( THE ROSE REVENGE/PEMBALASAN SANG MAWAR)
Dan kemudian kami saling bertatapan dan berciuman di atas ranjang kasurku namun tak berhubungan intim karena aku sedang haid. Franco sangat perhatian akhir-akhir ini terhadap aku. Namun aku takut bila harus bertemu dengan teman tongkrongan nya bisa-bisa penyamaran aku terbongkar.
" Maaf mas. Seperti aku mau resign dari kantor!! Aku lelah bekerja terlalu capek disana. Aku ingin berbisnis dan menjadi pengusaha" Ujarku sambil memberitahu.
" Kamu yakin mau berbisnis?! Udah siap gagal?! Buka usaha dan bisnis tak semudah yang di lihat loh!!" ujar Franco menasehati aku.
" Insyaallah aku bisa. Aku mau punya banyak waktu di rumah. Kalo kerja di kantor kan bisa pulang malam terus" Ujarku menjelaskan.
" Iya juga sih. Terus kalo aku kangen sama kamu gimana?!" tanya Franco.
" Ya tinggal maen ke rumah aku aja. Simple dan gampang kan!!" Ujarku.
" Terus udah mikirin mau jualan apa?!" ujar Franco bertanya.
" Mau usaha gamis,baju Koko dan baju anak-anak" Ujarku.
" Tapi kalo usaha baju ramenya kalo hari raya aja. Kalo tiap hari pasti sepi pembeli. " ujar Franco memberitahu.
" Iya enggak apa-apa mas. Yang terpenting aku punya aktivitas" Ujarku.
" Udah sewa tempat dan modalnya gimana?!" tanya Franco.
" Sewa tempat udah. Modalnya pengen minta kamu" Ujarku bercanda.
" Hahaha.. udah ketebak kamu mah. Pasti minta uang aku. Kamu butuh berapa nanti aku tinggal transfer lewat mobile banking. 50 juta?! atau 100 juta?!! tanya Franco.
" Berapa aja aku mah dengan senang hati menerima uang dari kamu" Ujarku sambil tersenyum.
" Ya udah aku transfer 100 juta ya,sayang" ujar Franco sambil mencium keningku.
" Makasih sayang" Ujarku sambil memeluk erat tubuh Franco.
Franco Kemudian meninggalkan rumah aku dan pulang ke rumahnya dengan mobilnya. Dan esok harinya aku langsung mengajukan surat resign ke atasan aku di kantor. Namun sempat terjadi perdebatan antara aku dan atasan. Akhirnya atasan aku menyetujui aku untuk resign. Akupun ke rumah sakit untuk melihat kondisi Karina yang sangat memprihatinkan. Sesampainya di rumah sakit aku melihat Khaleed sedang mengobrol dengan orangtuanya Karina.
" Ngapain kamu kesini penjahat!! Kurang puas udah bikin Karina terbaring di rumah sakit!!" ujar ibunya Karina.
" Aku kesini untuk lihat kondisinya Karina. Bukan untuk mengobrol dengan anda" Ujarku ketus.
" Tolong pergi dari sini!! Aku muak bertemu dengan kamu!!" ujar ayahnya Karina.
" Udah kita pergi aja dari sini. Sekarang bukan waktu yang terbaik untuk kamu jenguk Karina" ujar Khaleed sambil menarik tanganku dan membawaku menuju mobilnya.
Khaleed mengantarkan aku pulang. Dan kami mulai membicarakan tentang kejadian yang telah di alami oleh Karina hingga di rawat di rumah sakit.
" Coba ceritakan sama aku tentang kronologi kalian bisa bertengkar hingga Karina masuk rumah sakit?!!" tanya Khaleed sambil menatapku dengan pandangan tajam.
" Iya. Aku ceritakan awal kronologi. Jadi waktu itu pas sarapan aku meminta kunci mobil aku sama Karina. Dan aku mengusir dia dari rumah ini. Tapi Karina tak terima kemudian menghina aku lonte. Dan bilang kalo kamu bosan dengan aku makanya waktu di Bandung kalian melakukan hubungan intim di dalam mobil" Ujarku bercerita.
" Owh Begitu. Kok Karina jahat banget sih sama kamu sayang?!" ujar Khaleed terkejut mendengar penjelasan dari aku.
