THE ROSE REVENGE ( Pembalasan Sang Mawar)
Setelah puas berlibur di kampung halaman aku. Kamipun kembali ke Jakarta beraktivitas kembali bekerja di Jakarta. Meski berat harus berjauhan dengan orangtuaku di kampung. Namun aku bekerja keras untuk mereka meski mereka tak mengharapkan imbalan karena merawat, menjaga, mendidik serta menyekolahkan aku dari SD sampai lulus kuliah. Esok harinya setelah pulang kerja aku harus bertemu dengan Bane di sebuah hotel yang telah dia share lokasi pada WhatsApp aku.
" Selamat malam pak Bane" Ujarku ramah.
" Iya selamat malam juga mba rose!!" ujar Bane yang membuka pintu kamar hotelnya.
" Saya dari perumahan" Ujarku sambil masuk kamar nya.
" Iya saya sudah menunggu anda" ujar Bane sambil memberikan aku segelas teh hangat.
Karena aku trauma dulu pernah di kasih minum oleh Bane. Makanya aku harus bisa menolak nya.
" Maaf pak saya alergi minum teh maupun kopi" Ujarku menolak.
" Yah ,maaf ya. Saya tidak tahu" ujar Bane.
" Kedatangan dan maksud saya kesini ingin menanyakan tentang kabar bapak mau membeli 6 unit rumah non subsidi?! " tanyaku penasaran.
" Iya itu benar saya akan membeli enam unit rumah non subsidi asal anda bisa melakukan pelayanan yang terbaik buat saya" ujar Bane yang mencoba mendekati aku.
" Saya pasti memberikan pelayanan yang terbaik untuk bapak. Kapan bisa teken kontrak?!" tanyaku bersemangat.
" Aku mau tekan yang lain dahulu sebelum aku tekan kontrak nya. Bisa?!' ujar Bane merayuku.
" Kalo aku maunya tekan kontrak dahulu gimana?! Baru aku kasih layanan terbaik!!" Ujarku menantang.
" Oke siapa takut" ujar Bane menerima tantangan.
Akhirnya Bane setuju untuk tekan kontrak dengan perusahaan aku dan memberikan cek berupa uang sesuai dengan keinginan Bane yaitu punya perumahan mewah tapi cluster.
"Nah kan aku sudah tekan kontrak nya!! Terus kapan tekan nganunya?!!" tanya Bane sambil meremas payudara aku.
" Jangan buru-buru dahulu. Kalo boleh tau mas sudah mandi belum?! Soalnya aku kurang suka kalo mau berhubungan intim masnya enggak wangi" Ujarku menyindir.
" Owh Begitu ya. Baiklah aku akan mandi dahulu" ujar Bane bergegas ke kamar mandi.
" Iya mas. Aku tunggu disini ya. " Ujarku rebahan di kasur kamar hotel.
Dan saat Bane sedang mandi. Aku memberikan obat tidur pada secangkir kopi dan tehnya. Agar dia bisa tidur terlelap dan membohongi nya. Setelah selesai mandi Bane langsung mencoba melepaskan semua bajuku hingga telanjang.
" Ayo dong. Aku sudah enggak sabar lagi nih" ujar Bane sambil memeluk tubuhku.
" Sabar mas. Minum dulu sih. Emang enggak capek dari tadi ngoceh Mulu" Ujarku menyuruh.
" Eh,iya juga. Bener juga omongan kamu. Tenggorokan aku agak kering nih" ujar Bane.
" Iya makanya minum dulu yang kenyang biar enggak kering tenggorokan" Ujarku.
Dan akhirnya Bane menuruti ucapanku untuk meminum secangkir kopi. Tak berapa lama kemudian Bane pingsan. Aku langsung bergegas menggotong nya ke atas kasur sambil membuka bajunya hingga telanjang. Lalu aku berganti baju lingerie sexy dan tidur di samping Bane. Biar seolah-olah kami telah berhubungan intim.
" Selamat pagi mas" ujarku sambil mencium pipi Bane .
" Selamat pagi juga cinta. Gimana semalam?! Puas enggak sama aku?! tanya Bane sambil memeluk aku.
" Puas banget mas. Buktinya aku tidur pulas banget" Ujarku berbisik di telinga Bane.
" Wah aku bisa minta jatah lagi dong" ujar Bane berbisik di telinga aku.
