Novi menggeram marah,saat melihat tanyangan televisi yang memberitakan menghilangnnya artis Devina Tarungga.
"Suatu hari,kamu akan merangkak diatas puing puing kehancuran yang kamu berikan,dan memohon padaku dengan airmata darah mu,Devina Tarungga...!!"geram Novi marah,tanpa bisa membendung airmatanya,hingga tidak menyadari kedatangan Farrel.
"Selamat pagi...."sapa Farrel dengan seulas senyum.
"Bersiap untuk pulang...?"
"Ya..."jawab Novi datar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Farrel,karena dia tidak ingin terlihat menangis di depan sang dokter.
"Boleh kita bertemu lagi setelah ini,Nov...?"
Novi tertegun seketika tangannya berhenti mengemasi barang barangnya,sambil menoleh kearah Farrel.
Dan senyum itu..mengingatkannya kembali kepada Febrian..dan Novi sangat membencinya..!disamping pria ini adalah pria yang di tunggu oleh Anggun,sahabat baiknya.
"Sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi,dokter Farrel...."ucap Novi dingin sedingin tatapan matanya.
"Baiklah...jika begitu..jaga dirimu dan aku harap kamu tidak bertindak bodoh lagi.."ucap Farrel sebelum meninggalkan ruangan Novi.
Novi menoleh kembali kearah Farrel yang melangkah keluar dengan langkahnya yang sedikit pincang.
Dia bukan Febrian..!Dia hanya kebetulan dari sekian banyak manusia di bumi ini yang memiliki senyuman seperti Febrian..lantas kenapa dia yang harus menerima kemarahan?
Farrel merasakan kecewa...seumur hidup nya baru kali ini dia membuka diri untuk seorang wanita dan akhirnya dia ditolak mentah mentah.
Sejak pertama kali melihat Novi sekarat dengan luka di pergelangan tangannya,gadis itu telah menarik perhatiannya dan dia jatuh cinta pada pandangan pertama..meski keadaan gadis itu tengah sekarat!
Namun Farrel tidak pernah ingin memikirkan lebih jauh lagi,dia sudah kebal di tolak oleh manusia disekitarnya,termasuk oleh ibunya sendiri yang lebih sayang kepada sang adik karena dia tau orang yang memiliki kekurangan seperti dia akan selalu ditolak orang.
Sebenarnya Farrel malas kembali ke tanah air jika bukan karena disuruh ayahnya pulang karena adiknya yang junkies itu akan menikah.
namun pernikahan itu gagal karena sang adik malah menghilang dengan menjual villa mewah ayahnya di puncak sebagai modal melarikan diri dengan membawa pacarnya yang artis itu..!
Farrel melangkah dengan malas memasuki rumahnya ketika mendengar adanya pertengkaran didalam rumahnya.
Farrel melihat adanya sepasang suami istri paruh baya tengah mendatangi rumah mereka dan sedang bersitegang dengan ayahnya
"Dimana Febrian...???"geram pria paruh baya yang Farrel yakini itu adalah ayah dari calon istri yang ditinggalkan begitu saja oleh Febrian.
"Anakku bukan hanya menanggung malu atas gagalnya pernikahan nya tapi dia sekarang hamil karena Febrian dan hampir mati bunuh diri karena itu...!!!"
"Kami juga sedang mencari keberadaan Febrian..."sergah ayah berusaha menenangkan calon besannya.
"Beri kami waktu sedikit lagi..."
"Brengsek..!!waktu..?berapa lama...??kamu pikir kami ini bodoh...??"bentak pria paruh baya itu dengan wajah memerah,sedang istrinya sibuk memegangi tangan suaminya yang sedang marah
"Kalian bisa menunggu,tapi anak dalam perutnya tidak bisa..!!Pokoknya pernikahan ini tidak boleh batal..jika bisa geret anakmu yang brengsek itu keluar atau aku akan menuntut kalian..!!"
