Chereads / The Rose Revenge / Chapter 12 - BAB 12. TAK ADIL BUAT DIRIKU

Chapter 12 - BAB 12. TAK ADIL BUAT DIRIKU

THE ROSE REVENGE ( pembalasan sang mawar)

Seminggu kemudian. Proses persidangan kedua di pengadilan di mulai. Namun kini rasanya sudah tak bersemangat bagiku. Saat persidangan pertama Bane memberikan pernyataan bohong di pengadilan dengan di tonton banyak orang-orang.

" Apa hubungannya sodara Khaleed dengan korban?!" tanya jaksa.

" Hubungan saya dengan korban adalah pacarnya" jawab Khaleed.

" Berapa lama anda menjalin hubungan dengan korban?!.

" Hampir 3 tahun,pak".

" Apa anda berteman dekat dengan ketiga tersangka?!"

" Tidak,pak. Saya malah jadi korban pembullyan bersama korban saat di SMA. Dan ketiga tersangka juga pelaku pembullyan terhadap saya dan korban."

Setelah itu hakim memanggil dua tersangka lainnya untuk memberikan pernyataan nya.

" Apa benar anda yang merencanakan pesta reuni alumni SMA?! tanya jaksa.

" Iya benar pak" jawab Franco.

" Apa benar tempat mengadakan pesta reuni alumni sekolah itu villa keluarga kamu?!.

" Iya pak. Kamu kenal korban dan sodara Khaleed?!.

" Iya saya kenal. Karena kami kenal karena pernah satu sekolah"

" Apa benar kamu balas dendam ke korban dan sodara Khaleed karena dulu waktu sekolah mereka melawan saat kalian membully nya?

" Oh tidak benar pak. Itu semua bohong."

" Apa kalian merencanakan tindakan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap korban?!

" Tidak pak. Kami tidak melakukan hal seperti itu.

" Kalo kalian tidak melakukan nya. Kenapa hasil visum dokter pada alat kemaluan nya terdapat sperma dari DNA kamu, sodara Bane dan Sodara Badang?!

Franco diam dan tak menjawabnya.

Saat di tanya soal hasil visum dokter. Franco diam dan tak menjawabnya. Membuat jaksa,hakim, pengacara dan semua penonton yang menyaksikan ikut heran dan penasaran. Kemudian hakim memanggil tersangka terakhir yaitu Badang.

" Apa benar anda yang menaruh obat tidur ke minuman korban dan juga sodara Khaleed?! tanya pengacara ku.

" Itu tidak benar. Pernyataan itu salah" ujar Badang emosi.

" Kenapa kalian mengganti baju korban dengan baju lingerie?!"

" Bukan kami yang mengganti tapi khaleed."

" Apa mungkin ketika tangan dan kaki terikat tali di kursi bisa menggantikan baju korban?!

" kami melihat mereka berbuat mesum. Makanya kami ikat mereka berdua dengan tali. Masalah kapan korban di ganti bajunya saya tidak tau. Tanya saja kembali kepada sodara Khaleed.

" Kalo memang korban dan sodara Khaleed membuat video syur. Harusnya mereka punya bukti rekaman nya dong?! Tapi saat kami tanya kepada mereka. Tak ada bukti dari hape mereka. Dan katanya mereka. Kalian sudah membawa kamera video?

" Harus berapa kali saya katakan. Bahwa kami tak melakukan tindak kejahatan. Apalagi pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap korban. Kami berani sumpah pocong agar kalian percaya" ujar Badang emosi.

" Bila memang sodara Khaleed yang melakukan aksi mesum. Kenapa hasil visum pada kemaluan korban tidak ada DNA sperma dari sodara Khaleed?!

Dan sekali lagi Badang pun juga terdiam. Tak keluar sepatah katapun saat di singgung mengenai hasil visum. Mereka mungkin sadar hasil visum tidak bakal bisa di bohongi karena itu pemeriksa yang otentik dari dokter dan laboratorium rumah sakit.

