Paragon apartemen, Gangnam Seoul.
Sikap terpuruknya Lee Hyukjae kali jauh lebih menakutkan dari dulu saat dia punya masalah apapun, baginya mungkin karena ini masalah besar, dia sampai mirip orang tak waras, yang terus diam membisu menyesap wine dan menghabiskan banyak Soju dengan duduk bersimpuh di depan TV besar dalam apartemen mewah nya sejak kemarin malam. Meja di depan nya bahkan juga penuh dengan botol Soju yang sudah kosong, dan piring bekas makan semalam, ruangan itu Terlihat berantakan.
"Yak aku sudah bilang berhenti, kau mau perutmu meledak karena kebanyakan minum Soju dan wine hah? Sudah banyak soju dan wine kau habiskan sejak semalam Hyuk"
Donghae yang setia di sisi atasan sekaligus sahabatnya itu sejak semalam ikut ngenes, bukan nya menjawab Eunhyuk malah menuang sampai habis lagi wine kadar alkohol sedang itu di gelasnya, lalu meneguk nya rakus seperti minum air.
"Kalau kau ada masalah cerita padaku, ayo katakan padaku. menangislah sampai kau puas, jangan terus minum begini sampai mabuk"
Donghae yang tak tahan merampas gelas pria itu, namun Eunhyuk yang marah malah merampas nya balik lalu melempar gelas itu hingga pecah berkeping keping. Dengan isak tangis Eunhyuk mulai meracau, meneguk wine langsung sekarang dari botol kedua dan menyebut nama Jihyun, lalu terkekeh miris merutuki dirinya yang terlampau bodoh karena terlalu percaya pada wanita itu selama ini.
"Dia menipuku, Hae.....dia mengkhianatiku, dia pelacur brengsek. Dia tidur dengan banyak pria dibelakang ku, dia juga menyakiti Sora Noona. Dia menghancurkan pernikahan noonaku hiks~"
Donghae menepuki punggung sahabatnya dan menghibur Eunhyuk untuk kesekian kali nya teman nya itu meracau lagi pada nya. Donghae menyingkirkan botol wine itu dan menenangkan Eunhyuk. Untuk beberapa menit suasana jadi sunyi hanya terdengar isak tangis Eunhyuk di ruangan itu.
"Sudah jangan tangisi lagi yeoja pengkhianat seperti itu hm, masih banyak yeoja baik dan cantik di luar sana yang mau dengan mu dan bisa setia padamu Hyuk. Kau harus melupakan Park Jihyun mulai saat ini"
"Aku terlalu mencintainya.....apa lukaku bisa sembuh Hae...aku tak sanggup begini"
Eunhyuk mengeluh miris dan duduk menunduk setelah melepas lengan Donghae yang tadi memeluk nya, mungkin akan butuh waktu lama untuk menyembuhkan hati nya yang terluka kali ini.
Titt....tittt....
"Mana anak itu? Mana Hyukie?"
Pintu depan baru saja terbuka, lalu masuklah Lee Hana yang membuat Donghae terkejut segera berdiri dan membungkuk menyapa wanita paruh baya itu.
"Akhirnya bibi datang juga, dia susah sekali di bujuknya. Aku sampai pusing bagaimana caranya membujuk dia sejak semalam"
Lee Hana mengangguk maklum, lalu memberikan bungkus berisi kotak makanan hasil masakan nya yang dia bawa pada Donghae.
"Kalian pasti belum sarapan kan, bibi buat Kimbhap dan Nasi goreng Kimchi. Makanlah dulu Hae biar bocah itu bibi yang urus"
"Nde....gumawo bi aku memang sudah lapar sekali"
"Anak nakal apa yang kau lakukan disini hah?" Eunhyuk mendongak, lalu menatap nanar sang ibu yang geleng geleng dan membereskan meja yang berantakan, dia membereskan gelas gelas dan botol Soju yang sudah kosong, dengan Botol wine juga.
"Ada masalah malah mabuk di sini dan mengacuhkan telepon eomma mu sejak kemarin, kau mau jadi anak pembangkang hah?"
"Aku tak sudi menikah dengan Park Jihyun! Jika aboeji dan eomma tetap bersikeras lebih baik aku mati daripada menikah!"
Eunhyuk meracau, ungkapan kesedihan nya itu membuat Lee Hana iba, lalu merengkuh putra kesayangan nya dan mengusap lembut rambut Eunhyuk.
