Chereads / SANG PENYAMAR | Beautiful liar / Chapter 20 - Be With You (20)

Chapter 20 - Be With You (20)

Jinhye terkejut namun mulutnya kaku untuk menjawab, bahkan tenggorokan nya rasanya kering. Apa ini bukan mimpi, Lee Hyukjae menyukainya? Pria itu benarkah berkata pada Jinhye bukan dia sebagai Jihyun lagi. Seperti kemarin.

"Aku tahu, kau mungkin takkan percaya secepat ini aku bisa menyukaimu ah anni lebih tepatnya aku mencintaimu. Tapi aku mencoba jujur Jinhye-ya. Aku tak ingin diam saja dan menyimpan perasaan cintaku sendirian"

Jinhye meremas ujung kemeja putihnya, dia bingung harus menanggapi bagaimana perasaan Eunhyuk, namun saat ini perutnya seperti di penuhi ribuan kupu kupu, dia bahagia. Perasaan cinta nya telah berbalas tapi Jinhye juga takut, karena posisinya saat ini tak begitu baik. Pria ini masih berstatus tunangan Jihyun.

"Apa kau tak percaya dengan pengakuan ku?"

Lalu saat Eunhyuk yang masih menggenggam tangan nya menariknya dan membuat posisi mereka makin dekat, Jinhye langsung memalingkan wajahnya karena gugup.

"Aku...sebenarnya~"

"Jika kau tak menyukaiku, tak masalah. Aku takkan memaksa perasaan orang seperti keinginan ku. Dan aku dengan rela mundur menjauhimu"

"Sebenarnya ngh~"

"Mungkin kau tahu jika kedua orang tua kita dulu menjodohkan kita. Tapi karena kasus ku dengan Jihyun kemarin. Aku merasa lebih baik mendekatimu dengan cara yang benar, jika kau menolakku. secepatnya aku juga akan meminta kedua orang tuaku mengurungkan rencana perjodohan mereka. Jadi aku takkan memaksamu"

"Apa sekarang aku sudah boleh bicara?"

"Eoh nde, bicaralah...."

Eunhyuk mengangguk gugup, dia menggaruk rambutnya malu karena baru sadar sejak tadi dia terus yang nyerocos bicara tanpa jeda, sampai Jinhye tak punya kesempatan membuka suara.

"Sejak tadi aku bahkan tak bisa menjawab pertanyaan mu, gureu sekarang aku akan menjawabnya" Jinhye tersenyum geli lalu meremas tangan Eunhyuk yang masih menggenggam nya hangat.

"Sebelum nya kau adalah tunangan Jihyun eonni, hubungan kalian bahkan yang ku dengar sudah cukup lama, lalu kita hanya dua orang asing yang baru saling kenal dan bisa bertemu karena keadaan. Aku minta maaf karena sudah menipumu bahkan menyamar menjadi orang lain. Aku sungguh minta maaf"

"Jangan ungkit soal itu lagi, justru aku senang kau bisa hadir dalam hidupku. Soal kau menyamar kemarin aku takkan mempermasalahkan lagi"

"Benarkah?"

Eunhyuk mengangguk yakin dengan memamerkan senyum menawan nya.

"Terima kasih karena sudah menyukaiku" Jinhye tersenyum, mengambil sebuah kotak berisi kalung yang pernah di hadiahkan pria itu dari dalam tasnya, lalu menyodorkan pada Eunhyuk.

"Aku pernah bermaksud mengembalikan kalung ini padamu, karena berpikir kau memberikan ini untuk Jihyun bukan Jinhye"

"Lalu?"

"Apa hadiah kalung ini untukku?"

"Nde tentu saja kalung ini untukmu"

Eunhyuk terkekeh dan mengangguk yakin, meski dia mengira selama ini Jihyun yang bersamanya namun perasaan nya tak bisa berbohong, dia jauh lebih mencintai sosok Jihyun yang sekarang daripada yang dulu, dan itu Jinhye.

Gadis itu tersenyum lalu membuka kaitan kalung nya dan meminta Eunhyuk memasang nya lagi di lehernya.

