Chereads / The Rose Revenge / Chapter 14 - BAB 14. TARGET PERTAMA

Chapter 14 - BAB 14. TARGET PERTAMA

THE ROSE REVENGE ( Pembalasan Sang Mawar)

Setelah aku tahu informasi bahwa Bane, Badang dan Franco telah bebas dari penjara. Aku langsung mencari tahu informasi kegiatan sehari-hari mereka sampai ke hubungan percintaan mereka. Agar aku lebih tau detail tentang target balas dendamku. Dan ku putuskan target pertama aku adalah Franco. Pengusaha muda di bidang properti perumahan daerah Jakarta yang kini sedang terkenal di media online.

" Eh angel,liat deh nih. Ada lowongan pekerjaan di web lowongan pekerjaan pada perusahaan nya Franco" ujar Karina memberi tahu lewat laptop nya.

" Coba sini gue liat" ujarku penasaran.

" Keterangan di sini bilang butuh karyawan marketing buat pemasaran perumahan barunya. Wah kesempatan bagus nih" ujar Karina.

" Oke. Gue bakalan kirim CV lewat email dari sekarang biar hari Senin gue langsung interview di kantor pusat" ujarku semangat.

" Kapan mulai interview nya?!" tanyaku lagi.

" Mulai hari Senin besok jam 8 pagi sudah mulai interview di kantor pusatnya daerah Jakarta pusat.

Setelah melihat lowongan kerja di perusahaan Franco. Aku bersemangat mengirim CV lewat email. Dan setelah menunggu hampir tiga hari lamanya. Akhirnya aku mendapatkan balasan dari perusahaan Franco untuk hadir dalam mengikuti interview seleksi calon karyawan.

" Alhamdulillah akhirnya berhasil lolos juga CV gue lewat email. Senin besok siap otw kantor pusat" ujarku sambil jingkrak kegirangan.

" Alhamdulillah. Akhirnya penantian selama tiga hari mendapatkan balasan juga" ucap Karina yang juga ikut senang mendengarnya.

" Iya. Akhirnya pembalasan di mulai. Waktunya gue beraksi"

" Iya yang penting elu jangan gugup. Jangan bersikap kenal ma Franco. Sebisa mungkin elu berubah jadi orang baru yang tak bisa di kenali"

" Oke siap!!" ujarku tersenyum.

Senin pagi hari nya aku sudah sampai di kantor pusat perusahaan Franco. Aku memakai kemeja putih dan rok hitam sedengkul juga tak lupas merias diri serta memakai kontak lensa pada mataku. Agar farnco tak bisa mengenali aku lagi. Dan hampir dua jam menunggu akhirnya aku di panggil ke ruangan HRD.

" Silahkan perkenalkan diri anda?! tanya salah satu HRD office disana.

" Hallo, selamat pagi. Nama saya Rose Khumaira. Saya lulusan S1 psikologi. Pengalaman kerja saya pernah bekerja di bidang properti selama 1 tahun di daerah Bogor. " ujarku tegas.

" Tujuan kamu bekerja disini apa?!" tanya salah satu HRD wanita disana.

" Saya ingin membantu masyarakat yang belum punya rumah untuk bisa memiliki hunian yang layak tinggal dan tidak mengontrak lagi. Meski tiap bulan di cicil tapi mereka bisa memiliki rumah impian mereka" ujarku.

" Target konsumen pemasaran anda seperti apa?!"

" Target saya orang yang kerja di kantoran. Terutama pekerja kantoran yang rumahnya jauh dari kantor. Yang tiap hari harus bolak balik pulang pergi menggunakan Kereta MRT maupun KRL. Jadi Mereka bisa miliki rumah impian dengan hasil gaji mereka tanpa khawatir lagi dengan jarak rumah dan kantor".

" Owh seperti. Baik terimakasih atas waktu luang untuk hadir dalam interview hari ini. Pengumuman yang lolos jadi peserta training karyawan kantor pusat akan di hubungi melalui email".

" Iya terimakasih. Selamat siang" ujarku sambil bergegas keluar ruangan.

Setelah selesai interview aku langsung pulang ke rumah dengan naik kereta. Agar lebih hemat ongkos sampai ke rumah Budeku. Sesampainya di rumah budeku. Ku lihat Khaleed datang maen ke rumah Budeku sambil berbincang-bincang di ruang tamu.

