Chereads / The Rose Revenge / Chapter 20 - BAB 20. MENCARI MANGSA KETIGA

Chapter 20 - BAB 20. MENCARI MANGSA KETIGA

THE ROSE REVENGE ( Pembalasan Sang Mawar)

Setelah aku berusaha mendekati Franco dan Badang. Kini aku mulai mendekati Bane yang dahulu mengajak aku ke acara reuni sekolah. Awalnya ku kira Bane bukan orang jahat ternyata dia lebih dari Dajjal. Dan aku mencoba berpura pura menawarkan perumahan padanya ke rumahnya.

" Selamat siang pak!! Boleh minta waktunya" ujarku ramah.

" Selamat siang juga!! Mba darimana?!" tanya Bane.

" Saya dari agen perumahan. Mau menawarkan kepada anda investasi rumah berjangka panjang namun bisa menjadi hak milik sesuai ketentuan yang berlaku". ujarku tebar pesona.

" Oh iya saya tahu kok perumahan tersebut. Kan saya desain grafis buat perumahan nya".

" Owh begitu ya pak. Saya pamit pulang. Kalo anda butuh saya. Saya siap membantu bapak"

Selama hampir dua jam mengobrol alot tanpa adanya keputusan. Akhirnya aku menitipkan kartu nama di rumahnya Bane. Dan sambil menunggu jawaban dari Bane dan istrinya. Dan akhirnya mereka pun menghubungi aku seminggu kemudian.

" Maaf ya mbak kaos ganngu waktu mba bolak balik kesini!!"

" Oh enggak apa-apa kok. Sudah tugas saya seperti ini" ujarku merendah.

" Boleh saya liat rincian perumahan nya?!" tanya Bane.

Dan setelah sibuk bercengkrama dan memberi pengarahan dan penjelasan apapun. aku pun masih belum dengan perlakuan mereka terhadap aku sampai pake kursi roda.

" Saya pamit pulang. Terimakasih atas waktu dan tempat nya. Semoga berjodoh ya ambil perumahan di perusahaan kami " ujarku berpamitan.

" Iya sama-sama mbak" ujar Bane mengantarkan aku ke gerbang rumahnya.

Saat hendak menuggu ojek online. Tiba-tiba Bane datang dengan membawa mobilnya berhenti di hadapanku.

" Ayo sini saya antarkan pulang!!" ujar Bane sambil membuka kaca mobilnya.

" Enggak usah repot-repot pak. Saya sedang nunggu ojek online" ujarku menolak

" Kalo kamu butuh temen dan bantuan aku calling aja ya" ujar Bane sambil memberikan kartu namanya.

" Siap pak!!" ujarku mengangguk ngerti.

Dan sesampainya di kantor langsung absen dan pulang ke rumah. Aku pun sampai kelelahan tidur di kereta.

" Mbak,bangun!! Sudah sampai di pemberhentian terakhir!! ujar mas ganteng yang bekerja di kereta.

" Iya terimakasih banyak mas".

Lanjut bergegas di rumah tanpa ada yang banyak yang bergosip tentang diriku. Aku pun langsung kamar tanpa dinner karena efek kelelahan seharian bekerja keras. Weekend nya akupun membantu budeku untuk bercocok tanam di halaman depan rumah ku. Dan Khaleed datang memberikan kejutan padaku..

" Kok kamu ke Jakarta Mulu sih?! Jangan bilang kamu sudah pindah kerja" ujarku bertanya.

" Iya Alhamdulillah surprise aku berhasil. Tolonglah bawakan kue dan buah-buahan ini masuk ke dalam" ujar Khaleed.

" Ih enggak usah repot-repot segala pakai bawa makanan ya".

" Enggak repot ???!!! Sekarang aku malah seneng bisa kumpul keluarga kamu disini.

Setelah selesai membantu budeku bercocok tanam. Dan kini waktunya aku mandi,ganti baju dan cobaan.

" Hai ,cantik!! " sapa Harith.

" Hai juga mas?!?? udah lama ya enggak mampir" ujarku meledek.

" Hehehe.. iya maaf sibuk kerja . Jadi enggak sempet mampir kesini" ujar Khaleed.

" Iya enggak apa-apa. Aku tahu jalan dan sempit. biar makin.

Dan akhirnya kami semua beristirahat sambil memakan hidangan yang telah di berikan oleh Khaleed.

" Makasih ya udah traktir dan bikin keluarga aku bahagia" ujarku.

" Iya sama-sama. Aku juga makasih sebagai moment berharga bersama dengan adikmu".

Setelah makan bersama. Akhirnya aku di ajak Khaleed berkeliling jajanan pinggir jalan. Aku membeli batagor, cakwe dan kebab di pinggir jalan.