"Terima kasih hadiahnya. Boleh tolong pasangkan lagi"

"Kau terus bilang terima kasih sejak tadi hm" Eunhyuk dengan senang hati membantu memasang kalung itu di leher Jinhye.

"Karena aku bahagia sekarang"

"Bahagia?" Alis Eunhyuk berkerut namun bibirnya tersenyum senang saat memahami maksud ucapan Jinhye tadi soal -bahagia.

"Aku juga senang tuhan telah membawaku terdampar padamu Lee Hyukjae.....dari sekian banyak kesulitan yang aku lalui selama berpura pura menjadi Jihyun eonni. Bertemu dengan mu dan berada di sisimu, adalah hal yang paling aku syukuri"

"Lalu?"

Eunhyuk menarik lebar senyum nya hingga merekah menunjukkan gummy smile nya, lalu menarik pinggang ramping Jinhye dan membawa nya agar bisa duduk nyaman di atas pahanya, hingga posisi mereka lebih dekat dan lengan Jinhye juga berpindah memeluk leher kokoh pria itu.

Eunhyuk mencium bibir ranum gadis itu dengan lembut penuh cinta. Juga menarik tengkuk itu agar ciuman mereka lebih dalam, dan lengan nya memeluk pinggang ramping gadis itu, meremas nya juga dengan lembut.

Sesekali Eunhyuk mengganti posisi memiringkan kepalanya agar Jinhye tetap bisa bernafas, gadis itu meremas ujung rambut hitam Eunhyuk. Ritme ciuman mereka yang lembut berubah sedikit memburu, Eunhyuk membawa Jinhye berbaring di sofa dengan tubuh besar nya menindih gadis itu, dia terus mencecapi bibir itu hingga puas.

Ini pertama kalinya mereka berciuman dengan penuh cinta. Udara dingin di luar seperti tak memberi efek apapun pada mereka, seperti dua orang yang tengah di mabuk cinta hati mereka berbunga bunga bahagia.

"Nado saranghae Lee Hyukjae oppa"

*

*

Hongkong Hospital.

Pagi ini Jinhye membawa Eunhyuk menemui ibu nya, pria itu duluan langsung pergi ke ruang administrasi rumah sakit untuk menyelesaikan semua tagihan perawatan ibu Jinhye, meski Jinhye menolak dan mengatakan dia sudah punya cukup uang yang di berikan paman nya untuk biaya rumah sakit, namun Eunhyuk tetap memaksa. Jadilah Jinhye hanya bisa patuh.

"Jinhye!"

"Sunhee"

Jinhye dan Sunhee saling berpelukan, dengan isak tangis sahabatnya itu memuaskan diri melihat wajah Jinhye.

"Aku bahagia akhirnya kau pulang"

"Iya...terima kasih sudah menjaga ibuku selama aku tak disini, kau sahabatku yang terbaik"

"Ah bibi Hyewoo sudah seperti ibuku sendiri juga, tak masalah Hye"

Jinhye beralih mendekati Hyewoo yang berbaring di ranjang nya, lalu memeluk erat sang ibu.

"Eomma, hiks~ aku sungguh merindukan mu"

"Anakku, Jinhye"

Dia sungguh bahagia sekali melihat kondisi ibunya jauh lebih membaik. bahkan suster yang merawatnya selama dua bulan lebih ini dan sudah di gaji di awal oleh Jihyun sampai tiga bulan kedepan, mengatakan jika Kim Hyewoo sudah bisa pulang secepatnya.

"Eomma, maaf aku baru bisa pulang ke sini dan melihat keadaan mu"

Jinhye masih memeluk erat Hyewoo yang menepuki punggung putri angkatnya dan kemudian membingkai juga wajah cantik Jinhye.

"Eomma bahagia dan lega melihatmu baik baik saja Hye, bahkan Sunhee bilang jika kau bekerja keras ke Seoul demi membiayai rumah sakit eomma"

"Jangan di pikirkan soal biaya rumah sakit, yang penting sekarang eomma sudah sembuh dan bisa berkumpul dengan ku lagi"

Hyewoo tersenyum haru, penampilan putrinya juga banyak berubah, dari biasanya. Kali ini Jinhye bahkan memakai baju yang bagus dengan perhiasan dan nampak terlihat lebih anggun.