"Memang nya orang tua mana yang mau melihat anaknya di tipu yeoja begini hm? Eomma juga tak sudi menikahkan kau dengan tukang selingkuh itu"
"Eomma sudah tahu semua nya?"
"Nde eomma dan aboeji mu sudah tahu semuanya. Noona mu juga sudah pulang ke rumah, aboejimu akan membuat perhitungan dengan Hyunbin. Sudah jangan menangis lagi"
Lee Hana mengangguk, tentu saja dia tahu semua karena saat ini Sora juga pulang ke rumah orang tua nya dan membawa dua anaknya, wanita itu mengadu pada kedua orang tuanya soal masalah rumah tangganya, dan meminta Lee Kanghun menyewa pengacara agar dia bisa segera bercerai dengan Hyunbin.
Karena Sora tak sudi memaafkan suaminya yang sudah melukai nya sangat dalam dengan perselingkuhan itu. Lagipula tadi Park Jungsoo juga menelpon Lee Kanghun tadi dan bercerita semuanya, jika Jinhye jatuh sakit setelah bertengkar hebat dengan Eunhyuk yang mengusirnya, dan masih mengira dia adalah Jihyun.
Jungsoo meminta maaf, atas nama Jihyun keponakan nya yang sudah membuat keluarga Lee jadi tertimpa musibah besar ini, Jungsoo juga berjanji akan tetap mencari Jihyun sampai ketemu, dan menyeret gadis itu pada keluarga Lee untuk minta maaf.
"Jangan menangisi pengkhianat itu lagi adeul, sudah cukup hm. Lagipula dia juga sudah mendapatkan balasan nya. Kau harus melanjutkan hidupmu dengan baik"
Eunhyuk terkejut lalu menatap ibunya heran dengan alis bertaut dan mata masih basah.
"Apa maksud eomma?"
"Sekarang ku makan dulu sayang, lalu ikut eomma pulang ya.sudah jangan minum lagi seperti ini, Setelah kau lebih tenang eomma dan aboeji akan cerita semua nya"
"Baiklah, aku janji takkan minum lagi dan bersikap bodoh begini"
Eunhyuk mengangguk setuju, lagipula dia juga takkan bodoh lagi terus menangisi Park Jihyun yang mungkin takkan peduli dengan rasa sakit hati nya.
*
*
Selang sehari setelah kemarin Eunhyuk kembali ke rumah keluarga nya dan bisa beristirahat dengan baik di rumahnya hingga sore.
Akhirnya Pagi ini dia terlihat lebih segar. Eunhyuk turun ke ruang makan sudah berpenampilan rapi dengan jaket jeans hitam dan kaos sweater hijau, dia lalu menyapa ayah dan ibunya, juga mencium pipi ibu nya dan Sora kakak sulung nya yang sudah berada di ruang makan duluan, Eunhyuk segera duduk di sebelah Sora yang wajahnya masih sembab.
"Pagi eomma sayang....pagi aboeji....pagi noona"
"Duduklah adeul, eomma buatkan kau roti bakar strawberry dan kentang goreng. Ayo minum dulu jus mu"
"Nde gumawo eomma"
"Kau sudah baikan sekarang?"
"Nde aboeji, aku baik baik saja sekarang"
"Baguslah aboeji lega mendengar nya"
Eunhyuk tersenyum pada ayahnya dan mengangguk lirih, kemarin malam Lee Kanghun terpaksa bercerita juga semua nya soal masa lalu keluarga Park, bahkan rencana perjodohan Eunhyuk dengan putri keluarga Park. Eunhyuk sempat kaget saat tahu saat masih kecil dia sebenarnya di jodohkan dengan Jinhye, bukan Jihyun. Tragedi kelam masa lalu itu merubah semua rencana dua keluarga itu.
Entahlah sekarang apa yang harus Eunhyuk lakukan dia masih ragu dengan perasaan nya sendiri. Apa dia menyukai Jinhye? Tapi jantung nya selalu berdebar tanpa sebab dan wajahnya jadi bersemu merah, ketika ingat semua interaksi kemesraan nya dengan Jinhye selama ini.
"Noona aku sungguh minta maaf, sejak pulang kesini aku belum menemuimu sama sekali. Maafkan aku noona, aku sungguh tak bermaksud membuat pernikahan noona berantakan"
Sora tersenyum lalu mengangguk, dia menggenggam tangan adiknya yang matanya mulai berkaca kaca.
