Karena kejadian semalam yang tidak bisa di Terima oleh nalar nya, Clara terjaga sepanjang malam. kantung mata nya mulai menghitam karena tidak tidur semalaman. Clara menghentikan kegiatan menulis nya sejak semalam karena ia terus saja memikirkan apa yang terjadi pada diri nya tadi malam. Clara kemudian mencari ponsel nya dan hendak menghubungi Gio. ia ingin menceritakan kejadian aneh yang ia alami semalam. saat sedang menghubungi Gio, suara bi Inah yang mengetuk pintu membuat Clara kembali terkejut dan kemudian menjatuh kan ponsel nya ke lantai.
Karena kejadian semalam membuat Clara sedikit trauma dengan suara ketukan pintu.
" Non! non! sarapan nya sudah selesai non. mau bibi bawakan atau makan di bawah non. " teriak bi Inah dari balik pintu kamar Clara setelah mengetuk beberapa kali.
" Ah kaget! iih.. bikin kaget saja deh bi Inah ini! " gumam Clara sambil mengambil kembali ponsel nya yang terjatuh.
" Ya... sebentar! " sahut Clara sambil menghampiri pintu dan hendak membuka nya.
Cklek... suara pintu di buka.
" Ya bi. nanti saya turun ke bawah. " ucap Clara dengan suara nya yang sedikit lemah dan raut wajah nya yang begitu kuyu karena tidak tidur semalaman.
" Waduh non, kenapa non terlihat lusuh seperti ini? non begadang ya? " tanya bi Inah cemas
" Tidak apa - apa bi. setengah jam lagi saya turun ya. " pungkas Clara sambil kembali menutup pintu kamar nya.
" Non jangan lupa mata nya di kompres pakai handuk hangat. " teriak bi Inah dari balik pintu.
" Ya! " sahut Clara.
Clara kembali ke tempat tidur nya dan menatap layar ponsel nya. ia bertanya - tanya mengapa Gio tidak mengangkat telepon dari nya. ia pun berpikir mungkin saja Gio sedang sibuk pagi itu. Clara akhirnya mengirim pesan teks pada Gio agar segera menghubungi nya.
Setelah mengirim pesan teks kepada Gio, kedua mata Clara mulai perlahan menutup karena sangat mengantuk. sampai akhir nya ia tertidur dengan masih memegang ponsel di tangan nya dan juga ia melewatkan sarapan pagi nya.
Bi Inah yang sedari tadi menunggu Clara merasa heran karena Clara tidak kunjung datang menemui nya untuk memakan sarapan nya. " kemana non Clara ya? kok tidak turun juga. apa mungkin dia ketiduran lagi ya? ah yasudahlah biar ku simpan dulu makanan nya. " ucap bi Inah sambil membereskan meja makan.
Beberapa jam kemudian Clara terbangun dari tidur nya. ia melihat bahwa hari sudah siang karena terlihat cahaya matahari yang begitu terik masuk lewat jendela kamar nya. Clara terbangun dan melihat ponsel nya. ternyata sudah menunjukkan pukul satu siang. Clara bangun dari tempat tidur nya dan kemudian keluar dari kamar nya.
" Bi! bi Inah! " teriak Clara memanggil - manggil asisten rumah tangga nya itu.
" Bi! bibi! " teriaknya lagi sambil mencari di sekeliling rumah. " kemana bi Inah pergi? apakah dia sedang ke pasar ya? " gumam Clara lagi sambil menenggak segelas air.
" Sepi sekali rumah ini. ibu juga belakangan ini jarang sekali pulang. aku mulai merindukan nya. Ah benar! apakah dia baik - baik saja? aku harus menghubungi nya. " ucap Clara lagi sambil kembali ke kamar nya dan mengambil ponsel nya.
Clara mencoba menghubungi Ibu nya. setelah beberapa kali tidak di angkat akhir nya di angkat pada percobaan ke tiga.
" Halo. kenapa nak? " jawab ibu nya Clara di telepon.
" Fiuh.. syukurlah di angkat. " gumam nya dalam hati. " halo bu. apakah kau baik - baik saja? " tanya Clara.
" Ya. ibu baik - baik saja. ada apa menghubungi Ibu? " tutur Ibu nya kemudian balik bertanya.
" Tidak apa bu. hanya saja aku merindukan mu karena belakangan ini jarang bertemu dengan mu. " sahut Clara.