Farrel berjalan dalam langkah nya yang diseret memasuki ruang tamu tempat orangtua nya berada dengan calon besan adiknya.
Dan alangkah terkejutnya Farrel setelah mendekat dan melihat wajah calon besan sang adik yang tidak lain adalah orang tua Novi...!
"Dokter Farrel...??"cetus ibu Novi tidak percaya.bagaimana mungkin dia bisa melupakan dokter yang telah menolong nyawa putri semata wayangnya.
"Dokter Farrel,bukan...??"
Farrel mengangguk pelan sambil berusaha menutupi keterkejutannya.
"I...iya..bu...!Anda..ibunya Novi,bukan...??"
Tiba tiba saja tersungging seulas senyum seringaian di wajah ayah Novi.
"Bagus...jika seorang Febrian Baskoro tidak ada..harus ada Baskoro lain nya yang mengganti posisi anak brengsek itu..!!"
"Tapi...Pak..apa tidak ada baiknya kita mencari Febrian dulu??"sergah ayah Farrel berusaha menantang.
"Tidak ada penolakan..!pernikahan ini tetap harus berjalan dengan ada atau tidaknya seorang Febrian Baskoro...jelas...???"ancam ayah Novi tegas dengan wajah menahan amarah.
"Dan dokter Farrel Baskoro akan menggantikannya...!!Setelah anak itu lahir,mereka boleh bercerai..!!"
Ayah Farrel kini menoleh ke arah Farrel yang masih berdiri mematung.
"Farrel....apakah kamu bersedia mengganti posisi Febrian...??"tanya ayah Farrel disela helaan nafas putus asa nya.
"Farrel....!"tegur ayah Farrel sekali lagi ketika tidak mendapat jawaban dari anak sulungnya.
"Baik...aku melakukannya bukan demi Febrian..tapi demi seorang gadis supaya tidak bertindak bodoh lagi..."cetus Farrel datar dan setelah itu dia melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Bagus...kita jalankan sesuai apa yang telah direncanakan..!!"ujar ayah Novi puas dan sambil diikuti oleh istrinya,mereka berjalan keluar meninggalkan rumah Febrian
*****
"Apaa...??"pekik Novi melengking kuat saat mendengar bahwa sang kakak Febrian yang akan menggantikan Febrian menikahinya!
"Gila,..Novi tidak mau,ayah...!!"protes Novi sengit.
"Apa kamu masih punya pilihan,hah...???undangan sudah disebar dan perutmu akan segera membuncit...!!"geram ayah Novi
"Sudah lah,Nov...lagian kakak Febrian ini jauh lebih baik..."sela ibu Novi
"Dan kalian satu profesi...!"
Novi terperanjat.Febrian mempunyai seorang kakak?dokter pula..?kenapa selama ini Febrian tidak pernah menceritakannya?
"Kakak Febrian itu dokter Farrel...!!dunia ini sempit,bukan...??"kata ibu Novi sambil tersenyum,setidaknya Farrel jauh lebih baik daripada Febrian yang junkies itu..!
"Apaaa maa...?dokter Farrelll.....???"pekik Novi setengah histeris.kepalanya terasa pusing tujuh keliling.
Kenapa harus dokter Farrel...????
"Tidak...!!!Novi tidak akan menikahi nya..!Anggun sudah lama menanti kepulangannya..dan Novi tidak mau merebut milik teman sendiri...!!"protes Novi sengit.
"dokter Farrel sendiri sudah menyetujuinya..!!"sela ayah Novi dengan mata menyalang marah
"Suka tidak suka...pernikahan ini harus berjalan...!!"
Ingin rasa nya Novi membenturkan kepalanya ke dinding.Hidupnya berubah tiga ratus enam puluh derajat dalam hitungan bulan sejak pertemuannya dengan Febrian.Ditinggal pergi oleh Febrian dalam keadaan hamil..dan kini dia harus menikah dengan Farrel dan menyakiti temannya sendiri..!
