Pagi itu memang terlihat sangat cerah namun tidak secerah hari yang di alami Clara pagi itu. taman itu memang sangat luas dan banyak jalan setapak yang saling terhubung satu sama lain. namun soal nya kali itu Clara mendapati jalan yang buntu. Clara tidak bisa teriak dengan kencang karena mulut nya yang di bekap oleh tangan pria yang tak di kenal itu di tambah tangan Clara yang di pegang sangat erat oleh pria itu.
Clara sangat ketakutan. ia pun berpikir apa yang harus ia lakukan agar terlepas dari pria aneh itu. Clara kemudian menggigit jari pria itu dengan sekencang nya hingga pria tersebut mengerang kesakitan. saat pria itu lengah dan melepaskan tangan Clara, Clara pun kemudian menendang nya dengan sangat kencang sehingga pria itu jatuh tersungkur ke tanah.
Kemudian Clara berlari sekencang mungkin meninggal kan pria tersebut. Clara hanya terus berlari tanpa menoleh ke belakang sedikit pun hingga sampai di rumah nya. setelah memasuki rumah nya Clara langsung mengunci pintu. napas nya pun mulai terengah - entah karena ia berlari dengan seluruh kekuatan nya. jantung nya pun berdetak dengan sangat cepat. sesekali ia melihat ke luar jendela namun pria tersebut ternyata tidak mengikuti nya lagi.
" Siapa pria barusan tadi. mengapa ia mengejar ku dan hampir menyekap ku di sana. sudah ku duga pasti ada yang tidak beres. " gumam nya sambil menatap ke arah luar jendela.
" Non. non. non Clara! " sapa bi Inah yang sedari tadi menegur Clara namun Clara tidak menggubris nya.
" Hah? apa?! " jawab Clara terkejut.
" Ada apa sih non? dari tadi bibi panggil - panggil juga. " ucap bi Inah lagi.
" Hah? masa sih bi? aku tidak mendengar nya sama sekali. " sahut Clara.
" Iya non. ada apa sih non? non seperti sedang ketakutan begitu.
" Ah tidak ada apa - apa kok bi. " jawab Clara yang berusaha tenang. " bi, mulai sekarang jangan sembarangan membuka pintu ya. dan juga kalau ada tamu harus di periksa dulu bilang ke satpam di depan juga ya bi. " ucap Clara berpesan pada bi Inah.
" Baik non. tapi ada apa ya non tiba - tiba seperti kalau boleh bibi tahu? " tanya bi Inah penasaran.
" Lakukan saja apa yang aku katakan barusan ya bi. ku mohon. " pungkas Clara.
" Baiklah non. " sahut bi Inah lagi.
Kemudian Clara kembali ke kamar nya. Clara masih begitu penasaran dengan sosok laki - laki yang dia temui tadi. Clara merasa tidak melakukan kesalahan apapun. entah mengapa kejadian tersebut terjadi begitu saja. semenjak kepindahan nya ke rumah, ada saja hal - hal yang tak terduga terjadi. Clara terus saja mencari tahu dan mencoba menerka kembali apakah ia pernah membuat kesalahan sebelum nya.
Setelah Clara mengganti baju nya, Clara bergegas pergi ke ruang baca ayah nya. dia berpikir mungkin saja ia menemukan jawaban di sana. setelah ia menyusuri tiap sudut yang ada di ruang baca ayah nya, ia tidak menemukan apapun yang mencurigakan. Clara menemui jalan buntu. dalam hati nya ia bertanya - tanya apakah ayah nya dahulu mempunyai hubungan dengan seorang mafia atau gengster.
Clara pun hendak mencari tahu sendiri sebelum ia bercerita kepada Gio. jika cerita sekarang ia takut bahwa Gio akan bilang bahwa Clara sedang berhalusinasi lagi. Clara mulai mencari tahu tentang Jerry. ia merasa bahwa Jerry mungkin berkaitan dengan hal yang sedang ia alami saat ini.
Saat Clara mencari informasi tentang Jerry di internet, Clara hanya bisa menemukan sosial media yang di miliki Jerry. Clara berpikir ia harus mencari tahu lebih jauh lagi tentang Jerry dengan menyewa jasa detektif swasta. setelah ia mencari ber jam - jam di internet akhirnya Clara menemukan situs detektif swasta lengkap dengan nomor yang bisa si hubungi. Clara pun mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi detektif tersebut.
Setelah Clara berbincang cukup lama di ponsel nya akhirnya perjanjian pun telah di sepakati antara Clara dan detektif tersebut. detektif tersebut berjanji akan memberikan informasi mengenai Jerry dalam kurun waktu tiga hari dengan uang imbalan yang akan di berikan oleh Clara. Clara merasa yakin dengan insting nya bahwa Jerry bukan lah orang biasa.
****
Tiga hari berlalu. detektif yang di sewa oleh Clara menghubungi Clara lagi. ia memberi tahu pada Clara bahwa ia telah mengirimkan dokumen lewat surel Clara. dokumen tersebut berisi tentang Jerry. Clara pun segera mematikan telepon nya dan kemudian mengecek surel nya. benar saja yang detektif itu katakan, ia memberikan dokumen yang berkaitan tentang Jerry. Clara tersenyum puas. tak lupa juga Clara melunasi sebagian upah yang telah ia janjikan kepada detektif swasta itu.
" Oke, baiklah. aku sudah mendapatkan apa yang ku inginkan. saat nya memeriksa nya. ku harap dugaan ku kali ini salah. " ucap nya dalam hati sambil perlahan membaca dokumen tersebut lewat komputer nya.
Clara mulai berkonsentrasi membaca tiap lembar dokumen tersebut. Clara kini mengetahui banyak hal tentang Jerry. mulai dari asal usul nya sampai tempat ia bersekolah selama ia tinggal di Amerika. Clara pun kini mengetahui hubungan diri nya dengan Jerry. mereka merupakan saudara tiri dari satu ibu yang sama. Clara tidak terlalu terkejut tentang hal itu. karena ia sudah menduga nya sedari awal.
Ada satu hal yang membuat Clara sangat terkejut. ternyata ayah kandung Jerry merupakan bos besar mafia di Amerika. seketika Clara merinding. Clara bertanya - tanya bagaimana bisa ibu nya mempunyai anak dari seorang bos mafia dan apakah mendiang ayah nya tahu hal tersebut. Clara mulai berpikir semakin liat. bahkan saat ini ia bertanya - tanya apakah kematian ayah nya memang karena sakit atau ada pembunuhan berencana.
Clara merasa jantung nya berdebar sangat kencang. adrenalin nya serasa mengalir begitu cepat di dalam tubuh nya. entah kebetulan atau tidak saat ia sedang mengasah bakat nya dalam menulis, ia mendapati informasi seperti itu. ia pun tidak bisa menganggap ini keberuntungan, karena hal ini bisa membuat dia dan ibu nya dalam bahaya.
" Wow! luar biasa! bagaimana bisa kebetulan terjadi seperti ini? haruskah ku bertanya pada ibu? Ah tidak! aku yakin ibu akan bungkam seribu bahasa. harus kah ku menemui Jerry dan bertanya langsung pada nya? seperti nya itu juga ide buruk. argkh! bagaimana ini? " kata Clara berbicara sendiri sambil menggerutu.
Clara mulai kelelahan berpikir. ia pun mencoba merenggangkan tubuh nya sejenak. ia harus menemukan jalan keluar nya. dan ia juga harus menemukan inti permasalahan yang terjadi dalam keluarga nya agar ia bisa memecahkan masalah yang saat ini terjadi kepada diri nya.