Jinhye duduk disofa di samping Sunhee yang masih memuaskan kerinduan nya pada sahabatnya.

"Ahh anakku sayang, kau tambah cantik saja. Eomma hampir tak mengenalimu. Oh iya, di Seoul kau bekerja dimana nak?"

"Iya benar, kau tambah cantik saja sih, haha apa di sana kau bekerja menyanyi juga di Seoul, Hye?"

"Hm aku bekerja di sebuah perusahaan~ ah tunggu ada seseorang yang mau ku perkenalkan pada eomma dan Sunhee"

Pintu ruang rawat itu terbuka dari luar ketika baru saja di ketuk, Hyewoo dan Sunhee terkejut saat melihat seorang pria tampan masuk dan membungkuk pada mereka.

"Maaf aku agak lama, prosedur nya tadi sedikit rumit ternyata"

"Tapi eomma bisa keluar dari rumah sakit sekarang kan?"

"Nde bisa, nanti sore kata dokter setelah pemeriksaan akhir dan sudah di nyatakan kondisinya sehat"

"Ah syukurlah"

Eunhyuk tersenyum manis pada dua wanita beda usia di depan nya yang masih bingung dengan kehadiran nya.

"Ni hao ma bibi Kim dan nona? Maaf saya baru menyapa"

Dengan dialek mandarin Eunhyuk menyapa dua orang itu, Jinhye yang memahami sikap bingung dua orang itu segera membawa Eunhyuk menuju ranjang mendekati ibunya.

"Eomma kenalkan ini tuan Lee, aku datang ke sini bersama nya tadi"

"Lee Hyukjae imnida, saya dari Seoul" Eunhyuk memperkenalkan dirinya dengan sopan, sampai Hyewoo terkagum dengan wajah tampan dan sikap ramah pria asing itu.

"Jinhye, siapa tuan Lee ini?"

Sunhee yang masih terbengong juga ikut mengangguk bertanya.

"Dia temanku dari~"

"Saya pacarnya Jinhye, maaf jika baru bisa memperkenalkan diri dan menemui bibi ke sini"

"Hah? Pacar?"

Jinhye mencebik sebal, dia baru saja akan bicara Eunhyuk lagi lagi memotong ucapan nya.

"Dia itu sebenarnya ~"

"Saya dan Jinhye bekerja di perusahaan yang sama selama di Seoul, jadi sudah sekitar dua bulan kami pacaran"

"Yak...kau sudah punya pacar lagi kenapa tak bilang padaku hah? Aigoo dia ganteng sekali, pasti dia kaya juga kan?" Sunhee yang masih terkagum kagum memperhatikan Eunhyuk setelah menyeret Jinhye agak menjauh, dia melirik Eunhyuk yang tengah duduk di kursi setelah di persilahkan Hyewoo.

"Aish jangan marah marah, aku masih tak ada waktu cerita padamu soal begituan"

"Ckck kau dapat dari mana sih pria seganteng itu hehe? Wah ternyata temanku sudah bisa move on dari Suho oppa nih, malah dapat pacar lebih ganteng sekarang"

"Jangan bahas dia lagi, tauk ah"

"Pasti kalian berangkat ke Sini berdua. Duh senang nya di temani pacar sampai ke Hongkong"

Sunhee tertawa menggoda, bahkan wajah Jinhye jadi merona karena panggilan Eunhyuk yang tak segan memanggil -sayang di depan dua wanita itu.

*

*

"Oppa kenapa sih bilang seperti tadi?" Jinhye menggembungkan pipinya kesal, saat mereka berjalan ke lobby luar rumah sakit menuju parkiran, Eunhyuk yang menggandeng tangannnya terkekeh tanpa merasa bersalah sudah membuat semua orang kaget dengan ulahnya tadi.

Saat mengobrol dengan ibunya dan Sunhee tadi, mereka suka sekali menggoda Jinhye, bahkan tanpa di sangka Eunhyuk minta ijin untuk menikahi gadis itu, hingga Hyewoo sampai kaget setengah mati karena tak menyangka.

"Bilang soal yang mana sayang?"

