( THE ROSE REVENGE/ Pembalasan Sang Mawar)
Weekend di pagi hari aku dan Karina sudah berolahraga pagi berkeliling dekat komplek rumahku. Kemudian mampir ke rumah bude dan Pakdeku untuk sekedar main dan silahturahmi rutin tiap weekend atau hari libur kerja.
"Assalamualaikum. Kami datang" Ujarku memberi salam.
" Wa Alaikum salam. Masuk sini. Kebetulan banget Masakan baru banget matang" ujar budeku.
" Alhamdulillah rejeki buat kita" ujar Karina yang kelaparan.
" Ya kalian nikmati makanan nya. Makan yang kenyang. Kalian terlihat kurus dan tak terurus apalagi Angela. Kelihatan banget kamu lelah ya sayang" ujar budeku sambil mengusap rambutku.
" Aku kangen banget sama bude dan Pakde" Ujarku menagis.
" Sama. Pakde dan Bude juga kangen sama kalian. Biasa kita sarapan bareng. Makan malam bareng. Sekarang jadi sepi" ujar Pakdeku.
" Tapi kan sekarang kami usahakan tiap libur kerja kesini buat makan dan ngobrol bersama" ujar Karina.
Dan saat menikmati makanan bareng di rumah Pakdeku. Handphone aku berbunyi dan saat aku lihat Khaleed menelponku.
" Assalamualaikum sayang!! Kamu lagi apa dan lagi dimana?!" tanya Khaleed menyapa.
" Wa alaikum salam. Aku lagi makan bareng di rumah Pakdeku.
" Kamu baru nyampe atau udah dari tadi?!" tanya Khaleed.
" Emang kenapa?!" Ujarku penasaran.
" Aku bentar lagi nyampe rumah pakde kamu. Niatnya mau tahu kontrakan kamu. Katanya Karina kalian ngontrak bersama ya biar lebih dekat dengan kantor kalian?!" tanya Khaleed.
" Owh seperti itu. Ya udah kalo mau kesini. Mumpung aku baru sarapan" Ujarku memberitahu.
" Ya udah. Jangan kemana-mana ya. Aku kangen banget sama kamu. Aku susah banget sekarang buat ngobrol sama ketemu kamu. Dan kamu selalu aja sibuk terus" ujar Khaleed.
" Udah ah. Aku gak mau di bawelin. Kalo di bawelin aku males ketemu kamu." Ujarku menyindir.
" Iya maaf jangan marah dong. Aku gak akan bawelin kamu. Please,Jangan pulang ya" ujar Khaleed memohon.
Dan tak lama kemudian terdengar suara mobil parkir di depan rumah budeku. Dan aku langsung datang menghampiri depan rumah Budeku. Dan saat aku lihat Khaleed membawa mobil Alphard hitam.
" Wew embem baru nih kayanya" Ujarku terkejut.
" hehehe.. ya gitu dah. Aku mau kasih surprise kamu hari ini. Kebetulan kamu ada disini" ujar khaleed tersipu malu.
" Itu mobil ngutang atau cash?! " tanyaku to the point.
" Ya pasti cash dong"ujar Khaleed sambil tertawa.
'' Waw amazing banget kamu!! Kerja apaan sih Ampe bisa beli mobil Alphard. Aku aja gak sanggup beli mobil soalnya duitnya buat berobat ayahku di kampung" Ujarku merendah diri.
" Ya gaji mah kecil. Tapi kerja sampingan aku banyak." ujar Khaleed bercanda.
" Ah masa sih?! Jadi kepo banget nih aku sama kamu?! Kok kamu enggak pernah cerita sama aku sih sayang?!" Ujarku sambil merangkul tangan Khaleed.
" Enggak ah. Nanti kamu malah meledek kerjaan aku!!" ujar Khaleed bersedih.
" Meledek bagaimana sih?! Aku juga orang susah. Ayah dan ibuku orang kampung sama kaya aku. Dan aku disini enggak punya rumah masih ngontrak. Jadi apa yang bisa aku banggakan sama kamu juga. Gak akan mungkinlah aku meledek kamu. Aku juga kerja disini bukan ungkang-ungkang kaki" Ujarku memberi tahu.
