Makasih dukuangan nya
"Kau gila hah? Kau pikir 100 juta won itu uang yang sedikit?!"
Jinhye hampir saja menampol keras wajah pria di depan nya saking kesalnya, Jungkook malah terkekeh lalu mendekat pada gadis itu dengan bibir menyeringai.
"Hanya sebanyak itu takkan membuat Lee Hyukjae bangkrut. Kau tinggal tidur dengan nya semalam dan dia akan memberimu uang itu"
"Saya bukan pelacur tuan Jeon. Jangan berkata ngawur"
Jungkook sedikit terkejut, heran saja karena jawaban aneh gadis itu.
"Jadi selama ini kau dan dia tak pernah~"
"Tidak! Jangan menganggap saya pelacur! Lima puluh juta won Atau tidak sama sekali? Lebih baik saya masuk penjara daripada memberimu uang sebanyak itu"
Jinhye menawar dengan tubuh gemetar, dia harus menahan emosi sekuat tenaga karena pria itu sungguh licik luar biasa.
"Wow, kau benar benar pintar ya? Baru kali berbisnis sungguh sulit argh~ baiklah 50 juta won, besok siang berikan uang nya, kita bertemu lagi di tempat ini. Aku mau cash dan tak kurang satu sen pun"
Jungkoo tersenyum dan mengedipkan nakal matanya, dia berbalik setelah menelanjangi seluruh tubuh ramping Jinhye dari atas hingga bawah.
"Wow, jadi dia tak pernah tidur dengan Lee Hyukjae selama ini? Eunhyuk hyung bahkan mau saja, wah Gadis itu benar benar sesuatu. Dia menarik dan luar biasa"
Jungkook menggeleng takjub, baru kali ini dia mendapati gadis yang sehebat Park Jinhye.
*
*
*
"Jihyun sudah meninggal? Ya tuhan apa ini sungguhan?"
Jinhye mengambil foto Jihyun di meja nakas, pagi ini udara Seoul memang masih saja dingin, salju memang belum turun lagi namun kamar ini jadi dingin juga karena penghuninya yang sedih.
Jinhye mengusap air matanya karena sedih hidupnya menjadi makin rumit saja. Jinhye masih bingung apa yang akan dia lakukan selanjutnya, foto foto yang di tunjukkan Jungkook sepertinya benar dan asli, bukan hasil editan, Jihyun memang kritis dan sudah meninggal.
"Aku harus menarik uang tabungan mu, maafkan aku Jihyun-ssi, jika minta uang pada Lee Hyukjae dia akan curiga untuk apa" Jinhye membuka buku tabungan yang dia ambil dari laci nakas, nanti siang dia akan ke Bank mengambil uang, lalu menemui pria licik itu.
Selama ini dia memang membawa cap Jihyun, dan tanda tangan gadis itu Jinhye juga sudah mahir menirunya. Hanya saja Jinhye cemas jika Jeon Jungkook akan terus minta uang, dengan alasan mengada ada lagi.
Tok.....tok...
"Iya Sena ada apa?"
Jinhye langsung berdiri dan membuka pintu, pelayan asisten setia nya itu berbisik pada Jinhye.
"Nona.....ada tuan Lee mencari anda di bawah"
"Eunhyuk oppa? Sepagi ini dia kesini?"
"Hm iya...hehe dia datang dan sedang sarapan dengan tuan Jungsoo dan nyonya Soraa di bawah. Cepat nona bersiap dan turun"
"Baiklah Sena....ah dimana paman Heechul?"
"Tuan Kim sudah terbang ke Jepang tadi pagi sekali nona, dia akan kembali minggu depan"
"Yasudah, aku bersiap dulu"
Jinhye mengangguk lalu langsung mandi pagi, lima belas menit kemudian mengganti pakaian nya dengan dres yang pantas, dia menyapukan cushion dan lipstik di wajah nya lalu merapikan rambutnya, Jinhye bersiap turun setelah rapi dan memakai sepatu nya.
"Nah itu Jihyun sudah turun, Dear ayo sini sarapan bersama kami"
Jinhye tersenyum setelah turun dari tangga, dia melihat Lee Hyukjae berdiri lalu mendekat pada nya.
"Halo babe, wah aku sebenarnya mau naik ke kamarmu tadi, tapi paman Jungsoo melarang" Eunhyuk menggandeng tangan gadis itu, lalu menyiapkan kursi untuk Jinhye sampai paman dan bibinya tersenyum geli.
"Selamat pagi paman dan bibi, maaf aku baru turun untuk sarapan"
"Gwenchana, apa kau akan ke kantor nanti Jie-ya?"