"Oh Tuhan..dosa apa ini.."keluh Novi putus asa.
"all is so damm messy up...!!"
Novi enggan melakukan fitting terakhir baju pengantin nya.karena dipaksa terus oleh ibunya,Novi akhirnya pergi ke butik,dan disana dia akan bertemu dengan Farrel! dua minggu yang lalu,Febrian masih berada disisinya..!
God....life its like roller coaster...!
Jika bisa,Novi ingin dunianya kiamat saja..!
" Aku tidak menyangka kita akan bertemu dalam keadaan seperti ini.."kata Farrel ketika berdiri di hadapannya kini.
Novi tidak menjawab
"Aku mengerti..kamu pasti tidak menyukainya..."ujar Farrel tenang, setenang air mukanya
"Kenapa kamu menyetujui nya?"tanya Novi datar.
"Taukah kamu...Anggun akan tersakiti jika melihat pria yang dinantikannya menikah dengan sahabatnya sendiri..!!"
"Antara aku dan Anggun tidak ada ikatan apapun..dan aku tidak bisa melarangnya untuk menyimpan rasa untukku..."
"Heartless...!!"potong Novi gemas.
"Terserah...aku hanya ingin anak itu lahir,memiliki nama Baskoro di belakang namanya supaya dia tidak terlahir sebagai anak yang terbuang..!"ucap Farrel dan setelah itu dia kembali ke kursi nya dan membaca buku anatomi yang di bawa bersamanya dari rumah.
Farrel bukan Febrian yang pintar bermain kata dan romantis.dia juga tidak seganteng dan semanarik Febrian dan juga kaki nya tidak sempurna.
Novi mengenakan gaun kebaya pengantinnya dan berjalan keluar untuk memperlihatkan kepada Farrel.
"Mas...pengantin nya sudah keluar tuh..."ucap salah satu penata busana kepada Farrel.
dan Farrel pun langsung menengadahkan kepalanya dan tersenyum takjub memandang kearah Novi.
"Kamu cantik,Nov...."cetus Farrel dengan senyum takjub dan mata yang berbinar.
Sekilas Novi melihat seperti Febrian yang tengah memandangnya.dan dirinya tertegun seketika.
Febrian..Febrian lagi...bisa gila lama lama..!!
Farrel tau Novi tengah tertegun memandang ke wajahnya.pasti dia melihat sisi Febrian dalam dirinya..muka mereka hampir mirip,bedanya Febrian lebih energik dan memiliki sepasang mata yang bergairah.dan Farrel membenci jika harus berdiri di balik bayang Febrian..!
"Yang berdiri didepan mu,Farrel Baskoro...bukan Febrian Baskoro..jadi berhentilah berhalusinasi..!!"ucap Farrel sedikit ketus dan membuyarkan lamunan Novi
"Brengsek...!!mulutnya memang perlu ikut penataran..!!"umpat Novi dalam hati,dengan mata yang menatap horor ke arah Farrel.
"Tapi pasti nya kalian sama sama Baskoro brengsek...!!"cetus Novi sinis sambil menahan kekesalan yang memuncak di kepalanya.
Farrel tersenyum geli melihat kemarahan Novi,karena wajahnya bersemu merah hingga ke telinganya karena letupan emosi nya yang memuncak.
"Baiklah...kami sama sama Baskoro brengsek..namun aku akan membuat mu kelak tidak mampu berpaling dari seorang Farrel Baskoro..!"
Novi berdecih mendengar ucapan Farrel barusan.
"Jangan bermimpi aku akan mencintaimu..!!"cetus Novi dengan tatapan mata sinis.
"Dan kita akan bercerai,setelah anak ini lahir...!!"
Farrel berjalan mendekati Novi,meraih rahang Novi dengan kasar dan mencengkeramnya dengan sedikit kekuatan ,menatap ke dalam mata Novi dengan mata yang berpendar api amarah.