" Oh begitu rupanya. barangkali lusa Ibu pulang, kita bisa makan malam bersama nanti. " kata Ibu nya lagi.
" Baiklah. sampai jumpa bu. " kata Clara lagi.
" Sampai jumpa. " balas Ibu nya.
Setelah mengakhiri panggilan dengan Ibu nya, Clara kembali melihat apakah Gio membalas pesan nya, ternyata tidak. Clara mulai bertanya - tanya apakah Gio benar - benar sibuk atau terjadi sesuatu kepada nya. Clara kembali menghubungi Gio namun Gio tetap tidak menjawab nya.
Clara berniat untuk mengunjungi rumah sakit tempat Gio bekerja. saat ia hendak keluar, seseorang baru saja datang dengan mobil mercy berwarna merah. ternyata itu adalah Lee. Clara cukup terkejut saat itu. ia tidak menerima pemberitahuan dari Lee bahwa ia akan datang.
" Lee! ada apa kau mengunjungi ku tiba - tiba? tanya Clara terkejut.
" Tidak ada apa - apa. hanya saja aku ingin menemui mu. " jawab Lee.
Lee kemudian melihat Clara yang sudah mengenakan pakaian yang rapih dan juga membawa tas di tangan nya.
" Kau sangat rapih apakah kau akan pergi keluar? " tanya Lee.
" Ah iya. tadi nya aku hendak menemui Gio namun kau datang sekarang. " sahut Clara.
" Apakah sangat penting bertemu dengan nya? " tanya Lee lagi.
" Tidak juga sih. " pungkas Clara.
" Baiklah. temani saja aku kali ini ya. lagi pula ada yang ingin ku bicarakan pada mu. " pinta Lee.
" Mhm. masuk lah kalau begitu jangan berbicara di sini. " ajak Clara.
Clara kemudian mengajak Lee masuk kerumah nya. Clara kemudian mengambil segelas jus untuk di berikan kepada Lee.
Mereka bedua mulai berbincang - bincang. Situasi nya cukup canggung untuk Clara pada saat itu begitu pula dengan Lee. Lee tampak tidak bisa bicara leluasa di hadapan Clara. sampai pada akhir nya Clara membuka pembicaraan terlebih dahulu.
" Lee, ada apa kau mengunjungi ku dengan mendadak seperti ini? " tanya Clara.
" Hmm,, sebenar nya tidak ada hal penting. hanya saja aku sangat ingin bertemu dengan mu dan berbincang lagi seperti dulu. " jawab Lee.
" Hmm begitu. " sahut Clara lagi.
Di tengah pembicaraan, tiba - tiba ponsel Clara berdering. ternyata Gio menghubungi nya. Clara kemudian beranjak dari tempat duduk nya dan mencari tempat untuk mengangkat telepon nya dan meninggal kan Lee begitu saja. Lee hanya tertegun melihatnya.
" Halo Gio. kamu kemana saja?! aku menghubungi mu sedari tadi namun kamu tidak menjawab nya. " jawab Clara di telepon.
" Halo Ra. maaf ya tadi aku sangat sibuk sekali. apakah ada hal penting yang ingin kau sampai kan? " tanya Gio kepada Clara.
" Banyak sekali yang ingin ku sampaikan pada mu. " tutur Clara lagi.
" Baiklah aku akan ketempat mu sekarang. " pungkas Gio.
" Tunggu! jangan sekarang! " sahut Clara.
" Lho, ada apa? " tanya Gio bingung.
" Lee sedang di rumah ku saat ini. " ucap Clara dengan ragu.
" Mmm begitu rupanya. baiklah. " jawab Gio.
" Maaf. " sahut Clara lagi dengan canggung.
" Kenapa harus minta maaf? aku sama sekali tidak masalah kok. ku tutup ya. bye Ra. " jelas Gio.
" Mhm. Bye Gi. " tutup Clara.
Setelah menyudahi panggilan dengan Clara, Gio merasa perasaan nya seperti tercabik - cabik. rasa sakit yang amat sangat ia rasakan itu membuat diri nya termenung memikirkan apakah mungkin Clara akan kembali kepada Lee. Gio merasa sedikit putus asa. ia merasa bahwa tak ada lagi harapan untuk nya bisa mendapatkan hati clara.