"Iya.....ada pekerjaan juga yang harus ku urus hari ini"
"Babe, lalu kapan waktu buat aku jika kau malah kerja lagi hari ini?"
"Hei~ malam tahun baru masih tiga hari lagi. Saat itu aku akan libur oppa dan free"
"Huh...kencan kita jadi masih tiga hari lagi. Argh masih lama?"
Eunhyuk mencebik pura pura ngambek sampai Soraa terkekeh geli.
"Dasar anak muda, mesra nya tak kira kira. Aku jadi ingat saat kita masih muda dulu oppa" Soraa ikut mencebik sampai Jungsoo tertawa dan Jinhye jadi tertunduk malu.
"Jadi bagaimana rencana pernikahan kalian? Eunhyuk-ah kau bilang setelah di undur kemarin ibumu bilang minta pernikahan kalian di lakukan bulan Januari saja, apa benar?"
"Tapi Jihyun bilang dia butuh waktu lagi untuk berpikir?"
Eunhyuk melirik tunangan nya kesal, yang masih tertunduk dan mengoles selai coklat ke roti nya.
"Jie-ya, apa lagi yang kau pikirkan hm? Kalian itu bertunangan sudah cukup lama, lebih cepat kalian menikah itu lebih bagus?"
"Ngh anu paman, lalu soal masalah perusahaan bagaimana? Aku masih kepikiran soal itu"
"Itu urusan paman, kau bisa mengandalkan paman jangan kuatir lagi. Eunhyuk juga sudah berjanji akan membantu paman soal perusahaan"
"Hm nde babe, dana investasi yang aku bilang kemarin akan cair tanggal lima nanti, jadi jangan cemas lagi ya"
"Iya benar itu, bibi juga setuju dengan paman mu dan Eunhyuk. Permintaan mertua mu juga tak salah, mereka kan ingin anak anak mereka segera menikah"
Jungsoo melirik istrinya, kemarin mereka dan Heechul sepakat untuk merahasiakan temuan baru mereka ini dulu, dari banyak hal yang mereka teliti gadis yang menyamar sebagai Jihyun ini ternyata gadis baik.
Mereka akan mengorek informasi lagi apa benar yang di sini ini Jinhye, lalu kenapa bisa Jinhye bisa masih hidup hingga kini.
Akhir akhir ini gadis itu malah terus mengulur rencana menikah dengan Lee Hyukjae, dan ini makin membuat tiga orang itu yakin jika dia bukan Jihyun.
"Babe, aku setuju dengan mereka lho"
"Uh itu oppa mau nya"
Jungsoo yang telah selesai sarapan duluan menghabiskan kopi nya.
"Omong omong.....kalian berencana akan honeymoon kemana? Jihyun sudah punya permintaan belum?"
"Bibi..."
"Eh harus di rencanakan dari awal dear, jadi kalian akan honeymoon kemana?"
"Jihyun bilang dia ingin honeymoon ke Hawai. Biar romantis haha~"
"Hawai?"
Raut Jinhye berubah sendu, dia malah berpikir bisa pergi ke maldives atau Bali, karena gadis itu tak begitu suka ke Amerika.
"Haha~ bagus itu, kalian bisa berenang di pantai Waikiki juga, aku dengar resort di sana bagus bagus dan indah juga"
"Babe, jangan lama lama berpikirnya. Kau tega terus menggantung nasib cintaku hm?"
Eunhyuk memelas, dan Jinhye jadi ingat dengan ucapan Jungkook kemarin. Apa dia bisa benar benar menikahi pria ini, bukankah tuhan kali ini sedang mendukung nya dengan posisi yang begitu bagus.
"Oppa jangan lebay~ih"
"Aduh, ahk kau jahat sekali sih mencubitku juga"
Eunhyuk merengut mengusapi pipinya, meski dua orang lain di ruang makan itu tertawa dengan perdebatan mereka tadi.
*
*
*
"Ini yang kau minta, lima puluh juta won tak kurang satu sen pun"
Jungkook tersenyum lebar, langsung menyambar amplop tebal berisi banyak lembaran uang dan melihat isinya sekilas.
"Bagus terima kasih nona penyamar, aku senang sekali bisa berbisnis dengan mu. Kau lebih hebat dari Jihyun"
"Jangan ganggu hidupku lagi, pergilah jauh dan jangan menunjukkan wajahmu lagi di depan ku"
"Haha~ segitu bencinya kau sampai tak mau melihatku lagi?"
