Chereads / Cross The Line / Chapter 37 - Dilema

Chapter 37 - Dilema

Hari mulai berganti. cuaca yang berganti tak menentu membuat hari itu terasa tidak menyenangkan bagi Clara. untuk beranjak dari tempat tidur nya pun ia enggan, apalagi mengerjakan kegiatan yang lain nya. hari itu Clara begitu enggan melakukan hal apapun kecuali tidur di tempat tidur nya yang begitu nyaman bagi diri nya.

Clara merasa bahwa ia hanya ingin membaringkan tubuh nya di sana. ia pun ingin merefresh pikiran nya sejenak karena menurut diri nya kali ini otak nya tidak sedang dalam kondisi yang bagus dan butuh di reset. masalah yang datang silih berganti membuat diri nya kini merasa kelelahan.

Saat sedang memeriksa ponsel nya, ada pesan masuk yang di kirim oleh Gio. Gio menanyakan perihal yang ingin di sampai kan Clara sebelum nya kepada diri nya. Clara pun membalas pesan tersebut hanya dengan emotikon beruang yang sedang tertidur di atas sebuah tempat tidur.

Gio yang membaca pesan tersebut tersenyum dan kemudian menghubungi Clara. Clara menjawab nya dengan nada seperti seseorang yang baru saja terbangun dari tidur nya. Lee pun mulai menggoda Clara sehingga mereka akhir nya bercanda lewat telepon. sampai pada akhir nya Gio mulai menanyakan hal serius kepada Clara. Clara pun mulai terbangun dan duduk di atas kasur nya.

" Clara, apa hal penting yang kemarin kau ingin sampaikan kepada ku? " tanya Gio tiba - tiba.

Clara pun seketika terdiam dan bergumam dalam hati nya. " haruskah ku beri tahu kepada Gio tentang hal yang ku alami pada malam itu? apakah nanti ia akan menjadi lebih khawatir? hmm seperti nya ku simpan saja hal itu untuk ku sendiri, lagi pula sudah tidak ada hal yang aneh lagi. " gumam nya.

" Ah, tidak ada apa - apa kok Gio, hanya saja kemarin Lee menceritakan bahwa ibu ku pergi berkonsultasi kepada nya dan menceritakan semua nya kepada Lee. " jelas Clara.

" Benarkah itu? apakah Lee menceritakan tentang ayah nya Jerry? " tanya Gio penasaran.

" Ya. yang Lee tahu dari ibu ku ayah nya Lee adalah seorang pengusaha yang di temui ibu ku sewaktu ibu ku ikut dinas dengan ayah ku saat itu. " terang Clara lagi lebih rinci.

" Mm, begitu. lalu apakah Lee juga tahu kebenaran yang kau temukan tentang ayah nya Jerry dan apa yang saat ini sedang kau alami? " tanya Gio lagi.

" Tidak. sementara ini hanya kau saja yang tahu. ku harap kau bisa menjaga rahasia tersebut dengan baik! " tegas Clara.

" Ya aku mengerti. lagi pula aku tidak dekat dengan nya sehingga harus menceritakan segala sesuatu kepada diri nya. " sahut Gio.

" Good! baiklah aku akan melanjut kan lagi pekerjaan ku yang tertunda. ku tutup ya. bye Gi! " pungkas Clara dan kemudian memutuskan panggilan nya terlebih dahulu.

" Hei! ya! kenapa di tutup?! " teriak Gio kesal karena Clara langsung mematikan ponsel nya terlebih dahulu tanpa memberi kesempatan kepada Gio untuk bertanya lagi.

" Clara,,, Clara, manis nya. " ucap Gio sambil tersenyum - senyum sendiri.

Clara pun kembali berbaring di tempat tidur nya dan mulai mengganti - ganti saluran televisi untuk mencari acara yang hendak ia tonton. setelah bolak balik mengganti saluran televisi Clara mulai merasa sangat bosan. dan Clara baru saja tersadar pagi ini tak seperti pagi biasa nya. tak terdengar sedari tadi suara bi Inah memanggil nya untuk pergi sarapan.