"Itu sama sekali bukan salahmu, noona sudah bisa menerima semua ini. Noona bersyukur tuhan menunjukkan kebenaran nya sebelum terlambat jadi noona bisa lebih cepat mengenyahkan pria pengkhianat seperti Park Hyunbin dari hidupku. Noona baik baik saja kok, Sudah jangan merasa bersalah lagi Hyukie. Noona akan mendukungmu dan Jinhye agar bisa segera menikah"
Wajah Eunhyuk memerah, ibu dan ayahnya bahkan tertawa karena sikap mimik putra bungsunya yang terlihat salah tingkah itu.
"Noona aigoo, kenapa kau ikut ikutan menggodaku seperti eomma kemarin sih?"
"Nde noona mu benar, kau tak usah sok jaga image lagi, cepat minta maaf pada Jinhye dan jujur tentang perasaan mu, jika tidak dia bisa keburu punya pacar lain, ingat Kau sudah memarahinya dan kasar sampai dia jatuh sakit, karena kau usir kemarin"
'Jinhye sakit?'
Eunhyuk terdiam terkejut dan membatin, dia tak menyangka jika kemarahan nya kemarin sungguh salah sasaran, bagaimana mungkin dia memarahi Jinhye yang tak tahu apapun soal selingkuh yang di lakukan oleh Jihyun.
"Dia sakit?"
"Nde dua hari lalu Jinhye sakit dan itu gara gara kau, dia sampai harus di infus karena pingsan di teras rumahnya malam itu, eomma juga akan menjenguk Jinhye setelah ini"
Lee Kanghun terkekeh lalu menyesap kopinya hingga habis, dia berdiri dan memakai jas coklatnya.
"Kau ikut aboeji hari ini ke perusahaan, kita ada meeting penting, siap siaplah sekarang, jangan lupa secepatnya minta maaf pada gadis itu"
"Nde aboeji algeumsemnida"
Eunhyuk mengangguk patuh, dia memang sudah tahu semua nya karena semalam ibunya sudah menceritakan semua nya. Cukup membuat Eunhyuk terkejut setengah mati saat Lee Hana memberikan sebuah foto yeoja yang wajahnya persis seperti Jihyun, namun Eunhyuk merasa yeoja dalam foto itu bukan Jihyun.
*
*
Flashback on*
"Nama nya Park Jinhye, dia adalah adik kembar Jihyun yang hilang saat umurnya belum tiga tahun, ada kisah tragis di balik hilang nya Jinhye. Dan yang bersama mu selama dua bulan ini adalah Jinhye, bukan Jihyun"
"Eomma, aku bingung? Tolong jangan bercanda. Aku tak sudi berhubungan dengan Park Jihyun lagi"
"Coba kau lihat fotonya dengan teliti, ada perbedaan besar gadis di foto ini dengan Jihyun"
"Beda sekali, gadis ini wajahnya kalem dan rambutnya panjang?" Eunhyuk terdiam kaget, dia jadi ingat obrolan di apartemen ketika gadis itu memasakkan sup krim dan Eunhyuk bertanya kenapa Jihyun enggan memotong pendek lagi rambutnya, pria itu terkejut saat ingat hal itu lalu menatap ibunya saat memahami sesuatu.
"Jihyun yang kembali dari Hongkong adalah Jinhye, mungkin kau sulit membedakan wajah mereka berdua karena mereka kembar identik, tapi eomma yakin kau pasti mendapati banyak perbedaan sifat di antara kedua nya"
"Eomma?"
Eunhyuk menggaruk rambutnya, dia jadi merasa bodoh karena selama ini tak pernah berpikir sejauh itu, Jihyun yang bersama nya akhir akhir ini memang banyak sekali berubah.
"Kau sudah ingat sesuatu Hyukie?"
"Ngh anu~"
Wajah Eunhyuk memerah tepatnya bersemu karena hal yang dia ingat malah bagaimana rasa bibir gadis itu ketika mencium nya, sungguh manis, nikmat bahkan membuat jantung nya sekarang berdebar tanpa sebab, lalu apa perasaan ini bisa di bilang cinta.
Dia heran kenapa bisa secepat ini perasaan nya berbalik, memang sejak gadis itu pulang dari Hongkong banyak sekali gadis itu berubah, Jihyun jadi sangat jarang minta uang, bahkan Jihyun yang sekarang tak pernah minta hadiah apapun, jika Eunhyuk tak berinisiatif memberi. Contohnya saat natal kemarin.
