"terimakasih" ucapan nya tulus pada Seorang yang baru saja mengambil pesanan nya dan menyelesaikan proses pembayaran lalu ia melihat jam di ponsel nya sambil membenarkan posisi kacamata nya
"sepertinya sekarang jam berputar terlalu cepat" sambungan nya.
" ada apa"
"kita harus kekampus" Aille menghirup udara sebanyak mungkin lalu di keluarkan nya kembali secara perlahan
"oh yah kalau begitu kita harus siapa-siapa ayo kita ke ruang ganti dan berdandan secantik mungkin"
Aille menatap Natasya yang juga teman sekelas nya tak terlihat seperti biasanya
"Nat,, sepertinya mood mu berbeda hari ini"
"yah kita harus terlihat cantik, karna akan datang seorang pria tampan di kampus kita"
"ayo kita keruangan ganti, aku akan membantu mu ber makeup"
" tidak usah, aku tidak perlu mengganti baju, kamu siap-siap saja kau mau menemui pak Evan dulu"
"Ok"
tak lama dua orang wanita datang siap menggantikan Aille dan Natasya. Aille pun menuju ruangan Evan.
*skip
jarak antara tempat nya berkerja dengan kampus tak terlalu jauh jadi dua gadis itu memilih untuk berjalan kaki saja.
"memang siapa yang akan datang? sepertinya dia sangat hebat"
Mendengar pertanyaan Itu Natasya mempercepat langkahnya dan menghalang jalan Aille
"yahh dia sangat hebat dan juga tampan, info yang ku dapat dia Masi sendiri alias jomblo, akhhhhh,,,, bagaikan penampilan ku, apa aku terlihat cantik hari ini??, aku benar-benar ingin bertemu dia dan sekarang dia yang ke kampus kita, aku sudah menanti ini"
Karna teriakkan barusan membuat mereka jadi pusat perhatian namun Natasya tak perduli ia hanya berputar memamerkan penampilan nya.
"apa aku harus malu sekarang" lirih Pelan Aille hingga nyaris tak terdengar di telinga nya sendiri.
"ayoo jalan kita temui jodohku"
"Halu nya lancar yah"
lirih Aille lagi, ia menjadi penasaran dengan sosok pria yang sudah mengganggu otak teman nya itu. mereka menuju Aula dengan langkah cepat dan keberuntungan berpihak pada Natasya di mana mereka tak mendapat kursi paling belakang . tak lama semua kursi telah di isi oleh ribuan mahasiswa yang menunggu hadirnya CEO dari JA group.
setelah MC menyampaikan Beberapa sambutan juga pengatar lain nya tiba saat nya ia mengundang pria yang telah di nanti kan ribuan mahasiswa wanita di ruang itu ter kecuali dengan Aille otak nya seperti Masi memproses.
ingin rasa nya Natasya meneriaki Nama pria yang baru saja duduk di sofa bersama dengan para guru besar di universitas itu.
"lihat lah dia, sangat sempurna. Jevier Alterio seorang pengusaha sukses dan tampan tapi lebih penting dia belum memiliki kekasih" bisik nya pada Aille
"bagaimana jika informasi nya salah"
"maka aku akan meneror orang menyebar kan informasi itu"
Aille menatap lekat pria yang sedang berbicara itu, sorot mata tajam, bentuk wajah, alis tebal nya, senyum dinginkan, ingatan nya menuju pada seseorang yang yang memiliki karakter yang sama dengan pria itu, kebetulan yang sangat mirip.
"Nat,, pria itu Mirip seseorang"
"Siapa?? Jevier? ah maksud Tuan Jevier?"
"Iyah"
"siapa dia dan di mana?"
"di buku tua yang ku baca, yah dulu aku pernah membaca buku tua Nama karakter utama dari cerita itu adalah Jevier, sepertinya nama ini sudah sangat populer sejak dulu"
"apakah di cerita itu dia di gambarkan seperti dewa Hermes dengan segala ketampanan dan kecerdasan nya"
"tidak, tapi ia seorang pria berhati dingin dan berada di kegelapan"
"jawaban mu membuat ku kecewa, sepertinya buku itu tidak terkenal. yang penting Jevier di depan ku sangat berbeda"
setelah cukup lama Jevier menyampaikan materi dan juga sesi tanya jawab akhirnya MC mengambil alih dan akan menutup acar itu. sambil mendengarkan setiap kalimat yang di ucapkan MC, Jevier hanya duduk dengan tampang datar dan menyapu pandangan nya di pada ribuan mahasiswa, berkali-kali namun tak ada yang menarik hingga pandangan nya terhenti pada gadis yabg sedang menguncir rambut nya.
tatapan nya Masi belum berpindah, dari kejauhan ia melihat garis senyum juga sorot mata Aille.