" Aku juga kurang paham. Aku sudah ceritakan semua hal ini sama orangtua nya namun mereka tak percaya dengan ucapan aku. Malah bilangnya aku berbohong. Sampai aku kasih video rekaman saat aku bertengkar dengan Karina yang di rekam oleh pembantu ku" Ujarku sambil memberikan rekaman video tersebut pada Khaleed.
Khaleed pun terkejut dengan watak aslinya Karina. Ternyata selama ini Karina memakai topeng pada kami semua. Bersikap baik di depan padahal di belakang Karina suka menguntit aktivitas aku dan Khaleed.
" Astaghfirullah sayang!! Aku enggak sangka Karina bersikap seperti ini sama kamu. Terus kamu laporkan ini ke polisi?!" tanya Khaleed.
" Enggak aku laporkan karena aku masih anggap Karina Sodara. Tapi bukti video ini takkan aku hapus sebagai kekuatan aku untuk melawan Karina kalau sampai dia berulah lagi padaku" Ujarku memberitahu.
" Kamu hebat dan sabar banget menghadapi Karina yang psikopat. Kalo aku jadi kamu mungkin aku sudah laporkan Karina ke polisi biar jera. Tapi melihat kondisi nya yang kini hanya bisa terbaring di ranjang rumah sakit Membuat kita kasihan dan tak berani untuk melaporkan kan ke pihak polisi." ujar Khaleed.
" Iya betul sayang. Aku masih punya rasa manusiawi dan masih punya hati makanya aku tak bawa masalah ini ke jalur hukum. Aku tak mau terjadi keributan besar antara aku dan keluarga Karina. Karena aku masih memandang jasa besar mereka terhadap aku" Ujarku memberitahu.
Kami melanjutkan obrolan hingga makan malam bersama. Khaleed menemani aku dan menenangkan hatiku di saat aku sedang down dan butuh support. Dan aku bercerita kalo aku telah resign dari kantor dan menjajal menjadi pengusaha dengan membuka usaha kecil-kecilan. Setelah makan malam lalu kami mengobrol santai di ruang tamu.
" Sebenarnya aku juga mau ngomong sama kamu. Ada berita buruk dan baik yang akan aku sampaikan sama kamu?!'' Ujarku sambil tidur di pangkuan Khaleed di ruang tamu.
" Berita apa itu?! Coba ceritakan padaku!!" ujar Khaleed penasaran.
" berita buruknya aku sudah tak bekerja lagi mulai besok. Karena hari ini adalah hari terakhir aku bekerja. Aku telah mengajukan surat resign ke kantor dan telah di setujui oleh atasanku. Meski berat awalnya tapi aku mau menjadi pengusaha untuk menghasilkan banyak uang buat pembiayaan pengobatan Karina di rumah sakit. Karena aku telah membuat dia tak bisa melakukan aktivitas" Ujarku menjelaskan.
" Ya Allah sayang. Aku jadi sedih mendengar nya. Aku akan coba meringankan masalah kamu. aku akan bantu kamu semampu nya aku. Terus berita baiknya apa?!" ujar Khaleed sambil mengusap rambutku.
" Berita baiknya aku mulai besok akan usaha jualan baju gamis, baju Koko dan baju anak-anak. Untuk menambah penghasilan aku selama tidak bekerja lagi" Ujarku memberitahu.
" Nah bagus itu kamu jualan biar ada aktivitas ya. Ada bagusnya juga sih kalo kamu jualan. Aku bisa kesini kapanpun aku mau. Dan gak perlu nunggu kamu libur kerja lagi" ujar Khaleed sambil tersenyum.
" Hahahha.... kok kamu terlihat senang banget aku resign!! Memang nya aku sesibuk itu kah sampai kamu susah menghubungi aku" Ujarku sambil tertawa.
" Iya aku hubungi kamu seperti hubungi artis. Telpon nya kapan. Di balasnya kapan. Berasa seperti pacaran sama selebriti. Soalnya kamu terlalu sibuk kerja sampai tak pernah ada waktu buat aku" ujar Khaleed curhat.
" Iya demi kamu aku rela jadi pengusaha. Biar kita ada waktu ketemu terus ya" Ujarku sambil mencium pipi Khaleed.