Sore itu terlihat sangat indah bagi Lee. Tiba - tiba saja Lee mengenang masa - masa saat ia menghabiskan waktu bersama Clara. Karena memikirkan Clara terus menerus, membuat Lee sangat merindukan Clara.
" Apa kabar nya ya Clara saat ini ya? setelah pesta itu bahkan ia tidak menghubungi ku walapun ia sudah memaafkan ku. apakah ia ingin mengakhiri hubungan pertemanan ini. Ah, aku tidak boleh berpikiran seperti itu. Mungkin saja dia saat ini sedang sibuk. " gumam Lee dalam hati nya sambil memikirkan Clara.
Lee kemudian pergi berkeliling rumah sakit sore itu untuk mencari udara segar. Lee kali ini memiliki rumah sakit yang ia kelola sendiri. Entah mengapa Lee berkecimpung di dunia medis. Dulu nya ia ingin sekali menjadi seorang psikolog namun ayah nya ingin dia menjadi pebisnis. Setelah beberapa tahun berlalu, Lee mencoba mendalami ilmu psikiater. Ia berencana untuk membangun rumah sakit yang akan ia kelola sendiri agar ia bisa mengobati orang - orang yang sangat membutuhkan pertolongan secara mental. Oleh karena itu akhirnya Lee menjadi dokter sekarang.
Semenjak Lee mengenal Clara ia sangat ingin lebih mengetahui cara berpikir Clara. Lee sangat ingin bisa memahami Clara, Itu sebabnya ia sangat terobsesi untuk menjadi psikiater yang bisa mengetahui dan memahami permasalahan orang lain. Sampai akhirnya Lee mengambil jurusan master psikologi di luar negeri demi bisa mendapatkan lisensi nya sebagai dokter psikolog yang handal.
Setelah ia menjalani pendidikan nya kurang lebih lma tahun lama nya ia pun kembali dari dan berpikir untuk membangun sebuah rumah sakit. Lee kemudian mencoba mendiskusikan nya kepada kedua orangtua nya. Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya orangtua Lee memutuskan untuk berinvestasi kepada Lee. Ayah dan ibu nya Lee membantu nya untuk mendirikan sebuah rumah sakit pusat rehabilitasi mental yang saat ini di kelola oleh diri nya. Berkat ke gigihan serta kerja keras nya belakangan ini akhir nya ia bisa mewujudkan salah satu mimpi nya tersebut.
Saat Lee berkeliling, tiba - tiba ia melihat seseorang yang ia kenal sedang berada di ruang konsultasi. Lee kemudian perlahan menghampiri dan mengintip dari balik pintu untuk memastikan apakah orang tersebut adalah benar orang yang ia kenal. Setelah melihat dan memastikan Lee nampak terkejut dan kedua mata nya pun terbelalak seperti akan terlepas. Ternyata yang ia lihat adalah ibu nya Clara.
Lee kemudian berpaling dari balik pintu karena melihat ibu nya Clara yang sudah selesai berkonsultasi dengan salah satu teman dokter nya. Setelah ibu nya Clara pergi, Lee pun menemui teman nya itu dan bertanya tentang ibu nya Clara. Teman nya pun menceritakan sedikit masalah yang tengah di hadapi oleh ibu Clara. Teman nya tersebut tidak memberitahukan dengan jelas karena salah satu etika kedokteran yang berlaku. Dengan hanya menyebutkan sedikit Lee langsung paham dengan masalah yang tengah di hadapi oleh ibu nya tersebut.
Lee kemudian mencoba untuk mengatur jadwal agar ia bisa bertemu dengan ibu nya Clara guna memberikan solusi atas masalah yang tengah di hadapi. Tak lupa Lee juga meminta teman nya yang sesama dokter tersebut dan teman nya pun mengizinkan nya.
****
Dua minggu kemudian, Ibu Meisya atau biasa kita panggil ibu nya Clara memiliki jadwal konsultasi lagi untuk menemui dokter psikiater. Ibu Meisya mendapatkan bahwa ada pergantian dokter yaitu dari Dr. Richard menjadi Dr. Lee Dong Min. Ibu Meisya baru pertama kali menemui Lee saat pesta waktu itu dan tidak mengetahui nama panjang Lee dan juga profesi Lee sebenarnya.