" Iya maaf ya sayang. Aku selama ini kerja sampingan jual beli mobil bekas dan baru. Terus kaya temen aku butuh motor punya budget terbatas. Aku Carikan motor sesuai keinginan teman aku yang budget nya seadanya. Aku dapat fee.Aku kumpulin. Dan makanya aku bertekad mau beli mobil juga rumah. Sedangkan rumah lagi tahap renovasi buat persiapan nikah kita" ujar Khaleed menceritakan semua nya.
" Owh seperti itu. Wah kamu tipe lelaki pekerja keras ya. Gak nyangka aku sama kamu" Ujarku sambil mempersilahkan Khaleed masuk ke rumah budeku.
Dan saat Khaleed masuk ke rumah budeku telah di sambut hangat oleh semuanya. Dan malahan menyuruh Khaleed untuk makan.
" Seperti nya ada yang baru beli mobil baru nih" ujar Karina menyindir Khaleed.
" Hehehe.. bisa aja nih Karina" ujar Khaleed.
" Abis bunyi klakson nya beda sekarang. Biasanya klakson nya nyaring banget. Sekarang bunyinya halus banget" ujar Karina bercanda.
" Bisa aja kamu" ujar Khaleed tersenyum.
" Wah bude dan pakde bisa numpang nyobain mobil baru nih" ujar budeku meledek.
" Ya boleh dong. Masa enggak boleh." ujar Khaleed sambil tertawa.
" Kapan nih bisa nyobain naik mobil baru?!" Ujarku meledek.
" Nanti sore ya. Sambil maen ke kontrakan kamu" ujar Khaleed.
" Yah terus sepeda kita gimana?!" tanya Karina.
" Simpan aja di rumah bude dan pakde dulu. Nanti Sabtu baru dah kita ambil kembali" Ujarku menyarankan.
" Oh iya bener juga tuh" ujar Karina.
Dan sore harinya aku,Karina dan Khaleed berpamitan dengan pakde dan Budeku untuk pulang ke rumahku yang Karina bilang ke Khaleed rumah kontrakan. Karena kalau sampai tahu aku beli rumah cash Khaleed pasti akan curiga denganku.
Dan tiga puluh menit kemudian kami tiba di rumahku dengan mobilnya Khaleed. Dan Khaleed terlihat bengong saat melihat rumah baru ku yang aku sebut kontrakan.
" Wah kamu hebat ya cari kontrakan begini. Kira-kira pertahun berapa?!'" tanya Khaleed.
" Hehehe.. iyalah aku. Setahun itu 36 juta. Kenapa?!" tanyaku.
" Wah murah banget ya. Setahun 36 juta dengan rumah 2 lantai terus ada kolam renang juga sama kebun mini" ujar Khaleed.
" Hehehe.. iya dong. Aku tahu rumah ini dari teman kampus aku dulu. Dia cari informasi. Terus aku patungan sama Karina. Jadi enggak terlalu mahal kan bayarnya" Ujarku.
" Iya sih murah. Tapi kok ada pembantu juga tukang kebun segala. Memangnya gaji kalian cukup buat bayar mereka?!" ujar Khaleed penasaran.
" Ya aku kan juga punya kerja sampingan. Jadi insyaallah cukup buat kirim uang ke kampung dan bayar jadi pembantu di rumah ini. Bayarnya kan berdua sama Karina. Iya kan?!" Ujarku sambil melirik Karina.
" Iya yang dibicarakan dengan Angela. Kami mengontrak dan mencari pembantu buat bisa bersihkan rumah. karena kalo kami berdua yang membersihkan takkan sanggup. Apalagi kamu kan tahu Angela selalu sibuk kerja dan pulang malam terus" ujar Karina membelaku.
" Owh seperti itu. Tapi kok kenapa aku tahu kamu ngontrak dari Karina?! Bukan dari kamu sendiri?!" tanya Khaleed penasaran.
" Ya aku juga mau bikin kamu surprise. Tapi malah Karina berkhianat ngasih tahu kamu duluan. Aku jadi kecewa" Ujarku bersedih.
" Yah ,maaf banget ya Angela. Aku tak bermaksud begitu. Habis Khaleed maksa aku terus. Jadinya aku tak bisa menolak untuk bungkam deh" ujar Karina meminta maaf padaku.
" Iya enggak apa-apa. Aku enggak marah kok. Cuma jadi gak seru karena niatnya mau ngasih suprise jadi gagal total soalnya Khaleed sudah tahu soal rumah ini" Ujarku berbohong.