Eunhyuk yang cuek saja hanya mengangkat alisnya, dia sengaja menggoda Jinhye yang wajahnya sudah merah dan memukul lengan kekarnya.

"Soal menikah, kenapa kau seenaknya bilang begitu sih? Kau kan belum bertanya padaku soal itu?"

"Aku akan melamarmu kok, memang nya itu hal aneh? Wajar kan jika aku minta ijin pada ibumu"

"Argh Lee Hyukjae jangan mulai lagi!'

Eunhyuk terbahak, setelah sampai di parkiran dia menarik tangan Jinhye lalu membawa nya ke sebuah mobil mewah Audi berwarna putih yang terparkir dengan gagah.

"Mobil siapa ini?"

"Mobilku~ selama di Hongkong aku akan mengantarmu kemanapun dengan mobil ini. Pacarmu keren kan?"

Jinhye memutar malas bola matanya dia sempat lupa siapa Lee Hyukjae ini, jika hanya fasilitas mobil saja bukan hal sulit untuknya.

"Kita masih membahas soal tadi ya, oppa jangan mengalihkan topik"

"Aku tahu, aku serius kok, jika perlu setelah sampai Seoul aku akan minta pada paman Jungsoo dan bibi Soraa agar merelakan keponakan nya ini untukku"

"Oppa jangan melantur!"

Eunhyuk tertawa renyah, menarik dagu Jinhye lalu mencium bibir ranum itu singkat. Pertemuan mereka yang unik di awal sudah membuat Eunhyuk yakin jika dia mencintai Jinhye, anggap saja patah hatinya karena pengkhianatan Jihyun terobati oleh Jinhye.

Hujan salju entah mengapa tiba tiba turun, mengguyur dua orang itu saat Eunhyuk baru saja melepas tautan nya dengan Jinhye.

"Dua kali kita melihat salju pertama turun, yang pertama malam itu dan kali kedua sekarang, sepertinya tuhan memang mentakdirkan kau di sisiku. Aku punya satu harapan saja, ijinkan aku selalu di samping mu selamanya, apapun yang terjadi"

Jinhye mengangguk lirih, memeluk leher pria itu sedikit berjinjit dan mencium singkat bibir Eunhyuk.

"Be with you and stay with me forever....I Love you"

"Dont forget"

Jinhye menautkan kedua dahi mereka, desahan nafas Eunhyuk menerpa wajahnya, pria itu tersenyum bahagia lalu mendongak menatap langit siang di kota Kowloon, Hongkong. Membiarkan rambut dan jaket tebal hitamnya diguyur salju lalu menggenggam tangan Jinhye yang dingin dan memasukkan kedalam jaket tebal nya agar lebih hangat. Dia membingkai wajah cantik itu dengan tangan kanan nya.

"Aku mencintaimu"

"Aku juga sangat sangat mencintaimu nona"

"Lee Hyukjae yang jago menggombal dan merayu...."

"Ayo masuk sayang. Kita bisa membeku jika kelamaan di sini hahaha"

Jinhye mencebikkan bibirnya dan terkekeh pelan, mereka segera masuk ke dalam mobil sebelum benar benar membeku kedinginan karena salju.

*

*

Grenny Restaurant*

Jinhye membawa Eunhyuk ke GREEN restoran tempatnya bekerja sebagai penyanyi selama ini, dan tempat dimana dia juga pertama kali bertemu dengan Jihyun, dia juga berharap mungkin saja ada kabar dari Jihyun yang mungkin bisa Jinhye dapat dengan mendatangi tempat ini lagi.

Di sini Jinhye di sambut baik oleh tuan Wang, mantan bosnya yang sudah menganggap nya anak sendiri. Dengan sopan Eunhyuk juga berkenalan dengan pria tua itu.

Eunhyuk yang sempat kaget melihat betapa terkenalnya Jinhye di tempat ini, diantara kalangan pegawai banyak sekali yang menyapa Jinhye, bahkan para waitres yeoja juga memeluk Jinhye bergantian karena mereka bahagia melihat Jinhye lagi di tempat ini.