Jungkook menaikkan alisnya, namun Jinhye berdecak dan segera menyambar tasnya dimeja dan langsung membawanya.
"Aku malas meladenimu"
"Aku rasa nasibmu sungguh beruntung ya, bisa berubah kaya dan bahkan akan di nikahi milyuner seperti Lee Hyukjae" Jinhye tak menyahut apapun, langsung berbalik pergi dan Jungkook yang kini sendirian terkekeh dan mencium amplop berisi uang itu.
"Wow, ini benar benar bisnis hebat? Semoga saja Jihyun tak cepat siuman dan jika perlu mati saja haha jadi aku bisa minta uang terus pada penyamar itu"
*
*
Jinhye keluar dari cafe tempat pertemuan nya dengan marga Jeon itu buru buru, dia segera menghentikan taksi yang lewat lalu langsung pergi, keburu Lee Hyukjae tahu dia tak di kantornya kerena pria itu tadi masih ada di ruangan kerja paman nya saat Jinhye pergi.
"Jinhye?"
Suho melotot, doa menoleh spontan ke arah pintu cafe bahkan berdiri tanpa sadar karena kaget.
"Jinhye? Ah apa aku salah lihat? Dia tak mungkin di seoul?"
Pria tampan dengan jas abu abu yang tadi duduk di cafe dan sedang makan siang dengan rekan bisnisnya nampak kaget, dia tak percaya juga apa benar penglihatan nya tak salah. Kenapa bisa Jinhye di Korea selatan, bukankah dia di Hongkong.
"Hyung, jika begitu saya rasa bisnis kita bisa segera di realisasikan" Pria tampan yang duduk di depan nya heran, Kim Jong In bahkan menoleh bingung penasaran dengan atensi rekan bisnis nya yang terus melihat ke pintu kaca cafe.
"Apa di sana ada yang menarik?"
Suho tak bereaksi apapun, dia bahkan masih setengah melamun.
"Hyung!"
"Eh~ apa Kai? Ah tidak kok, sampai mna obrolan kita tadi?" Pria di depan Suho itu terkekeh, ekspresi nya nampak shok dan berubah konyol saat kepergok rekan bisnisnya.
*
*
*
Park Company building.
Jinhye kembali lagi ke kantor nya ketika sudah hampir sore, sebelum nya dia harus menemui Jeon Jungkook dulu lalu memberikan uang yang di inginkan pria itu, tapi karena seharian ini dia di recoki terus oleh Lee Hyukjae dengan banyak maunya, jadi Jinhye harus pintar mencari alasan untuk ke cafe tadi tanpa setahu pria itu.
Entah kenapa tumben pria itu seharian ini terus menempel padanya seperti perangko, dan sebalnya dia pasti sewot jika Jinhye menyuruh nya pergi sebentar saja.
"Jihyun-ssi ada yang mencarimu di luar, apa boleh di persilahkan masuk" Sejung yang mengetuk pintu ruangan lalu masuk dan tersenyum melihat Lee Hyukjae sudah masuk lagi di ruangan Jinhye lagi lalu merecoki kekasihnya. Sampai sampai Eunhyuk membawa pekerjaan nya ke sini juga saking tak mau nya jauh jauh dari kekasihnya.
"Siapa yang mencariku eonni? Suruh saja masuk"
"Tuan Choi Siwon"
"Choi Siwon?"
"Ngh nde....suruh dia langsung masuk saja eonni"
"Ada hubungan apa kau dengan Siwon, sampai dia berkunjung kesini? Kok aku baru tahu babe?"
"Oppa lupa jika perusahaan Hyundai juga bekerjasama dengan kami, tentu saja kami ada hubungan bisnis. Kami juga berteman"
"Bisnis? berteman?"
Eunhyuk menggembungkan mulutnya dan menaikkan alisnya heran, meski dia melotot pada layar laptopnya tapi dia tak bisa fokus.
Aneh sekali pria itu bisa ke kantor kekasihnya, setahu Eunhyuk rekan bisnis sekaligus teman nya itu hubungan nya tak terlalu dekat dengan Jihyun, apalagi berbisnis juga dengan perusahaan kekasih nya.
"Apa kabar Jin....ah Jie-ya? Ah maaf hyung aku tak tahu kau di sini, apa kabar?"
Siwon yang langsung masuk setelah di persilahkan terkejut, dia tak menyangka jika Lee Hyukjae juga ada di sini. Hampir saja dia kelepasan memanggil nama Jinhye sebelum dia sadar sedang ada di mana.
"Ehm nde aku di kantor tunangan ku bukan hal aneh kan?"
