THE ROSE REVENGE ( Pembalasan Sang Mawar)
Setelah aku pikir-pikir lagi ternyata Khaleed sama aja dengan Franco,Bane dan Badang. Yang hanya mencintai aku pada mulut nya bukan hatinya. Terbukti dengan mereka menginginkan tubuhku ketimbang rasa cintaku. Apalagi Khaleed sekarang mulai berani muntah jatah hubungan intim terhadap aku dengan alasan akan menikahi aku. Dan bodohnya aku termakan rayuannya.
" Makasih ya udah ngasi makan malam romantis di kamar kamu semalam" ujar Khaleed Sebelum pamitan pulang ke Bandung.
" Iya mas" ujarku cemberut.
" Ini buku tabungan, kartu ATM sama PIN ATM aku. Biar kamu aja yang pegang" ujar Khaleed sambil memberikan semua padaku.
" Iya mas makasih" ujarku sambil tersenyum .
" Gunakan sesuai kebutuhan ya. Jangan boros" ujar Khaleed sambil memelukku.
Dan akhirnya Khaleed pamit pulang ke Bandung. Dan Badang menghubungi aku untuk mengajak ngedate. Dan aku setuju dengan tawaran nya ketemuan di apartemen nya. Aku berdandan rapi dan elegan. Yang membuat beberapa pria pun minder saat di dekat aku. Bel apartemen nya berbunyi. Dan Badang membuka pintu apartemen.
" Hai manis!! Kamu udah sampai juga. Enggak nyasar kan?!" tanya Badang.
"Hai juga mas!!," ujarku centil.
" Silahkan masuk!!" ujar Badang sambil membukakan pintu.
" Iya terimakasih" ujarku tersenyum.
Lalu di dalam apartemen aku dan Badang Nonton film action bersama di rumahnya dengan di temani pizza, fried chicken, spaghetti,pop corn,roti dan Snack cemilan juga soft drink.
" Maaf ya aku malah ngajak kamu nonton film di apartemen bukan di bioskop!!" ujar Badang malu.
" Oh enggak apa-apa. Disini juga seperti di bioskop. Ada pop corn dan soft drink. Malah enak disini bisa sambil tiduran" ujarku sambil tersenyum.
" Ah kamu bisa aja. Aku dari dulu kurang suka pergi ke mall atau bioskop. Aku lebih suka di apartemen nonton film atau game karena aku kurang suka keramaian" ujar Badang tertawa.
" Lah sama dong. Aku juga kurang suka keramaian. Aku lebih suka seperti ini. Sunyi dan sepi juga damai rasanya" ujarku membela.
" Aku suka kamu Lolita. Sejak pertama bertemu. Makanya aku waktu itu gugup saat aku mau minta nomer hape kamu. Kamu enggak perlu jawab sekarang. Aku kasih kamu waktu buat berpikir" ujar Badang sambil menatap ku dengan wajah serius.
" Iya maaf ya. Untuk sekarang kita jalani aja dulu. Sampai sama-sama saling kenal" ujarku sambil memakan pop corn.
" Iya benar. Tak kenal maka tak sayang. Aku harus lebih kenal kamu dahulu biar kamu jadi sayang sama aku" ujar Badang sambil menatap penuh cinta.
Aku pikir Badang sama seperti Franco. Yang hanya menginginkan cinta dari ku dengan hubungan intim yang seperti kebanyakan sepasang kekasih di Jakarta pada umumnya. Namun ternyata aku salah menilai tentang kepribadian Badang selama. Namun hal yang masih tanda tanya dalam benakku. Kenapa dahulu Badang juga terlibat dalam aksi keji pada saat pesta reuni yang telah aku alami. Entah lah aku harus cari tahu kebenaran.
" Kamu suka film genre apa?!" tanya Badang.
" Aku suka komedi romantis, action, thriller dan horor" ujarku.
" Wah aku juga suka. Ternyata kita punya kesamaan soal film ya!!" ujar Badang bahagia.
" Kamu tinggal disini sendirian?!" tanyaku penasaran.
