Chereads / Cross The Line / Chapter 35 - Pencarian Kebenaran

Chapter 35 - Pencarian Kebenaran

Satu minggu telah berlalu. tak ada kejadian yang mencurigakan yang terjadi di sekitar lingkungan rumah nya Clara. Clara pun tidak lagi di ikuti maupun di awasi dari jauh seperti sebelum nya. Clara merasa itu seperti tenang sebelum badai. tak hanya cemas, Clara pun merasa sedikit terancam.

Awal nya ia sangat ingin bercerita kepada Gio, namun ia takut Gio menganggap nya hanya cerita belaka. karena Gio tahu bahwa Clara sedang menulis cerita bertemakan thriller. Clara lagi lagi mengurung kan niat nya. saat ia bertemu Gio ia pun hanya bercerita seputar keseharian nya saja. namun Gio selalu memperhatikan Clara yang beberapa kali termenung memikirkan suatu hal.

Gio pun kemudian mencoba menceritakan beberapa hal lucu namun Clara tidak tertawa lepas seperti yang biasanya ia lakukan. Gio pun langsung bertanya kepada Clara tentang yang ada di pikiran nya saat ini.

" Ra, apakah kau sedang memikirkan sesuatu? " celetuk Gio tiba - tiba.

" Hah? Apa? engga ada kok Gi. " jawab Clara yang mulai gugup.

" Kau tidak bisa membohongi ku Clara! cepat katakan apa itu. " tutur Gio.

" Hmm.. beginilah kalau punya teman psikolog. pasti selalu mudah di tebak. " gumam Clara.

Clara mulai bercerita kepada Gio tentang apa yang ia sedang alami belakangan ini. dari mulai di ikuti sampai ia hampir saja di sekap oleh pria asing yang tidak ia kenal. Gio mendengar nya dengan sangat serius. Gio mengetahui bahwa Clara memang mengalami hal tersebut. terlihat dari cara Clara bercerita. kemudian Clara juga memberi tahu tentang Jerry yang merupakan anak dari seorang bos mafia terkenal di luar negeri dan hubungan nya dengan Clara beserta keluarga nya.

Mendengar penjelasan dari Clara, Gio pun tidak semudah itu langsung percaya, namun ia yakin yang di katakan Clara adalah kebenaran bukan bualan semata. setelah ia memperlihatkan dokumen yang diberikan oleh detektif kepada nya, Gio pun semakin percaya pada Clara. dan mulai membaca nya secara keseluruhan. Gio sangat terkejut seperti Clara sebelum nya.

Gio pun mulai bertanya kepada Clara apakah Clara sudah memberitahukan hal tersebut kepada ibu nya. Clara hanya menggeleng Kan kepala nya dan berkata belum. Clara kemudian menjelaskan bahwa ia tidak akan bertanya kepada ibu nya karena ibu nya tidak mungkin akan menjawab nya.

Gio pun berusaha membuat Clara tenang dan berpikir lagi sebelum bertindak. karena Gio sangat mengkhawatirkan keselamatan Clara. Gio juga bertanya kepada Clara apakah Clara sudah menambah penjaga untuk nya atau belum. Clara menjawab bahwa dia tidak memakai pengawal atau pun menambah penjaga karena saat ini sudah tidak ada lagi yang mengintai nya maupun mengikuti nya.

Mendengar pernyataan tersebut membuat Gio sedikit lega. mungkin saja apa yang ia dan Clara pikirkan terlalu berlebihan. Gio berusaha membuat Clara berpikiran positif. namun walaupun begitu Clara masih sangat khawatir tentang diri nya dan juga ibu nya. Gio menyarankan kepada Clara agar Clara mendiskusikan hal tersebut kepada ibu nya. namun Clara tetap menolak nya. ia bersikeras untuk mencari tahu sendiri. karena bagi Clara bertanya kepada ibu nya hanyalah hal yang sia - sia.

Gio pun hanya bisa terdiam. ia berharap dapat membantu Clara menyelesaikan masalah yang tengah di hadapi nya saat ini. setelah percakapan nya berakhir, Gio mengantar Clara ke rumah nya. awal nya Clara menolak karena ia tidak mau merepotkan Gio. namun Gio memaksa karena Gio tidak ingin terjadi sesuatu kepada Clara. Clara pun akhirnya menerimanya.

Gio mengantar Clara sampai di depan rumah nya. Gio pun memastikan lingkungan disekitar rumah Clara aman tanpa ada seorang pun yang mencintai. Clara hanya tersenyum melihat Gio yang begitu perhatian kepada nya.

" Ra, aku sudah memastikan semua nya dan aman. " tutur Gio.

" Terimakasih ya Gio. " jawab Clara sambil tersenyum.

