Chereads / The Rose Revenge / Chapter 33 - BAB 33. CINTA INI MEMBUNUHKU

Chapter 33 - BAB 33. CINTA INI MEMBUNUHKU

( THE ROSE REVENGE/ PEMBALASAN SANG MAWAR)

Ternyata Khaleed telah di jebak oleh perangkap Karina untuk melakukan nafsu gairah nya yang cemburu terhadap aku. Karina berbohong mau ke bukit keraton Bandung. Padahal Karina berniat untuk jalan-jalan dan menggoda Khaleed serta memberitahu Khaleed tentang semua yang telah aku lakukan di belakang Khaleed.

" Assalamualaikum sayang. Hari ini bisa ketemu?! Ada yang mau aku bicarakan sama kamu penting" ujar Khaleed menyapa.

" Wa alaikum salam sayang. Boleh. Tapi aku pulang kerja jam Tujuh malam. Memang kamu mau bicara apa?!" Ujarku penasaran.

" Iya nanti kamu aku jemput di kantor ya. Aku mau ngajak ngobrol sambil makan malam di pinggir jalan. " ujar Khaleed menjelaskan.

" Lah memang kamu enggak kerja sayang?! Kenapa gak di rumah aku aja?!" Ujarku menyarankan.

" Aku mau ngobrol di luar aja. Kan kita jarang banget ngobrol berdua" ujar Khaleed.

" Oke. Aku tunggu kamu di jemput di kantor ya" Ujarku sambil mengakhiri percakapan telepon kami.

Saat jam pulang kantor. Khaleed sudah sampai di depan kantor aku. Dan saat aku keluar dari kantor. Aku langsung naik ke mobilnya Khaleed.

" Hai ,sayang!! Udah lama nungguin ya dari tadi" Ujarku sambil cipika-cipiki.

" Hai,sayang ya. Enggak kok. Aku enggak lama nunggu. Baru banget sampai. Kamu lapar?! Mau makan apa?!ujar Khaleed sambil menyetir.

"Iya aku lapar. Makan tadi siang. Sekarang belum makan malam. Aku mau makan sate kambing sama lontong. Kamu sendiri?!" Ujarku.

" Ya udah aku ngikut kamu aja deh. Kita cari tukang sate daerah sini aja ya" ujar Khaleed berkeliling mencari tukang sate kambing.

Dan akhirnya kami berhenti dan memarkirkan mobilnya di depan tukang sate yang berjualan di pinggir jalan. Dan sesampainya disana Khaleed memesan dua porsi sate kambing dengan lontong serta sambel kacang.

" Kamu tumben banget menjemput aku hari ini!!" Ujarku penasaran.

" Enggak apa-apa. Aku masih kangen sama kamu. Dan ada hal yang ingin aku bicarakan dengan kamu. Hal penting tentang kita berdua" ujar Khaleed dengan wajah serius.

" Wah, jadi penasaran. Ada apa nih ya?!" Ujarku curiga.

" Apa kamu benar udah beli rumah yang kamu tinggali dengan cash?! Bukan ngontrak?!" tanya Khaleed.

" Hmmmmm.. kamu tahu darimana?!" Ujarku terkejut.

" Cepat jawab jujur. Nanti baru aku kasih tahu aku dapat informasi ini dari mana!!" ujar Khaleed.

" Iya. Aku beli rumah tersebut dengan cash. Maaf udah membohongi kamu" Ujarku cemberut.

" Terus kamu punya duit darimana buat beli rumah tersebut?!" tanya Khaleed.

" Aku nabung dari setiap gajian. " Ujarku berbohong.

" Yakin dari gajian kamu?! Terus mobil dan pembantu gimana itu?! Kamu bisa beli mobil dan bayar pembantu dari mana?!" tanya Khaleed dengan tatapan tajam.

" Itu dari kerja sampingan aku. Kan aku suka dapat fee setiap ada customer yang mau beli perumahan di perusahaan aku. Jadi setiap fee aku kumpulkan. Dan aku makan setiap hari hemat biar bisa beli mobil juga bayar pembantu. Karena aku tak sanggup membersihkan rumah dua lantai berdua dengan Karina. sedangkan aku bekerja seringkali pulang malam terus" Ujarku makin bohong.

" Owh seperti itu. Terus Gimana masalah video rekaman tersebut. Sudah kamu dapatkan?! Kamu sudah dekati Franco, Badang dan Bane?!" tanya lagi Khaleed.

