katakan cepat pesan nya, aku tak bisa lama lama di sini"
"Tenang saja jangan buru buru, kita bahkan belum memesan makanan apapun. Ayo makan dulu sembari ngobrol"
"Katakan saja! Jika tidak saya akan pergi"
Pria bernama Jeon Jungkook itu menatap wajah cantik Jinhye, dalam hati dia benar benar takjub bagaimana bisa dua gadis itu bisa sama persis wajahnya, hanya penampilan kedua nya saja yang berbeda. Jinhye terlihat tak suka bersikap genit dan akrab dengan pria asing dan pakaian nya juga tertutup, namun justru itulah yang membuat Jungkook terpesona tadi, gadis itu malah terlihat luar biasa cantik dengan penampilan itu. Apa mungkin mereka saudara kembar. Jika tidak, dua gadis berwajah nyaris sama dengan sifat bertolak belakang, ini tentu keajaiban.
"Nde baiklah, tapi duduklah dulu nona. Kau ingin mendengar pesan nya kan?" Jinhye terpaksa duduk lagi lalu menatap sengit Jungkook.
"Cih jangan sok akrab, saya tak mau basa basi dengan mu. Kita bukan teman"
"Haha~ kau judes sekali sih, padahal wajahmu itu sangat cantik" Jungkook terkekeh namun Jinhye malah mendelik dengan galak dan mendekap lengan nya.
"Katakan pesan nya cepat!"
"Hm~ berapa lama lagi tugasmu di tempat ini tersisa? Aku rasa tinggal sebentar lagi kan?"
"Sampai tanggal dua puluh bulan depan, satu bulan lebih lagi dan tugas saya selesai"
"Wow tidak terasa ya, aku tak menyangka kau baik baik saja sampai sekarang dan bisa menjadi penyamar yang hebat. Aku yakin mereka selamanya takkan tahu jika kau bukan Jihyun"
"Tuan Jeon Jungkook apa maksudmu?"
"Haha maaf, hm~ apa masih tak ada yang tahu soal jati dirimu di tempat ini? Maksudku Lee Hyukjae dan yang lain nya masih tak tahu kan jika kau bukan Jihyun?"
"Tidak! Dan cepat katakan apa tujuanmu mengajak saya bertemu di sini?" Jinhye mendekap lengan dengan ekspresi wajah galak, dia tak mau mengatakan jika Choi Siwon sudab tahu siapa dia. Cukup jadi rahasia mereka berdua.
"Jihyun, dia kecelakaan seminggu yang lalu di Paris dan meninggal dunia"
"Apa?"
Jinhye tersentak, dan matanya mendelik makin lebar dengan kabar mengejutkan itu, wajah shok Jinhye menggeleng tak percaya dengan pria di depan nya ini. Apa dia tengah berbohong.
Dengan yakin Jungkook mengangguk lalu menunjukkan sebuah foto Jinhyun yang terbaring di ICU dengan banyak alat kedokteran di tubuhnya.
"Itu adalah fotonya saat dia kritis, hanya sehari dan dia tak bisa tertolong lagi lalu meninggal"
"Kau...tak bohong kan?"
Jinhye mengigit bibirnya dan menatap wajah Jungkook meenyelidik. Pria itu menggeleng lirih dengan raut berubah sedih.
"Karena itulah aku menemuimu, aku rasa semua perjanjian mu dengan Jihyun bisa di batalkan. Dia sudah meninggal dan kau sekarang bebas" Jinhye lega namun sekaligus cemas, dia kasihan pada paman dan bibi Park juga Lee Hyukjae yang pasti belum tahu kabar duka ini.
"Lalu bagaimana keluarga nya? Mereka belum tahu apapun kan?"
"Belum tak ada yang tahu soal ini selain kita berdua, justru karena mereka belum tahu itu menjadi keuntungan untuk kita" Ekspresi wajah Jungkook terlihat licik sampai Jinhye bingung dengan maksud pria itu.
"Keuntungan? Apa maksudmu?"
"Haha~ tak ada yang tahu soal identitasmu yang sebenarnya kan? Kau bisa tetap menempati posisi Jihyun bahkan untuk selamanya, kau bisa menarik uang tabungan Jihyun sesuka hatimu, minta uang pada kekasih nya berapapun, dan berubah menjadi kaya raya dengan menikahi Lee Hyukjae. seumur hidup kau akan menikmati harta keluarga Lee yang banyak itu dan menjadi istri pewaris LG CORP...bukankan ini hebat?"
"MWO?"
"Rahasiamu akan aman bersamaku"
"Tuan Jeon? Kau seperti bermaksud mengajakku berbuat licik? Jika aku menipu semua orang selamanya Jihyun juga takkan tenang di sana"
"Dia sudah mati, dan orang mati takkan bangun lagi. Aku hanya menawarkan kerjasama yang menguntungkan buatmu nona. Bukankah ini seperti menang lotre ratusan juta" Jungkook mendekap lengan nya dengan seringai.
"Kau tinggal memberikan aku uang sebagai imbalan, maka aku akan tutup mulut soal rahasia ini dan kau bisa terus menjadi Jihyun selamanya. Bukankah ini hebat?"
"Tak ada hebatnya sama sekali"
"Memang nya kau tak tertarik menikahi Lee Hyukjae, wow hanya yeoja bodoh yang bisa menolaknya dia kaya raya, pewaris LG CORP perusahaan raksasa nomer dua di negara ini, dia tampan dan paket sempurna untukmu kan?" Jinhye mengigit bibirnya bingung, kenapa ini bisa terjadi. Jihyun malah meninggal saat Jinhye belum mendapatkan kebebasan nya
Sebenarnya Jihyun hanya koma namun Jungkook yakin gadis itu takkan bisa siuman selamanya atau bahkan bisa mati cepat atau lambat. Dokter mengatakan jika Jihyun mengalami mati otak, kemungkinan seseorang bisa selamat dalam keadaan ini hanya 10% jadi Jungkook yakin rencana nya berbohong pada Jinhye ini akan berjalan mulus.
"Saya tidak tertarik menikahi Lee Hyukjae, Setelah tugas ini selesai saya akan pergi jauh dari negara ini"
Jinhye berdiri dari kursinya hendak pergi, dia kesal sekali karena tak menyangka jika teman Jihyun ini sangat licik dan mata duitan.
"Haha jadi kau lebih memilih masuk penjara saja nona penyamar?"
Deg.....
Langkah Jinhye menuju pintu terhenti, dia meremas tangan nya lalu berbalik lagi pada pria itu, dengan wajah murka.
"Aku akan melaporkan mu ke polisi, membuka identitasmu yang sesungguhnya dan aku punya banyak bukti untuk membuat masa depanmu berada di balik jeruji"
"Kau?"
"Pikirkan lagi dengan baik hm~ aku tak minta uang banyak dan takkan membuat kau jatuh miskin"
"Kau pikir aku banyak uang hah? Perusahaan Park company saja hampir bangkrut"
"Tapi Lee Hyukjae kaya raya, dan kau bisa minta uang padanya. Aku yakin dia takkan keberatan memberi berapapun padamu"
"Berapa?"
Jinhye menatap dingin dengan wajah sengit Jungkook yang langsung terkekeh senang. Pertanyaan itu membuat wajah tampan nya berbinar.
"Seratus juta won, aku mau besok kau memberikan nya"
"MWO??"