Karena penasaran. Clara bangkit dari tempat tidur nya dan keluar dari kamar nya untuk mencari bi Inah. setelah beberapa kali melihat sekeliling rumah nya dan memanggil - manggil bi Inah, ia tidak juga menemukan keberadaan bi Inah. ia pun mencoba bertanya kepada pelayan nya yang lain namun tak ada seorang pun yang melihat nya, Clara kemudian keluar rumah untuk bertanya kepada tukang kebun nya, namun jawaban nya tetap sama. sama - sama tidak mengetahui keberadaan bi Inah.

Clara mulai merasa sangat curiga. kemudian Clara kembali ke kamar nya untuk mengambil ponsel nya dan menghubungi bi Inah. beberapa kali tersambung namun bi Inah tidak menjawab nya sama sekali. Clara mulai merasa sangat cemas. tidak biasa nya bi Inah seperti ini selama puluhan tahun ia bekerja di rumah Clara.

Pikiran Clara mulai tidak terkendali. yang ia tahu bahwa bi Inah hanya tinggal di rumah Clara sedangkan rumah nya bi Inah sendiri ada nya di kampung nya yang berada di luar kota. Clara mulai menyusuri sekeliling rumah, tak lupa ia mengecek kamar bi Inah, namun kamar nya nampak rapih dan juga bersih, pakaian nya pun masih tertata sangat rapih di dalam lemari.

Clara kemudian mencoba terus menghubungi bi Inah, namun masih tetap tidak di jawab oleh bi Inah. Clara mulai panik, ia takut sesuatu terjadi kepada bi Inah. Clara pun menyuruh semua asisten rumah tangga mencari keberadaan bi Inah. Clara merasa sesuatu terjadi kepada bi Inah. air mata Clara mulai membendung di kedua mata nya. ia pun berjalan kesana - kemari tanpa berhenti karena perasaan nya yang begitu khawatir kepada asisten rumah tangga nya yang sudah dianggap sebagai keluarga nya itu.

" bi, bibi dimana sih, cepat angkat bi. " gumam Clara sambil terus - menerus menghubungi bi Inah.

Clara mencoba kembali ke kamar bi Inah untuk mencari apakah ada sesuatu yang bisa di jadikan petunjuk. Clara melihat di sekeliling kamar bi Inah, namun tidak juga bisa menemukan apapun yang mencurigakan. Clara makin negative thinking. perasaan Clara mulai sulit di kendalikan. ia begitu sangat tidak tenang. kemudian ia mencoba menghubungi Gio. ia memberi tahu Gio bahwa bi Inah hilang sudah hampir lima jam bi Inah tidak di ketahui keberadaan nya.

Gio berusaha membuat Clara tenang. Gio pun akan membantu nya untuk mencari keberadaan bi Inah. Gio berkata bahwa ia akan bergegas menghampiri kediaman nya untuk membantu mencari keberadaan bi Inah. Clara pun mulai mengeluarkan air mata nya. ia tidak sanggup membayangkan kehilangan lagi seseorang yang sangat berarti bagi diri nya.

Clara belum bisa menghubungi kepolisian setempat karena bi Inah belum dinyatakan hilang lebih dari 24 jam. saat ini Clara hanya bisa menunggu dan terus menunggu sambil terus menghubungi ponsel bi Inah. tak lama kemudian Gio datang dan menemui Clara. Clara menceritakan kejadian nya kepada Gio. dan Clara akhirnya memberitahu Gio bahwa ada seseorang yang beberapa hari lalu mengetuk pintu kamar nya beberapa kali namun setelah di tanya kan kepada bi Inah, bi Inah bilang ia tidak mengetuk nya dan tidak melihat siapapun saat itu.

Gio pun mulai merasa ada yang janggal. Gio mulai berpikir apakah mungkin ada seseorang yang berhasil menyusup masuk kerumah Clara dan mencoba menyakiti Clara kemudian bi Inah mengetahui hal tersebut sehingga saat ini dia dalam bahaya.