"Aku kaget sekali waktu Sunhee bilang kau pergi ke Seoul dan berhenti bekerja dari sini. Chanyeol sampai ikut berhenti karena penyanyinya tak ada, dia menolak teman duet lain di panggung selain kau" Tuan Wang yang menjadi pemilik tempat ini tampak lega melihat keadaan Jinhye yang baik baik saja.

"Terima kasih karena paman mau memaafkan sikap saya, seharusnya memang saat itu saya pamit dulu. Semoga saja Chan mau kembali ke sini dan bernyanyi lagi" Tuan Wang terkekeh, dan manggut manggut lalu menepuk bahu Jinhye yang sudah dia anggap putrinya sendiri.

"Nde semoga saja"

Kemudian dia melirik  ke arah meja yang di tempati Lee Hyukjae lalu bertanya menggoda.

"Anak muda itu bilang jika dia pacarmu? Ah aku kaget juga lho, karena Suho ternyata sudah tersingkir dari hatimu"

"Paman, jangan menggodaku lagi. Ahk~ aku juga ingin tahu keadaan  Suho oppa sekarang, semoga saja saat ini kabarnya baik"

"Bocah itu berani pergi tanpa kabar dan pamit, apalagi meninggalkan mu begitu saja dia tak pantas kau cemaskan Jinhye-a"

"Gwenchana paman, mungkin suho oppa bukan jodoh saya. Bagaimanapun dia teman saya sejak kami masih kecil dan saat di panti asuhan dulu"

"Hm hatimu memang sungguh baik nak. Paman doakan semoga kau mendapat jodoh yang terbaik"

"Terima kasih paman"

Jinhye tersenyum lalu tiba tiba Siao Shin seorang MC yang berada di atas panggung memanggil nya bahkan menyebut nama Jinhye.

"Para pengunjung Grenn restaurant di siang hari yang dingin ini, selamat menikmati hidangan makan siang nya. Kebetulan siang ini kita kedatangan Jinhye cece.....bunga piony ditempat ini yang suara merdua nya selalu di rindukan pelanggan disini, Jinhye cece ayo naiklah ke panggung nyanyikanlah satu dua lagu untuk kita semua!"

"Hahh....dasar Siao Shin?"

"Ayo kesanalah, mereka selalu antusias menunggu kau bernyanyi lagi disini"

"Baiklah paman.....satu lagu saja, oke....anggap saja ini hadiah untuk paman"

Eunhyuk bertepuk tangan antusias, dia melihat juga ke sekeliling dimana aplaus pengunjung begitu antusias saat Jinhye naik ke atas panggung dan menyapa mereka. Beberapa pengunjung pria bahkan bersuit dan menunjukkan jempolnya, tampak sekali jika mereka sangat mengenal Jinhye dan mungkin juga fans nya.

Eunhyuk sungguh tak menyangka jika penggemar Jinhye di restoran ini begitu banyak.

"Ni Hao ma? Xie xie tai cha, Wo Ai ni ma, saya juga sangat rindu bisa bernyanyi lagi di sini, untuk menemani kalian semua, Hm ada satu lagu yang ingin saya nyanyikan.....Khusus untuk paman Wang yang sudah seperti ayah saya, dan satu orang yang duduk di sana, kekasih saya...."

Banyak pengunjung yang terkejut dengan kalimat pembuka yang di ucapkan Jinhye tadi, semua orang bahkan mencari cari siapa pria yang di sebut kekasih yang Gadis itu maksud, sampai wajah Eunhyuk jadi merona malu ketika Jinhye mengambil mikropon nya, dan turun mendekati meja yang di tempati Eunhyuk di dekat panggung.

"Oppa.....kau ingat lagu ini kan, this Song is dedicated for you 'Loving You"

Jinhye berjalan menuju piano putih yang biasa di gunakan Chanyeol untuk mengiringi nya ketika bernyanyi, dia menekan tuts piano dan mulai memamerkan suaranya. Seketika Eunhyuk tercenung, dia ingat sekali lagu itu, bahkan beberapa kali dia menyanyikan nya di depan Jinhye.

Pria itu tersenyum saat ingat lagu itu pernah dia bawakan dengan iringan piano juga di depan Jinhye, dia tak menyangka jika gadis itu langsung bisa menyanyikan juga lagu LOVING YOU.