Eunhyuk hanya menyahut jutek dengan wajah tak ramah dan mendekap lengannya, perasaan nya tiba tiba tak enak.
"Siwon-ssi, apa kabar juga. Ada apa menemuiku kesini?"
Siwon menyodorkan bungkusan paper bag besar yang di bawanya pada gadis itu.
"Ah aku hanya ingin memberikan ini untukmu"
"Apa ini? Ini sungguh untukku?"
"Nde....hanya hadiah natal saja, Merry Chirstmas. maaf baru sempat mengucapkan padamu"
Siwon mengangguk dan tersenyum manis. Sikapnya ini sampai membuat Eunhyuk memicingkan matanya.
"Aigoo, terima kasih. Selamat natal juga. Kau sampai repot repot ke sini bahkan aku belum menyiapkan hadiah apapun untukmu"
Jinhye jadi terharu sama sekali tak menyangka jika pria itu masih sangat peduli padanya.
"Haha tak masalah, aku hanya mampir kesini sebentar. Aku pamit dulu ya maaf jika sudah mengganggu kalian"
"Tidak duduk sebentar minum kopi dengan kami sambil mengobrol"
"lain kali saja sudah sore, aku pergi Sampai jumpa Jie-....ya. khanda Hyung"
"Oh nde sampai jumpa....."
Eunhyuk menyahut singkat lalu berjalan mendekati Jinhye yang masih memeriksa isi pape bag itu.
"Wah dia memberi ku tas baru? Bermerk juga, ada ada saja dia sampai memberi ini"
Jinhye terkekeh dan mengamati tas berbranded Christian Dior itu, wajah Eunhyuk makin terlihat kesal karena tanggapan gadis itu yang berlebihan senang nya.
"Hanya dapat tas saja segitu senang nya. kemarin bahkan aku belikan kau tas baru, gaun baru, kalung, hingga sepatu, tapi reaksimu biasa saja? Apa besok kau ingin dapat hadiah mobil mewah baru juga?"
"Oppa?"
"Wae? Kau kaget? Kemarin kan aku menawarimu hadiah mobil baru, kau saja yang sok menolak"
Jinhye terkejut, lalu menoleh pada pria itu yang berdecak kesal. Dia baru sadar jika membuat sikap cemburuan nya Lee Hyukjae kambuh lagi.
"Oppa....kenapa jadi jutek begitu sih? Aku kan hanya menghargai hadiah dari Siwon-ssi ini"
"Cih~ kau menghargai tapi wajahmu senang sekali seperti baru saja dapat hadiah dari pacarmu. Pria itu juga berani sekali memberi hadiah pada tunangan orang"
Jinhye geleng geleng, dia tadi lupa jika mode Lee Hyukjae ini sedang posesif padanya.
"Baiklah, aku minta maaf. Lain kali aku takkan sembarangan lagi menerima hadiah dari pria. Omong omong soal mobil baru aku belum butuh kendaraan. Sopir Song kan bisa mengantarku kemanapun"
Jinhye terkekeh lalu memeluk leher Eunhyuk meski wajah pria itu masih jutek dan bibirnya masih cemberut. Dia jadi gemas sendiri lalu mencium sekilas bibir pria itu.
"Oppa~"
"Ck~ sudahlah aku tak mau ribut dengan mu lagi, aku percaya padamu babe pokok nya jaga dirimu baik baik sampai hari pernikahan kita ya"
Jinhye tersenyum sendu, akankah dia melanjutkan kebohongan ini. Di saat Jihyun kabarnya sudah mati Jinhye malah di landa kecemasan begini untuk melanjutkan peran nya.
"Iya aku janji, jangan marah lagi ya" Eunhyuk tersenyum lalu menarik pinggang Jinhye lebih dekat padanya. Kedu bibir mereka bertaut dalam dengan Eunhyuk yang memulai.
"Jangan menggodaku hm? Aku sunggu tak mau memakan mu sekarang"
Gadis itu terkekeh lalu melepaskan pelukan Eunhyuk dan menuju meja, mengambil tas nya dan bersiap pergi.
"Ayo, oppa bilang ingin makan malam di apartemen?"
"Kau yang masak ya?"
"Hm~ tapi kita belanja dulu ya"
Eunhyuk mengangguk semangat, dan berjalan keluar sembari merangkul pinggang Jinhye dan membawa bag case laptop nya. Mereka memang selalu membuat iri siapapun, tak terkecuali Kim seokJin sang manager pengadaan yang sudah lama menaruh hati pada Jihyun namun tak pernah di gubris sejak lama.