" Pada hari ini saya akan memutuskan proses persidangan hari bahwa korban telah mengalami pelecehan seksual yang telah di lakukan oleh ketiga tersangka. Karena sesuai hasil visum yang di lakukan oleh dokter setempat. Berdasarkan pasal 285 KUHP yang berbunyi: " Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia, di hukum karena memperkosa dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun. Dalam hal ini tindakan tersangka di kategori kejahatan kriminal yang menyebabkan korban lumpuh.Jadi hukuman nya saya tetapkan buat tersangka akan di penjara selama kurang lebih 5 tahun dan denda juga biaya pengobatan korban akan di tanggung oleh keluarga tersangka." ujar hakim sambil ketuk palu.

Proses persidangan di akhiri dengan derai tangis dan rasa kecewa. Karena hukuman yang mereka terima tak sepadan dengan luka batin yang aku rasakan. Terlebih lagi kaki ku yang lumpuh harus setiap hari pengobatan agar bisa sembuh makan waktu bisa sampai bertahun-tahun. Apalagi omongan jahat dari tetangga di sekitar rumah Pakde dan Budeku.

" Ini tak adil buat ku. Aku mau ngajuin banding" ujarku sambil menangis.

" Kita susah ngajuin banding karena tidak punya bukti video rekaman tersebut" ucap pengacara ku.

" Kenapa bukti video rekaman begitu berarti?Lalu bagaimana dengan aku?! Dengan luka batin yang aku simpan seumur hidup ku?! Dengan aku yang tiap hari pake kursi roda?! " ujarku emosi.

" Maaf mba. Saya hanya bisa bantu semampunya saya. " ujar pengacara ku pergi meninggalkan ruang pengadilan.

Aku, Khaleed,Karina ,bude dan Pakdeku pulang ke rumah dengan hati sedikit lega. Karena semua tersangka di hukum penjara selama 5 tahun. Mestinya mereka di hukum mati atau hukum seumur hidup. Biar aku puas melihat mereka menderita. Sesampainya di rumah bude. Aku minta tolong ke Khaleed untuk mengantarkan aku ke kamarku.

" Kamu baik-baik saja sayang?! tanya Khaleed cemas.

" Aku tidak baik-baik saja. Kamu kan tadi lihat di persidangan. Semua keadilan hukum yang aku terima tak sesuai dengan apa yang telah menimpa Diriku" ujarku kesal.

" Sabar ya sayang. Doakan saja mereka bertaubat dan tak akan mengulangi nya lagi"

" Enggak. Aku bakalan balas dendam atas apa yang mereka lakukan kepadaku. Aku harus sembuh. Aku harus bisa berjalan lagi. Aku gak mau menjalani hidupku dengan sia-sia. Aku gak mau pasrah dengan keadaan".

" Iya aku tau kamu kesal,marah juga kecewa dengan hasil persidangan tadi. Memang kita gak bisa berbuat apa-apa dalam persidangan karena tidak punya bukti rekaman video terbaru. Aku kan tetap cari informasi soal rekaman video tersebut agar kita bisa ajuin banding ke pengadilan"

" Aku harus bisa berjalan. Aku mau terapi agar aku gak merepotkan semua orang disini. Aku malu jadi beban keluarga disini" ucapku menangis.

" Iya. Nanti aku cari tempat buat terapi kaki kamu biar sembuh dan bisa berjalan lagi."

" Iya makasih sayang. Maafkan aku jadi beban kamu selama ini juga merepotkan kamu juga".

" Enggak perlu sungkan apalagi minta maaf. Aku yang selalu bersalah karena gak bisa jagain kamu sepenuh nya".

" Ini juga bukan salah kamu. Kita memang sedang apes jadi ngalamin hal yang di luar pikiran kita. Semua yang terjadi sama kita mungkin juga udah takdir yang di gariskan Allah. Aku harus tetap kuat dan sabar dengan segala ujian Allah" ujarku dengan mata berkaca-kaca.

" Iya aku akan selalu support kamu. Biar hati dan pikiran kamu jadi positif lagi. Aku percaya kamu wanita yang kuat dalam menghadapi ujian Allah. Jangan pernah takut. Apalagi merasa minder dengan keadaan yang telah terjadi sama kamu ya" ucap khaleed sambil memelukku.