Yang paling aneh soal hubungan cinta mereka, kesepakatan Love Without seks membuat wajah Eunhyuk bersemu lagi, pantas saja karena itu Jinhye. Gadis itu sungguh menjaga dirinya, jika saja Jinhye juga menyukainya maka Eunhyuk akan memperjuangkan gadis itu, dia makin yakin jika menyukai Jinhye.
"Hey kenapa diam saja hm? Eomma sedang tanya padamu"
"Eomma~ aku akan menyetujui perjodohan kalian yang dulu, apa itu bisa di lanjutkan?"
"Maksudmu perjodohan mu dengan Jinhye?"
Lee Hana tersenyum senang, karena Eunhyuk mengangguk dengan wajah malu, tapi tetap saja dia memahami putra kesayangan nya ini. dia akan berbicara dengan suaminya dan mengajak keluarga Park untuk berunding.
"Ngh nde...ah maksudku, kalian kan sahabatan dekat. Sayang kan jika perjodohan itu dibatalkan"
"Eomma yakin Jinhye memang yang terbaik untukmu, haha dulu saat dia masih bayi eomma sudah memilih dia menjadi menantu"
Ucapan Lee Hana itu langsung membuat Eunhyuk mendumel malu, tega sekali ibunya menggodanya seperti itu padahal anaknya ini baru saja patah hati kemarin, tapi rasanya perasaan patah hati itu seperti menghilang tanpa jejak berganti dengan hati yang berbunga bunga, Lee Hyukjae seperti remaja puber yang sedang kasmaran saja sekarang.
Flashback Off*
*
*
*
Park Company Seoul*
Lee Kanghun sepertinya sengaja mengajak anaknya ke tempat ini, bahkan setelah meeting panjang tadi pagi dan makan siang bersama ayahnya, pria itu terkejut saat tiba tiba mobil yang di kemudikan sopir Shin membawa mereka berdua ke perusahaan keluarga Park. Dalam hati Eunhyuk sedikit cemas apa dia akan bertemu dengan gadis itu, apa Jinhye sudah sembuh dan ada di kantor ini.
Begitu mereka turun dari mobil AUDI Hitam di Lobby kantor, rupanya Park Jungsoo sudah menunggu, dia membungkuk sopan pada Lee Kanghun, lalu menyapa Eunhyuk dan saling berpelukan sebentar.
"Kau baik baik saja kan Hyuk-ah?"
"Kabarnya sangat baik, bahkan sejak pagi wajahnya itu bersemu senang mirip anak TK baru di belikan mainan baru haha"
"Aboeji! Ahk tega sekali sih kau terus menggodaku!" Jungsoo tertawa renyah, mereka bertiga berjalan di lobby, tepatnya Eunhyuk berjalan di belakang ayahnya dan Jungsoo yang tengah mengobrol akrab.
"Apa Jinhye ada di sini?"
"Nde tadi pagi saya berangkat bersamanya, nyonya presdir juga menjenguk Jinhye tadi pagi. Dia senang sekali bertemu Lee Hana noona"
Kanghun melirik anaknya dan Eunhyuk menghela nafas lalu mengangguk patuh.
"Ya sudah, kami akan naik ke atas duluan, ingat pesanku tadi hm"
"Nde aboeji arasseo"
Eunhyuk mengangguk paham, dia tentu saja hapal dimana letak ruangan direktur pengadaan global yang selama ini menjadi tempat Jinhye bekerja. Dengan langkah berat Eunhyuk berjalan menuju eksalator, pandangan nya terpaku pada pemandangan yang menyita atensinya.
Gadis itu yang bernama Park Jinhye, dia memang bukan Park Jihyun karena Eunhyuk baru menyadari perbedaan nya dari Jihyun, mereka sangat berbeda.
Jinhye yang lebih suka memakai baju tertutup dan tampil sederhana, namun malah terlihat anggun. Sekarang gadis itu tengah berdiri sejauh dua ratus meter dari posisi Eunhyuk, namun dia sedang bersama seseorang bernama Choi Siwon dan tengah mengobrol akrab. Apa Jinhye ada hubungan cinta juga dengan Siwon, atau pria itu juga menyukai Jinhye, lalu kenapa Eunhyuk berubah marah dan meremas tangan nya melihat semua itu.
Dia seperti kalah langkah dari Siwon yang duluan mendekati gadis itu.