Ke esokan pagi nya Clara terbangun dari tidur nya dengan ponsel yang masih terletak di atas kuping nya. ia pun tersadar bahwa semalam ia sedang berbincang dengan Lee di telepon.
" Ah, apakah aku tertidur semalam? oh tidak pasti Lee mendengar ku mendengkur! isshh... Clara kau sungguh ceroboh! " ucap Clara ketika ia terbangun dari tidurnya.
Clara segera bersiap untuk berangkat ke kantor. setelah ia siap ia pun keluar dari kamar nya dan menuruni tangga rumah nya dengan perlahan. dia melihat bibi Inah yang sedang sibuk menata meja makan untuk ku dan ibu sarapan. namun Clara belum melihat ibu nya berada di meja makan. Clara pun datang menghampiri meja makan dan menyapa bibi Inah. tak lama Clara duduk di meja makan, ibu nya pun datang.
" Selamat pagi mom. " sapa Clara dengan ceria pagi itu.
" Pagi nak. " jawab ibu nya Clara.
" Bu, bagaimana hari mu kemarin? sepertinya belakangan ini kau terlihat sangat sibuk. " tanya Clara lagi.
" Ya begitulah. banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. maka dari itu seharus nya kau membantu ku. tak bisakah kau membantu ibu mu ini? " ucap ibu Meisya kepada anak nya.
" Mhm... akan ku pikirkan nanti bu. lagi pula aku mulai menyukai pekerjaan ku yang sekarang. " pungkas Clara.
" Sudahlah! ibu tidak akan memohon lagi pada mu! kau selalu saja begitu. " kata ibu nya lagi dengan sedikit kesal.
" Buu.... ayolah, kita sedang sarapan sekarang. " sahut Clara mencoba menghentikan perdebatan.
" Baiklah baiklah. aku akan pergi bekerja sekarang. " kata ibu nya lagi sambil meninggalkan sarapan nya yang masih tersisa.
" Bu! ibu! dengarkan aku dulu! " teriak Clara mencoba menghentikan ibu nya.
Akan tetapi ibu nya Clara terus saja berjalan keluar dan tidak menghiraukan panggilan anak nya itu. Clara hanya bisa menghela napas. sebenar nya ia pun tak ingin ada perdebatan. " jika menyinggung soal perusahaan entah mengapa ibu pasti akan langsung naik pitam. atau mungkin ibu sedang menghindari ku ya? " gumam Clara dalam hati nya.
Clara segera menghabiskan sarapan nya dan kemudian berangkat kerja. saat ia hendak keluar dengan mobil nya, nampak mobil ibu nya masih terparkir di dekat rumah dan ada seorang pria di dalam mobil. Clara memarkirkan mobil nya sejenak lalu kemudian ia pun turun dan mencoba menghampiri mobil ibu nya. saat ia hendak menyebrang tiba - tiba ibu nya menghampiri nya dan menarik tangan Clara hingga ia berbalik ke arah ibu nya. pria di dalam mobil seketika terkejut dan berusaha menutupi wajah nya dengan topi yang ia pakai. bahkan pria tersebut juga mengenakan masker hitam untuk menutupi sebagian wajah nya.
Nampak nya pria itu tidak ingin di ketahui identitas nya. setelah ibu nya Clara menarik tangan anak nya seketika ia menghalangi mobil nya dan berusaha menyembunyikan pria tersebut dari Clara. Clara pun terlihat sedikit kesal pada saat itu. perdebatan pun terjadi kembali.
" Ouch,,, aw! sakit bu! " keluh Clara sambil memegang tangan nya yang sakit.
" Apa yang hendak kau lakukan?! " tanya ibu nya yang merasa tersudut.
" Aku hanya ingin memastikan pria yang ada di dalam mobil. siapa dia bu?! " tanya Clara dengan kesal.
" Bukan siapa - siapa! " seru ibu nya Clara.