" Belum. Aku belum dapat kan bukti rekaman tersebut." Ujarku menjelaskan.

" Kamu enggak bohong kan soal ucapan kamu?! Soalnya kalo kamu bohong aku akan marah banget sama kamu!! " ujar Khaleed mengancam ku.

" Iya aku enggak bohong sama kamu. Dan kalo aku bohong. Aku siap traktir kamu makan selama sebulan." Ujarku bercanda.

" Enggak mau. Kalo kamu bohong. Aku akan nginep di rumah kamu. Biarin aja aku pulang pergi Jakarta Bandung biar aku bisa dapat jatah terus tiap hari sama kamu" ujar Khaleed meledekku.

" Wah Menang banyak nih kalo kamu tiap hari nginep di rumah aku sampai tiap hari minta jatah Mulu. wkwkwkw.. " Ujarku sambil tertawa.

" Iya dong harus aku menang daripada kamu. Kamu kalo sedih dan susah ngomong ya sama aku. Jangan kamu pendam sendiri. Dan kalo bisa kamu tinggal sendiri aja di rumah jangan sama Karina lagi. Karena dia kemarin yang ngejelekin kamu saat kemarin aku pulang ke Bandung" ujar Khaleed.

" Ah aku sudah bisa tebak dan bisa baca kalo Karina bukan orang yang bisa aku percaya lagi. " Ujarku.

" Aku ingin kamu lebih hati-hati dan waspada sama Karina. Karena Karina serigala berbulu domba dan ular berkepala dua" ujar Khaleed.

Tak lama kemudian penjual sate pun datang mengantarkan makanan pesanan kami. Dan kami menikmati makanan dengan lahapnya.

" Kita nikah yuk. Biar aku bisa full 24 jam bersama kamu. Aku terserah kamu aja. Kalo kamu mau ada resepsi. Kita rayain pake resepsi. Kalo mau sederhana. Ya udah cukup ke KUA dan undang teman terdekat aja" ujar Khaleed sambil menggenggam tanganku.

" Jangan sekarang sayang. Aku belum siap. Aku masih mikirin kesehatan orangtua aku di kampung. Kalo ayahku sudah sembuh barulah kita menikah. Maaf ya. Tapi kalo kamu mau buru-buru kamu bisa menikah dengan yang lain" Ujarku bersedih.

" Enggak mau. Aku hanya ingin kan kamu bukan yang lain. Karena yang aku sayang dan cinta hanya kamu bukan orang lain" ujar Khaleed.

" Aku pun tak akan memaksa kamu untuk sayang dan cinta sama aku. Aku hanya berharap kamu mau menunggu aku jika kamu mau bersabar sampai ayahku sembuh dari sakitnya" ujar ku bersedih.

" Iya tenang sayang. Aku akan sabar menunggu kamu siap untuk menikah denganku. Dan aku takkan pernah berpaling maupun berubah" ujar Khaleed.

" Iya aku percaya kamu kok sayang" Ujarku.

Setelah selesai makan malam. Lanjut Khaleed mengajak aku ke coffee shop bukan mengantarkan aku pulang. Aku pun terkejut karena tak biasanya Khaleed seperti ini. Apalagi yang ku lihat kini wajahnya penuh dengan beban masalah. Namun Khaleed tak pernah bercerita kepadaku.

" Kamu gabut atau apa nih?! Abis makan malah ngajak ngopi bukan nganterin aku pulang!!" Ujarku curiga.

" Iya aku lagi bete. Makanya aku pengen ketemu kamu dan ngobrol agar aku happy terus" ujar Khaleed.

" Oke. Kalo maunya kamu begitu. Aku akan temani kamu. Kalo bisa kita gak usah pulang" Ujarku bercanda.

" Wah ide bagus banget tuh. kita gak usah pulang. Kalo ngantuk ke hotel aja gak" ujar Khaleed sambil tertawa.

" Hahaha.. iya tapi kamu yang bayar ya. Duit aku menangis di dompet" Ujarku bercanda.

" Kok bisa duit kamu menangis?!" tanya Khaleed.

" Udah tanggal tua sayang. Jadi aku harus berhemat. Agar bisa bayar pembantu dan belanja bulanan" ujar ku menjelaskan.

" Hahaha.. kan ada tabungan aku. Jadi kamu gak usah khawatir" ujar Khaleed.

Dan ternyata Khaleed menutupi semua aibku. Dan tak menanyakan detail kalo aku suka berselingkuh di belakang nya. Khaleed berpura pura kuat dan sabar terhadap diriku.