~~~ lahir lah kembali di dunia, aku berjanji akan menemukan mu. di zaman apapun engkau terlahir tolong ingatlah aku~~~
sepintas ia teringat dimana harus melepaskan gadis yang ia cintai di ribuan tahun lalu.
seluruh mahasiswa bergegas keluar saat secara resmi di ucapan rektor acara itu secara resmi di tutup.
Jevier seperti seekor elang yang membidik Mangasa, pandangan tak lepas dari Aille yang sudah bersiap-siap untuk keluar.
tanpa basa-basi Jevier keluar melalui pintu khusus meninggal semua orang yang ada di situ, tak ingin kehilangan jejak Aille jadi ia ingin menunggu nya di pintu keluar mahasiswa.
setelah sampai Jevier kembali menyapu pandangan nya mencari hal yang menjadi fokus nya di beberapa menit lalu. tampilan yang sedikit kacau karna berdesakan dengan ribuan mahasiswa tak menghilangkan kesan tampan Jevier dan akhirnya ia menemukan kembali Aille yang sedang berbincang dengan seseorang yang tampak seperti sedang meminta maaf, mungkin karna jus nya mengenai baju Aille.
Jevier ingin mendekat namun Aille langsung menuju toilet sambil membersikan baju nya dengan tisu. Karna ribuan mahasiswa baru saja keluar dari ruang Aula jadi Jevier harus berusaha melewati para mahasiswa.
Dengan langkah yang pasti tak perduli di mana Ailee masuk Jevier terus mengikuti nya.
sepertinya saat itu toilet wanita sedang sepi pengunjung jadi tak terlalu banyak yang terkejut dengan kehadiran Jevier.
pria itu berhenti melangkah saat menemukan Aille sedang menatap pantulan dirinya sendiri di cermin dan sambil membersihkan noda di baju nya sesekali ia menggosok nya dengan air.
"maaf Tuan, ada yang bisa saya bantu? sepertinya Anda salah masuk" tanya Aille saat menyadari kehadiran Jevier, namun bukan nya mendapat jawaban ia malah terkejut karna pria itu semakin mendekat
"Ah, maaf Tuan kalau pertanyaan saya salah. sepertinya Tuan bebas memasuki toilet mana pun" lagi-lagi Aille tak mendapat jawab, ia malam di tarik dan alhasil ia menabrak dada bidang milik Jevier. mata Aille membulat mungkin kaca matanya sebentar lagi akan retak dengan situasi yang susah di cerna ini.
"aku menemukan mu" bisik Jevier
"maaf lagi tuan, apa aku punya salah, tuan mencari ku?"
"kamu kembali" Jevier melepaskan pelukannya dan menatap wajah wanita yang mirip dengan kekasih nya dulu
"oh iya tuan, saya kembali. dulu kami pindah ke kota lain tapi beberapa tahun lalu saya dan adik saya pindah kembali di sini" jawab Aille yang polos sambil membenarkan kacamatanya.
"kau tidak mengenal ku"
"Maaf tuan, saya salah lagi seharusnya tadi saya lebih benyak bertanya pada teman saya, dia lebih tau soal Tuan, bahkan ia tau sekarang kalau Tuan sedang jomblo"
"sedikit pun tidak mengingat wajah ku?"
Aille hanya menjawab nya dengan senyum bingung.
Jevier kembali memperhatikan penampilan Aille, penampilan yang sederhana juga wajah yang sangat mirip.
Karna kain baju yang tipis jadi bagian dada terlihat menerawang karna basah.
"Tuan sebenarnya tua mirip dengan seseorang"
"kau mengingatku"
"ah tidak, sepertinya Tuan tidak akan menyukai ini, teman ku juga tidak menyukai nya"
Jevier Menarik nafas panjang lalu mengeluarkan nya lewat mulut. dalam otak nya sekarang betapa polos nya wajah gadis di hadapannya nya itu, bahkan ia tak merasa risih dengan pakaian nya yang pakainya yang menerawang karna basah. Jevier terus mengalihkan kan pandangan nya dari Aille dan akhirnya dia sendiri yang merasa risih
"jangan keluar dari sini, sampai ada seseorang datang menemui mu"
"ah tapi Tuan, Siapa dia?"
"tidak penting, yang intinya tatap di sini sampai dia datang"
"ba-bbabik tuan"
Jevier langsung keluar dan meraih ponsel yang ada di saku nya lalu menekan nomor seorang wanita.
"bawa pakaian untuk seorang wanita berkacamata dia berada di toilet sekarang, cepat dan cari tau tentang dia"
perintah nya pada sekertaris nya yang juga ikut di kegiatan bos nya itu
Jevier langsung menuju mobil Asisten nya telah menunggu nya di sana.
"kita kan bertemu di pesta Relasi malam nanti, Aku akan mengabarimu jika aku berubah pikiran"
"baik tuan"
"tanyakan kepada Desty tentang Seorang gadis, kalian cari tau siapa dia" perintah Jevier dan langsung memacu mobil nya menjauh dari area universitas.