"Aku tidak butuh untuk dicintai siapapun..aku sudah kebal dibuang dan dijauhi orang..!!aku justru takut..jika kamu mencintaiku..!!'desis Farrel lirih dengan mata yang memerah.
"Aku tidak butuh semua itu...!!cam kan itu..!!"
Tubuh Novi gemetar melihat kemarahan Farrel.dia menyesali ucapannya dan dapat melihat kesakitan di balik mata Farrel.
dan Novi benci harus terjebak dan mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk dua pria Baskoro ini..!
***
Anggun merasa sangat bahagia,hari ini Farrel menelefon nya dan mengajaknya makan siang.
Anggun menunggu gelisah sambil sesekali menatap kearah jam dinding cafe tempat mereka membuat janji temu.
Lima belas menit kemudian ,Farrel muncul.
"Hai...."sapa Farrel ramah dengan senyuman
"Maaf membuatmu menunggu,Gun..."
Anggun menggeleng cepat sambil tersenyum balik kepada Farrel.
"Tidak apa apa kak....Anggun juga baru sampai kok..."
"Kamu sudah memesan makanan nya..?"tanya Farrel sambil melihat ke buku menu
"Pilihlah sepuas nya,Gun..aku yang bandarin...!!"
Dan mereka berdua pun sama sama tertawa.
setelah memesan makanan,mereka pun sama sama menikmati makanan mereka sambil saling bertukar cerita.hingga pada penghujung dimana makanan dan minuman mereka telah habis,Farrel mengeluarkan sebuah undangan dan memberikannya kepada Anggun.
Anggun tertegun sesaat
"Apa ini kak...??"
"Bukalah...."kata Farrel tenang sambil matanya terus menatap kearah Anggun.dengan bimbang dan tangan yang sedikit gemetaran,Anggun membuka undangan tersebut
"Febrian Baskoro dan Novianty Kristy..??"cetus Anggun terkejut.
"Aku akan menikah....!"kata Farrel datar dan singkat
"Tapi sebagai Febrian Baskoro...!"
"Jadii....Febrian sialan itu adik kak Farrel...??"tanya Anggun dalam nada tidak percaya.
"Iya..dan kamu tau kan bagaimana kondisi Novi sekarang...??"
Anggun menatap Farrel dengan mata berkaca kaca.sakit...hatinya tersayat.pria yang selalu dirindukan dan dinantikannya akan menikah dengan sahabat baiknya...!mimpi kah ini..??
Anggun menggeleng lemas,tidak percaya dengan semua ini.
"Jangan membenci Novi..Gun..."sahut Farrel pelan.
"Novi tidak punya pilihan..."
"Tapi....tapi kenapa harus kakak...?yang brengsek itu Febrian...kenapa kakak yang harus menggantikan dia...??"protes Anggun sengit diringi oleh airmata yang turun dari pelupuk matanya.
Farrel tersenyum pahit menatap kearah Anggun sambil menyeka airmata di pipi nya.
"Apa kak Farrel memilki perasaan kepada Novi....?"tanya Anggun getir
Farrel mengangguk mewakili jawabannya.
"I have fallin in the very first time with her..even she is dying that time..."
Anggun terisak mendengar jawaban yang terucap oleh Farrel barusan.
"Tapi...yang Novi cintai adalah Febrian,kak.."
"Aku tau...."
"Lantas....kenapa kak Farrel harus terlibat??"
"Cinta itu perlu pembuktian...bukan hanya sebatas kata kata saja...." ujar Farrel dengan seulas senyuman di bibirnya.
***
Hari ini adalah tanggal pernikahan yang telah ditentukan.
Novi melangkah anggun dalam gaun kebaya pengantinnya,dibimbing oleh ayahnya menuju altar dimana sang pendeta telah menunggu didepan sana bersama dengan Farrel.
Tamu yang hadir lumayan banyak dan semua adalah relasi bisnis ayah Novi dan juga rekan bisnis ayah Farrel.