" Next time ya. Aku kecapekan karena ulah kamu semalam" Ujarku sambil tersenyum.
" Oke. Tapi janji ya" ujar Bane.
Dan setelah itu kamipun check out dari kamar hotel. Dan saat aku hendak pulang ke rumah. Tiba-tiba Bane memberikan selembar cek dengan nominal tiga puluh juta. Aku terkejut melihat nominal angkanya.
" Makasih ya mas atas hadiah nya" Ujarku tersenyum.
" Iya sama-sama. Makasih buat tadi malam" ujar Bane sambil memberikan senyuman.
" Aku pulang dulu ya" Ujarku melambaikan tangan kepada Bane.
" Iya hati-hati di jalan" ujar Bane memasuki mobilnya dengan sopir pribadi nya.
Aku pulang dengan ojek online. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar tidur lalu mengunci pintu dan beristirahat. Handphone aku berbunyi tanda panggilan dari Franco. Aku yang tadinya tertidur pulas menjadi terbangun karena suara dering hapeku.
" Hai sayang!! Lagi apa?!! " ujar Franco.
" Hai juga mas!! Aku lagi tiduran!!" Ujarku masih menguap.
" Nanti malam ngedate yuk. Aku udah kangen banget sama kamu. Kan udah Empat bulan enggak nganu karena sibuk kerja" ujar Franco merayu.
" Oke siap sayang. Jemput di jam seperti biasa ya?!" tanyaku penasaran.
" Iya sayang. Aku kabarin nanti kalo udah mau berangkat" ucap Franco mengakhiri percakapan telepon kami.
Dan sore harinya aku bergegas mandi, Menganti pakaian dan merias wajah aku. Dan bersiap ke rumah teman kampusku untuk di jemput oleh Franco. Tak lupa membawa lingerie sexy saat di rumah Franco. Kemudian Franco datang dengan tampilan rambut yang baru di potong.
" Hai sayang,!! Apa kabar?!!" tanya Franco sambil membukakan pintu mobil untuk aku.
" Hai juga!! Alhamdulillah baik. Kamu sendiri?!" Ujarku sambil cipika-cipiki dengan Franco.
" Udah makan belum?!" tanya Franco sambil menggenggam tanganku.
" Belum. Kenapa ya?!" Ujarku penasaran.
" Kita mampir beli KFC dulu ya. Soalnya bibi di rumah lagi cuti kerja. jadi di rumah enggak ada makanan. Cuman air mineral,Syrup dan es batu" ujar Franco menuju restoran KFC.
" Okelah kalo begitu" ujar ku.
Dan setelah memesan empat paket di KFC kamipun langsung on the way rumahnya Franco. Sesampainya di rumah Franco langsung hujan deras dan angin kencang.
" Alhamdulillah nyampe rumah malah hujan" ujar Franco bersyukur.
" Iya Alhamdulillah banget. nyampe rumah langsung hujan" ujarku.
" Wah makin hot dah kalo cuaca begini" ujar Franco.
" Hahaha... bisa aja nih pak boss" Ujarku sambil tersenyum.
Kemudian obrolan berlanjut sambil makan malam dan menonton TV ruang tamu. Sambil menikmati makanan yang telah di pesan Drive thru di KFC.
" Akhirnya tender penjualan perusahaan kita lolos" ujar Franco bahagia.
" Alhamdulillah aku ikut senang mendengarnya" Ujarku tersenyum.
" Iya makanya aku minta maaf selama empat bulan enggak bisa balas WhatsApp kamu karena kesibukan aku mengurus tender besar ini agar bisa bayar gaji karyawan" ujar Franco menjelaskan.
" Iya enggak apa-apa kok mas. aku paham dan mengerti" Ujarku sambil mencubit pipinya Franco.
" Ih kamu manis banget ya kalo lihatin terus" ujar Franco mencubit hidungku.
" Kalah dong gula!! Hahahaha" Ujarku smabil tertawa.
" Beneran aku mah kalo lihat kamu enggak ngebosenin. Bawaannya pengen peluk dan cium Mulu" ujar Franco sambil peluk dan cium bibir aku.
" Kayanya beneran kamu kangen banget nih sama aku" ujar ku bercanda.
" Kan aku udah bilang tadi mas Franco terlalu lebay banget. hahahaha" ujar Franco.