Ibu Meisya pun tidak begitu mempermasalahkan dengan penggantian dokter tersebut. Ibu Meisya datang tepat waktu dan segera mengantri untuk dipanggil bertemu dokter. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya seorang suster pun memanggil Ibu Meisya untuk masuk menemui dokter. Ibu Meisya pun perlahan berjalan menghampiri ruangan. Saat membuka pintu Ibu Meisya nampak terkejut melihat Lee.
" Lee! " seru ibu nya Clara berteriak. " rupanya kau dokter! " sahut nya lagi.
" Halo tante. apa kabar? " jawab Lee yang mengampiri dan menjabat tangan ibu Meisya.
" Oh tentu saja baik. apakah kau sekarang dokter yang menangani ku Lee? " tanya ibu Meisya memastikan.
" Betul tante. tante tidak perlu sungkan kepada ku. izinkan aku memperkenalkan diri dulu. saya Dr. Lee dong min. saya dokter yang mulai sekarang menangani Ibu Meisya. " ucap Lee kepada ibu nya Clara sambil memperkenalkan diri nya.
" Baiklah. baiklah. mari kita duduk dan mulai berbicara lagi. " pungkas ibu Meisya.
Ibu nya Clara kemudian mulai menceritakan masalah nya satu persatu yang ia hadapi saat ini. Dia juga menjelaskan dengan detail masa lalu nya dan hal yang sedang ia sembunyikan kepada anak nya yaitu Clara. Sesungguh nya ibu nya Clara tidak ingin membebani pikiran anak nya apalagi mengecewakan Clara lagi. Apalagi saat ini belum lama Clara baru saja kembali tinggal bersama nya setelah bertahun - tahun lama nya. Lee pun menanggapi dengan serius dan mulai memberikan solusi - solusi yang harus di lakukan oleh ibu nya Clara. Lee pun semakin memahami tentang Clara lewat ibu nya. Ibu nya Clara tak sungkan menceritakan segala nya termasuk tentang Jerry.
Saat menceritakan Jerry, Lee sedikit merasa terkejut. Lee khawatir jika Clara mengetahui ini semua hubungan antara anak dan ibu nya ini akan hancur kembali. Lee menyaran kan untuk menunda sementara jika ibu nya hendak menceritakan tentang Jerry kepada Clara. Karena Lee khawatir beban mental yang akan dihadapi Clara sangat begitu besar. tak di pungkiri ia akan lari. Serta hubungan dengan orang tua nya akan terganggu.
Ibu Meisya pun sangat mendengarkan nasihat dari Lee, namun terkadang ia hanya merasa sangat bersalah apabila sedang melihat Clara. Ibu Meisya datang ke seorang psikater karena ia sangat membutuhkan seseorang untuk mendengarkan cerita nya. karena semenjak suami nya meninggal yaitu ayah nya Clara ia merasa tidak ada lagi teman lawan bicara yang bisa dia ajak untuk berdiskusi. Lee sangat mengerti tentang kesepian yang di alami oleh ibu nya Clara itu.
Setelah cukup lama berkonsultasi, Lee kemudian mengakhiri sesi diskusi tersebut. Ibu Clara cukup sedikit lega karena bisa mengutarakan permaslahan nya tersebut lebih leluasa karena Lee merupakan salah satu anak kerabat nya. Lee pun tidak merasa sungkan juga untuk memberikan solusi kepada ibunya Clara karena ia bersikap sangat profesional dalam bekerja.
Ibu nya Clara pun pamit meninggalkan Lee. Tak lupa Lee juga tersenyum dengan ramah. Lee tidak memberikan jadwal konsultasi selanjut nya. Lee mengatakan bahwa ibu Meisya bisa kapan saja datang untuk menemui nya bahkan Lee sudah memberikan nomor kontak nya kepada ibu nya Clara.