" Mengapa ia mencoba menyembunyikan wajah nya di depan ku? siapa dia sebenarnya bu? cepat beritahu pada ku! " pungkas Clara sambil sesekali mengalihkan pandangan nya dari ibu nya.
" Bukan urusan mu! bukan kah kau harus ke kantor? cepat jalan sana! " pinta ibu nya sambil sedikit mendorong Clara menjauh dari mobil nya.
" Tapi bu,,, aku ingin tahu siapa dia! mengapa ia ada di mobil mu sepagi ini? ataukah mungkin dia kekasih mu? " celetuk Clara tiba - tiba sehingga membuat ibu nya terdiam sejenak.
" Apa? kekasih kau bilang?! ck,,, bahkan aku tidak muda lagi. untuk apa kekasih di usia ku yang sudah tua ini. dia hanya kenalan ku saja. cepat sana pergi. ibu harus menghadiri rapat penting. " pungkas ibu nya sambil mendorong Clara masuk kembali ke mobil nya.
" Ta,, ta,, tapi bu! " ucap Clara lagi yang tiba - tiba terhenti karena ibu nya sudah menutup pintu mobil Clara dan kembali ke mobil nya.
Ibu nya Clara merasa cemas karena ha,pir ketahuan oleh Clara bahwa yang di mobil adalah Jerry. ia begitu merindukan ibu nya sehingga pagi - pagi sekali datang mengunjungi ibu nya tanpa memberi tahu ibu nya. keberadaan Jerry sebagai bagian dari anggota keluarga Clara masih di rahasiakan. kisah di balik itu semua pun hanya ibu nya Clara dan Lee yang tau.
Clara merasa sangat penasaran. ia mencoba mengikuti mobil ibu nya namun saat di tengah jalan ia kehilangan jejak karena Clara terjebak di lampu merah sedangkan ibu nya sudah melewati lampu merah tersebut. Clara merasa penasaran dengan apa yang sedang di sembunyikan oleh ibu nya. namun ia tak juga mendapatkan petunjuk untuk mengetahui nya.
Clara melanjutkan lagi perjalanan nya ke kantor. karena ia mengikuti ibu nya akhirnya ia menjadi terlambat datang ke kantor. untung nya sebelum nya ia sudah meminta izin kepada ketua tim bahwa ia ada urusan mendadak yang mengakibatkan ia datang terlambat. begitu sampai di kantor, Clara di hadapi oleh pekerjaan yang begitu banyak imbas dari terlambat datang ke kantor. Clara hanya bisa menghela napas dengan panjang sambil bergumam sendiri.
Lagi - lagi di sela pekerjaan nya ia memikirkan kejadian tadi pagi yang menimpa nya. sekilas pria tersebut tampak familiar. Clara merasa mengenali pria tersebut, namun karena tidak terlalu jelas terlihat Clara tidak mau berasumsi sejauh itu. Clara kemudian mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi ibu nya. akan tetapi ibu nya tidak menjawab panggilan dari dirinya.
Clara pun kesal sendiri. ia melempar ponsel nya ke atas meja karena kesal. Clara merasa tidak bisa berpikir. walaupun ia coba mengingat nya tetap saja tak bisa terpikirkan dalam benak nya tentang pria yang ada di dalam mobil ibu nya tersebut.
" Argkh! siapa dia! aku rasa aku mengenal nya. tapi siapa ya dan dimana aku pernah melihat nya. " gumam Clara sambil menerka - nerka pikiran nya. " Akh, tak tahu lah! bisa gila nih aku kalau terus seperti ini? mengapa ibu sangat ingin menyembunyikan nya dari ku sih! menyebalkan sekali!. " keluh Clara lagi.
Tampak wajah Clara terlihat sangat kesal dan sangat muram. sehingga senior - senior pun enggan untuk menegur sapa Clara termasuk Gladis. Gladis terlihat nampak sedikit senang karena ia mengira Clara seperti itu karena habis di marahi oleh ketua tim. padahal kenyataan nya Clara seperti itu karena ibu nya.