" Sama - sama Ra. setelah kau masuk jangan lupa untuk mengunci pintu ya. dan jangan lupa untuk mengunci setiap jendela yang ada. " ucap Gio lagi mengingatkan.

" Iya Gio... terimakasih karena sudah mengingatkan ku ya. sebaik nya kau pulang sekarang karena sudah mulai larut. " sahut Clara

" Baiklah. aku pulang ya. " kata Gio lagi sambil kembali masuk kedalam mobil nya.

" Hati - hati ya. " teriak Clara sambil melambaikan tangan nya.

Clara pun kembali masuk ke rumah nya. tak lupa ia juga mengunci pintu dan juga mengecek tiap jendela yang ada. bi Inah pun ikut membantu Clara mengecek semua jendela yang ada di rumah itu. belakang ini Clara sangat jarang bertemu ibu nya karena ibu nya masih bolak balik keluar kota untuk urusan pekerjaan nya.

Malam itu Clara sedang menulis, saat ia tengah berkonsentrasi, tiba - tiba pintu kamar nya terketuk pelan. Clara sedikit terkejut. kemudian ia berteriak dan bertanya siapa yang ada di balik pintu, namun tak ada seorang pun yang menjawab. Clara tidak membuka nya. dia pikir mungkin ia salah dengar. Clara melanjutkan lagi menulis. beberapa menit kemudian suara pintu terketuk lagi. kali ini suara nya cukup keras. lagi - lagi Clara berteriak dan bertanya siapa yang ada di balik pintu. tak ada satupun yang menjawab. Clara mulai ketakutan.

Karena situasi kamar nya yang begitu hening, Clara mencoba untuk mendengar kan musik agar rasa takut nya berkurang. Clara mulai memutar sebuah lagu di ponsel nya. volume nya pun mulai di naik kan oleh Clara agar suasana kamar nya menjadi ramai oleh alunan musik. namun tak lama suara ketukan pintu terdengar kembali. kali ini sangat keras sehingga mengagetkan Clara.

Clara kemudian mengecilkan volume musik yang sedang ia mainkan dan memandang ke arah pintu. karena penasaran, Clara mendekati pintu kamar nya. perlahan ia mendekati pintu tersebut dan hendak menempelkan telinga nya guna mendengar adalah suara seseorang di balik pintu. saat hendak mendekat pintu itu terketuk kembali sehingga Clara terkejut bukan main.

Tok tok tok.. suara pintu di ketuk.

Clara kemudian bertanya " siapa? " lalu bi Inah menjawab " ini bibi non, bibi bawain susu hangat buat non. " teriak bi Inah dari balik pintu. Clara pun menghela napas lega. ia segera membuka pintu kamar nya. Clara terlihat lega karena yang ia lihat benar bi Inah. awal nya ia khawatir bahwa ada seseorang yang mencoba menerobos masuk ke kamar nya. Clara pun kemudian berbicara pada bi Inah.

" Bi, lain kali teriak saja dari balik pintu kamar ku ya. jangan mengetuk sampai berkali - kali kemudian tak ada suara sama sekali. " tutur Clara kepada bi Inah.

" Lho, bibi baru juga dateng non. bibi rasa juga tadi bibi tidak mengetuk nya terlalu banyak. dan non kan tahu sendiri bibi kan kalau ketuk pintu pasti bibi sambil manggil - manggil non. " jelas bi Inah.

Clara terdiam melihat ke arah bi Inah sambil menenggak segelas susu kemudian ia tersedak dan memuntah kan hampir setengah nya.

Uhuk uhuk uhuk... suara Clara terbatuk karena tersedak.

" Kenapa non?! aduh pelan pelan non. " ucap bi Inah yang terkejut melihat Clara tersedak.

" Apa??? bibi baru saja mengetuk kamar ku?? bukan kah bibi dari tadi mengetuk kamar ku kemudian tidak menjawab panggilan ku dan kemudian kau mengetuk lagi!? seperti itu beberapa kali kudengar. " tanya Clara terkejut.

" Tidak non. bibi benar - benar baru ini naik kesini dan non langsung membuka kan pintu. " kata bi Inah dengan sangat yakin.

" O...o..oke. terimaksih susu nya bi. bibi boleh turun sekarang. " ucap Clara sedikit canggung karena situasi yang terjadi.

" Baik non. " sahut bi Inah.

Clara kembali masuk ke kamar nya dan duduk di atas tempat tidur nya sambil memikir kan hal yang benar - benar membuat nya sangat terkejut. " jadi, siapa yang. mengetuk kamar ku sebelum nya? apakah mungkin seseorang sudah menerobos masuk ke dalam rumah ini? oh tidak! apa yang harus aku lakukan? " gumam Clara.