Didepan altar ,Farrel memandang penuh perasaan tanpa mampu berkeling sedikitpun matanya memandang mempelainya yang tengah berjalan dibimbing oleh ayah mertuanya.
Meski Farrel tau ini adalah pernikahan yang dipaksakan,namun dia bahagia bisa memiliki gadis yang dia cintai meski rintangan yang harus di hadapinya begitu besar.
Namun Farrel yakin,Tuhan dengan caranya telah mengatur perjalanan nya hingga didepan altar,Tuhan pasti memiliki rencana yang indah untuknya,entah itu akan dirasakannya sepuluh tahun,dua puluh tahun atau bahkan ketika di penghujung umurnya.
Dan ketika Novi tiba dihadapannya,Farrel mengulurkan tangannya kepada Novi.sesaat Novi melihat ke dalam mata Farrel ,meski ragu akhirnya dirinya menyambut uluran tangan Farrel .
"Mereka bukan lagi dua..."ucap sang pendeta
"melainkan satu...karena itu yang telah dipersatukan Allah,jangan diceraikan oleh manusia..."
Novi merinding saat sang pendeta bersabda.
kata yang begitu indah jika dirinya bersanding dengan Febrian,pria yang dia cintai..namun kini dia akan mengucapkan sumpah sehidup semati dengan pria lain.pria yang masih asing baginya.
"Oh Tuhan maafkan aku...jika aku harus mengingkari janjiku ini kelak...."desis Novi pilu dalam hati.
"Saya,Farrel Baskoro.. berjanji akan selalu setia padamu,dalam suka dan duka,tatkala sehat ataupun sakit,saya berjanji akan selalu mencintai dan menghargai mu..Hingga maut memisahkan kita..."ucap Farrel ketika memasukkan cincin ke jari manis Novi.dan Farrel dapat merasakan tangan Novi bergetar hebat.
"Terimalah cincin ini sebagai lambang kasih dan kesetianku kepadamu,Novianty Kristy..."
Novi terdiam.bibirnya tidak mampu berucap apapun tatkala ketika memandang ke bola mata Farrel...
"Sa..saya,Novianty Kristy,..berjanji akan selalu setia padamu dalam suka dan duka,tatkala sehat ataupun sakit,saya berjanji akan mencintai dan menghargaimu hingga maut memisahkan kita..."ucap Novi sambil mengambil cincin yang seharusnya menjadi milik Febrian dan melingkarkan nya ke jari manis Farrel.
Tanpa disadari airmata Novi jatuh bergulir di pipi Novi
"Terimalah cincin ini sebagai lambang kasih dan kesetianku pada mu,Farrel Baskoro..."
"Mulai saat ini kalian bukan dua,melainkan satu..dan saya umumkan kalian adalah suami istri mulai dari sekarang hingga maut memisahkan..."ucap sang pendeta
Lalu Farrel membuka kerudung yang menutupi wajah Novi.mata Farrel terus menatap wajah sebentuk wajah gadis yang telah menjadi miliknya itu,meski gadis itu tidak mencintainya.
Farrel meraih tubuh Novi untuk lebih dekat padanya dan mengecup dahinya lembut.
"Aku memang tidak sempurna,tidak masalah kamu tidak bisa mencintaiku..tapi aku akan tetap menjadi pelindung bagimu juga anak yang ada dalam perutmu hingga akhir..."bisik Farrel saat mengecup dahi istrinya.
Novi menatap ke mata Farrel yang kini menjadi suaminya.begitu teduh,dan sesaat Novi merasakan menemukan tempat untuk bernaung disaat lelah dan putus asa seperti saat ini .
"Cinta itu tidak memerlukan kata dan juga bahasa,dan tidak pernah menuntut apapun..cinta itu hanya sebuah sentuhan jiwa yang susah untuk diungkapkan dalam kata kata,namun cukup untuk dirasakan..."