" Iya aku disini merantau sendirian. Ayah dan ibuku tinggal di Malang. Semenjak aku keluar dari penjara. Aku memutuskan untuk Mandiri dari orangtuaku" ujar Badang bersedih.
" Apa penjara?!!" ujarku pura-pura terkejut.
" Iya. Aku pernah di penjara. Tapi aku belum bisa cerita sekarang. Namun aku janji pada waktu yang tepat akan aku ceritakan semua sama kamu." ujar Badang.
" Aku pun tidak akan memaksa kamu untuk cerita kepada aku. Kalo memang kamu tak ingin ceritakan dengan aku" ujarku memancing pembicaraan.
" Iya maaf ya. Untuk sekarang aku tak bisa ceritakan sama kamu. Kalo kita sudah kenal dekat baru akan aku ceritakan" ujar Badang.
Dan malam semakin larut. Aku pun bergegas pulang dengan di pesan ojek online oleh Badang. Dan selama di perjalanan aku masih penasaran dengan omongan Badang yang akan menceritakan semuanya padaku. Aku harus bersabar agar Badang bisa berbicara jujur tentang kenapa dia bisa di penjara. Walaupun aku tahu dia di penjara karena aku telah jadi korban mangsa dia dan teman-temannya.
" Assalamualaikum. Aku pulang" ujarku saat memasuki rumah.
" Waalaikum salam" jawab Karina yang sedang menonton TV.
" Lah kok sepi?! Pada kemana?! " tanya ku sambil duduk di sebelah Karina.
" Aduh kamu enggak lihat jam ya?! Ini sudah jam Setengah 12 malam. Ya wajarlah semua orang rumah sudah tertidur pulas. Kamu abis darimana?! Dari rumah Franco?!" tanya Karina penasaran.
" Bukan. Aku enggak ke rumah Franco. Kan aku ke rumah Franco setiap hari Sabtu malam Minggu. Ini kan hari Jumat. Aku abis ke apartemen nya Badang" ujarku sambil rebahan di sofa bangku.
" Apa Badang?! Coba ceritakan padaku apa yang terjadi sama kalian tadi di apartemennya?!" tanya Karina makin penasaran.
" Aku tadi ke apartemen nya Badang. Terus disana kami nonton film action bersama di apartemen nya. Dia beli banyak makanan seperti pizza, fried chicken, spaghetti,pop corn ,roti, Snack cemilan dan soft drink" ujarku.
" Wah berasa kaya di bioskop rumah dong. Terus abis itu kalian ngapain?!" tanya Karina penuh penasaran.
" Kami mengobrol sambil nonton film dan makan cemilan yang sudah di beli. Terus dia pesan ojek online untuk aku. Karena dia lagi kurang fit jadinya enggak mengantarkan aku pulang" tegasku.
" Hah?! Masa sih?! Kalian enggak ngelakuin hubungan intim seperti yang kamu lakukan sama Franco?! Ciuman enggak gitu?! " ujar Karina meledek.
" Enggak keduanya. Tapi pas kami mengobrol dia pengen cerita semuanya kenapa dia bisa di penjara. Eh tapi enggak jadi karena mungkin tadi baru pertama kali ketemu. Dia masih ragu dan takut akan rahasia nya terbongkar" ujarku manyun.
" Yah sayang banget ya enggak cerita sama kamu" ujar Karina kecewa.
" Enggak apa-apa. Sabar aja aku mah. Yang terpenting aku bakalan bikin Badang jujur sama aku dan menceritakan semua kejadian nya saat pesta reunian." ujarku santai.
" Iya yang terpenting jangan ceroboh dalam bertindak. Dan kalo bisa kasih info selalu sama aku biar aku bisa bantu kalo kamu butuh apapun".ujar Karina.
" Makasih ya udah selalu support aku terus". ujarku sambil memeluk Karina.
" Iya sama-sama kembaran'" ujar Karina memelukku erat.
Dan kamipun mengobrol sampai pagi. Hingga jam 9 pagi kami baru bangun karena begadang. Dan esok pagi nya membantu budeku memasak dan membereskan rumah agar terlihat rapi dan nyaman untuk di singgahi.