" Kamu bahagia hari ini?!" tanya Khaleed.

" Alhamdulillah bahagia. Apalagi sekarang weekend aku diisi kegiatan positif".

" Ya syukur lah masih berpikiran positif".

" Aku kangen kamu. Tapi aku belum punya tabungan cukup buat kita nikah. Sabar ya"

" Iya enggak apa-apa mas. Jagan terlalu lebay ah.'

" hehehe.. aku berkata jujur." ujar Gatot.

Dan akhirnya aku berjalan kaki sampai ke rumah sambil mengobrol dan bercanda berdua bersama.

" Kalo tabungan aku sudah banyak. Mau kita bawa hubungan percintaan ke jenjang pernikahan mah aku siap banget" ujar Khaleed.

" Aku juga siap kalo gak ngeberatin kamu".

Dan hujan deras turun bersama angin saat kami sedang berjalan kaki bersamaan. Kami pun langsung meneduh di dekat pohon yang daunnya rindang.

" Kita berteduh disini dahulu ya" ujar Khaleed sambil memelukku.

" Iya mas" ujarku.

Namun hujan tak kunjung berhenti sedangkan baju kamipun basah kuyup terguyur hujan.

" Aku kedinginan mas" ucapku.

" Ya udah sini dekat sama aku biar hangat" ujar Khaleed.

Dan Khaleed menarik tanganku. Dan wajah kami saling menatap penuh Cinta. Kemudian bibir saling bertemu dan akhirnya ciuman pun terjadi di antara kami di bawah pohon yang rindang.

" Cukup mas!! Jangan di teruskan lagi!! Nanti kita di bawa oleh satpol PP" ujarku bercanda.

" Kan katanya kamu kedinginan. Makanya aku cium kamu agar hangat".

" Itu modus kamu ya pengen cium aku".

" Kok modus sih?! kan tadi kamu sendiri yang bilang kalo kamu kedinginan" ujar Khaleed ngambek.

" Hehehe.. aku bercanda mas. Jangan di ambil hati ya".

Dan hujan juga belum berhenti. Akhirnya kami berlari menuju rumah budeku. Sesampainya disana kami di suruh ganti baju dan menghangatkan diri dengan minum teh hangat. Saat Khaleed sedang mandi di kamarku. Aku membawa kan segelas teh hangat padanya. Setelah selesai aku bergantian mandi ke kamar mandiku.

" Mas tolong ambilkan handuk!! Aku lupa bawa ke kamar mandi" ujarku.

" Handuk dimana?! " tanya mas Khaleed.

" Di lemari paling bawah di sebelah kanan. " ujarku.

" ini handuknya" ujar Khaleed sambil memberikan handuknya padaku namun dia memaksa masuk ke kamar mandi dan kemudian menciumku kembali.

Setelah mencium ku di kamar mandi. Khaleed menggendongku dari depan dan membawa aku ke kasur tanpa berbusana. Khaleed mengunci kamarku agar tak ada yang masuk dan melihat kami sedang bermesraan di kamar. Dan selanjutnya kami melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Dan setelah puas menikmati tubuh ku. Khaleed langsung beranjak ke ruang tamu mengobrol dengan keluarga ku. Dan akupun langsung segera berpakaian agar tak ada yg tahu.

" Sudah larut malam. Seperti nya mas Khaleed nginep aja disini" ujar Budeku.

" Tapi enggak apa-apa nih kalo saya nginep?! tanya Khaleed.

" Iya enggak apa-apa. Kan ada kamar di atas dekat angela." ujar Budeku.

" Oh ya udah kalo memaksa" ucap khaleed kegirangan.

" Iya daripada nanti sakit kehujanan" ujar Pakdeku.

Dan saat semua orang telah ke kamarnya masing-masing. Khaleed pun masuk ke kamarku lagi. Langsung mengunci pintu di saat aku sudah tertidur pulas.

" Sayang,bangun!! " ujar Khaleed berbisik ketelingaku.

" Hah?! Kamu mas?! Bukannya salah kamar ya?!" ujarku masih setengah sadar.

" Aku sayang kamu!! Aku cinta kamu" ujar Khaleed sambil membuka semua bajuku hingga tak berbusana lagi.

" Mas ngapain lagi?! tanyaku.

" Aku mau lagi. Bolehkah?!" ujar Khaleed berbisik.

" Tapi setelah ini mas ke kamarnya mas ya. Aku gak enak nih kalo sampai ketahuan sama pakde dan Budeku" ujarku ketakutan.

" Iya,aku janji" ujar Khaleed yang sudah pula membuka baju dan celananya.

Dan akhirnya aku turuti permintaan Khaleed. Agar dia tak mengganggu aku tidur. Dan melakukan hubungan intim sampai jam 4 pagi.