" Seperti nya ada yang lelah ya!! Bude ambilkan minum ya!!!" ujar Budeku ke dapur.

" Hehehe.. jadi malu. Aku gak lelah. Cuma tadi desak-desakan di kereta jadi badmood" ujarku sambil duduk di sofa.

" Gimana nih interview nya tadi pagi?! Aku kepo banget nih kembaran?! " ujar Karina sambil memijatku.

" Hmmmm.. biasa aja sih. Tapi menegang kan. hahaha" ucapku tertawa.

" Terus ketemu Franco gak disana?! " tanya Khaleed.

" Enggak . Aku gak ketemu Franco di kantor pusat. Mungkin dia ada rapat. Jadi tadi interview sama orang HRD office perusahaan kantor pusat nya".

" Terus kamu lolos interview?!" tanya budeku sambil memberikan segelas teh manis hangat padaku.

" Belum. Masih harus menunggu tiga hari via email. Makanya aku masih harap-harap cemas" ujarku sambil meneguk segelas teh manis hangat.

" Ya udah. Yang penting berdoa terus semoga lolos ke tahap selanjutnya. Jangan pesimis. Tapi harus selalu optimis" ujar Karina memberi semangat.

Lanjut obrolan kami di ruang makan. Budeku masak daging rendang,opor ayam kampung,sambel ijo,rebusan daun singkong dan sayur nangka santan. Kami bersantap dengan lahap makanan yang telah di masak oleh budeku. Lalu Khaleed mengajak ngobrol di halaman depan rumah Budeku.

" Makasih udah berjuang dan bangkit demi kesembuhan kamu" ucap khaleed tersenyum.

" Aku yang harusnya makasih banget udah ngasih perhatian lebih dan support aku saat aku lagi terpuruk dan hilang akal dahulu" ujarku sambil membalas senyum.

" Jangan pesimis lagi yah sayang. Aku suka kamu yang seperti ini optimis dan penuh percaya diri" ujar Khaleed memuji.

" Ah bisa aja nih kamu sayang" ujarku mengelitik tubuh Khaleed.

Kami mengobrol sambil bercanda dan kemudian Khaleed mendekat nya wajahnya padaku. Menggenggam kedua pipiku lalu menyentuh hidungnya dengan hidungku. Selanjutnya meraih bibirku dan kami mulai berciuman seperti kekasih yang sudah di mabuk Cinta. Aku tak menapik ajakan nya berciuman meski hampir lima tahun lebih aku harus mengatasi traumaku.

" Aku sayang kamu, Angela" ujar Khaleed setelah menciumku.

" Aku juga sayang kamu" jawabku malu-malu.

" Aku janji gak akan ninggalin kamu dalam keadaan apapun. Aku akan terus melindungi kamu. Ini janji aku sama kamu".

" Iya sayang aku percaya sama kamu. Kamu udah buktiin Selama hampir Lima tahun setia mendampingi aku yang dalam keadaan di kursi roda hingga bisa berjalan lagi" ujarku memeluk Khaleed.

" Iya makanya kamu jangan ngomong nyuruh aku cari wanita lain ya. Aku gak suka kamu ngomong hal itu lagi. Karena yang aku sayang kamu. Yang aku cinta kamu. Yang aku inginkan cuman kamu jadi milik aku selamanya" ujar Khaleed sambil mengusap air mataku.

" Iya maaaf banget ya mas. Kalo dahulu aku gak bisa ngontrol emosi aku. Aku sadar sudah terlalu banyak banget perjuangan dan perhatian kamu yang gak bisa aku balas sama kamu." ujar ku sedih.

" Cara kamu balas aku cuman kamu hidup selalu bahagia dan optimis. Ikuti kata hati dan utama balas dendam dengan orang yang udah bikin kamu terpuruk. Aku akan selalu support kamu".

" Iya aku jadi makin sayang kamu. Makin cinta kamu" ujarku sambil kecup bibirnya Khaleed.

" Nah gitu dong selalu tersenyum buat aku dan keluarga kamu. Aku seneng kamu udah bisa jalan lagi ,sayang".